Kamis, 31 Agustus 2017

Bermain tradisional lompat tali bareng kakek

Besok adalah hari raya idul adha. Berbeda dengan kehidupan di perkotaan. Suasana adha di kampung terasa sejak H-2. Beli bahan-bahan makanan sampai H-1 sudah sibuk bikin ketupat dan buras yang proses memasaknnya memang memakan waktu yang lama.

Kakek kebagian tugas memasak si buras dkk. Proses memasaknyapun menggunakan tungku tradisional besar. Sambil menunggu depan tungku, tetiba Izz yang sampai saat ini masih kecantol dengan mainan tempo dulunya datang menghampiri.
"Apa ini kakek?" katanya ngasih tali yang biasa digunakan untuk lompat tali
"Itu dipakai untuk lompat tali. Cara mainnya begini..bla..bla" si kakek nampak memberi instruksi ke bocah memegang ujung satunya dan ujung yang lain Izz pegang. Setelah itu diajarkan putar talinya bersamaan dan searah agar hasilnya berirama. Eeh pake sountrack juga si kakek
"Marii bermain tali bawah pohon bambu...sungguh hati senang bla..bla..." wkwkwk saya nga hapal lagunya tapi nadanya tau. Izz ikut mengekor meski phonem nya nga jelas bilangnya apa.

Tiba masanya si kakek harus menyulut kayu lagi dan merasa capai. Dia duduk sejenak. Tapi si bocah malah nangis kejer. Lagi..lagi katanya. Jangan duduk dulu. Ulalalala

Konsep permainan tempo dulu memang nyaris terlupakan. Main lompat tali, engrang, dll. Bersyukur kampung halaman saya adalah bukan area kota. Jadi hal seperti ini masih kadang ditemui. Mengenalkan permainan tradisional meski si Izz belum bisa lompat tali tapi setidaknya dia bisa tahu ada banyak macam permainan yang tidak membutuhkan biaya yang mahal. Karena konsep bermain sejatinya adalah bersenang-senang dan bergembira ala anak-anak

#day10
#level7
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#bintangkeluarga

Mainan Yang Dulu..

Tak sengaja gudang dibuka nenek pagi ini karena mau mengambil baskom besar. Izz ngekor di belakang. Begitu masuk gudang si bocah langsung teriak gembira. Wuaaaahhh....
Yaa..di dalam gudang masih tersimpan apik mainannya setahun yang lalu sebelum kami hijrah ke banjarbaru. Sepedaan, baby walker, bola warna warni, ring donat, gitar plastik, buah-buahan plastik, hewan-hewan plastik dll. Melihat semuanya kontan memori si bocah menguak cepat.
"Ini punya Ing Padi kan..waktu kecik" lalu dikeluarkannya satu-satu mainannya.
"Oke boleh. Tapi bolanya nga usah ya. Setelah main dirapikan lagi"
"Iya..kita gotong loyong kan"
"Oke"

Dan tak menunggu lama. Dia sudah sibuk sendiri menganguk keluar mainannya. Sesekali diselingi teriakan. Ini waktu Ing main timbangan kan...Ini Ingg, beldili dalam cini bla bla. Saya tinggal iya iya saja. Sepertinya memorynya yang lalu benar-benar menguak. Dan keliatan matanya berbinar-binar bertemu dengan benda-benda yang pernah membersamainya dulu. Hihihi ini baru setahun nga kepakai sama dia. Gimana kalau sudah bertahun-tahun ya. Ternyata barang kesukaan yang sudah di museumkan, ketika bertemu lagi selalu punya kisah dan cerita tersendiri. Bukan cuma kita orang dewasa yang mengalaminya. Tapi anak-anakpun mengalaminya. Pengalaman buat saya adalah ciptakan kenangan indah dan bahagia di masa kanak-kanaknya agar kelak dia mengingat sebuah moment positif dan menyenangkan. Slamat menikmati mainan kenangannya nak. Jangan lupa dibereskan ya

Dan hari ini dia tidak menepati janjinya gotong loyong. Umminya yang harus bolak balik bereskan. Sementara si bocah ngacir ikut main bareng anak tetangga begitu jam sekolah anak TK usai.huhuhu

#day9
#level7
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#bintangkeluarga



Senin, 28 Agustus 2017

Belajar adaptasi lingkungan

Pulang kampung itu..salah satu agendanya adalah mengunjungi sanak keluarga. Hari kedua, kami ke rumah tante (kakak bapak saya) sekaligus bawain ole-ole khas kalimantan.

Sampai di rumah tante. Izz nga mau turun dari motor.
"Ing tunggu disini saja ya"katanya
"Tapi ummi lama nak"
Akhirnya dia mau ikut turun. Tapi minta di gendong. Bocah 2.5 tahun ini akhirnya saya gendong. Saya paham dia belum beradaptasi dengan lingkungan baru kecuali rumah kakek neneknya sendiri.
"Ini kakaknya kakek. Mau salaman nga?"
Si Izz diam. Saya gendong dia mendekati tante dan pelan -pelan dia mengulurkan tangannya setelah itu teriak "ayo kita pulang mi!!"
"Lho kok pulang kita kan belum ngobrol. Ummi rindu sama nenek Oni (panggilan buat tante Rohani")

Saya coba mengalihkan dengan suara suara bebek. Karena di belakang rumah tante memang ada kandang bebek. Tapi nga mampan. Saya ajak naik loteng liat gunung, nga mampan juga. Tambah membahana teriaknya
"Ing mau pulang...ke rumah nenek saja"
Yaah sayapun mengalah. Kami pulang cepat dari perencanaan. Nga bisa juga memaksa
"Sering-sering bawa anakmu kesini nak. Supaya terbiasa" ucap tante ke saya

Usia Izz memang masih butuh adaptasi untuk lingkungan baru. Atau mungkin karena giginya tante Oni udah ompong banyak jadi si bocah takut. Itu kan hal baru buat dia heheheh #upsss
Nga apa-apa adaptasinya step by step aja nak ya

#day8
#level7
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#bintangkeluarga

Minggu, 27 Agustus 2017

Hari bersama Kakek dan Nenek

Hari ini berasa banget perjalanan mudiknya. Sejam perjalanan udara banjarbaru makassar. Transit seharian di Makassar, tapi tetep masih jalan kesana kemari. Nostalgia ke kampus, kuliner asli makassar sampai malam tiba harus balik ke kampung lagi yang jarak tempuhnya sekitar 7 jam lewat darat. Dan lumayan medannya nga lurus mulu tapi bagai lagu ninja hatori mendaki gunung lewat di lembah. Dengan jasa angkutan yang nandingin F1 cara nyetirnya.hihihi lebaaay.

Konsep perjalanan jauh. Izz sudah lewati. Meskipun separuh perjalanan ia habiskan dengan tidur. Tapi selebihnya dia bisa menikmati kerlap kerlip lampu. Kali lain kita mulai perjalanan siang ya supaya Izz bisa melihat banyak pemandangan baru.

Hari ini saya review pertanyaan ke dia tentang rute perjalanan dan dijawab cukup indah. Mulai dari naik mobil di banjarbaru. Naik bis di bandara menuju pesawat. Trus naik taksi ke rumah di Makassar sampai akhirnya naik mobil lagi ke kampung halaman.

Kami sampai menjelang pagi. Si kakek sudah menunggu setia. Izznya sepanjang perjalanan tidur jadi sampai di rumah on fire. Kami yang encok pegel linu bak digoyang dalam kaleng wkwkwkw. Pagi ini kebetulan hari libur. Pasar ahad di kampung. Izz langsung di ajak neneknya dolan ke pasar.  Sepulang pasar dia dapat ole-ole makanan ringan dari teman-teman nenek yang bertemu di pasar. Katanya sempat merajuk juga di penjual buku minta dibelikan buku mewarnai.

Habis dari pasar main sama tante-tantenya. Terus bobok siang dan lanjut main bareng kakek. Hari ini judulnya adalah main bareng kakek dan nenek. Saya pensiun beberapa jam. Malah saat si bocah minta di gantikan celana karna basah kena air. Dianya malah manggil nenek. "Cama nenek saja" katanya. Huhuhu sakitnya tuh disini.

Wess nikmati kampung hijau nan dingin tanah kelahiran Ummi nak.

#day7
#level7
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#bintangkeluarga

Sabtu, 26 Agustus 2017

Ayo mudik

Perjalanan mudik kali ini lebih berwahana. Wahana lompat sana sini. 7 bulan yang lalu Izznya masih bisa di handle 2 orang. Sekarang jumpalitan kesana kemari. Sampai pihak bandara nemuin si Izz udah keluar pintu boarding. Saya ngejarnya ngos-ngosan. Bawa ransel dan tentengan yang lumayan plus hamil muda. Uwalaaah sedep bin ajib. Ditambah lagi penerbangan kali ini delay sejam. Jadinya si bocah susah nangkepnya wkwkwk. Tambah nano-nano dah rasanya.

Penerbangan ini sebenarnya sudah ditunggu-tunggu Izz. Karena dia sudha mulai mengerti definisi bepergian. Hampir tiap hari dia bertanya. Besok kita naik pesawat kan mii??.. Dan tiba hari yang ditunggu. Dianya antusias sekali. Sepanjang perjalanan berceloteh.

Bonus bagi kami berdua adalah karna dia sudah lulus TT. Jadi tiap mau pee atau puk pasti ngomong meskipun perjalanan kali ini dia pake popok. Kami dilarang ngomong. Take a pee disitu ajah nak kan pake pampers. Kalau sampai ngomong itu..kalah deh. Bisa back to zero lagi program TTnya hehehe.

Perjalanan kali ini dia juga sudah pede. Jalan kesana kemari. Periksa sana sini tanpa peduli abi umminya dimana. Menyapa anak seumurannya. Ikut berbagi snack sama anak yang lain

#day6
#level7
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#bintangkeluarga

Kamis, 24 Agustus 2017

Belajar berkisah

Anak-anak siapa yang nga suka diceritain?? Didongengkan?? Plua pake suara emak emak yang walaupun tidak merdu tapi mau dan berusaha meniru tiap bunyi-bunyian yang ada dalam cerita. Suara hewan, suara monster, suara gunung meletus. Ibaratnya ring tone segala macam bunyi. Nagh saya jamin anak siapapun pasti suka. Termasuk anak saya.

Sejak kecil meskipun dia belum bisa bicara saya over acting aja di depannya buat cerita ini itu. Setiap saya ataupun suami ataupun siapapun yang bilang ke Izz. Mau diceritakan?? Dengan antusias Insya Allah dia akan menjawab. Iya...mau☺☺

Beberapa kali pun dia mulai mencoba asik dengan ceritanya sendiri.  Coba bercerita ala-ala dia. Kadang saya mencoba membangun cerita dan memintanya melanjukan. Ketika moodnya bagus..maka terciptalah sebuah alur yang lumayan apik untuk usianya hihihi. Hari ini moodnya lagi bersahabar. Cerita yang dikisahkan adalah seekor jerapah yang menangkap ikan di sungai
"Haaapp..kumakan kamu" katanya sambil membawa jerapah mendekat ke ikan
Lalu datang gajah membantu ikut makan ikan.
Hihihi seandainya di dunia nyata. Jerapah nga akan cukup makan dengan gajah hanya dengan seekor ikan hihihi

"Waah jerapahnya berbagi makanan ya"
"Iya mii..gajah lapang (lapar) juga"

Kesimpulan saya adalah. Untuk poin berkisah versi dia Izz cukup menikmati. Meskipun masih terkadang over dengan properti yang digunakannya.

#day5
#level7
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#bintangkeluarga





Rabu, 23 Agustus 2017

Meronce

Meronce adalah salah satu aktivitas yang recomended buat melatih fokus dan motorik anak. Si Izz suka sekali meronce menggunakan pipet. Pipet yang di tancapkan di gabus lalu di pilah dan pasang sesuai warna. Dan dia kurang senang meronce dengan tali. Mungkin masih berasa sulit untuk dia.

Hari ini dia menemukan kantongan meroncenya dan dibukalah si kantung. Berserakanlah di lantai huhuhu beresinnya bakal lama nih.
"Mau meronce kah nak?"
Si Izz diam dan ngambil sendiri tali ronce. Dan mulai meronce
"Warna kesukaan ummi dong"
"Hijau"katanya
"Siip"
Dan dimasukkanlah si hijau dengan dahi mengkerut. Tiap gagal si bocah teriak nangis. Huaaaahh. Uuh ternyata nga berubah. Sekitar 6 biji berhasil di ronce di tali dia lalu beralih ke lego. Hihihi fokus untuk ronce masih singkat ya nak??

#day4
#level7
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#bintangkeluarga

ke Mall buat nge date bareng LEGO

Salah satu mainan yang disukai si Izz adalah main lego. Walaupun di rumah ada mainan legonya sendiri. Tapi tetep doyan bahkan hingga hitungan jam main di bundaran lego sebuah gerai permainan di QMall. Mungkin anak-anak suka yang suasana bermain di mall yang warna warni dan luas. Jadi meskipun namanya sama-sama lego tapi beda tempat maka rasanya beda wkwkwk. Soalnya kalo di rumah Izznya main sambil hambur haurrr. Disini tiap ada lego keluar dari lubang bundaran tempatnya langsung dipungut dan dikembalikannya ke tempatnya. Ada lego terpental jauh...buru-buru deh dia kejar sampai dapat😜😜

Lego punya fungsi kematangan konsentrasi dan pembentukan definisi konsep bentuk, warna, ukuran, kesabaran dan kelenturan tangan. Lewat permainan ini tentunya melahirkan kebiasaan dan karakter positif buat anak kelak. Dan karna si Izz memang suka. Sesekali kami mengajaknya ke mall. Dan diapun ingat lokasi si lego dimana. Nga kebayang kalau suatu ketika pihak toko menghilangkan area bermainan lego free ini😆😆

#day3
#level7
 #tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#bintangkeluarga


Senin, 21 Agustus 2017

TAGRAM

Baru bangun diapun teringat puzzel tagramnya. Awalnya saya nga niat mengenalkan benda ini takut rusak..belum waktunya tapi niat diurungkan begitu si bocah antusias tanpa kedipin mata saat si kotak dibuka. Manalah mungkin saya sampai hati memuseumkannya dulu. Maka jadilah dia tak ajari kisi-kisi merangkai para tagram.

Nagh pagi-pagi sudah masuk ke "laboratorium" little abid. Dikenalkan konsep bentuk, warna, fokus, sistem peredaran darah,rangka, pernafasan dll, motorik dan sensori.

Hari ini Izz harus telat mandi karna nyusun tagram. Selesai bongkar lagi..selesai bongkar lagi. Huhuhuh kelakuan telat mandi yang nga boleh di ditiru. Semoga next bisa lebih terkoordinasi mainnya. Dicakepin dulu baru deh bisa main sana sini.

#Day2
#level7
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#bintangdalamkeluarga


Minggu, 20 Agustus 2017

Ketika Izz berceloteh. "Mii Ing mau jadi astronot boleh?"😊😊

Pekan lalu si Izz setengah berlari menghampiri saya yang sedang duduk
"Mii mii ing padi (Izz Khafady) mau jdi astronot boleh?" disebutnya dengan cepat skali
"Apa nak??mau apa Izznya?"
"Ing mau jadi astronot boleh??" ulangnya lebih pelan
NYESsss...
"Waaah iya..tentu saja boleh"mata saya berkaca-kaca menjawab pertanyaannya wakru itu. Dan di balas pula dengan 2 jempol dari si Izz. Ciri khas ketika dia senang.
Entah bagaimana garis tanganmu dan qolam Allah SWT yang tertulis untukmu. Tapi hari ini Izz sukses buat ummi haru biru. Seketika saya merasa anak saya sudah besar..padahal masih batita. Umurnya baru 2,5 tahun.

Saat pulang ke rumah, saya ceritakan ke abinya dan si abi senyum simpul. Maka untuk mendukung kesukaannya itu. Si abi membukakan buku anak dari seri Confidence In Science "Apa saja Anggota Matahari?".
Keyboard Ipad yang sudah rusak diandaikan keyboardnya. Dan bukunya sebagai layar monitor. Jadi layarnya bisa berganti gambar tiap bukunya dibuka wkwkwkw.
"Katanya ummi Izz mau jadi astronot ya??"
"Iya bi"
"Nagh ayo kita baca buku tentang astronot dan luar angkasa. Mau?"
"Maaauu"
Detik berikutnya si Izz sudah kapling duduk di pangkuan abinya dan menikmati sajian kalimat dan gambar tiap lembar bukunya

Dan ternyata memang benar. Ketika anak-anak disodorkan sesuatu hal yang disenanginya. Maka dengan cepat informasi yang diberikan akan diserap. Hanya butuh kita sebagai orang tua mengarahkan dan tahu timing yang tepat untuk masuk ke ranah "on" nya.

Selain planet, roket dan teropong yang sebelumnya sudah kami kenalkan. Hari ini Izz berkenalan dengan beberapa kosakata seperti komet, asteroid, meteor, beberapa nama planet dll. Si Izznya paham??tentu saja secara detail tidak. Tapi saya percaya dengan "pendahuluan" seperti itu. Suatu saat dia akan bertanya lebih jauh lagi.

Cukup kita buka tangkup tudung saji sedikit maka kucingpun akan berlari mencicipi menu di dalamnya hihihi. Begitulah kira-kira😘😘. Eh kok malah sama kucing pengandainya😅😅

#day1
#level7
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#bintangdalamkeluarga

Minggu, 13 Agustus 2017

aliran rasa game level 6

Saya sendiri tidak menganggap matematika itu sulit. Background keluarga saya lahir dari seorang ayah yang profesinya guru matematika. Ditambah kakak-kakak saya suka matematika. Membuat saya ikut arus dan suka matematika juga. Sampai pada akhirnya materi twntang matematika ini di post di kelas bunda sayang. Sayang baru berpikir. Akhh bener juga..selama ini banyak teman-teman saya menganggap demikian. Matematika itu sulit.matematika itu susah. Dan tak jarang guru matematika dilabeli killer. Ujung-ujungnya rata-rata nilai raport yang palinh rendah nilainya adalah matematika atau bahkan raportnya kebakaran alias dapat nilai merah. Ataukah ujung-ujungnya ngebolos kelas demi nga bertemu dengan gurunya.

Dan ternyata anak-anak seumuran Izz yang masih 2 tahunan bisa aja dicocol sama si matematika ini. Ya lewat aktivitas bermain kita sebagai orang tua memasukinya. Slama ini saya biasa mengajaknya bermain motorik ala-ala. Entah ini dari playdough buatan saya sendiri, membuat menarik dari bahan potonhan kayu sisa membuay rak si abi, mindahin air dari satu wadah ke wadah yang lain. Dan ternyata betul, aktivitas tersebut mengandung unsur matematika. Positifnya setelah mengikuti kelas ini. Saya setidaknya lebih kreatif. Bisa memikirkan pola bermain lainnya dan mengaitkannya dengan matematika. Dan amazing..apa-apa yang kedengarannya sulit jika dikemas dalam unsur bermain Insya Allah anak suka dan pengalaman saya sendiri si Izz minta nagih. "Lagi!" begitu katanya ketika saya membuatkan pola angka di kardus bekas.

#level6
#kuliahbunsayIIP
#aliranrasa

Kamis, 03 Agustus 2017

Playdough

Karna exited banget dengan gunung berapi karya abinya. Izz semalaman begadang bermain bersama si gunung dan abinya. Umminya sudah ngacir duluan ke pulau kapuk. Isi tenaga buat besok. Nagh karenanya itu hari ini si Izz bangun kesiangan. Jam delapan.

Saya masih beberes di dapur ketika dia bangun manggil-manggil abinya keluar kamar.
"Mana abi ummi" teriaknya sambil menangis. Keliatannya efek bermain semalam ada gejala sisanya. Mungkin si Izz masih mau main dengan abinya.
"Kan abinya ke kantor nak. Cari ridho Allah"
Huaaah huAaahh
Tambah meledaklah nangisnya. Saya lalu merangkul dan menggedongnya. Mengajak ke halaman belakang. Sedikit teralihkan. Tapi sekitar 5 menit kemudian kembali ricuh
"Suruh abi pulang mii"teriaknya
"Waah kok gitu..kan abinya masih ada tugas di kantor"
"Ingg (Izz) juga ikut"
"Izz disini saja sama ummi..kalo izz ke kantor. Kasian ummi di rumah sendirian"
"Cama-cama mii"
"Nanti siapa yang masak. Kalau abi sama izz lapar nga ada yang bisa dimakan kalau ummi ikut juga"
Dialognya belum mampan. Balik ke halaman depan..dapat tukang sayur beli ini itu. Setelahnya kembali nangis
"Kita main sama-sama yuk. Mau main apa?"
"Sama abi saja miinyaaa..." rengek Izz
Saya bergegas mengambil tepung terigu buat bikin temptle bumbu tadinya hihihi..pewarna buatan dan meracik playdough. Diam-diam si Izz ikutan membantu. Dia ikut menyendokkan garam ke adonan..menuangkan minyak
"Kayak lapa (lava) gunung belapi mii..kan??. Ulalala masih ingat ajjah si gunung berapi
Tapi ternyata percakapannya nga melenceng ke arah gunung berapi si abi. Detik berikutnya dia malah asyik mencet adonan trus buat aneka ragam bentuk dari cetakan.
Alhamdulillah...aman.
Saya besegera membaea bayam..kacang panjang..labu ke dekatnya dan ikut memotong sayur sambil ngawasin dia main sendiri. Sesekali bertanya itu lagi bikin apa??itu bentuk apa??warnanya apa??yang ini lebih besar mana dari yang ini.

Dan tak terasa hingga jam 9.30. Si Izz masih sibuk dengan playdoughnya dan lupa mandi pagi.
"Tunggu dulu mii..ini dulu ya" begitu katanya bernegoiasasi

#tantangan10hari
#level6
#kuliahbunwayIIP
#Iloveamath
#MatharoundUs

Letusan gunung berapi

Malam ini si abi ditodong bacakan buku Confidence In Science judul Bagaimana Letusan Gunung Berapi dan Gempa Bumi Terjadi??
Karna si ummi memang masih lebih unggul ketimbang abi dalam soal bacakan buku jadinya Izz kembali nodong. "Kita bikin gunung belapi abi"
"Oh oke"
Besegera si abi yang memang baru selesai merampungkan laporan kantornya membuat gunung ala-ala dari kertas. Kemudian kertas warna pink diremas dan disusun di atas puncak gunung. Ini pengandaian apinya katanya.
"Kita lakit(rakit) gunung kan?"seru Izz
"Iya..tunggu ini lagi proses pembuatan ya"
"Ada batu-batu keluang (keluar) juga dari cini bi..kayak ini bii" Izz menunjuk bukunya
"Iyaaa" si abi masih asik membuat gunung berapi
"Mana batunya bi..mana?"tagihnya lagi
Si abi langsung membuat printilan-printilan kecil dari kertas dan memberikannya ke Izz untuk ditabur di puncak gunung
"Waaah banyak..banyak batunya bi"
"Ada berapa batunya. Coba diitung"
"1..2..3..4..5..banyaaak abi"
"Banyaknya berapa?"
Hahahaha seru juga nonton dou lelaki ini berimajinasi

#tantangan10hri
#level6
#kuliahbunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Rabu, 02 Agustus 2017

Push pins


Mainan Izz kali ini agak ekstream😱😱. Ceritanya si Izz lagi bantu beberes meja dan lemari buku. Eeh ketemu sama push pins.
"Mii kita push pushh sini mii yaa" katanya sambil menunjuk gabus yang tertempel di dinding.
Sebelumnya dia memang terbiasa menempelkan hasil karyanya di gabus dinding menggunakan push pins.
"Nga usah dulu ya nak"
"Ini dulu miinya...ini dulu"katanya merengek. Dan saya luluh. Saya ambilkan gabus dan push pinsnya. Pekerjaan beberes terpaksa pending dulu. Soalnya kegiatan yang melibatkan benda sperti itu emang butuh pengawasan ekstra.

Tiba-tiba saya mengingat konsep angka. Yuks kita buat angka-angka pake push pins nak
"Yok" katanya segera. Entah dia paham atau nga hihihi
Saya lalu menggambar angka besar besar di kertas folio berwarna lalu menempelnya di gabus. Setelah itu meminta Izz menempel para pin it mengikuti garis pola angka. Dan ia melakukannya dengan segera..sukarela bin gembira. Uuuhh anak-anak kalau udah ada unsur bermain pasti deh gercep dikerjakan hihihi.

Hasil tempelannya meskipun kurang rapi karna nga dideret dengan seksama. Tapi sudah mengikuti garis dan hasilnya bisa membentuk angka kok hehehe. Selanjutnya kita sama-sama menyebutkan satu persatu angkanya. Untuk pengayaan saya coba menanyakan lewat puzzel knop. Yang ini angka berapa?? Angka nol mana??. Hasilnya lumayan. Hari ini dia berhasil mengidentifikasi angka nol dan satu hehehe. Saya random di pola yang di buat dan puzzel knopnya dua angka itu sudah bisa diindentifikasi. Memang 2 angka yang paling simple sih. Nga apa apa. Step by step. Besok kita coba angka 2 lagi ya nak. Semangat

#tantangan10hari
#level6
#kuliahbunsayIIP
#IloveMath
#MathAroudUs

Selasa, 01 Agustus 2017

Roleplay si penjual apel

Hari ini saya drop. Beruntung suami ada d rumah pagi ini. Jadi bisa handle si Izz. Bisa ajak Izz main dan saya bisa istrahat sejenak. Meskipun suara bermain mereka di ruangan depan terdengar begitu nyaring sampai di dalam kamar.

Saya bisa menyimpulkan kalau mereka sedang bermain peran. Di sesi awal mereka berperan sebagai petani apel.
"Waah alhamdulillah..panen apel kita banyak. Ayok kita hitung sama-sama"
Izz terdengar bersorak melompat.
"Satu..dua..tiga...empat...lima..cepuluhhh"
"Heh??mana angka enamnya?"
Lalu mereka bersama-sama menghitung jumlah apel. Dab mengangkutnya pulang ke rumah katanya
"Izz bawa 3 dulu...abi juga 3"
"Kita ambing banyak-banyak kan" timpal Izz. Saya cuma senyum-senyum dalam kamar

Sesi berikutnya mereka menjadi penjual dan pembeli apel. Si Izz jadi penjual, abinya yang beli apel.
Jadi ceritanya mereka sudah panen apel. Tapi kok malah satu petani apelnya yg jadi pembeli ya hihihi
"Pak penjual apel...mau beli apel"
"Iyah" kata Izz
"2 ya"
"Iyah"
"Hitung donk"
"1...2...3.."
"Belinya 2 saja pak penjual apel. Coba itung ulang"
"1..2..
"Nagh 2 saja"
"Ini"
"Terimakasih"
"Cama-cama...abi mau beli lagi iya??"katanya lagi
"Oh iya boleehh..."

Saya nga tau betapa berantakannya settingan permainan mereka sampai tidak ada suara. Saya mengintip dan ternyata si penjual apel sudah tepar di dalam biliknya. Hihihi

#tantangan10hari
#level6
#kuliahbunsayIIP
#ILoVeMath
#MathAroundUs
Foto ini saya ambil setelah suasana di luar terdengar hening. Eeeh penjual apelnya rupanya sudah tepar