Minggu, 29 Januari 2012

Kenapa saya menulis??

Saya menulis karena tidak seharusnya lisan yang selalu mengambil alih percakapan, saya menulis karena jemariku pun punya hak setara dengan lisan. mencoba berbagi porsi cerita antara liukan jemari dan untaian lisan, karena aku memahami...keduanya bersama dan berhak 'mengemukakan'. Saya menulis karena 'aku' ingin berkenalan dengan dunia dan akhirnya dunia mengenal dalam 'aku'. Untuk meluaskan paham, untuk meluaskan rasa, untuk membagi kisah, untuk berbagi senyum, untuk mengotakkan keisengan, untuk menebalkan semangat, untuk men'save' jejak, untuk mengumandangkan 'ada'...aku menulis karena untuknya aku merasa bahagia, merasa lepas dalam artian mendamaikan...

Menulis, seumpama celupan kuas sang pelukis pada cat warnanya, berpadu...saling bersalaman dengan cat warna dan akhirnya berpentas ria dalam tarian sketsa lukisan, tergambar disana...terpatri disana..apa yang tersampaikan. Menulis seumpama putaran roda sepeda pada wilayah turunan,...mengalir, berputar apa adanya. Menulis seumpama tumbuh kembang manusia dari buaian...makin diasah makin baik,...Menulis bukan berbicara tentang sebuah bakat, tapi lebih kepada kemauan...maka menulislah kawan^^

Saya menulis karena kutau jemariku menyukai rentetan bahasa sederhana itu...kenapa aku menyukainya??siapa yang membuatku menyukainya??

Saya mulai merasa kasmaran pada sebuah tulisan ketika kelas 3 SD, yang tanpa sengaja dapat surat kaleng eitt...maksudnya surat sakit dari salah seorang teman, bahasanya santun skali. Terlebih lagi, ibuku menyukai bacaan sastra, di meja kerja beliau kerap kutemukan novel-novel 'terdahulu'^^, aku tidak mengerti soal asal muasal dan pembagian sastra, yang kadang ada pembagian jenis dan angkatannya, yang aku tau...aku menyenangi tulisan, ada kesederhanaan yang bersahaja disana^___^. 

Dan aku sangat sangat percaya setiap orang bisa menulis, hanya saja cita rasanya berbeda-beda, dan disitulah keunikan dari tulisan, selalu saja ada tagihan halaman yang membuatnya berwarna. Layaknya sebuahya panorama alam, ada matahari, bulan, bumi, pantai lautan dll. Ada yang menulis seumpama kedamaian mewakili senja, ada yang menulis dan terasa biasa namun mem'bumi', ada yang menulis seperti amukan ombak di lautan, ada yang menulis seindah liukan awan di langit, ada yang menulis bak air yang mengalir tanpa  kita sadar kita tlah terhanyut bersama buaian kalimatnya. Dan tulisan ternyata mengandung ragam apik dari jendela dunia, yaa...seperti isi dunia yang beragam.

menulis..berarti membuang zat aditif yang bersemayam di sela-sela otak, yang mungkin tak terjangkau untuk diungkapkan suara, yang mungkin jika dibiarkan menumpuk akan jadi sarang dan menganggu koneksi otak^^, Menulis berarti memberi bayangan tentang siapa dia si pemilik tulisan, menulis berarti menjabar tentang jarak dan kedalaman dari apa yang terpahami oleh si penulis. Menulis berarti menguraikan penjelasan atas kisah yang sempat terbiaskan.

Mengapa aku menulis???sekali lagi...karena aku terkagum kagum dengan rentetan kalimat sederhana itu...


Aku menulis karena suatu ketika aku tinggallah aku
karena aku akan menjadi 'Pada suatu masa'

Tak semua pembaca sepakat untuk suatu tulisan dan lalu bersama- sama memvonis tulisan itu indah, karena letak keindahan tulisan bukan dari padu katanya yang bisa menyayat kalbu, atau padu katanya yang mengaduk rindu.
Aku berpendapat bahwa ke’aku’an tulisan  ada pada radius sejauh mana ia berani berjalan menjamah mata untuk memandangnya…
Aku menggaris bawahi bahwa nyawa sebuah tulisan  terletak pada ketermaknaan sentuhan nurani bagi sang pembaca. 
Aku memberi jempol pada tulisan yang mengaduk rasa meski si pembaca tak menjangkau kalimatnya

Oh iya, aku suka bilang kalo orang yang suka menulis punya sense rasa setingkat lebih tinggi
aku suka bilang kalo orang yang menulis suka membaca buku
aku suka bilang kalo mengenal orang bisa lewat tulisan
dan aku suka bilang...itu bener nda ya
EITTTT..^^

Kamis, 19 Januari 2012

Tanah Toraja^^

Kunjungan ini sbenarnya sudah lewat jauh hari. Hari ketiga pasca idul fitri,..kami sekeluarga punya kebiasaan setelah idul fitri, biasanya bakal melancong ke kota tetangga, mumpung sekali setahun ketemu sama sepupu-sepupu dan keluarga besar. Nagh waktu itu, kami memilih Tator...
Siapa yang belum memiliki kesempatan bertandang kesana, Yuk...aku ada sedikit cerita tentang kawasan yang kebetulan berbatasan dengan daerah Enrekang-Sulawesi Selatan. Tanah Toraja, sebuah kota yang penuh dengan cerita dan sarat budaya^_^

Tugu selamat datang di Tanah Toraja
Di Tanah Toraja juga ada tugu selamat datang, heheheh...Dibangun tepat di gerbang kota Makale, berbentuk kolam bundar dipenuhi bunga teratai dengan Patung memegang obor tepat di tengah kolam.

Londa- terlihat dari depan
 Ini namanya Londa, sebuah gua tempat kuburan alam masyarakat Tator. londa memiliki 2 mulut Gua yang saling berhubungan, Waktu kami kesana, kami tidak dipungut tiket masuk, tapi saat masuk ke Gua, pengunjung harus nyewa lampu sebagai penerang. harga sewanya berkisar 15.000-20.000, tergantung kepandaian kalian nawar^^

peti yang digantung di tebing
 Ini adalah jenasah yang dimasukkan kedalam peti dan digantung di tebing Goa. Upacara pemakaman bagi warga Tanah Toraja merupakan peristiwa sosial yang penting, mereka menyebutnya "Rambu Solo". Rambu Solo' akan tambah ramai kalo yang meninggal adalah keturunan raja atau orang kaya, maka jumlah kerbau dan babi yang disembelih akan banyak juga.:)

Puncak pendakian
 Ini masih kawasan Londa, Londa memilik kontur wilayah yang terjal, setelah menjumpai area Goa, maka medan selanjutnya adalah pendakian. Setelah mencapai puncak, maka akan ada jalan melingkar kecil di menuju belakang gunung tapi pengunjung rata-rata lebih memilih mengambil jalur yang sama ketika kembali

 Ini adalah salah satu 'rumah kuburan' pemangku adat di Tanah Toraja. 
Ada tiga cara pemakaman yang dikenal dari suku Tanah Toraja. Yang pertama adalah peti mati akan disimpan dalam Gua, seperti yang ditemukan dalam Gua Londa, yang kedua dimakam batu berukir yang dibuat sedemikian rupa menyerupai 'rumah kuburan' dan yang ketiga digantung di tebing. Orang yang memiliki kasta tinggi, bangsawan dan pemangku adat biasanya dikuburkan di makam batu berukir

Dua adik sepupuku (Aswin&Anno) mejeng bareng tengkorak
 Sepanjang pesisir jalan di Londa, pemandangan peti mayat dan tulang belulang adalah hal lazim. Tengkorak dan tulang belulang yang lama, biasanya dikeluarkan dari Gowa dan di tata di sudut kiri kanan jalan menuju puncak pendakian.
Peti yang sudah ambruk dijadikan lamdasan ngumpulin  tulang belulang _Pose by K'Aci&Adi

Tau tau
Tau  dalam bahasa Toraja diartikan sebagai orang, manusia. Tau tau artinya menyerupai orang atau manusia. Ini semacam replika manusia yang telah meninggal dunia. Biasanya, warga Toraja yang telah meninggal, akan dibuatkan patung tersendiri., Untuk mereka yang memiliki kasta tinggi, dibuat semirip mungkin dan dipakekan baju sesuai dengan karakter mereka semasih hidup. Pemandangan tebing yang dihiasi Tau tau bisa juga dijumpai di Londa.

Jenasah yang masih baru, masih diletakkan dalam keranda
Upacara pemakaman warga Tanah Toraja kadang digelar setelah berminggu-minggu bahkan bertahun-tahun sejak kematian yang bersangkutan, hal ini ditujukan agar keluarga yang ditinnggalkan punya waktu yang cukup untuk membiayai proses pemakaman. Dalam masa penungguan itu, jenasah dibungkus dengan sehelai kain dan disimpan di bawah tongkonan...Wuihhhh^^


Tengkorak dan bekas peti mati
Area sekitar Goa akan penuh dengan bekas peti mati yang sudah tidak dipakai lagi, diletakkan begitu saja. Bentuk peti mati juga sangat beragam, sesuai dengan pesanan keluarga yang ditinggalkan, ada yang menyerupai angklung, perahu pinisi, kerbau ataupun babi. Warga Toraja memang terkenal juga dengan kemampuan seni ukir mereka..^_^.

Mulut Goa _KAMI dari belakang...wuiih mulai seraaam disini
Nah waktunya masuk ke Goa. Berhubung di dalam sangat gelap, jadi kita harus sewa lampu. Jalanan di dalam juga sangat licin, dan ada sekitar 100 meter jalan, dimana pengunjung harus rela ' merangkak' untuk sampai ke pintu kedua. Lorong-lorong Goa juga sangat sempit, jadi kalo mau masuk harus tertib, satu persatu, kayak bebek..wkwkwkwk

Pemandangan dalam Goa
Hihihih ini bisa disebut pemandangan ya??? Di dalam memang seraaaaaaaaammmm....tapi tidak berbau mayat lho. Dinding-dinding Gowa juga bentuknya unik...

Pajangan^_^
Di sepanjang lorong-lorong Goa, jangan teriak kalo yang kalian liat adalah tengkorak berjejer apik. Memang sengaja di taruh begitu, memang di situ tempat mereka...jadi kalo menegadah keatas, yang nemu adalah tengkorak daaaaaaaaaaan tengkorak. DING!!!!!

Tedong a.k kerbau _ Pose by Kak Dani n Adik sepupuku/Anno
Kami beruntung, karena saat mendatangi area Londa, rupanya ada tedong bonga (Kerbau besar) sedang diparkir..eh dipajang...di depan gerbang masuk. Dan lagi, kami beruntung setelah meninggalkan area Londa menuju perjalananan ke Kete' Kesu, di tengah perjalanan kami menemukan festival adu kerbau ala masyarakat tanah toraja, mereka menyebutnya "Massilaga Tedong". Biasanya yang ikut menonton bukan hanya laki-laki tapi perempuan juga. Kerbau yang menang dalam arena adu, harganya akan semakin mahal. Seruuuu lho^^

Kete' Kesu_Pose by K' Aci
Kete' Kesu adalah pemakaman juga, miriplah kayak Londa. Bedanya, kawasan ini tidak seterjal Londa. Kawasan Kete' Kesu terdiri dari delapan Tongkonan induk, lengkap dengan lumbung beras di depan setiap tongkonan. Area ini kerap dipilih sebagai tempat peristirahatan para wisatawan, kami juga memilih Kete' Kesu sebagai tempat makan siang waktu itu. Duduk-duduk di tongkonan sambil makan siang tanpa dipungut biaya...heheheh


Jalan menuju salah satu tempat pembuatan seni ukir Toraja_ Pose by K' Yudi
Bagi pengunjung yang ingin memesan kerajinan ukir, manik dll, akan tersedia beberapa toko yang di bangun tak jauh dari area objek wisata. Salah satu toko sperti itu, dijumpai di Kete Kesu

Ole ole khas Toraja _Kak Yudi&K'Dani

Patung Tau tau _ Adi

kerajinan ukir khas Tanah Toraja

Kesenian manik
Di berbagai objek wisata di Tanah Toraja, kita akan kerap menjumpai kesenian manik. Mereka sendiri yang merangkainya, bahkan disana dijual untaian manik yang belum dirangkai. Beberapa toko, malah akan memberikan kita kesempatan untuk merangkai sendiri hiasan yang ingin dibeli, tapi akhir-akhir ini Toko seperti itu sudah jarang. Sekarang, rata-rata mereka menjual hiasan yang telah jadi.

Huffhhhttt, masih banyak budaya kental yang belum aku cerita di kota Tanah Toraja...semoga kalian bisa kesana dan melihat sendiri^__^

Kalo Allah menghendaki, Tahun depan kita kemana lagi ya para sepupu2ku^__^

Minggu, 15 Januari 2012

Menunggu...^^

Suatu hari, penghujung senja....Hari dimana siluet jingga mulai mengatur diri di plataran layar bumi tepatnya arah barat., suasana mulai temaram, saat dingin lazimnya mulai terundang, tapi kota Makassar, beda.

Aku duduk di teras rumah kost salah satu temanku, mencoba membilang seliweran orang yang lewat ditiap waktunya. Menit berganti kian menit tapi belum sempat berganti jam, kudapati pemandangan tak lazim tepat di depan kosan.  Aku duduk di teras,..biasanya menjelang malam seperti  ini, jalanan depan akan ramai dengan orang yang lalu lalang. Ada yang baru pulang dari kerja, para pemulung yang kembali ke gubuknya, tapi..mahasiswa yang baru pulang dari kampus adalah potret yang kerap kali ditemui di sore hari. Tapi hari ini, sepertinya Tuhan mengirimkanku pemandangan “bonus” ada yang beda di hamparan depan sana...tepat di depan mataku, meski ada sekian meter jaraknya.

Dua orang tengah duduk di bawah sana. Biasanya tempat yang mereka tempati itu adalah tempat nongkrongnya anak-anak kosan jika malam tiba. Main gitar dan menyanyi tidak karuan. Di belakang mereka dipisahkan kanal selebar satu meter adalah hamparan rumput yang diselingi pohon-pohon pisang tak berbuah, sebenarnya itu adalah rawa, tapi tingginya rumput menutupi identitas habitatnya.

Rumah kosan ini adalah rumah berlantai dua dengan pagar tinggi, lantai bawah dihuni anak laki-laki sementara teman-teman perempuan ada di lantai dua. Di dekat gerbang kosan, dibangun oleh si pemilik kosan sebuah conter pulsa, tujuannya supaya yang mondok disitu tidak kesulitan mencari pulsa di luar, atau susah payah menghubungi teman masing-masing yang kebetulan agen pulsa. Apalagi pulsa disitu dijual dengan harga relatif murah ketimbang conter lainnya. Kakak yang jaga juga baik hati, dia merangkap sebagai cleaning service, juru kunci sekaligus satpam kosan. Kulihat sore ini conternya kosong, jadi pantaslah jika dua makhluk di depan kosan itu bisa mengambil posisi strategis disana. Karena kalo kakak Diki ada, begitu panggilan pak satpam kosan, maka tidak akan ada yang bisa duduk – duduk camat disana, secara itu adalah tempat favoritnya kak Diki jam-jam segini.

Kuperhatikan mereka dari kejauhan, si wanita memakai celana jeans entah bermerek apa, memakai sweter abu. Rambutnya panjang sebahu, kulihat jelas kulitnya putih bersih. Dari radius kejauhan saja,bisa kutau betapa eloknya wajah wanita itu, mungkin jika aku turun ke bawah aku akan terkesima dengan kecantikan yang dimilikinya. Dia memakai kacamata, tapi kacamatanya itu tak mampu menutupi jelita rupanya.

Ada seorang laki-laki, tepat disebelahnya. Kupikir mereka adalah sepasang kekasih. Suara mereka berdua sayup bisa kudengar...
“Apa tidak bisa keputusannya dirubah?”ujar si laki-laki
Si wanita diam seribu bahasa,beranjak dari tempat duduknya dan berdiri menghadap si laki-laki,  hamparan rumput liar setinggi orang dewasa yang terbentang di hadapannya perlahan terasa seperti gurun yang luas. Gemuruh dadanya mencoba memecah galau hati  yang dipenuhi titik cairan sukma. Jelas terlihat si wanita bimbang dan gundah.
“Aku tidak meminta lebih dari itu, kurasa kita tidak melakukan sesuatu yang kau kategorikan dosa dimata Tuhan?”tambah si laki-laki lebih lantang. Si wanita tetap tak bersuara.
“Febry...aku butuh jawabanmu”

Kulihat ekspresinya tidak sabaran. Aku jadi penasaran, apa yang diucapkan si wanita sebelumnya sampai keputusannya tidak bisa dirubah?? Kelihatannya keputusan yang tidak dirubah itu sangat tidak mengenakkan posisi laki-laki itu, ia tidak terima. Apa yang terjadi ya??hatiku bertanya-tanya

Yang dipanggil Febri mengalihkan perhatiannya dari hamparan rerumputan beralih ke wajah si laki-laki. Si laki-laki membalas tatapannya dengan mantap, seolah siap sedia dengan apa yang akan dikatakan Febry
“Kak...tidak bisa, aku tidak bisa” katanya
“Kenapa?” balas laki-laki itu cepat
“Kau menyembah Tuhan yang sama denganku, di KTP kita, agamamu dan agamaku tertulis sama, kita muslim” si laki-laki mengangguk membenarkan,tatapannya tak berpaling dari Febry
Tapi..aku rasa penafsiran kita tentang ajarannya tidak sama Kak” lanjut Febry
“Aku tau apa yang kau maksud Febry, tapi jelas kita tidak melanggar peraturanNya, aku hanya meminta sebuah status, toh kita tidak akan bertemu sampai kita resmi menikah?”
“Kak Fahri tidak paham maksudku”
“Maksudmu yang mana?Aku tidak akan menyentuhmu sampai engkau halal bagiku, sampai ada ikatan yang sah, sampai kita duduk berdampingan di pelaminan. Apa itu tidak sejalan dengan apa yang diperintahkan olehNya?”
“Aku akui, kita pernah menyepakati yang namanya pacaran,kita berhubungan sudah 4 tahun, tapi aku tidak...maksudku kita hanya pacaran kan?” Fahri melanjutkan
“Aku tidak tahu harus berterimakasih atas hubungan yang kita tlah rajut selama 4 tahun itu, aku tidak tau apa aku harus bergembira telah punya seorang pacar yang tidak pernah mengkhianatiku selama kurun waktu itu, aku tidak tau...yang aku tahu aku bisa berterimakasih sama Tuhan telah diperbolehkan mengenal kakak”

Yang dipanggil Fahri terdiam..

“Kita putus, hubungan pacaran kita sampai disini, tapi apa salah jika aku menawarkan akan menunggumu, setidaknya jika kamu mengatakan bersedia, maka hati ini akan pergi dengan tenang, aku bisa tahu jawabannya bahwa kau tidak akan memilih siapapun sampai aku datang, sampai tiba masa itu”
“Kak Fahri, sampai tiba masa itu, akupun tidak berani untuk mengatakan akan setia menunggu,karena aku takut dalam penantianku itu aku menemukan yang lain selain dirimu yang bisa berbekas dihatiku”
“Febry..”seperti ada benda yang mencekat di leher Fahri, ucapan itu terasa menohok jantungnya
“Kak, sungguh aku menghargai dan berterimakasih karena telah mengenalmu, akupun tidak menolak jika ujung hidupku ditakdirkan bersamamu, tapi aku hanya tidak ingin aku dan kakak saling menunggu, karena menunggu itu adalah sebuah ketidakpastian bagiku”



Berapa lama kau sanggup menunggu???
Apa hatimu sanggup menjadi moderator untuk tiap bias rasa
Ketahuilah...pada titik itu kau melukis 'luka'
Jika sudut kesadaranmu masih berfungsi...
Maka, akhirilah...^^



Cerita iseng...
Hasil nguping nda sengaja, ketika bertandang ke kost teman
Hasil nguping nda sengaja????
DINGGGGG
sudahi.....

Kamis, 05 Januari 2012

Malam hingga Pagi....

Didalamnya terkomposisi sunyi, kelam

Potret siluet senja terganti

Mengulur obrolan pagi turun

Besok...

Sumbu malam meredup, hari mengganti

Tersebutlah fajar yang menaiki tahta

Meluncur merangkak hingar bingar
Debu terpapar

Tersingkap guliran malam jadi pagi

Mulai turun profil manusia

Penuh sesak beranda dunia..
Menuntut yang jadi hak
Memberi yang jadi kewajiban
Sebuah lakon terganti lagi,...



Bergulir,menetap, berganti

Begitu seadanya sandiwara dunia

Berputar bak roda

Menjinjing harap dan cita

Di tiap lekuk bumi untuk mencipta karya

Bulir keringat berjejer indah
Tak terhenti...
Ajakan mengejar,terngiang selalu di palung telinga
Imbau untuk berubah
Suruhan untuk beranjak
Menuju sebuah
KETANGGUHAN

Senin, 02 Januari 2012

CATATAN KECIL UNTUK PAPA

Sebagian besar dari seorang anak, apalagi seorang putri jika melanjutkan studinya di luar kota, jauh dari rumah tempat orang berlabel ibu dan bapak menetap, maka orang yang sering disebut atau dirindukan adalah ibu, lalu bagaiamana dengan Papa??
Seorang temanku yang laki-laki pernah iseng bertanya padaku,
“Lho kok nda ada hari Ayah ya, masa’ cuma ibu yang punya hari. Kenapa ya Ty?”

“Kalo ada hari Ayah, bisa repot kita anak-anaknya??”jawabku sekenanya

“Emangnya kenapa?”

“Lho…biasanya nih,cara memperingati hari ibu itu dengan mem-bebas tugaskan Ibu dari rutinitasnya seharian, kita yang masak sendiri, beres2 rumah etc. Nagh coba kalo Papa, masa kita harus ke kantor..yang ada malah kita bukannya meringankan bebannya, malah nambahin bebannya”

“Kasihan ya Papa, kasihan aku juga donk nanti, aku kan calon Ayah”
“Kenapa dulu kamu nda tekan tuts’perempuan’ waktu lahir, kan kita disuruh milih, tombol pink untuk perempuan, biru untuk laki-laki”
Wkwkwkwkwk
#TEPOKJIDAT!!!!!

Tiap hari Ibu, aku bakal ditanya sama teman-teman yang berlabel ‘adam’
“Kok nga ada hari Ayah ya?”

Pertanyaan klise, apa nda ada pertanyaan lain??yang lebih kreatif gitu…Lama – lama aku suruh mereka bikin komite perlindungan bapak,ato ngadu ke DPR supaya dibuatin hari Ayah juga, aku mah seneng banget kalo itu kesampean, itu berarti bakal nambah degh hari libur nasional di kalender. Siapa coba yang nda mau liburan, hayooooooooo…….^^
Hmm….kalo dipikir2, memang ada benarnya juga,,,sosok Papa kadang seperti orang yang berperan di belakang layar, tokoh utama yang selalu ada adalah ibu…ibu dan ibu…
Coba pikir….
Seorang anak,kalo mau ganti baju,mau mandi, minum susu, habis jatuh bla bla…pasti orang yang pertama kali di panggil adalah ibu…

Tapi,…taukah kalian kalau seorang Papa adalah manusia super duper hero dari semua jagoan yang kalian idolakan waktu masih kanak-kanak?? Dan aku benar-benar percaya, kalo Papa itu lebih heroic dari man-man yang ada di layar kaca, mau Superman, Spiderman, Batman, Ironman, IPman, Ultraman,Pman. Para man itu ada di posisi bontot dah, tetap Papaman yang nomer satu,..

Untuk Papa,..orang yang tlah mendidikku hingga tumbuh dewasa. Kusaksikan rambut putih mulai menghiasi rambutmu, tapi senyumanmu tak henti menyemangati putrimu. Pa...mungkin aku adalah putrimu yang terlewat merepotkanmu dan aku sadar akan itu, dan akupun belum bisa memberimu apa-apa selain setiap nasehat yang kau titipkan untukku saat kita bercrita di beranda rumah, atau saat papa memboncengku akan aku ingat selalu...Untuk papa..., orang yang mengajarkanku menyenangi pelajaran matematika...palajaran yang menurutku sungguh ajaib dan menyenangkan

Untuk Papa, orang yang tak begitu banyak omong tapi lewat tingkahnya aku sudah bisa membaca kalo engkau teramat menyayangiku...Untuk papa, orang yang rela meminjamkan pahanya untuk bantalan tidurku saat mabuk perjalanan, orang yang hampir masuk penjara karena menabrak anak kecil saat aku merengek minta dibelikan susu, orang yang kerap membangunkanku shalat subuh.  Untuk Papa, yang dari dia kudapati ilmu silaturahmi kelas tinggi, Papa sungguh menghargai sebuah tali persaudaraan. Papa yang kerap menelponku padahal Ibu sudah menelpon sebelumnya, hanya demi mendengar suaraku dan kabar putrinya. Yang kadang membuatku berpikir, Papa sama Ibu ini kayak bukan serumah saja, nelpon bergiliran..ckckck, Papa yang mengajarkan aku,bahwa kita tak akan bisa hidup sendiri. Yang mengatakan padaku bahwa dia tak punya segunung emas untuk ia wariskan padaku tapi dia punya segudang doa untukku. Yang mengenalkanku tentang sebuah perjalanan...

Untuk Papa, yang mengajariku cara menyetrika baju kemeja saat duduk di kelas 1 SMP, orang yang kerap memberiku uang jajan tambahan, tapi nda doyan diajak beli baju baru, orang yang punya pengetahuan lebih daripada Ibu..heheh, tapi tidak tau memadukan warna, Papa si penggemar Ebit dan Elvi Sukaesih…Papa yang paling jago kemas barang, nda perlu repot kemas barang kalo ada Papa, top dah..
Orang yang dari dulu mengajariku hidup mandiri, tapi diantara semua anaknya mungkin akulah yang sangat terlambat mencerna plajaran itu. Papa,..yang meski bukan wanita, tapi mengajariku tentang wanita saat pertama kali aku menstruasi. Jika pulang ke rumah, papa akan bercerita tentang hidupnya selama aku tak ada di rumah, bercrita tentang keadaan rumah...Dari papa,aku belajar ilmu sabar, silaturahmi, mandiri, dan banyak hal lagi...
tang kyu...mbah google siluet Daddynya TOP

Tahukah kalian para putri seluruh jagad…
Saat masih kecil, ibu yang menyusui dan menidurkan kalian dalam gendongannya, memandikan dan mengganti pakaian kalian..tapi saat terlelap dalam ayunan, Papa akan mengintip tidurmu dan ikut tidur disamping ayunanpun sambil berbisik dan menanyakan keadaanmu pada Ibu…

Saat masuk taman kanak-kanak, Ibu yang akan mengantar kamu ke sekolah, sebab Papa berangkat kantor lebih awal, tapi taukah kalian, Papa akan menelpon Ibu dan menanyakan keadaanmu di sekolah,

Saat masuk sekolah dasar, Kamu mulai diganggu para anak laki-laki yang menjengkelkan, teman sekelasmu. Papa akan sesekali mengantarmu ke sekolah dan pasang tampang 'garang' supaya teman sekolahmu tak bakal mengganggu kamu lagi. Papa akan sering mengendong dan tak segan menaruhmu di pundaknya...seolah ingin memamerkan pada dunia, kamu adalah putrinya yang cantik. 
Kemudian Papa akan membantu mengerjakan PR karena Papa cerdas, walaupun sesekali Papa akan memarahimu karena otakmu yang lemot. Sesungguhnya, saat itu..Papapun ingin kamu mengerjakan PRmu sendiri, Papa ingin putrinya tidak bergantung padanya...

Saat masuk Sekolah lanjutan, kamu sudah bisa memilih pakaian yang pantas dan sesuai dengan seleramu. Saat kamu membeli pakaian super ketat dengan celana pendek di atas lutut, Papa akan menegurmu..dan kamu malah berbalik dan memicingkan mata sambil mengejek selera Papa. Dan saat kamu sudah tidak diantar jemput lagi, tapi dibiarkan untuk jalan kaki ke sekolah, Ibu akan marah2 kenapa Papa tidak mengantar padahal jalur kantor Papa dan sekolahmu searah. Saat itu Papa cuma ingin, putrinya bisa melakukan sesuatu sendiri…

Saat masuk sekolah menengah, Kamu bersikeras memilih sekolah di luar daerah, Mama akan melarangmu karena itu berarti kamu akan hidup jauh dari mereka, tetapi Papa akan memberimu kebebasan untuk mengambil keputusan, karena menurut Papa, kamu adalah putrinya yang mulai mengerti seluk beluk kehidupan…Dan saat kamu mulai berseragam abu-abu, kamu mulai mengenal yang namanya ‘organisasi’. Kamu punya banyak teman dan bukan dari sekolahmu saja, dan kamu akan punya sedikit waktu untuk tinggal di rumah. Kamu dengan semena-mena melanggar jam malam dan pulang ke rumah larut dengan alasan ada rapat OSIS, PRAMUKA de el el, Papa akan memarahimu dan kamu balas dengan punggungmu, masuk kamar dan banting  pintu. Sambil memaki, mengumpat…Papa ini kayak tidak pernah muda saja!!!

Menjelang akhir SMAmu, kamu makin sibuk dengan les tambahan masuk universitas. Papa akan menyetujui kelas tambahan yang kamu ambil, tapi dengan entengnya…lagi2 kamu tidak memanfaatkan kesempatan yang diberikan, kadang belajar ogah ogahan.

Tiba saatnya kamu berstatus mahasiswa, kamu mungkin akan kuliah di luar daerah, sesuatu yang kamu tunggu sejak dulu,hidup jauh dari orang tua, punya kebebasan…Kamu tertawa terbahak-bahak karena lulus di perguruan tinggi yang letaknnya tak dekat dengan rumahmu, itu berarti kamu akan pergi meninggalkan mereka. Ibu akan menangis sejadi-jadinya dan mengeluarkan banyak nasehat sebagai kata pamungkas dari A-Z untuk selalu kamu ingat, tapi Papa hanya akan mengenggam tanganmu kuat dan mengangguk pasti untuk mewakili perasaannya kalau putrinya pasti bisa melalui semuanya…

Saat kamu terlena dengan kehidupan kampus yang beragam, kamu jadi lupa dengan amanah mereka untuk menyelesaikan kuliahmu. Papa akan menelpon dan selalu mengingatkan untuk tekun belajar. Kamu membalas dengan “Akh Papa ini, nda bagus kalo mahasiswa itu kerjanya kampus-rumah-kampus-rumah doang”. Saat itu, Papa akan diam, dan menahan diri untuk tidak memarahimu..karena Papa tau, kamu adalah seorang putri dan tinggal jauh darinya…kamu juga butuh kebebasan…Papa tidak ingin kamu mengambil tindakan ‘bodoh’ hanya karena tegurannya.

Dan saat kamu berhasil meraih gelar sarjana…lagi2 Ibu akan menangis haru melihatmu melambaikan toga, Papa akan berdiri tegap dan mengangguk kuat atas keberhasilanmu. 


Bahkan saat kamu telah hidup berkeluarga bersama suami pengganti Papa. Papa akan tetap menjagamu...Bukan pamrih yang dimintanya. Karena pada saat itu mungkin kamu akan sibuk dengan keluarga barumu dan peranmu sebagai istri. Papa hanya ingin melihat senyum putri dan cucunya...
Dan kala itu, tiba saatnya kamu yang menjaga Papa, meski Papa akan tetap menjagamu sepanjang hidupnya...Kala itu, saat kamu benar-benar hidup terpisah dengannya...tiba giliranmu menggenggam dan memeluk pundaknnya, tiba saatnya kamu membalas apa yang telah diberikan pahlawanmu itu selama kamu berstatus putrinya......

sabun colek ayah ala mbak google

Cinta Papa tak terukir jelas seperti kasih Ibu, tapi Papa adalah sosok yang selalu menjagamu, meskipun kelak kamu telah memiliki seorang suami. Bagi Papa, kamu tetaplah putrinya, putri yang butuh penjagaannya..
Cintai Papa selayaknya kalian mencintai Ibu, meskipun Rasulullaah mengabarkan lewat sabdanya bahwa Ibu…Ibu,,,Ibu,,,tapi Papa juga makhluk yang lebih dari super duper hero lainnya. Meskipun tidak ada hari Papa, tapi aku ingin menyampaikan pada Papaku..sosok laki-laki yang bertautan beberapa tahun di atas Ibu. Papa…aku sangat menyayangimu…Papa, aku mencintaimu karena Allah