Selasa, 15 Desember 2020

Xtra miles, hayooo berlari....

Masuk di zona yang bener-bener terasa berlari, tapi saya merasa hanya sekedar menulis saja. Tanpa ada impact yang nyata. Kadang juga terkendala oleh manajemen waktu dan akhirnya menumpuk pekerjaan menjadi satu. Pekan awal energi saya full tangka, ikut live dan menyetel alarm ketika waktunya sang founding mother live  dengan materinya, saya sudah stay dengan head seat, meskipun terkadang dibawa tidur karena live ibu di jam Kalimantan tergolong jam ngelonin anak. Anak tidur, emak ikutan tidur, mau nga mau live harus ditonton ulang di pagi hari ketika menyiapkan sarapan. Namun, jujur tidak mudah bagi saya melakukan hal tersebut, terkadang mood swing datang menjadikan focus saya terdistraksi. Pekan pertama berhasil sukses dilewatkan sesuai scendule, tapi pekan selanjutnya kadang molor dikerjain di jam ciderella. Atau ada aja gangguan yang lain yang menyebabkan aktivitas menjadi seorang hexagonia memanjang, menumpuk.

Saya belajar dari pola belajar saya yang demikian, yang terjadi membuat saya bergerak lambat. Yang berdampak pada output saya di bunda produktif ini. Dan akhirnya pekan ini setelah menyimak penjelasan dari founding mother  saya mulai memahami. Seperti saya kurang pelatihan ekstra. Untuk menjadikan bidang kepenulisan yang memang merupakan salah satu passion saya, maka saya memerlukan sebuah Latihan ekstra

Setelah rapat vitual di CH kami mencoba meramu list kita masing-masing. Dan bertemu lagi pekan selanjutnya untuk mendiskusikan ekstra miles masing-masing. Apa yang dirasakan setelah sepekan bergelut dengan “janji” yang disepakati dengan diri sendiri.

Hectic pekan lalu karena lagi-lagi saya diselingi kegiatan “medadak” dengan penyakit yang membuat daily activity saya terganggu. Tetiba saya urtikaria, badan terasa panas dan gatal, dan benar-benar sangat menganggu, sehingga aktivitas saya tak hanya di hexagonia pun kegiatan domestic menjadi terganggu. Saya harus ke berkali-kali ke dokter karena dalam sepekan 3 kali urtikaria  saya kambuh. Akhirnya dokter spesialis kulit meresepkan obat untuk dua pekan kedepan. Semoga kedepannya lebih stabil, dan urtikarianya tidak kambuh lagi.

Saya salut dengan team CH 4 yang ditengah peristiwa “hectic nan berlari” ini masih waras, masih dengan emosi stabil saling mendukung dan memberi semangat. Malu rasanya ketika saya hendak berhenti di pekan ini hanya karena menulis di jam-jam cinderella

Extra mile kami lalu dikelompokkan kedalam beberapa action list. Saya memutuskan untuk memilih ranah one week one article dengan tetap mengacu pada tantangan ngepost di hari pertama yaitu hari Rabu, juga memasukkan list pengembangan tulisan karena saya merasa Tulisa saya selama ini belum berjiwa tapi saya percaya passion saya yang menyenangi dunia kepenulisan itu bisa dijadikan dongkrank semangat.








Minggu, 29 November 2020

Mengulik kembali rasa Hexagonia

Bismillahirrahmanirrahim…

Pekan ini penerimaan raport untuk warga hexagonia. Co housing Leader yang akan memberikan penilaian untuk masing-masing hexagonia. Kami di CH 4 kepenulisan sempat mengadakan temu virtual lewat Room dalam rangka membahas aliran rasa dan refleksi masing-masing selama menjalani peran sebagai warga hexagon city. Yang berkesempatan hadir adalah mb Syifa, mb Rarti, Mb June, Mb Nur dan Saya sendiri. Dikarenakan kesibukan co housing leader kami maka sesi curhat itu dilaksanakan dengan cukup menggilir peserta untuk mengalirkan rasa. Sementara aliran rasa selanjutnya boleh via japri ke Mba April selaku leader CH4.

Bagi saya cukup merasakan suntikan semangat dari teman-teman di pertemuan virtual itu. Membuat saya paham bahwa tidak hanya saya merasa mulai tertatih mengejar sinergis di hexagonia city. Hexagon city ini sungguh sebuah kota maya dengan hiruk pikuk tiada henti siang dan malam. Semuanya bergerak dan serasa kami harus berlari mengikuti ritmenya tentu dengan tidak mengesampingkan peran actual kami sebagai seorang ibu, perempuan dan istri di dunia nyata

Passionate People
Saya memilih Ch 4 sebagai rumah passion saya yaitu di bidang kepenulisan. Sebelumnya sempat memilih beberapa ranah, yaitu sosial, pendidikan dan kesehatan sebagai passion saya. Namun dikarenakan di hexagon city hanya diperbolehkan memilih 1 passion saja. Maka bismillahirrahmanirrahim…saya mencoba mengambil passion pendidikan. Dan passion ini sampai sekarang masih terjaga

Character Ciltavated
Karakter yang ini saya bangun adalah “learner”. Walaupun saya berbinar ketika berada di depan laptop lalu mulai menulis, tapi saya mempunyai banyak kekurangan dalam dunia kepenulisan. Termasuk gaptek mengoperasikan tools di google, blog yang mendukung sarana kepenulisan. Saya mencoba menantang diri saya lewat karakter yang saya pilih itu untuk belajar di program editing, dan reportase yang dicanangkan dalam co housing kami. Tadinya saya memilih untuk menulis satu artikel dalam satu pekan. Tapi merasa butuh belajar editing dan reportase juga. Mumpung ada temen co housing yang memiliki jam terbang sebagai editor yang sudah high. Maka saya mencoba mencuri ilmu dari rekan CH 4. Semoga Istiqamah

Habit Power
Habit yang saya pilih adalah Put first thing first. Saya merujuk kepada tujuan akhir, dimana nantinya saya lebih konsisten menulis, bisa member sumbangsih kepenulisan dalam CH kami dengan leibatkan diri dalam program yang telah kami sepakati, lalu meningkatkan kualitas menulis lewat belajar editing, EYD dll.

Karena sekarang saya memiliki aktivitas yang lebih membuat saya berbinar dari dunia menulis yaitu pendidikan. Maka saya berusaha mensinergiskan keduanya akan terselesaikan dengan baik.

Shining  4E
Terkait dengan zona 4 E saya yakni Enjoy, Easy, Excellent dan Earn. Tentu ada beberapa hal yang sudah menjadi aktivitas enjoy misalnya mengetik di depan laptop itu adalah hal yang menyenangkan buat saya. Akan tetapi untuk sampai menjadi produktif dan berpenghasilan di dunia kepenulisan tersebut untuk kapasitas saya memang belum sampai ke ranah tersebut.

Untuk menjaga kuntitas menulis saya yaitu saya mencoba memposting menulis quotes di status WA saya. Hal ini bertujuan agar passion kepenulisan saya makin terasah

Untuk menjaga kualitas dan isi dari dari tulisan saya. Saya berusaha membaca tulisan dari teman-teman CH 4. Belajar tata cara kepenulisan. Dan merelay ulang feed back dari editor tentang artikel yang saya tulis. Dari situ saya belajar kesalahan dan hal-hal baru yang peru diperbaiki selanjutnya

Sumbangsi terhadap project passion CH 4 kepenulisan. Saya mencoba mengikuti tiap rapat virtual yang diadakan. Alhamdulillah sampai sekarang masih bisa mengikuti ritme rapat meskipun pernah absen pekan lalu ketika anak-anak saya sakit. Mencoba menantang diri dengan menulis artikel dalam tiap pekan dan mengambil jadwal hari pertama. Alhamdulillah sampai tahap ini pun masih terjaga, terkecuali pekan lalu lagi-lagi ketika anak saya sakit saya tidak menulis sesuai dengan jadwal saya. Sayapun mencoba menantang diri dengan mengambil beberapa hexa activity dalam project passion, yakni one wee one article, review artikel dan reportase. Semoga bosa terselesaikan dengan baik. Karena bagai manapun saya masih tetap belajar di dalam aktivitas yang saya pilih tersebut.

oh iya pekan ini juga sedikit berbeda dengan penyetoran jurnal sebelumnya. lebih tepatnya kami mengalirkan rasa dan mencantumkan chapture platform Hexagon City yakni IG, Youtube, Website, HCTV, Hexalink, Hexamarket. berikut chapture saya


#HexagonCity

#Hexagonia

#ContributiontoNation

#KuliahBundaProduktif

#InstitutIbuProfesional

Selasa, 24 November 2020

Activity 4 E

Activity : 4 E (Easy, Enjoy, Excellent, Earn)

Sebuah aktivitas adalah sebuah pergerakan mandiri dari diri kita sendiri, yang berujung pada gerakan simbiosis dan berkelompok. Aktivitas seyogyanya hanya merupakan potongan yang penting dan telah terencana, sehingga semua kebutuhan bisa terpenuhi dengan aktivitas positif, tanpa harus membuang-buang waktu. Untuk mencapai sebuah tujuan maka aktivitas itu hendaklah dibuat sesuai target, ada planning dan akhrnya nanti menjadi sebuah habit. Maka untuk menentukan aktivitas yang dikaitkan dengan tujuan yang ingin dicapai, maka setidaknya memenuhi standar 4 E yakni Easy, Enjoy, Excelleny  Earn

Dikategorikan Easy ketika aktivitas itu menjadi sebuah pergerakan kegiatan yang mudah untuk kita lakukan. Dikategorikan enjoy, ketika aktivitas yang dilakukan membuat kita bahagia dan menyenangkan. Dikategorikan excellent  ketika aktivitas yang kita pilih ini adalah bagus sekali, dalam artian tidak hanya kita sebagai subjek yang merasa bahagia dengan aktivitas tersebut tetapi orang lain ikut menikmatinya. Sehingga aktivitas kita ini diharapkan nantinya berujung pada Earn. Dikategorikan sebagai earn ketika aktivitas yang kita geluti itu bisa menghasilkan. Bisa memunculkan sesuatu baik berupa jasa, ataupun produk yang bermanfaat untuk diri dan khalayak banyak sehingga bisa menjadi ladang produktif yang menghasilkan income. 







Project passion kami adalah sebuah blog collaboration. Saya memilih aktivitas one week one post. Membuat sebuah artikel lalu mempost di blog kolaborasi kami. Selain memposting artikel tersebut, saya ingin menantang diri sendiri menjadi bagian editor dan reportase. Bagian ini sebelumnya telah diambil alih oleh teman co housing yang memang memiliki pengalaman yang mumpuni di bidang tersebut, setidaknya pernah merasakan dan memilik sepak terjang di bidang editing dan reporter. Bidang yang juga pernah saya coba tetapi belum sampai ke tahap excellent. Karena ada yang bersedia membimbing, maka saya tertantang untuk ikut belajar. Semoga hasilnya tidak mengecewakan teman-teman se- co housing. 


Activity to Nation

Co housing 4 kepenulisan pun sempat melakukan rapat virtual dua kali dalam sepekan. Rapat yang kedua kalinya qadarullah saya tidak sempat berhadir dikarenakan kondisi Kesehatan kedua anak saya tidak memungkinkan, sehingga membutuhkan saya berada di samping mereka. Berikut  notulensi hasil rapat virtual kami

https://drive.google.com/folderview?id=19nxIUXC9jSVxcf932IVO4oCoTyRkYS1I




#HexagonCity

#ZonaE

#ProjectPassion

#KuliahBundaProduktif

#InstitutIbuProfesion

Selasa, 10 November 2020

Mencoba bersinergis dengan tujuan akhir

Bismillahirrahmanirrahim…

Jujur, saya seperti berkejaran dengan deadline pekan ini. Saya masih berjuang menemukan ritme passion dalam bunda produktif. Meskupun benar adanya, menulis adalah salah salah satu passion saya, tapi saya belum menemukan binar dalam melakukan hal tersebut. Saya mengawali start di bunda cekatan untuk program mentorship yaitu membuka les privat di rumah. Lewat passion saya yang senang bermain bersama anak, saya membangun konsep saya berdasarkan pengalaman mengajar dengan anak. Saya memulai membuka les privat bersamaan dengan lauching bunda produktif. Awalnya kupikir bisa bersinergis, dengan project membuat modul pembelajaran, tetapi ternyata harus membuat project kroyokan. Saya masih bertahan dan berharap menemukan ritme dari dunia Pendidikan dan menulis yang saya tekuni bersamaan ini. 

Memasuki zona karakter, saya lalu memilih karakter learner untuk saya kembangkan dan perhatikan. Mencoba menggali karakter itu agar bisa belajar banyak hal. Terkait dunia kepenulisan yang bagi saya adalah passion yang mati suri, Ketika di bangku kuliah saya mencintainya dan bercengkrama dengannya setiap hari, dan setelah menikah saya menyukainya tapi tak menjadikannya sebuah rutinitas atau setidaknya teman bercengkrama saat me time. Saya memiliki kelemahan dalam bidang learner ini, selain memang karena saya orangnya cenderung “kepo”tapi terkadang Ketika mengetahui beberapa persen dari keterkepoan itu saya putar balik untuk mempelajari dan kepo terhadap hal lain yang lebih menarik perhatian saya, sehingga rasanya tidak maksimal. Saya mulai belajar bertanggung jawab untuk karakter learner tersebut, meskipun nantinya saya lakukan dengan perlahan.

Untuk melatih karakter “LEARNER”ini saya akan membangun beberapa habit untuk menjadi support sistemnya. 

Habit yang saya pilih adalah

Merujuk pada tujuan akhir (Put first thing first)

Dengan tanggung jawab penuh sebagai ibu rumah tangga yang mengurui ranah domestic tanpa ART, dan juga sementara belajar menjamah dunia Pendidikan lewat membangun bimbingan belajar dari rumah dan mencoba membangkitkan passion yang mati suri menjadi sebuah teman me time. Maka sewajarnya saya memiliki tujuan untuk saya prioritaskan, agar semuanya berjalan selaras. Saya mencoba menciptakan visi serta tujuan dari proyek saya. Lalu berkomitmen untuk mematuhinya, sembari berdoa semoga tantangan ini bisa berjalan dengan bersinergis. Yang tidak kalah penting saya tetap berbahagia dengan keputusan yang saya pilih

Terkait dengan habit saya ini, sayapun menetapkan skala prioritas di grup CH 4 kami bidang kepenulisan. Berdasarkan rapat virtual, kami disepakati membuat sebuah blog dengan contributor, editor dan konten creator dari para anggota CH 4 kepenulisan. Setiap pekan kami diharuskan untuk mengambil peran antara contributor, editor dan menulis di halaman utama HC tadi. Jadwal setor telah disepakati, pekan lalu saya tertinggal dari dateline yang diberlakukan karena masalah teknis, data saya habis dan harus mengirim tulisan ke editor. Alhasil saya baru bisa mengirimnya esok hari setelah membeli kuota data. Pekan ini saya mencoba menantang diri sendiri dengan mengambil jam tayang dateline artikel pada hari rabu. Hari rabu adalah hari pertama kesepakatan dan saya mencoba tantangan untuk mengisinya. Meskipun jadwal senin dan selasa saya selalu cenderung padat. Bersamaan pula dengan pembukaan kelas progtam baru di bimbingan belajar 122 edutama (nama bimbingan belajar saya)






Selasa, 27 Oktober 2020

Hexa blog

Astuty Amir (IP Kalimantan Selatan) 

Pekan ini kali kedua kami rapat virtual via room. Alhamdulillah lebih banyak yang hadir ketimbang pekan lalu. Agenda rapat kali ini membahas boots, delays dan risk. Boots itu adalah karakter diri yamg ingin dikembangkan, delays adalah kriteria apa yang memungkin untuk menghambat dan memperlambat proses project yang telah disepakati, sementara risk adalah kriteria apa yang mampu menghentikan project Setiap individu jelas telah dikarunia beberapa karakter diri yang positif. Kesempatan ini, saya mencoba memilih karakter diri saya yakni learner untuk di asah. Karena saya merasa sangat kurang di dunia kepenulisan yang berkaitan dengan project kami. Maka saya mencoba mengasah rana pembelajar saya.

Nantinya saya menginginkan mengumpulkan point penting apa yang menunjang passion saya yang memungkinkan untuk saya pelajari satu persatu. Apakah itu dengan bertanya, sharing dengan sesama anggota Co Housing 4, teman-teman IP atau bahkan di luar IP yang memiliki ilmu dan pengetahuan mumpuni di bidang tersebut. Saya mencoba mengikuti pelatihan-pelatihan via online tentang kepenulisan, dan juga mungkin berusaha mengikuti kelas online kepenulisa Harapan saya, karakter diri say aini bisa berkembang dan menunjang passion saya. 

Terlepas dari itu, saya memiliki delays yakni unconcicten. Dengan begitu banyaknya list yang ingin saya pelajari, kemungkinan akan berpengaruh kepada konsisten saya. Dan berujung pada ketidak mampuan memanajemen waktu yang bisa berakibat fatal terhadap project. Saya berusaha mengesampingkan dan melebur point delays dan risk saya dan focus kepada karakter boost saya yaitu learner. Semoga project berjalan lancer yakkk Untuk Co Housing kami sendiri. 

Kami menargetkan goals yakni 
1. Sebagai wadah bagi hexagonia CH-4 kepenulisan untuk belajar konsisten menulis 
2. Sebagai tempat belajar mengembangkan/meningkatkan kualitas tulisan
3. Menjadi blog kolaborasi yang bisa mewadahi proses belajar warga hexagon city 
4. Menjadi blog/website wadah bertumbuh kembangnya project hexagonia secara umum 
5. Sebagai playground bagi Hexagonia CH-4 untuk bermain, bertumbuh, berkembang, berkarya dengan blog/ google site Berikut karakter yang ingin kami kembangkan



Selasa, 20 Oktober 2020

Passion to nation

Astuty Amir(IP Kalimantan Selatan) Dan lalu...di jam cinderalla saya menulis epilognya. Ini akibat kebiasaan menunda pekerjaan. Canvasnya dah jadi sejak kemarin, lalu pagi tadi kami baru menyepakati untuk project passion dalam grup CO Housing. Kami memilih akan membuat dan menggarap kroyokan blog. Diberi nama HexaBlog Collaboration. Karena penghuni CH saya dengan latar belakang berbeda di dunia kepenulisan, ada yang menulis sejarah, fiksi, cerita anak dll. Nantinya project ini akan diisi setiap pekan dengan tema yang berbeda-beda. Tetapi, projet passion CH kami ini ternyata butuh follow up lebih lanjut dari pusat. Karena ternyata hexagon city telah menyiapkan media untuk publikasi harta karun karya para warga hexa. Diharapkan media itu merupakan satu pintu untuk sarana publikasi. Tapi oleh mb Rini, akan ditindaklanjuti, apakah tetap lanjut dengan nama yang sama. Co housing kami pun berasal dari beberapa wilayah dengan pembagian waktu berbeda. Untuk bertemu berdiskusi via virtual, masih agak sulit. Sempat bertemu di grup WAG via video call dah senneng banget. Diantara semuanya teman co housing, saya yang punya pengalaman paling minim. Mengulik latar belakang berbeda tiap individu yang ada di CH kami, rasanya nano nano, benar-benar berbeda. Ada yang ternyata sudah mengedit buku dan layoutnya, ada yang sudah punya buku di penerbit mayor. MasyaAllah, smoga semangat saya kian terpupuk dan bisa mencuri ilmu dari mereka-mereka

Selasa, 06 Oktober 2020

Walikota Hexagonia City

Astuty Amir IP Kalimantan Selatan Hexagonal city pekan kedua, didominasi euphoria pemilihan walikota. Serasa berada di pembentukan sebuah kota. Ada 6 kandidat untuk pemilihan walikota kali ini. Jelas saya tertarik sekali untuk ikut pemilihan kali ini. Dan menjadi sebuah pembelajaran untuk saya, adalah tentang manajemen waktu. Sayangnya saya teledor dalam hal ini, sehingga tidak bisa ikut merasakan euphoria pemilihan walikota. Sedikit bercerita tentang kesedihan saya tidak bisa mengikuti pemilu di hexagonia city adalah pekan ini pekan pembukaan bimbingan belajar di rumah kami. Program ini adalah inisiasi saya dari mentorship bunda cekatan. Belajar dari mb Endah yang berhasil membuka bimbel dari rumah, sayapun berusaha mewujudkannya setelah menjadi mentorship dengan beliau. Setelah itu saya coba menarik benang merah untuk memperdalam ilmu dalam dunia bimbingan ini saya berusaha masuk ke kelas menulis. Project saya adalah membuat buku anak, lalu membuat modul pembelajaran sendiri untuk bimbingan belajar yang saya kelola. Hari H pada saat pelaksanaan pemilu dibuka, qadarullah HP saya rusak dan harus diservice. berusaha membuka grup WA dari laptop, tapi entah kenapa laptop meminta scan code dari hp. Berusaha nebeng di hp suami demi ikut andil pemilihan di Pemilu kali ini, tapi tak bisa masuk ke akun google. Selasa 6 oktober, tetap mencoba masuk tapi tidak bisa. Kemampuan IT saya pun level bawah, alhasil kesempatan pemilihan terlewatkan. Sebenarnya pemilihan umum kali ini saya ingin memilih mba Nani. Meskipun bukan dari co housing kepenulisan, tapi saya merasa klop dengan visi misi, pribadi dan sepak terjangnya. Tapi siapapun kandidat calon walikota yang terpilih nantinya. Saya harap dapat mengemban tugasnya dengan baik. Dan warga hexagonia bisa menyelesaikan tugas, segala kepentingan bisa berjalan dengan berdampingan, keluarga hexagonia merasa nyaman dan menjadi bunda produktif dengan berbahagia #BundaPoduktif #InstitutIbuProfesional

Selasa, 29 September 2020

Rumah Hexa

Astuti Amir
 IP Kalimantan Selatan 

Memasuki gerbang bunda produktif, rasanya nano-nano. Sempat berbinar dengan pilihan yang disajikan, saya tanpa pikir panjang memilih beberapa. Pendidikan, menulis, ibu dan anak serta bisnis. Keempat variable yang ingin saya tekuni, tapi sayangnya rules di bunda cekatan tidak membolehkan untuk memilih lebih dari satu. Wess bismillah saya memilih menulis. Menulis bagi saya dulunya adalah sebuah hobby lalu menjelma menjadi sebuah passion. Tumbuh ketika saya masih berstatus siswa dan mengenyam pendidikan. Dulu suka skali blog walking berjam-jam bahkan hingga jam Cinderella. Meski tugas menumpuk, tapi ketika jemari menari di atas tuts rasanya seperti doping yang meredam, kesuntukan, emosi negative dan kawan-kawannya. 

Lewat menulis saya menemukan sahabat yang benar-benar sahabat. Menuangkan dan memberitahu segala tanpa takut akan diceritakan ke orang lain. Akan tetapi setelah berkeluarga candu itu seperti pergi meninggalkan saya, atau lebih tepatnya saya yang tidak memedulikan dia lagi, atau waktu dan kondisi yang membuat kami berjarak. Tapi ketika dipertemukan dengan buku, tulisan. Sepertinya makhluk akrab itu seperti berdesir memanggil-manggil. Akhirnya saya ingin mencoba memulainya di bunda produktif

Hipotesa saya adalah, akan tidak gampang saya melewatinya. Karena saya akan melompati beberapa hal yang berada dalam ‘caplock´tantangan lain. Semisal dengan memilih menulis, berarti saya harus memperketat ranah keterampilan manajemen waktu, mungkin saya akan menerapkan waktu memasak cukup sekian menit saja dan beberapa kegiatan lain yang harus serba di atur agar bisa menyisipkan waktu untuk passion saya ini. Melewati perkenalan pertama dengan konsep hexagonal city, lagi-lagi membuat saya berdecak kagum dengan bu Septi beserta tim yang telah merangcang semuanya sedemikian rupa. Awalnya saya berharap game memilih passion ini, seperti jejak langkah di bunda cekatan kemarin yang akan mengharuskan kami menelaah kembali kegiatan yang sudah dipilih apakah sesuai dengan mind map. Tapi ternyata di bunda produktif ini kami diharuskan untuk memilih satu saja. Kegamangan saya kembali timbul, sempat ingin maju mundur. Apalagi di jam genting pemutusannya ini, tetiba saya ingin memiliki sebuah ‘rumah belajar’ di rumah. Di mentorship bunda cekatan saya memang memilih untuk membangun sebuah les privat dari rumah, keinginan itu muncul untuk diteruskan tapi tidak sinkron oleh tangan ini memilih bisnis. Wes saya anggap sebagai tantangan lain, berarti selain mengetatkan lagi manajemen waktu, saya pun meluangkan waktu untuk dengan keputusan tetap menjalankan semuanya sambil membeli-beli semangat, kerja keras berliter-liter dan berharap bisa jadi stok amunisi menyelesaikan sebuahnya hingga garis finish. 

Yuk mare berbenah dan mulai membangun rumah hexagon. Rumah hexagon adalah rumah impian yang dibangun untuk kebutuhan pribadi, jadi dalam rumah lebah saya kali ini saya akan membuat sebuah kamar pribadi saja, tidak ada kamar yang diperuntukkan untuk anak dan keluarga. Karena ranah yang saya coba untuk bunda produktif kali ini adalah bidang kepenulisan, maka hal wajib yang saya siapkan adalah ruang kerja untuk menulis yang menghadap ke taman hexagon bersambungan dengan kamar tidur saya. Ketika memasuki area bangunan rumah, tamu akan disambut dengan ruang tamu yang memiliki akses langsung ke taman hexa tengah. Sebelah kanan adalah perpustakaan mini yang ukurannya memang cenderung lebih besar untuk ukuran perpustakaan rumah, bangunan perpustakaan berdampingan dengan mushola. Sementara di sebelah kiri ada bioskop mini. Bergeser kearah kiri setelah bioskop mini kita akan bertemu dengan ruangan yang difungsikan sebagai ruang makan dan dapur. Di rumah saya, icon terbesarnya adalah taman hexa ini, disini adalah area multifungsi, ketika bosan makan di ruangan makan, boleh makan di tanam, menerima tamu pun boleh langsung ketaman, baca buku, nulis di laptop juga bisa di taman. Kisah rumah lebah ini menggambarkan sebagian mimpi saya membangun rumah sendiri, rumah berdinding bentuk hexagonal mengelilingi sebuah taman. Kesemua ruangan ini konsepnya memiliki balkon dengan jendela kamar yang lebar nan melegakan menghadap ke taman. 

 Motivasi saya memilih ranah menulis ini adalah karena ini salah satu me time. Dengan kondisi pandemic, dan bekerja di ranah domestic, saya butuh untuk me time yang beda sesuai dengan passion saya. Ketika saya berhasil melakukannya secara kontinu, selanjutnya mencoba untuk menjadikan passion ini menjadi lahan produktif saya
#HexagonCity #Hexagonia #KuliahBundaPtoduktif #InstitutIbuProfesional

Kamis, 20 Februari 2020

Sinergis

Konsep aktivitas sosial yang saya tuliskan disini kebetulan telah kami lakukan beberapa tahun terakhir ini. Aktivitas sosial tersebut adalah berbagi nasi bungkus di Jum'at pagi, minimal sekali sebulan. Aktivitas ini juga masuk di family project keluarga kami. Konsep kegiatan sosial ini awalnya butuh penyesuaian apalagi kami melibatkan anak yang notabene masih di bawah umur 5 tahun. Jadi stok sabar dan senantiasa mengayomi benar-benar dibutuhkan.

Kami memberi nama kegiatan ini dengan sebutan 'berbagi nasi'. Anak sulung saya pun sudah bersahabat dengan kalimat tersebut. Ketika Kamis malam saya sibuk menyiapkan bumbu dapur, dia sudah paham besok waktunya untuk "berbagi nasi"

Tujuan dari kegiatan kami ini
1. Quality time yang diramu dalam family projeck. Ibaratnya sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Ketika melakukan kegiatan ini, semua anggota keluarga bahu membahu mengambil porsinya masing-masing.
2. Mengajarkan berbagi dan bersedekah terutama untuk anak-anak kami
3. Menyediakan sarapan kepada para pekerja pagi, pemulung dll
4. Kegiatan serupa bisa menjadi sumber inspirasi buat keluarga lain, komunitas untuk berbuat dan bertindak lebih dari apa yang telah kami lakukan
5. Mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa. Scan diri untuk selalu bersyukur, bahwasanya diluar sana masih banyak yang kekurangan

Target kegiatan
K
1. Kami menargetkan berbagi nasi di Jum'at pagi. Start dari rumah pukul 07.00 dan selesai dibagikan jam 08.00 atau maksimal 08.30 sebelum mengantar anak ke sekolah
2. Kami menargetkan untuk menyisir jalan dan memberikan kepada pemulung, tukang bersih, tukang becak, tunanetra dan disabilitas lainnya, pengamen, tukang pijit, lansia dll.

Sinergis dengan siapa saja?
Di dalam keluarga, tentu semuanya terlibat
1. Mulai dari membeli bahan makanan di pasar, saya dan suami berjibaku ke pasar tradisional sampai ke pemotong ayam
2. Untuk tahap pembuatan. Kami kembali bersinergis, saya berperan memasak, suami menjaga anak-anak
3. Tahap packing, kami melibatkan anak disesuaikan dengan kemampuan motoriknya. Sulung sudah bisa mengingat bungkusan makanan dan menarohnya ke goody bag. Yang bungsu memasukkan sedotan dan air mineral kedalam bungkusan
4. Tahap pendistribusian, kami melibatkan tetangga mahasiswa sambil berbagi tugas untuk menyisir jalan
5. Refleksi, biasanya setelah selesai pendistribusian dan mengantar sulung saya sekolah. Kami makan bersama, termasuk dengan tetangga sambil bercerita tentang pendistribusian makanan tadi. Biasanya kami akan menemukan pembelajaran hati dalam cerita-cerita yang dilontarkan😍

#materi4
#emphaty
#filantropi
#charity
#suistainability
#habituasisejutacinta
#sejutacinta
#ibuprofesional
@sejutacintaoibuprofesional

Jumat, 14 Februari 2020

Mulai dari diri sendiri

Hidup di zaman sekarang, disandingkan dengan teknologi, membuat kita manusia terbuai dan tak ayal mengarah kepada perilaku malas dan ketergantungan. Teknologi memang diciptakan untuk mempermudah ruang gerak manusia milenial, yang mana tantangannya memang jauh berbeda ketimbang zaman dahulu, atau beberapa puluh tahun sebelumnya. Akan tetapi, semoga kita bisa lebih bijak memilih dan memaknai teknologi ke ranah yang lebih positif.

Kali ini kita berbicara soal suatainability. Bagaimana kita hidup berdampingan dengan alam yang seyogyanya mampu menyediakan sumber daya yang dapat kita manfaatkan.

Tak perlu jauh-jauh dulu. Disini saya berusaha menilik pada diri saya sendiri. Apa yang telah saya lakukan terkait pola kehidupan saya berhadapan dengan social sustainability. Tak banyak, sungguh menyedihkan. Tapi dengan gerakan kecil dari rumah, saya berharap saya bisa tetap konsisten.
Terkait peran saya di ranah keluarga sebagai Ibu Rumah Tangga maka saya punya andil dalam mengelola sampah keluarga. Di rumah kami sendiri, sudah diterapkan beberapa poin untuk meminimalisir sampah ini
💚 Menggunakan _clothes diaper_ ak clodi ak popok kain untuk anak-anak saya. Dan sedapat mungkin meminimalis penggunaan popok sekali pakai. Biasa saya menggunakan popok sekali pakai untuk perjalanan jauh atau kondisi emergency lainnya. Hal ini saya lakukan sejak tahun 2015
💚Menggunakan pembalut kain
💚Belanja bulanan dengan tas sendiri
💚Sampah basah untuk pakan ternak
💚Membatasi penggunaan tissu, biasanya saya mengghabiskan 1000fly tissue per bulan. 3 bulan terakhir saya mencoba mengurangi hingga menyiapkan 1 tissue kecil saja di rumah. Urusan lap melap disiasati dengan menggunting kain sama besar hingga bisa di cuci ulang.

Kemudian..bagaimana kita menjamin kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi. Sementara mereka sudah terlanjur bergantung pada kondisi serba praktis?
Di tempat tinggal saya sendiri, perilaku yang nampak terlihat adalah manajemen sampah. Masih banyak yang tergantung pada benda-benda yang sulit terurai ketika menjadi sampah. Tissu, popok, plastik, kemasan dll. Dan parahnya lagi, kadang di komplek saya sendiri. Di rumah yang kebetulan tak dihuni pemiliknya, kita kadang menemukan onggokan plastik berisi sampah yang di buang tidak bertanggung jawab.
Masalah yang lain masih terkait dengan sampah adalah pembakaran sampah. Di sekitar saya, membakar sampah di halaman depan di pagi hari menjadi 'trend' tersendiri.
Fenomena lain di komplek saya adalah penebangan pohon. Karena komplek saya terbilang baru maka menebang pohon menjadi semacam pemandangan yang lumrah. Tapi yang lebih memprihatinkan adalah galian tanah yang amburadul. Bulsozer melalap tanah habis-habisan tanpa menggunakan SOP keamanan. Sore kemarin saya dan suami sempat berkeliling dan melihat kondisi galian tanah yang lebih dalam ketimbang hunian penduduk di sekitarnya. Hal ini tentu bisa berakibat buruk pada lahan bermukim. Ketika musim hujan seperti sekarang, rawan longsor dan genangan air besar bermunculan dimana mana


Lalu...apa yang bisa saya lakukan??
Nagh..ini pun memprihatikan karena saya tak bisa melakukan banyak hal. Hanya berharap memulai dari point kecil dalam suatu masyarakat yakni melalui keluarga saya dulu. Lewat pembiasaan-pembiasaan kecil yang dijadikan sebuah rutinitas, berharap tetangga pun bisa mengikuti. Lewat edukasi kecil kepada anak-anak saya yang masih balita, entah itu lewat game dan buku sebagai sarana edukasi. Agar mereka paham sebuah suatainability. Bagaimana alam sudah menyediakan rupa-rupa bahan untuk kita manfaatkan. Dengan itu saya menyelipkan harapan, kelak mereka bisa tumbuh menjadi sosok yang lebih menghormati alam

Selasa, 11 Februari 2020

Ilmu di keluarga: Inside out family

Pekan ini saya masih betah di keluarga konflik. Pekan pertama setelah agak teratasi dengan chat yang menumpuk, dan ruang tele yang tak henti ketiban chat. Akhirnya mulai bernafas dengan ritme chat dan belajar meski masih ngos ngosan. Salah satu alasan saya juga agar lebih fokus. Maka pekan ini saya belum memutuskan untuk berselancar dan bertamu ke rumah keluarga lain. Akan tetapi saya tetap mengikuti go live di rumpun keluarga FBG. Yang ada d mind map saya, salah satunya yang menarik untuk saya pelajari dan terkait pula dengan amanah yang diberikan kepada saya, yakni manager keuangan. Yaitu manajemen keuangan. Kemungkinan next week saya mau bertamu ke rumah mereka.

Pekan ini...cukup di rumah sendiri. Rumah manajemen emosi. Sub tema manajemen konflik. Keluarga inside out family. Saya masih harus membenahi tentang manajemen emosi, konflik. Karena menurut saya, saya harus menyelesaikan diri sendiri sebelum belajar hal lain yang lebih besar.
Dan pekan ini di keluarga kami akan berbicara terlebih dahulu tentang konflik yang terjadi dengan pasangan. Seru skali, MasyaAllah...dan bener-bener memberi saya energi. Meski lewat WAQ tapi emosi antara para bu ibu member terjalin, saling menguatkan.

1Kemampuan komunikasi yang tidak efektif
💚 Tidak memahami fitrah perempuan dan laki-laki
💚Tidak memahami bahasa cinta pasangan
Dr. Garrry chapman menemukan 5 bentuk bahasa cinta
1) World of affirmation (kata-kata yang meneguhkan)
2) Physical Touch
3) Receiving gift (hadiah)
4) Quality time (waktu yang berkualitas)
5) Act of service (melayani)
Ada beberapa orang yang canggung menyatakan cinta dalam kata-kata, bisa jadi orang tersebut juga canggunh dalam menyatakan bahasa cinta melalui sentuhan. Sehingga dengan melayani adalah cara terbaik yang diberikan pasangan.

2. Teknik komunikasi yang bisa dilatih bersama pasangan menurut Denny Hen dalam buku _The_ _great marriage_
💆🏼‍♀️PASANGAN
💚 ```P``` erhatian penuh. Singkirkan segala hal yang berpotensi mengganggu jalannya komunikasi seperti hp,tv,dll
💚 ```A``` pa yang terjadi. Mulai dengan salah seorang menceritakan apa yang terjadi
💚 ```S``` erius mendengarkan
💚 ```A``` ktif bertanya
💚 ```N``` gulang lagi
💚 ```GAN``` tian. Setelah parafrase suami diterima istri, giliran suami yang bercerita dan berbicara dengan teknik ini.

💆🏼‍♀️P4K
RUMUSNYA
P : Problem
P : Pendapat
P : Perasaan
K : Keputusan

💆🏼‍♀️SKAK
Berikut 3 tips yang perlu diingat saat pasangan mengalami SKAK (Stres, Ketakutan, Amarah dan Kesedihan)
💚Akui kesulitan yang dihadapi pasangan. Jangan meremehkan dan mengecilkan masalah tersebut
💚Jangan mencoba melakukan problem solving
💚Gunakan pertanyaan terbuka ketika bertanya
💚Jangan membawa hal-hal personal
💚Jangan menyuruhnya menjadi tenang
💚Temukan tujuan dan halangannya
💚Tanyakan apa yang hilang
💚Jangan mencoba membuat pasangan tersenyum

Teknik terapi okupasi

Memahami bahasa cinta pasangan. Teori Gray Chapman.
Bagaimana mencari tau bahasa cinta pasangan???
💚Tanya langsung
💚Main quis dengan pasangan tentang 5 bahasa cinta

Penjelasan lengkap quiz 5 bahasa
Http://www.google.com/amp/s/www.proprofs.com/quiz-school/storyamp.php%3ftitle=5-bahasa-kasih-pasangan-quiz



#janganlupabahagia
#jurnalminggu4
#materi4
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

Kamis, 06 Februari 2020

Filantropi


Saya berdomisili di Banjarbaru, Alhamdulillah lembaga sosial yang ada di kota ini terbilang banyak. Ada lazismu, Tangan di atas, tangan relawan, PMR. Beberapa juga di antaranya bergerak di bidang literasi seperti Inspiralova dan kampung dongeng intan kalsel.

Sebuah hal menarik untuk menilai salah satu diantara sekian tersebut. Dan akhirnya saya memilih kado intan kalsel. Disamping kami rutin mengikuti kegiatan bulananya, anak saya pun sangat menyukai rentetan kegiatan yang diselenggarakan kampung dongeng. Kampung dongeng intan kalsel ini pemekaran regional dari kampung dongeng Indonesia berpusat di Tangerang, yang diprakarsai oleh kak Awam Prakoso. Di kampung dongeng kalsel sendiri dibentuk oleh bunda enik dan suaminya, merekrut relawan termasuk kedua anak gadis mreka kak Irga dan mba manda. Dan ada beberapa kampung dongeng lain yang tersebar di seluruh indonesia.

Menurut saya,kampung dongeng ini adalah lembaga yang dulunya tergolong charity. Dan melebarkan sayapnya menuju ke filantropi. Terbukti dengan kegiatan mereka yang berkesinambungan dan bermunculannya kampung dongeng di wilayah lain di seluruh Indonesia.

Adapun kegiatan yang berkesinambungan yang saya maksud tadi adalah kegiatan bulanan yang dikemas apik untuk anak. Dalam kegiatan bulanan tersebut menekankan kepada peduli literasi, pentingnya berkisah, pembiasaan baik untuk anak dan senam sehat. Selain ini ada 1 kegiatan mereka lagi yaitu kampung dongeng keliling. Hanya saja item ini belum bisa dilakukan maksimal karena terkendala jadwal bunda enik sebagai icon pendongeng. Padatnya jadwal tour dongeng bunda sehingga sulit untuk memasukkan ke dalam list kampung dongeng keliling. Item ini pun tidak dipungut biaya seperti dengan kegiatan bulanan yang mereka adakan di markas kampung dongeng di martapura. Semoga next bisa terhandle dan akhirnya bisa bermanfaat kepada anak-anak di seluruh Indonesia

Hal unik yang saya pelajari dari kampung dongeng ini adalah kebahagiaan dari membernya. Suami saya bahkan pernah bertanya, itu bayar berapa kesana. Ketika kusebut gratis..beliau langsung merespon. Waaah MasyaaAllah. Yesss mulia banget. Mereka mengedukasi, menggembirakan dan memberi. Memberi cerita, doorprice, bahkan sepulang dari sana, anak-anak akan diberi bingkisan snack. Sikap relawan itu sendiri berdampak pada income keluarga bunda enik. Sekarang bunda enik bisa dibilang menjadi pendongeng tersohor nomor 1 di Kalimantan selatan. Setiap update WA beliau slalu tour ngisi dongeng kemana-mana. Panti asuah, sekolah, kantor kedinasan, perpustakaan anak dll. Berinteraksi dengan mereka pun membuat saya dan anak-anak happy selalu




#materi2
#empati
#hanituasisejutacinta
#sejutacinta
#ibuprofesional

Selasa, 04 Februari 2020

Temukan keluargamu...

Stelah telurnya menetas, akhirnya jari makhluk hidup daah. Dah tentunya butuh makanan. Setelah sharing makanan di hutan belantara, lalu mengambil bekal untuk dipahami, sekenanya yang penting, perlu dan mendesak. Sempat 'hampir' jadi pemegang kunci terakhir saat stor potluck, dikarenakan katroisme. Audio video sudah selesai sehari sebelumnya tapi dikarenakan sinyal dan ketidaktauhan edit. Skak mat deh di injury time. Tapi pada akhirnya terselamatkan.

Welcome to the jungle yang penuh dengan kemegahan ilmu pengetahuan. Saya icip-icip beberapa yang penting. Sambil berharap ada waktu longgar untuk memamah biak semua potluck

Ternyata setelah itu ada kejutan yanh menunggu kami. Tantangan selanjutnya adalah merenung kebutuhan apa yang paling mendesak dan penting yang ingin dikuasai. Saya dengan mantap langsung memilih manajemen emosi. Saya adalah pribadi dengan kondisi ibu full time di rumah membersamai 2 anak saya yang masih balita, ditambah suami yang sering safar keluar. Sehingga mau tidak mau saya banyak berperan ganda menjadi ibu dan ayah untuk anak-anak. Walaupun suami saya masih bertemu via video call tapi yang berupa wujud sayalah yang menemani anak-anak. Di tengah situasi dan kondisi seperti itu maka emosilah yang wajib saya pelihara. Saya belajar dari kondisi-kondisi sebelumnya. Bahwasanya ketika emosi saya stabil maka yang lain bisa ngikut termasuk manajeman waktu, dan begitu pula sebaliknya. Ketika manajemen emosi ambruk, rapuh maka meledaklah saya.

Setelah itu kamipun nyemplung ke WAQ. Setelah hampir 200 yang bergabung, maka divotinglah rumah kita pindah kemana biar tidak sempit dan available buat semuanya. Hasil voting kami pindah rumah ke telegram. Nagh..berawal dari telegram, maka mabok chat pun melanda, bak tsunami chatingan masuk. Dalam lima menit puluhan chat akan bertumpuk. Saya mencoba mengimbangi tapi pada akhirnya terkalahkan. Mencoba menumpuk lalu manjat ngos ngosan. Endingnya kami akhirnya diharuskan mengisi form. Disana ada pembagian rumah kecil lagi. Di antara manajemen marah, innerchild, self healing, konflik. Di menu makanan ini saya lumayan lama merenung. Antara self healing dan konflik. Tapi akhirnya saya memutuskan untuk masuk ke manajemen emosi kelas konflik. Ada banyak konflik yang harus saya selesaikan dalam intern keluarga kecil saya, sampai akhirnya saya siap louching tameng menjadi ibu yang bahagia. Oh iya sebelum mengerucut ke grup WAG konflik. Grup tele kamo akhirnya punya nama. Grupnya diberi nama Inside Out Family

Grup keluarga kecil saya berjumlah 25 orang. Semoga dengan keluarga kecil ini bisa sama-sama membenahi diri dengan konflik yang terjadi dalam rumah tangga kami




#janganlupabahagia
#jurnalminggu3
#materi3
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

Sabtu, 01 Februari 2020

Tebarkan kebaikan, niscaya kebaikan akan menular

Bismuklahirrahmanirrahim...

Hari ini kami mendapat tugas dari chapter Sejuta cinta, menulis kebaikan yang kita lakukan. Meresapi prosesnya dan menulis tanggapan dari orang yang ditolong. Bismillah...smoga ini tidak bernilai riak. Cukup jadi pengingat buat kita..aamiin

Kisah 1
Wanita pemulung dan anaknya

Salah satu family projeck kami adalah,setiap dua kali sebulan atau minimal sekali dalam sebulan di hari Jum'at pagi berbagi nasi bungkus. Kami punya beberapa tujuan dalam projeck ini. Selain berbagi tentunya, kami ingin mengajarkan kepada anak-anak kami konsep berbagi, konsep tinggi rendah kehidupan, rasa syukur dll. Untuk saya pribadi karena aktivitas saya di ranah keluarga yang tentunya kerap mengundang emosi, rawan stress. Ajang ini saya gunakan sebagai scan virus. Setiap pulang berbagi, rasanya adem, saya tidak henti-hentinya bersyukur. Kerja keras saya slama ini sama skali tidak bernilai dibanding dengan ibu-ibu pemulung itu. Panas terik tetap jalan dengan gerobak, mengendong anak demi sesuap nasi. Saya tak lebih dari pasangan tunanetra yang dengan mesra saling bergandengan tangan ketika berjalan, saling menguatkan. Saya tidak lebih dari para pengamen buta yang keterbatasan fisik tapi tetap senang berdendang seperti tanpa beban. Semuanya memberi pelajaran kepada saya untuk tidak mengeluh. Saya tidak lebih dari nini penjual sapu lidi, yang dengan tubuh ringkihnya berjalan pelan dari kantor ke kantor menawarkan jualannya. MasyaAllah..panjang umur, sehat slalu untuk mereka pejuang jalan.

Berbagai reaksi dari mereka pun sudah banyak yang terekam dan menjadi kenangan tersendiri untuk saya. Sudah banyak doa tulus yang diucapkan kepada kami, tak terhitung senyum simpul yanh dilemparkan kepada kami, ucapan trimakasih yang dalam, padahal hanya sebungkus nasi yang kami berikan. Itupun rasanya tak seenak nasi di restoran, karna hanya buatan sederhana dari tangan saya sendiri yang belum mumpuni di dapur.

Salah satu yang masih saya ingat adalah. Ketika sepede motor kami mendekati salah seorang ibu pemulung dan anaknya. Dia berkata kepada kami dalam bahasa banjar yang kurang begitu saya pahami, tapi suami saya InsyaAllah paham. Dari kalimatnya saya cuma memahami kalau beliau minta maaf...kita (kami dan mereka) jarang ketemu karena dia pindah lokasi memulung, bukan di Jalan A. yani lagi (rute yang sering kami sisir ketika berbagi)
MasyaAllah...mereka ternyata ingat kami dan meminta maaf. Ada semacam guyuran air menyejukkan mengalir di kepala saya di tengah terik banjarbaru kala itu. Ucapannya sederhana tapi begitu menyejukkan



Kisah 2
Kai di belakang komplek

Di belakang komplek perumahan kami ada gubuk kecil yang dihuni sepasang suami istri tua, yang oleh kami dipanggil nini dan kai.

Nini dan kai punya sepetak kebun dan ayam peliharaan, sulung saya suka sekali bermain kesana, meskipun kurang paham perkataan kai karena kai nini berbicara dalam bahasa banjar totok.

Suatu hari anak sulung kami mengunjungi rumah kai dan bergegas pulang ke rumah dan memberitahukan kepada saya bahwa kai sakit nga bisa bangun. Suami saya yang ketika itu baru sampai di rumah sepulang dari kantor besegera mengajak ke rumah kai. Saya besegera mengambil stetoskop, tensimeter dan beberapa obat umum. Tak lupa kami mengajak mahasiswa tetangga kami untuk ikut serta, saya takut sesuatu terjadi pada kai dan tidak ada yang melihat sebagai saksi.

Ketika kami sampai di rumah kai. Introgasi sebentar, saya periksa. Tekanan darahnya 160/80mmhg. Cenderung tinggi tapi dengan status lansia kai masih bisa di maklumi. Dari dinding rumahnya saya mendapati beberapa obat, ada antibiotik dan obat gatal. Kai bilang seharian belum makan, Mahasiswa tetangga kami menyuapinya dengan nasi dan lauk yang kami bawa, setelahnya saya memberikan multivitamin. Kai berbaring sendiri merintih kesakitan. Dari kai kami mendapat informasi kalau nini sedang pulang kampung. Sementara hpnya lowbet, beliau mau mengabari kondisinya ke anak-anaknya.

Karna azan magrib sudah berkumandang kami ijin pulang dan suami saya memutuskan mengambil handphone kai dan menchargernya di rumah untuk nantinya dipakai menghubungi anaknya.

Selepas magrib suami saya menghubungi anak-anaknya sementara saya menghubungi tetangga yang tinggal paling dekat dengan gubuk kai. Menanyakan apa kai pernah sakit sebelumnya dll. Alhamdulillah tetangga kami yang baik hati berniat mendatangkan petugas kesehatan, namun sayang usaha mereka tidak membuahkan hasil. Sepertinya petugas kesehatan itu tidak mau mengambil resiko.

Alhamdulillah salah satu anak menantu kai bisa dihubungi dan berniat datang ke rumahnya. Kami kembali ke rumah kai, menyalakan lampunya dan membantunya buang air. Tak lama kemudian anak beliau datang. Anaknya berterimakasih kepada kami. Beliau mengatakan, kai ini walaupun di ajak nginap di rumah tetap saja memilih gubuknya yang sekarang. Bahkan ketika kai di pulang ke rumah anaknya, kai sempat berpesan tentang ayam-ayamnya. Singkat cerita kai akhirnya di pulangkan ke rumah anaknya. Tetapi beberapa hari setelah kejadian itu saya mendapat berita dari tetangga bahwa kai sudah meninggal dunia di hari Jumat.

Sedih mendengar berita itu, kini gubuk yang biasa dikunjungi sulung saya sepi. Biasanya beliau suka bersenandung sambil memberi makan ayam-ayamnya. Ada sedikit penyesalan buat saya pribadi. Andai malam itu saya inisiatif mengantarnya ke klinik...



Kisah 3
Kebaikan anak-anak

Dengan segenap tanggung jawab saya sebagai ibu full time di rumah. Maka menjadi sebuah kebijakan pula bahwa saya harus menjaga stamina. Agar tetap kuat dan ceria mebersamai anak-anak. Tapi hari itu beda, si kecil rewel seharian. Di tambah kakak yang pengen di temani main. Jadilah saya lupa makan dan sorenya ngedrop. Gastritis saya kambuh.

Kepala rasanya nyut nyut hebat, saya mual muntah dan nga bisa berdiri. Itu berlanjut hingga malam. Sehabis magrib anak-anak saya masuk ke kamar. Melihat saya terbaring lemah di kasur mereka ikut duduk di samping
"Ummi masih sakit kah" tanya sulung saya
Saya mengangguk
"Apanya yang sakit?" tanya bocah 4 tahun itu lagi, lalu saya menunjuk beberapa bagian. Dan si kakak pun memijit saya
"Begini lebih enak kah?" tanyanya dan mengomandoi adeknya untuk memijat kaki ummi. Si kecil belum 2 tahun, belum lancar bicara tapi paham maksud kakaknya. Saya terharu melihat mereka. Dan mengucapkan trimakasih
"Cepat sembuh ya mii...supaya bisa main lagi dengan kami"
"Hari ini ummi baik sekali sudah menemani kk izz main" lanjutnya

Rupanya dia merefleksikan tindakan saya menemaninya main sebagai sebuah kebaikan yang patut dibalas. Dia memijat saya bersama adeknya dengan harapan saya lekas sembuh dan bisa bermain dengan mereka lagi

MasyaAllah..kebaikan itu sungguh menular. Bahkan dipahami oleh anak kecil seusia kakak. Semoga rantai kebaikan selalu mengular, akan kehidupan kita menjadi aman dan damai


#Materi1
#Empati
#Habituasisejutacinta
#Ibuprofesional


Selasa, 21 Januari 2020

Parade ulat-ulat. Episode potluck ilmu

Ulat bulu..itu nama gank saya dulu wkwkwkw. Dimana saya sangat tidak menyukai ulat bulu. Ketika tugas ini turun gunung, maka saya mengintip pelan. Dan karna dilembaran tugas ada icon ulat. Maka saya memutuskan tidak memakainya, dikarenakan saya phobia terhadap makhluk tersebut. Dimaafkan yaaaa

Welcome to the jungle. Seperti berbelanja di supermarket. Sudah disortir dimana mendapatkan barang ini dan itu. Saya senang kelas ini semakin menanjak menuju puncak dan titik. Walaupun saya masih berasa kurang dan kurang plus diselimuti kebingungan. Pelan-pelan mulai belajar. InsyaAllah tidak ada kata terlambat


Hai namaku: Astuty Amir
NIM ku: 3119261084
Topik Belajarku : Manajemen emosi
💚Aku tahu tentang:
Mendidik anak itu harus dengan penuh cinta, kasih sayang dan sepenuh hati
Anak itu umpama selembar kertas putih. Orang tuanyalah yang membuatnya warna warni
Sesungguhnya setiap anak itu adalah unik. Maka membersamainya pun harus dengan metode variatif

💚Aku ingin tahu tentang:
Ilmu manajemen mengelola emosi menghadapi anak dengan mengerjakan rutinitas dalam rumah

💚Aku belajar tentang:
Bagaimana menghadapi dan mengasuh anak yang susah di atur
Lebih sabar menghadapi tingkah laku anak-anak
Menghadapi anak yang belum mencapai tujuan/target yang diinginkan orang tua. Lalu kemudian kami bisa paham dan menerima keadaan tersebut.
Membangun home team yang saling bersinergis, saling mendukung untuk mewujudkan keluarga yang lebih happy dan tetap dalam koridor tujuan awal


Hai..namaku : Astuty Amir
Nimku:3119261084
Topik belajarku: Manajemen emosi

Minggu ini aku mendapatkan sumber ilmu:
Sumber ilmu
1. Bunda Cekatan (Komunitas Ibu Professional, 2015)
2. Anak Juga Manusia (Angga Setyawan, 2013)
3. I am Sarahza (Hanum Salsabiela Rais & Rangga Almahendra, 2018)
4. 5 Guru Kecilku (Kiki Barkiah, 2015)
5. 5 Panduan Mengasuh Anak yang Sulit Diatur (Lynne Kenney & Wendy Young, 2017) .~~Belum selesai dikhatamkan

Setelah aku belajar, ada beberapa hal yang menarik yang aku dapatkan yaitu: Saya berusaha menumbuhkan ketenangan dan berdamai dengan diri sendiri. Dengan bercermin pada beberapa poin, seperti:

Mungkin hanya ada dua tipe orangtua, yakni yang mau belajar dan tidak mau belajar. Yang velajar akan menikmati mendidik anak, yanh tidak mau belajar akan selalu bingung

Emosi adalah energi yang bergerak. Emosi dapat diekspresikan dengan cara yang sesuai dan tidak sesuai. Kita bisa menarik nafas dalam-dalam selama lima detik dan mengeluarkannya selama lima detik. Saya tidak perlu menandingi emosi anaknsaya, reaksi saya akan menentukan hasilnya

Perlu mengenal karakter, cara belajar, kecerdasan emosi setiap anak.

Sementara rumah adalah tempat mengadu pertama. Menjadikan anggota keluarga sebagai team support. Agar emosi lebih terkendali.

Belajar pada mereka yang belum dikarunia anak. Lalu belajar kepada mereka yang berhasil mendidik anak. Bahwa ada yang perlu disyukuri dan dipelajari. Sehingga emosi kembali stabil

Aku memutuskan untuk belajar dari sumber ilmu itu karena:
💚Saya menyadari saya adalah sosok yang fakir ilmu dalam mengelola emosi, sementara karakter saya gampang tersulut emosi dan amarah
💚Saya berada dalam kondisi dan situasi yang rentan terhadap keadaan kondisi emosi tidak stabil. Dimana saya membersamai dua anak laki-laki, tanpa ART dan suami yang kerap kerja dilapangan dan mengharuskan saya untuk merangkap semuanya
💚Saya sadar untuk membangun home team yang solid. Dibutuhkan jiwa-jiwa membernya yang bersahaja nan berbahagia. Dalam hal ini, ketika emosi stabol, otomatis kegiatan lainnya bisa terkendali dengan happy
💚 Saya memiliki keinginan untuk membersamai anak tanpa emosi dan depresi. Kelak anak-anak akan mengingat saya sebagai ibu yang happy, dan penuh kasih sayang

Rekomendasiku untuk teman-teman tentang sumber ilmu ini:
💚Sumber buku yang saya pakai adalah referensi yang mudah didapatkan di toko buku, gramedia ataupun dibeli secara online. Best seller, beberapa di antaranya diramu dalam bentuk kisah sehingga kita larut di dalamnya dan bisa langsung menarik hikmah dari kisah yang disuguhkan bukunya
Sebagai ilmu yang abstrak. Emosi adalah luapan perasaan masing individu yang berbeda. Pun dipengaruhi lingkungan, beban kerja dan kondisi sekitar. Semoga saya bisa menjadi hamba Allah yang kerap bersyukur. Sehingga manajemen emosi dan stres lebih terkendali



#janganlupabahagia
#jurnalminggu1
#materi1
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#Institutibuprofesional

Kamis, 16 Januari 2020

Aliran rasa kelas telur

Bunda cekatan ini berbeda tahapan pembelajarannya dengan kelas sebelumnya. Baik itu matrikulasib ataupun bunda sayang.
Di bunda cekatan, kita menerka nerka, berikutnya belajar apa, setelah ini ngapain. Setelah disodorkan materi untuk di cicipi, baru kerasa..WOW ini yang saya butuhkan. Waaah bener banget, kenapa nga dari dulu saya buat kayak gini. Ataukah baru ngerasa iya yaaah...ada sebab akibat dalam sebuah proses, terlebih itu buat seorang wanita yang tengah melakoni peran sebagai ibu dan istri. Sungguh butuh persiapan, ilmu dan mental yang kokoh
Terkadang yang dipelajari pernah dan sempat terlintas dalam benak saya, misalnya mind mapping. Tapi tak tergerak untuk menuangkannya dalam tulisan. Dan ternyata nafas tulisan memang berbeda. Lebih nyes...lebih ngena..dan lebih afdol.

Meski di kelas ini saya masih tertatih mengikutinya. Syukur ketika materi hari rabu bisa terselesaikan dengan manis. Sikon slalu tidak memihak. Yaa sinyallah, yaaa krucil yg belum boboklah..pas krucil bobok, dengerin di headset, 5 menit kemudian sudah bobok. Masih berasa kaku di manajemen waktu, tertatih mengerjakan tugas. Al hasil sering kerja di injury time.

Smoga di kelas tahap selanjutnya bisa lebih fokus dan kosentrasi belajar. Demo kebahagian bersama, demi ilmu, demi keluarga kecilku..
💚💚💚


#bundacekatan
#kelastelurtelur
#institusibuprofesional
#aliranrasatahaptelurtelur

Selasa, 14 Januari 2020

Mind mapping

Bismillahirrahmanirrahim

Selangkah lagi menuju tahap ulat. Doakan bisa sampai kupu-kupu yanh cantik.
Kali ini membuat mind mapping, yang notabene belum pernah terfikir untuk membuatnya. Dulu..dulu sekali kami pernah membuat visi dan kisi jangka pendek. Sekarang tersadar...memang mind mapping penting.

Akhirnya saya mencoba membuat mind mapping. Tujuan saya adalah bahagia..menjadikan keluarga kami bahagia dan tetap bersyukur.

Selasa, 07 Januari 2020

Telur orange ..mari belajar

Petualangan mencari telur hijau dan merah berlanjut mencari telur orange. Kisah saya bermetamorfosis dalam fase telur telur semoga berlanjut menjadi kupu-kupu yang indah nan cantik. Terbang kesana kemari memberi manfaat kesekitarnya. MasyaAllah

Tugas kali ini adalah telur orange. Menemukan keterampilan yang ingin di asah selama di kelas bunda cekatan dan menemukan cara belajar yg fun nan asik. Smoga keterampilan yang terisi di list saya adalah benar-benar yang saya butuhkan dan mendesak


Ilmu yang saya perlukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah
1. Ilmu manajemen waktu
Manajemen waktu menjadi momok terbesar saya sebagai ibu. Dengan 1 balita dan bayik yang lagi aktif aktifnya. Saya membutuhkan beberapa poin untuk direalisasikan. Seperti
💚 Membuat to do list/lembar ceklish atau semacam jadwal harian simple sehingga bisa berbagi waktu dengan aktivitas yang akan saya lalui
💚Manajemen gawai.
💚Istrahat
💚Memasak dalam waktu singkat, padat dan jelas
💚Membersihkan rumah tanpa mengurangi waktu membersamai anak
2. Ilmu manajemen finansial
💚Mengatur keuangan keluarga
💚Mengefektifkan pengeluaran keluarga
💚Tabungan haji
3. Tata cara membuat jurna portofolio kegiatan anak
💚Mendokumentasikan portofolio bermain anak
💚Jurnal tumbuh kembang anak.
4. Membangun support team. Teori dan praktek
💚Musyawarah keluarga, melibatkan semua manusia yang ada di rumah. Suami dan anak-anak
💚Pillow talk bersama suami.
💚Mengikuti seminar keluarga
💚Family time, family project


#janganlupabahagia
#jurnalminggu3
#materi3
#kelastelur
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#Institutibuprofesional