Sabtu, 18 November 2017

Teach numbers with writing

Teach numbers with writing

Yup judul itu yang dipersiapkan ummi untuk agenda bermain dan belajar hari ini. Sudah main outdoor, makan, sarapan, mandi trus pakaian si ummi juga sudah selesai beres2 rumah, siapin kudapan tukang dan masak buat lunch. Yoop waktunya bermain dan belajar. Seger dah kalo semua beres

Belajar numbers kali ini pake beras. Gambar pola angkanya setelah dengar penjelasan ummi dan nyontek alur step penulisan per angka. Nagh angka 1 berhasil dibuat. Di ulang-ulang sampai mahir. Masuk angma 2...kepala si bebek (angka dua) aja yang ditulisnya nga diterusin lagi๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜. Lanjut malah asik nimbun numbers carsnya di tumpukan beras.
"Halta kalun miii!!"serunya
Wesss rupanya dia mau main sesuma hati. Mainkan imajinasimu nak

Menit berikut dia asik dengan eksperimennya sendiri. Mulai dari tanam pohon cemara di pot (pakai media mainan shapesnya๐Ÿ˜œ๐Ÿ˜œ). Trus bercerita tentang panen padi jadi beras yang di angkut pake traktor..ini si bocah nyontek dari kisah di salah satu bukunya. Sampai membangun tiang listrik dari sedotan ๐Ÿ˜œ๐Ÿ˜œ

MasyaAllah selalu takjub dengan imajinasi dan kreativitas anak-anak. Tadinya mau merealisasikan ide "kreatif" umminya dalam menggambar angka..eee malah si bocah yang nampak lebih kreatif. Sejaman Izz anteng dengan mainanya ini. Alhamdulillah

#day13
#level9
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#thinkcreative

Jumat, 17 November 2017

Shoot your "target"

Shoot your "target"

Mainan ini pertama kali ditemukan sama si Abi. Pas si bocah lagi demen main teori angin #tsah

Pas si bocah nagih main itu lagi...si ummi memfasilitasi. Lumayan bisa selonjoran...Nagh biar mainnya lebih afdol dan bermanfaat tak siapkan gelas plastik sebagai target. Jadi si tissue di lipit-lipit masukkan ke sedotan. Tiup dan usahakan bisa masuk ke gelas.

Bermain permainan sederhana ini bisa sampai keringatan. Soalnya si Izz sampai pake acara lompat-lompat dan teriak. Memunguti peluru tissuenya yang berserakan dan shoot lagi.

Hasilnya nga ada satupun peluru tissue masuk ke gelas. Semuanya berserakan di sekitar gelas๐Ÿ˜„๐Ÿ˜„. Nga apa2 ya nak. Ntar kita coba lagi..lebih fokus✌✌

#level9
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#thinkcreative

Kamis, 16 November 2017

Berkomunikasi dengan anakpun ternyata butuh kreatif

Assalamu'alaikum kamis manis. Tetiba si bumil ini kepengen makan ikan cepak plus racca mangga. Ajib. Jam 6 yuk aaa kita bertiga cust ke pasar. Beli seadanya yang diperlukan dan tiba kembali ke rumah untuk start semuanya.

Pertama nyiapin sarapan buat suami. Plus kudapan buat tukang dan tamu kami yang datang kepagian๐Ÿ˜๐Ÿ˜.

Izz anak kami tentunya kalau ada tamu kepo juga. Kali ini dia nga bertanya siapa itu karna mungkin sudah bisa dijawab sendiri kalau mereka teman kantor abinya. Di depan si abi ngobrol dengan tamu, di dapur saya bergulat dengan dapur dan kantongan-kantongan pasar. Saya berusaha mengerahkan ilmu kreatif mana dulu yang wajib dimasak. Mana yang bisa saya kerjakan sembari masak dll. Si Izz teriak-teriak.
"Ini dinocong (dinosaurus) kepala batu HUAAAAAHH"serunya heboh sendiri. Saya mengintip tak ada yang ngasih feed back. Akkh kaum laki-laki kalo ngobrol ternyata lupa alam sekitar juga toh.
"Ini telenodon (ptereunodon..udah cocok belum ya spellingnya. Itu salah satu jenis dinosaurus)
Ini telenodon kan yang cuka makan ikan...seperti tadi kita kan??. Beli ikan di pacang. HUAAAAH" kali ini dia pake gaya mengaum. Tapi sama nga ada balasan wkwkwkw

Akhirnya dia masuk ngambil pen bukunya dan duduk melipir dekat tamu. Duh duh duuuuhh kaum lelaki ini. Beberapa menit dia anteng dengan bukunya..tapi setelah itu dia teriak histeris. Rupanya si Izz menjatuhkan gelasnya dan air beleber di lantai membasahi bukunya dan pennya"
Saya super kaget melihat pemandangan itu. Aduuuh bukunya mahal euuyy. Saya menyelamatkan pennya, si abi mengangkat si bocah.
"Kenapa....(saya baru mau menanyakan kenapa kurang hati-hati bla bla bla dengan sedikit emosi. Tapi terurung karna si abi sudah eksekusi)
"Nga apa-apa, nanti bukunya kita jemur kan..di bawah matahari. Nanti juga kering. Izz kaget ya"
"Pell mii..ummi minta maam (maaf) mii" katanya

Ya Allah Ya Rabbi hampir saja saya tersulut amarah. Hampir saya melukai hatinya.Hanya karna buku yang basah itu harganya mahal dan penuh perjuangan untuk menghadirkannya di mini home library Izz. Ya Allah Ya Rabbi..padahal sebesar apapun uang tak akan ternilai dengan amanah anak yanh diberikan sang Pencipta

"Iya nak..nga apa-apa. Lain kali Izz hati-hati ya. Izz duduk di kursi dulu. Ummi mau pel..licin"
Dan si bocah pun anteng di kursi memperhatikan umminya lalu lalang mengepel

Bahasa komunikasi dengan anak memang kudu dibuat sekreatif juga euy. Supaya nga ada tantrum..perlukaan hati, amarah dan sederajatnya

#day10
#level9
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#thinkcreative

Rabu, 15 November 2017

Kerupuk mie apa si Izz

Si abi tetiba request jalankote a.k pastel. Intip isi kulkas bahannya emang komplit. So yuks dieksekusi, kami eksekusi bertiga tentunya bareng si bocah. Sampai di tahap ngisi adonan. Si bocah udah kapling duluan mesin penggilingnya. Yo wess kata si abi kita kasi waktu buat Izz. Rupanya dia membuat adonan jadi mie.
"Tunggu dulu mii..anteli (antri) dulu. Ingg mau buat mie kan?" katanya
Sepuluh menit berlalu nga ada tanda-tanda usai. Malah makin menikmati. Jadinya saya putuskan lanjut buat jalankote. Mie si izz yang sudah menggunung hasilnya di skip dulu
"Sudah ya..skrng giliran ummi sama abi. Mienya izz sudah banyak"
Si Izz masih komat kamit bernegoisasi dan saya cepat mengambil alih dan mendudukkannya di kursi. Si doi langsung protes๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚
"Giliran ummi kan antri. Kalau mau bantu ummi..boleh"
Hahahah kalimat terakhir ini jadi senjata makan tuan buat saya. Detik berikutnya si bocah turun dari kursi dan gabung bersama kami. Next suasana jadi riuh deh. Belepotan sana sini. Tpi kelar juga menjelang magrib.

Ba'da magrib tugas saya menggoreng si jalankote tak lupa mie buatan si Izz. Abi dapat tugas mandikan Izz, terpaksa jadwal mandi sorenya molor ham segitu. Badannya bau campuran adonan kue dan keringat๐Ÿ˜๐Ÿ˜

Udah mandi..ganteng. Disuguhi kerupuk mie buatannya sendiri
"Naghh ini kerupuk mie yang izz buat tadi"
"Buatan Ingg kan..pintang (pintar) Ingnya macak kan?"
"Iyah nak..ayok dimakan"
Slamat menikmati nak shaleh

#day9
#level9
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#thinkcreative

Senin, 13 November 2017

Samsak ala-ala untuk Izz

Kelabakan pagi-pagi. Begitu tau air ledeng nga jalan. Sementara itu adalah sumber air kami satu-satunya. Air sumur ketima dipompa butuh setengah hari bahkan nyebrang sore untuk jadi bening karna kami jarang memakainya.

Pagi-pagi..pakaian kotoran belum di cuci ulang. Beberapa potong pakaian kemarin kembali kotor terbawa angin. Alas kaki yang tebel2 3 buah, handuk2 besar. Uuuh membayangkan saja bikin encok pegel linu. Apalagi saya nga pakai mesin cuci๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ.

Air oh airr..kenapa nian pagi pagi kamu tak menampakkan wajah. Si Abi akhirnya inisiatif minta air ke anak mahasiswa tetangga๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜. Pagi-pagi pun diguyur hujan. Reda hujan rasanya malan bergerak. Saya memutuskan minta makan bubur ayam aja di luar sbagai pengganti sarapan.

Balik rumah sudah jam 8 lewat. Rumah belum beres. Si Izz sudah beraksi. Biasanya jam segini memang dia sudah mandi dan waktunya beraksi (bermain dan belajar)
"Nak..ummi harus membersihkan dulu ya"
Uuhh dianya malah sibuk menghampatkan mainan nan warna warni di lantai. Sibuk memilah milih buku-bukunya. Lompat sana sini. Rasanya nano-nano.

Keputusan aneh yang saya lakukan malah minta ikut ke kantor bareng si abi๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚ (lari dari kenyataan). Jam 1 kami balik rumah. Sudah kenyang tapi sekali lagi kondisi rumah belum beres. Berharap ada dewi peri yang membersihkan ketika saya keluar nyatanya nga berubah juga๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ.

Jadinya kamipun bergotong royong. Saya bereskan dapur dan kamar. Si abi bereskan ruang tamu dan ruang tengah. Sementara Izz yang kami harap bisa tidur siang dan kami bisa leluasa beres-beres masih on fire juga. Jadilah dia dibuatkan kesibukannya juga.

Dibuaton gantungan bantal buat latihan tinju. Buat buang energinya sebelum doa meracau sudut rumah lagi.

Alhamdulillah jam 3 kelar. Encok iya..tapi terbayar rumah tak memprihatinkan lagi. Cuacapun adem terang.

Selamat sore senin ๐Ÿ˜‰
#day8
#level9
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#thinkcreative

Minggu, 12 November 2017

Adonan kue menjelma jadi telur dan larva

Hari ini lumayan hectic karna saya harus membuat masakan double. Double untuk rumah sendiri dan kudapan untuk tukang. Disisi lain harus temani si Izz main. Berkali-kali saya keluar masuk dapur ganti eksperimen mainanya tapi rupanya si bocah nga mau anteng. Dan akhirnya saya ajak ke dapur.

Dua kompor nyala. Plus ngadon kue. Al hasil bikin saya kurang konsen. Si Izz terlupakan...rupanya si bocah tengah mengaduk es teh dan menumpahkan semua isinya. Lantai dapur basah dah, mana gorengan gosong wkwkwk. Uuuhhh tersulut dah tanduk si ummi. Mana di rumah kami cuma berdua. Komplit. Weekend yang seru.

Saya mematikan kompor dan mengajaknya ke ruang tengah. Saya diam seribu bahasa sampai dia bertanya.
"Umi bersedih kah?"
"Iya"
"Minta maam (maaf)" katanya mewek
Saya peluk dan kasih wejangan. Ummi harus masak, ummi juga harus buatkan kue tukang. Izz kerjasama sedikit ya nak. Boleh??.Izznya disini dlu main. Ummi udah siapin mainanya. Atau izz mau main apa??
"Bacakan buku ulat mii" katanya masih terisak
Saya memeluknya dan menarik salah satu bukunya tentang serangga. Seingat saya di sana ada pembahasan twntang metamorfosis kupu-kupu, dan ada gambar2 larva ulat juga. Lalu saya mengambil sedikit adonan dan diletakkan di nampan plastik.
"Izz bisa buat ulat?"
"Hah..ulat mi..ulat..ada telungnya juga"
Hihihi langsung deh teriakannya meledak. Ngambil adonan dan mulai membuat telur dan larva

Alhamdulillah..alhamdulillah mulai kooperatif. Saya temani sebentar lalu kembali ke belakang.

#day8
#level9
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#thinkcreative

Sabtu, 11 November 2017

TT dan keistiqomahannya๐Ÿ˜„๐Ÿ˜„

Toilet training adalah salah satu tantangan tersendiri buat bu ibu. Mengajarkan TT ke anak ibaratnya seperti bermain wahana roller coster (gayeee..nyoba aja belum pernah). Ku du mantep persiapan dari si ibu dan si anak. Kudu sinkron hati, pikiran..lingkungan dll. Kudu komplit semua

Alhamdulillah TT izz berhasil di usia 25 bulan dan sebulan kemudian dia bisa ke kamar mandi sendiri tanpa ditemani lagi alias inisiatif sendiri

Tapi sekali pernah dia terjatuh dan berbekas di pipinya karna lantai kamar mandi licin. Mulai saat itu saya kapok membiarkan ke kamar mandi sendiri.

Makin kesini saya perhatikan pijakan kakinya makin manteps. Tak coba lgi akh..minta dibersihin plus siram bekas pipisnya. Dan jangan lupa baca doa keluar WC

Awalnya dia mau dianterin mulu.
"Waah Allah itu suka yang bersih-bersih lho. Anak ummi kan sudah besar..jadi pipisnya harus bersih"
Atau
"Kalau nga di bersihin bau nak...ada bakterinya"
Kalau udah ngomong bakteri dia langsung patuh wkwkwk
"Atau hantu jahat suka yang kotor-kotor. Izz nga mau kan berteman dengan hantu jorok"
Aduuhhhh

Trnyata untuk membuat istoqamah anak. Juga butuh berpikir kreatif. Salah satunya menyusun kalimat rayuan

#day7
#level9
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#thinkcreative

Jumat, 10 November 2017

Emak kadang jadi sandra batitanya...

Salah satu hal yang warr biassa bagi mak emak adalah ketika ada panggilan alam ke belakang sementara si bocah nda mau kompromi. Katanya sama2 main puzzel. Ula la laa๐Ÿ˜–๐Ÿ˜–

Sekejap kilat saya menarik salah satu bukunya dan membukanya. Lalu menaruh puzzel angka di sebelahnya.
"Nagh ini bisa di cocokkan lho. Ada angkanya juga kayak di puzzel. Coba Izz nya bisa cocokkan tidak ya?"
Kebetulan buku yang saya tarik tadi, buku Poldy. "Match The Numbers". Memang halamannya berbelah..jadi bikin anak2 senang bin penasaran.
"Hmmm bica mii"
"Coba ummi liat..eh sambil Izz selesaikan, ibu guru ummi ijin ke belakang dlu ya. Boleh?"
"Boleh..siap mii"
Huuuffffh๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…๐Ÿ˜… Buku selalu punya daya tarik tersendiri untuk anak-anak.

#day6
#level9
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#thinkcreative

Kamis, 09 November 2017

Ganti sprei bareng komandan

Hari ini jadwal bersih-bersih. Mumpung Izznya bangun sebelum azan subuh. Jadinya kerjaan merapikan tempat tidur dilakukan lebih awal. Termasuk mengganti sprei kasur juga. Padahal sprei biasanya diganti per 2 minggu wkwkwkw (bu ibu per brapa minggu nyuci spreinya???hihihi)

Tapi beberes ketika dia dalam kondisi melek merupakan kerja ekstra buat saya. Karna dia akan kepo sana sini, menghambat jalur lalu lintas pembersihan kamar.

Si abi membantu mengangkut kasur kesebelah dan mengepel kamar. Saya ajak Izz main-main di ruang tengah dulu. Setelah itu kasur dipindahkan kembali bersama dengan para pasukannya. Nagh bagian ini kami melibatkan si Izz. Jadi cepet selesai ternyata. Saya mengeluarkan sprei baru dan sarung bantal dari lemari. Sementara Izz dengan semangat 45 lalu lalang tepatnya lari mondar mandir masuk kamar mengangkut bantal-bantal

"Selesai komandan?"
"Ciap kapten"
"Ayo komandan..bantalnya di angkut lagi
Hahaha suntikan semngat. Jadinya saya hanya perlu menunggu dan membiarkan dia lalu lalang ngambil barang.

Kesempatan lain menggunakan tubuh mungilnya saat sprei dipasang. Si Izz tinggal disuruh nyisip di area yang sulit dijangkau dan menarik spreinya๐Ÿ˜†๐Ÿ˜†๐Ÿ˜†.
Alhamdulillah..kamar bersih. Sprei pun sudah terpasang. Tidur siang Insya Allah nyaman ding.

#day5
#level9
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#thinkcreative

Rabu, 08 November 2017

Pejuang subuh

Saya biasa meminta Izz buang air kecil sebelum tidur, tapi lewat tengah malam atau menjelang subuh biasanya dia akan membangunkan saya untuk di antar ke kamar mandi.

Tapi malam ini beda. Si izz bangun sendiri dan membuka kamar mandi, pipis dan menyiram bekas kencingnya wkwkwkwk. Saya dan suami ikutan terbangun ketika cahaya lampu kamar mandi menyeruak begitu pintu terbuka.
"Abi yang suruh kah?"bisik saya
"Nga..dia sendiri"
Oohh hihihi
Setelahnya dia berucap ke saya "pintang Inggnya mii (pintar Izznya mii) piping sendiri"
"Waaah MasyaAllah iyaa pintar ya nak"
Setelahnya dia baring lalu minta di elus-elus punggungnya...sedetik kemudian minta dibuatkan susu. Ehh??wkwkwkwk

Azan subuh berkumandang ketika si Izz lagi minum susu. Giliran abinya yang masuk kamar mandi berwudhu. Si Izz langsung menutup wajahnya wkwkwkw
"Lho kok hormat..kan nga ada bendera?"
"Becok pagi kita colat mi yaa"
"Bukan beSok. Tapi shalat subuh itu ya sekarang. Supaya Allah ngasih ridho yang banyak"
Si abi sudah siap ke masjid. Eeh dianya langsung melompat.
"Tunggu bi..Ingg ikuuut"
Yapp..membangunkan Izz shalat subuh belum semulus memintanya membereskan mainanya sendiri. Kadang dia tidur larut..bangun kesiangan. Kadang dia bangun pagi tapi ogah ke masjid. Saya basahi kakinya dan berbisik membangunkan..dianya uring uringan seharian.

Rupanya mendorong dia ke masjid tanpa terkesan menyuruh lebih gampang. Nagh bagian ini terkadang membuat saya sebagai orang tua lupa. Anak-anak dijadikan prajurit..minta lakukan ini itu. Padahal kalo diminta secara tersirat alias dengan cara yang fun niscaya anak2 akan sangat mau membantu dan menuruti.

Si Izz masuk ke musholla dan panjat ke rak kami buat ambil iqronya. Wkwkwk barusan banget ini dia ke masjid bawa iqro. Saya memberi tas kecil supaya si iqro aman nga jatuh. Izz lalu menyalami punggung tangan saya. Uhhh Ya Allah Ya Rabbi. Slalu adem rasanya memandangi punggung suami dan anak ke masjid saat subuh.

Pergilah hai pejuang subuh. Semoga kamu menjadi anak yang slalu merindui subuhmu

#day3
#level9
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#thinkcreative

Senin, 06 November 2017

Ketika emak-emak mulai sakit

Adventure lokal kemarin dari mall sampai ke kebun raya banua bikin gempor pagi-pagi. Badan rasanya kepisah sama engselnya. Ngilu sana sini. Kupikir Izz akan telat bangun karna kemarin capeknya berlipat. Udah nga tidur siang ditambah lagi jalan kaki kesana kemari. Ternyata tidak. Si Izz bangun jam setengah 6 huhuhu. Abinya pun berangkat pagi sekali. Maka jadilah saya dengan segala keterempongan. Tadinya kupikir bisa mengerjakan yang lain toh si Izz bakal telat bangun. Atau setidaknya ngoles minyak nyong nyong di sendi-sendi biar fresh. Eeh ini bangun-bangun langsung minta dibukain jendela kamar. Kepengen main di luar. Nasib ya nasib.

Beruntungnya saya sudah prepare masak tadi malam. Buat sarapan dan makan siang aman. Tapi piring kotor, lantai dan embel2nya masih berlapis-lapis debu. Dan dengan kondisi belum mandi sayapun wara wiri dengan si bocah.

Cukup sebentar saja outdornya kali ini nak. Ummi rasanya mau bebaring. Sementara otak mudek mau buat mainan kreatifitas apa ya??saya belum nyiapin alat dan bahannya biar dia anteng.
"Ingg mau baca buku dululah"
Akhirnya dia memilih sendiri aktivitasnya.
"Mii kemarin ing ketemu ulang (ular) kecil..di kebun laya (raya). Ing mau baca buku yang ada ularnya boleh?"
Hihihi kemarin dia sempat ketemu kaki seribu. Pikirnya setelah bertemu dengan burung dan ikan di kebun raya banua. Si ular pun dipelihara di sana. Karena persepsi itu jadinya setelah bertemu dengan kaki seribu dia berjalan pelan dan penuh hati-hati

Alhamduah bisa anteng dengan bukunya. Saya tinggal bertanya-tanya seputar kegiatannya kemarin. Pokoknya sedapat mungkin pertanyaan saya harus dikaitkan dengan isi buku dan perjalanannya di kebun raya kemarin. Biar fokus lebih lama.

Setelah selesai baca buku. Saya pun membiarkan dia mandi berendam di ember besar sambil saya intip-intip dengan selingan beberes. Setelah itu kami berdua sarapan dan kembi masuk kamar belajar menggunting.

Yaaahh terkadang kreatifitas ibu muncul terlalu minim ketika kesehatannya terganggu. Beruntung saya tertolong dengan buku dan cerita di dalamnya

#day3
#level9
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative

Minggu, 05 November 2017

Nyok keluar kandang...๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜

Hari ini nga ada kreatifitas di rumah. Ahad ceria..alhamdulillah bisa hang out bareng si abi dan anak shaleh. Dadakan sih..tiba-tiba habis shalat dzuhur berjamaah si abi ngajakin keluar. Gegara si anak sholeh nga mau bobok siang padahal bangunnya hari ini subuh dan malamnya sempat begadang. Heran!!
"Yuk ke mall"
Hmmm tumben pikirku wkwkwk
"Kita quality timelah..biar boboknya Izz juga mantel nanti malam" kata si abi
#eaaaa

Maka jadilah kami ke mall. Ke timezone buat nemenin Izz. Yang penting megang megang tombol mainan..liat lampu kerlap kerlip aja sudah cukup buat anak yang nga ngerti game seumuran Izz hihihi. Nyobain foto instan tetiba berasa seru sekali. Trakhir lakuin itu pas jaman kuliah..tahun berapa lupa sayyah.

Sejam di arena bermain. Berangkat isi perut tengah dulu. Alamaaak..antriannya bikin kaki pegel. Habis makan si Izz merengek minta main lego lagi. Yap diikutin aja lagi. Namanya juga liburan kecil hehehe. Trus lanjut shalat ashar baru deh kemudian balik.

"Ke gubernuran yuk?"
"Heh?"
Hahaha tumben banget nig abi. Padahal alasannya berangkat tengah hari tadi katanya biar bisa menikmati sore di rumah
"Katanya mau sorean di rumah?"
"Kan quality time"
Wess lah...saya mah seneng aja diajak muter. Bu ibu yang seharian di rumah salah satu cara menjaga kewarasannya adalah diajak plesiran begini. Meskipun cita rasa lokal

Nagh tujuan kami kali ini adalah kebun raya banua yang memang letak lokasinya berada di kawasan perkantoran pemerintahan daerah dan gubernuran.

Kebun raya ini terbilang baru dan masih dalam tahap dirintis. Kabar gembira bagi kami karena ternyata pintu labirinnya kebuka. Jadi bisa naik ke menara buat liat labirin ke bawah. Izz sangat exited. Dalam perjalanan yang tadinya udah nyenyak langsung "on" disini. Berlari ke puncak dan minta di foto hihihi. Alhamdulillah dia nga takut ketinggian. Trus ngasih makanan ikan di kolam, berlarian ke sana kemarin di hamparan rumput kebun raya. Saya jadi ngos-ngosan mengekor di belakang.

Sampai di rumah menjelang magrib. Mandi shalat masuk kamar. Pegeeel sangat. Untuk kategori ibu hamil ini nikmat nikmat seeerr. Berasa olahraga seharian

#day2
#level9
#tantangan10hari
#bunsayIIP
#thinkcreative



Kreatif buat seorang ibu..adalah keharusan๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…

Saya kira menjadi seorang ibu itu semata mengandung, melahirkan, menyusui dan menonton anaknya bertambah usia. Toh pikir saya merekapun tetap akan bertumbuh. Twrnyata sungguh sulit mengisi dan membersamai si kecil. Butuh kesabaran, termasuk kreatifitas biar si kecil nga mati gaya dan tetap anteng bin walafiat.

Hal ini saya rasakan ketika usia anak saya mulai masuk ke ranah yang butuh feed back dan saya sendiri untuk terjun langsung membersamainya. Kreatifitas nampaknya sebuah harga mutlak untuk bu ibu. Dan sebagian besar hal itu dibutuhkan di waktu yang genting. Bukan seperti makalah, karya tulis ilmiah dan sederajatnya yang memerlukan pendahuluan untuk sampai ke tinjauan pustaka. Tapi menjadi seorang bu ibu harus bisa mutar otak di saat itu juga ketika si anak butuh bermain dan suasana nyaman. Kreatifitas jadi sundulan terdepan dan mau nga mau kita harus belajar.

Saya jadi teringat. Salah satu pekerjaan yang berasa sulit saat ini adalah memakaikan baju si Izz . Setiap selesai mandi...bocah ini akan berlari berkeliling rumah, naik ke kasur dan mengacak-acak sprei, bantal yang sudah saya rapikan plus terikan yang memekik.

Awalnya saya ikut nyemplung di aksi lari-larian dia. Itung-itung olahraga pagi. Tapi kehamilan kedua saya ini berasa lebih cepat capek, berasa lebih awal encok ketimbang mengandung Izz dulu. Akhirnya saya memutuskan diam dan menanti sambil membujuk. Kadang dia datang menggodaku menjulurkan badannya lalu kemudian berlari lagi sambil terkekeh. Uuuhh Ya Allah mau gigit rasanya. Mengingat banyak pekerjaan lain yang mengantri dan saya harus membereskan ulang ruangan kamar hasil ubek ubeknya๐Ÿ˜”
๐Ÿ˜–. Kadang pula metode itu berhasil. Dan kalau sudah eror saya terkadang menakut-nakutinya agar besegera memakai pakaian.
"Itu ada laba-laba nanti bisa masuk ke lubang pantat lho kalau kita nga pakai celana!"
Diikutin, iya. Tapi saya sadar kalau cara saya itu tidak baik. Mengancam!! Ya saya seperti mengancam meskipun dengan cara halus.

Sampai suatu hari saya tersadarkan sendiri dengan ulahnya. Dan saya akhirnya menemukan celah untuk masuk ke "game" yang dibuatnya.

Karna saya perhatikan si Izz senang dengan berbau karcis dll. Maka sayapun membuat tiket untuk berpakaian. Ketika dia selesai berpakaian dengan rapi dia bisa dapat tiket bermain. Kalau dia belum memakai pakaian itu artinya dia belum bisa diberi tiket. Biar lebih mantap..tiketnya di buat ala2. Tempelin stiker emotion biar si anak shaleh besegera mendapatkan si tiket.

Alhamdulillah berhasil. Nga ada urusan kejar kejaran stelah ada aturan tiket ini. Berkat keberhasilan ini saya berniat membuatkan beberapa macam tiket untuk tindakan dan aktivitas yang lain. Misalnya gosok gigi, membereskan mainan dll.

Doa saya untuk diri sendiri adalah sebuah keistiqomahan untuk kegiatan membersamai anak saya dalam bermain dan belajar. Dan wangsit kreatifitas selalu tercurah untuk saya sebagai bu ibu pemula. Aamiin...mari berkreasi bunda shalehah๐Ÿ˜„๐Ÿ˜„

Uty_banjarbaru

#kelasbundasayang
#InstitutIbuProfesional
#ThinkCreative

Sabtu, 04 November 2017

si tracking sederhana ala izz dan ummi

Semalam si abi buatin tracking sederhana dari kertas HVS warna warni buat si Izz. Responnya sueneng banget. Meskipun awalnya si Izz ogah membantu. Di ajak pegang kertas biar si abi yang mwnggunting, nda mau. Diajak ngelem, nga mau. Diajak nulis marka jalan, nga mau juga. Abi saja katanya๐Ÿ˜†๐Ÿ˜†๐Ÿ˜†. Maka jadah si abi yang 90% ambil andil dlm pembuatan tracking sederhana ini.

Tapi begitu selesai proses pembuatan. Bisa d tebak siapa yang paling gembira. Yap..do angkutlah semua mainan mobil-mobilannya. Lalu mulai bercerita sendiri ala ala dia. Sampai akhirnya ngantuk dan tepar tanpa membereskan mainannya.

Esoknya si ummi tergopoh-gopoh membereskan si tracking kertas dan membawamya ke depan supaya amang sampah segera mengangut pagi-pagi.

Yap pagi..pagi dah datang. Dan si anak shaleh pun kembali on fire. Setelah makan sedikit saya mandikan. Kasi hair lotion dan dudukkan di kursi
"Hari ini izz mau main apa?"tanyaku smangat pagi
"Mau main jalung palkilan (jalur parkiran) boleh?"
"Oh boleh"jawabku mantap
"Mana..mana mii yang tadi malam..jalungnya mana"
Upsss ternyata yang dimaksud itu si tracking kertas toh. Bgitu saya kasi tau sudah ummi buang meledaklah tangisnya.

"Kita buat lagi mau?"sayapun bernegoisasi. Agak lama si bocah meneliti wajah saya lalu mengangguk.
Alhamdulillah...

Bonus bagi saya adalah. Kalau semalam abinya yang kebanyakan ambil andil dalam pembuatannya. Kali ini si izz malah merengek di ajarin menggunting padahal emaknya belum prepare gunting yg available buat usianya. Sampai buat marka jalanpun dia lakukan hihi. Selamat belajar dan bermain nak.




#day1
#level9
#tantangan10hari
#KuliahbunsayIIP
#thinkcreative