Selasa, 24 Desember 2019

Jurnal 2 bunda cekatan

Tugas jurnal kedua kali ini, saya seperti dejavu. Rasanya seperti kembali ke masa kanak-kanak. Dimana saya suka membaca cerita detektif, agatha cristie, 3 detektif dan 5 sekawan. Kesemuanya seperti mencari sesuatu hingga ke akar. Terlihat seperti bermain game, tapi penting untul pembelajaran seorang wanita. Tidak hanya mencari aktivitas suka dan bisa, tetapi menyaring aktivitas penting dan mendesak juga. Dan akhirnya revisi telur hijau ke merah pun dilakukan.

Yap hijau dan merah, warna kesukaan saya dan suami (uuh nyambung dimana). Ok, transformasi telur hijau ke merah mengingatkan saya tentang ilmu manajemen, bagaimana saya memanajemen semuanya. Terlebih tugas wanita yang merangkap sebagai ibu dan istri memang butuh ilmu tersebut.


Tidak penting dan mendesak
1. Belajar make up/dandan
2. Public speaking

Tidak penting dan tidak mendesak
1. Menjahit
2. Bercocok tanam
3. Travelling

Penting dan tidak mendesak
1. Belajar bahasa banjar
2. Belajar menyetir
3. Menulis/blogwalking
4. Upgrade ilmu jualan
5. Belajar memasak lebih variatif

Penting dan mendesak
1. Manajemen waktu
2. Manajemen finansial (perencanaan dan laporan keuangan keluarga)
3. Manajemen emosi


1. Manajemen waktu
Ada banyak hal yang terkadang harus numpuk, harus dikerjakan di lain hari padahal bisa dikerjakan pada hari itu sebelumnya, atau bahkan waktu yang disiapkan untuk mengerjakan suatu hal harus terskip oleh aktivitas lain yang belakangan baru sadar bahwa itu tidak terlalu penting, atau kegiatan/aktivitas lainnya yang terjadwalnya dilakukan selama sejam mesti terpotong menjadi setengah jam saja karna kegiatan sebelumnya yang dilakukan memanjang tanpa disadari.

Beberapa kegiatan yang sangat perlu manajemen waktu untuk saya. Dan hal ini terkait pula dengan telur hijau saya kemarin adalah.
A. Memasak
Terkadang karna tergiur dengan masakan enak, hasrat mencoba resep lain dan cenderung ribet saya mengorbankan waktu beres - beres rumah. Yang pada akhirnya akan pusing sendiri melihat rumah berantakan, apalagi kalo resep tidak sejalan dengan harapan heheh
B. Waktu membersamai anak
Kedua anak saya masih berumur balita. Anak kedua malah belum 2 tahun. Jadi waktu bermain dan menjadikan mereka bak raja adalah sesuatu yang penting dan mendesak. Terkadang waktu membersamai anak rasanya belum cukup karna tersita oleh kegiatan ranah keluarga, seperti masak tadi.
C. Ilmu agama
Beribadah adalah sesuatu penting dan mendatangkan ketentraman. Saya sudah merencanakan kegiatan keagamaan untuk saya sendiri. Misal pagi shalat duha lalu mengaji, tiap cuma ikut belajar tahsin, minimal seminggu sekali ikut taklim, pengajian. Minimal sebulan sekali berbagi nasi bungkus. Akan tetapi kadang terkorting juga dengan kegiatan lain. Misalnya asik main hp

2. Manajemen finansial
Bagi seorang ibu. Menteri keuangan untuk keluarga adalah hal yang fardu ain untuk dilakukan, suka tidak suka. Kitalah menteri keuangan dalam keluarga kita sendiri. Setiap bulan saya sudah membuat laporan keuangan keluarga, malah konsultasi dengan suami, apakah kebutuhan mendesak dan tidak mendesak bulan depan. Namun godaab terbesar adalah mainan anak, go food dan mencoba resep baru yang otomatis mewajibkan saya untuk membeli bahan yang notabene di luar pencatatan bulanan

3. Manajemen emosi
Untuk menjadi ibu yang bahagia. Maka kontrol emosi akan sangat diperlukan. Kondisi dimana saya menjadi full time mother dan mengurusi 2 bocah, terlebih kerap ditinggal suami safar adalah kondisi dimana saya betul-betul harus mengandalkan diri sendiri. Saya menyadari akan ada masa dimana hanya saya dan kedua anak saya di rumah selama berhari-hari ditinggal suami safar. Dan hari-hari itu tentu emosi saya seperti roller coaster. Peran ibu dan ayah saya rangka sendiri. Saya harus menemukan cara yang jitu untuk memanajemen emosi saya. Akan tercipta anak yang bahagia, ibu dan ayah yang bahagia ketika saya sudah master untuk hal ini. Kenapa ayah?karena ketika emosi saya tetap terkontrol di ranah bahagia, saya tidak perlu meraung-raung atau marah ke suami ketika ditinggal safar. Dan suami bisa bekerja dengan bahagia pulak. MasyaAllah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar