Satu lagi, film yang menarik
untuk diintip di masa liburan sekolah ini. Pekan lalu aku bareng para bocah
ngintip slide ‘Di Timur Matahari’. Film yang diproduseri dan disutradari oleh
Ale Sihasale sendiri, di bawah label
Alenia. Dan sepertinya sasaran marketing film ini berhasil, terbukti saat plesiran
masuk studio, lebih dari 50% penontonnya adalah anak-anak, gendre filmnya
memang dialokasikan buat anak-anak, dan momentnya pas banget. Liburan. Wuihhh seru
ya^^
Sayangnya ada beberapa istilah yang
(mungkin) lupa untuk di translate ato dibikinkan test khusus untuk
menjelaskannya. Seperti saat menyebut kata ‘Tete’ yang artinya adalah kakek. Beruntung,
aku punya beberapa temen kampus asal Papua, jadi bisa menjelaskan ke para bocah
saat bertanya. Dan beruntung lagi, saat nonton film ini, kami duduk
bersebelahan dengan tiga pemuda asli dari Papua. Jadi ketika ada pertanyaan
tentang film, mereka dengan ikhlas langsung menjawab bahkan ditambahin info
tentang tempat-tempat yang terekam di slide film. Makasih ya abang-abang^_^
Di timur matahari dibuka dengan
suasana sekolah SD di pelataran pegunungan Papua. Seorang anak (Mazmur) berseragam
SD tengah berlarian di sela perbukitan yang asri. Mazmur akhirnya berhenti di
penghujung rerumputan, tempat yang biasa mereka gunakan untuk lepas landas helikopter.
Rupanya Mazmur menunggu datangnya sang guru pengganti. (bener kata kak Yuni,
saat nonton film ini, jadi ingat Enrekang, suasananya asri bangettt). Sudah 6
bulan guru pergi ke pulau Jawa dan tak kembali lagi mengajar mereka. Untuk
mengisi waktu belajar mereka, Mazmur, Agnes, Thomas dan kawan-kawannya belajar
di lingkungan sekitar, belajar pada Bapak Pendeta (Lukma Sardi), Ibu dokter
(Ririn Ekawati), Om Ucok (Ringgo Agus Rahman), dan penduduk setempat.
Mazmur and the gank saat belajar bersama alam |
Mazmur dengan kacamata barunya..^^ |
Nyanyi bareng Papa Michael n Om Ucok |
hiking bareng bocah di tanah Enrekang^_^ |
Noh, hampir sama kan, latarnya... |
Di akhir cerita, Mazmur, Thomas dan Agnes dan kawan sekolahannya bernyanyi di tengah kubu yang sedang berperang. Keliatannya lebay, tapi ekspresi para pemain, terutama anak-anak waktu itu bikin aku bertepuk tangan riuh. ^_______^. Ini cukup berbicara bahwa kepolosan dan kesucian anak-anak tak layak untuk dikotori oleh pertikaian para kaum yang menganggap dirinya sudah dewasa, kadang makhluk berlabel dewasa seenak hati mengumumkan perang tanpa peduli dengan anak-anak. Aku belajar dari kisah ini!
Dan film ini juga berbicara
tentang perubahan. Tentang perubahan itu adalah hal yang mungkin saja tetapi
bukan pada arah yang menjerumuskan pada wilayah negative, film ini berkisah
tentang tanah Papua yang sarat budaya. Dimana-mana tindakan dan hukuman
diberikan atas dasar hukum adat. Dikisahkan, bagaimana Michael dan Alex ,
keduanya adalah Paman Masmur. Mereka berselisih paham tentang asas balas
dendam, adat dan kebiasaan. Alex menuduh Michael telah melupakan kampung halamannya
sendiri, adat Papua yang sudah luntur atau bahkan terlupakan oleh Michael
semenjak ia memutuskan untuk berkarier dan menikah dengan Vina (Laura Basuki),
seorang wanita keturunan Tionghoa.
“Alex, Tidak ada yang tahu, akan
lahir dari rahim seorang Cina, Jakarta atau Papua toh?”
Film ini memberikan pesan,
tentang sebuah kasih sayang. Dari seorang ibu kepada anaknya, seorang ayah
kepada anaknya. Tentang makna cinta tulus dari seorang istri kepada suaminya.
“Mazmur
anak mama, cinta itu indah..perpisahan yang menyakitkan”
Beberapa sineas diturunkan untuk
mendukung tokoh yang diciptakan dalam cerita film, para pemain yang memang
kerap lalu lalang di dunia perfilman Indonesia. Sebut saja ,Lukman Sardi (Bapak Pendeta), Ririn Ekawati (Dokter Fatimah), Ringgo (Om Ucok), Vina, Istri Michael (Laura Basuki), Michael, paman Masmur (Michale Jakarimilen)
Kemasan film ini dibuat apik karena
dialek Papua selalu mengundang tawa. Mengambil latar Papua selalu bisa membuat
kita berdecak kagum dengan viewnya. Mengambil
cerita anak Papua selalu bisa mengaduk-aduk emosi. Jadi kombinasi antara semua
ramuan itu membuat film ini layak ditonton
Papua selalu unik, di tengah
hamparan hijaunya yang berbentuk kepala burung itu…aku selalu terkesima
walaupun belum pernah menapakkan kaki di sana. Sekarang tanah mereka dilanda
rusuh, OPM merajalela, hmmm semoga saja lekas sembuh dan damai seperti film Di Timur
Matahari^_^
menampilkan sisi lain papua ya jadi kita bisa tahu banyak. sabtu kemarin padahal ada tiket gratisnya nih cuma aku sudah terlanjur janji dgnyg lain jadi gak bisa ikutan
BalasHapusendingnya agak berlebihan sih mbak, tapi untuk skala liburan...bolehlah...^^
Hapuspenasaran sama filmnya, cuma di sini ga ada bioskop :(
BalasHapusnunggu DVD nya aja deh, hehe ^^
heheh...iya mbak, nonton DVDnya aja kalo gitu...ado download^^
Hapusbeyuuhh... membaca reviewnya sdh serasa nonton filmnya..
BalasHapusanak-anakpun butuh tontonan produk sendiri biar tdk hanya hafal dgn nama2 tokoh anime...
T O P B G T
iya mumpung kita masih anak2, cocoklah untuk liburan sekolah...#eh???hihihi
Hapusbelum liat iklannya, wah gimana nih koq promosinya kurang sekali ya, padahal filmnya bagus -_-
BalasHapusiya sih...bahkan kadang saya nda liat cuplikan trailernya di TV, tapi info di cinemax ada kok..jauh hari sbelumnya..
HapusPas baca awalan postingan ini, jelass saya bimbang mo nerusin baca ato gak. di Dompu, bahkan mataram, ga ada bioskop meeen... Aaaarrrghhh
BalasHapusSensitif sama film nih. Hahaha
wkwkwk...waduh....ntar balik Gresik kudu beli filmnya tuh mbak Rie
Hapusbelum nonton kak uty :'(
BalasHapusmau e...
kayaknya sudah turun layar Awa...hihih
Hapuskunjungan gan,bagi - bagi motivasi
BalasHapusHal mudah akan terasa sulit jika yg pertama dipikirkan adalah kata SULIT. Yakinlah bahwa kita memiliki kemampuan dan kekuatan.
ditunggu kunjungan baliknya yaa :)
iyeee'
Hapussayang sekali disini tidak ada bioskop.. T.T
BalasHapusMenarik ka ceritanya.. semoga ana bisa nonton :)
HapusAnna mah nda cocok, ini film buat anak2...heheh
HapusCopyyyyyyyyy...
BalasHapuscopy????waaah blum ada originalnya kali ya...aku juga ntonya di TO bareng kurcaci2 bang^^
HapusOh, di TO toh.. Eh, Uty dah nonton Amazing Spiderman belum?
Hapusiya sudah,...waktu aku sms-in kalian nobar, aku pergi sendiri^^
Hapussalam sukses gan, bagi2 motivasi .,
BalasHapusHargailah hari kemarin,mimpikanlah hari esok, tetapi hiduplah untuk hari ini.,
ditunggu kunjungan baliknya gan .,
salam ukhuwah.^^
Hapus