Senin bersahaja…senin menyibukkan, atau pengaruh karena kita baru saja
menyelesaikan weekend??. Senin datang
dengan guyuran hujan yang berlomba dengan azan subuh. Setia meresap ke tanah
menjelang senja. Aku tertahan lama di rumah karena derasnya hujan dan akhirnya….slamat
berjabat tangan macet. Hari ini aku menjalani rutinitasku seperti biasanya…
Namun hari ini juga aku bisa menjelma jadi apa saja. Perjalanan pulang
ke rumah. Sekitar pukul dua siang waktu Makassar, perutku keroncongan minta
diisi. Akhirnya aku memutuskan untuk makan, menu yang aku pilih adalah bakso. Tapi
aku sempat melihat warung bakso itu menjual jalangkote.
Tapi karena pelanggannya lagi rame, maklum hujan-hujan begini enak banget
makan bakso. Tapi karena akunya juga ngebet banget makan jalangkote, akhirnya
aku menawarkan diri buat menggoreng. Hihihihi saying mbaknya semua sibuk jadi
aku nda tega buat minta tolong mengabadikan profesiku itu.
Perut kenyang, senyum oke, dan hujan masih setia menemani. Kunjungan selanjutnya
adalah tukang jahit. Hari ini adalah acara capping
day Akper Anging Mamiri, dan seminggu sebelumnya kami sudah dibagikan kain
batik untuk dipakai di hari H. Aku menghitung-hitung estimasi waktu, mampir di
tukang jahit dan siap-siap untuk gladi pukul lima sore. Dan semesta pun
menyambut pilu, si ibu tukang jahit ternyata amnesia dengan orderanku. Dia melupakan
jahitanku pemirsa…ckckckck penonton kuciwa. Aku hampir menangis besar waktu
itu, tapi aku malah senyum dan balik menantang ibu, ayo bu kita kerja
sama-sama. Si Ibu memandangiku takjub, seperti anak-anak yang tengah menonton
film kesukaannya.
“Ibu yang
gambar pola, aku yang gunting, aku kerja pinggirannya lalu ibu yang menjahit”
Tepat sejam bajuku akhirnya siap pakai, walaupun kebesaran..tapi yah nda
ada gunanya mengeluh. Waktu menunjukkan sepuluh menit menuju jam lima, ketika
aku terbirit-birit menuju rumah sambil menenteng plastic hitam berisi baju
batik jahitanku sendiri berduet sama ibu tukang jahit.
Mandi srek srek srek, setrika jilbab srek srek srek, pakaian dan GO. Aku
sampai di gedung graha pena tepat pukul enam. Menjelang magrib dan Alhamdulillah
gladinya molor, akh makasih Rabb.
Pukul setengah delapan, acara di mulai. Aku antusias banget. Sampai akhirnya
rela jadi fotografer, biasanya aku narsis bin gifo, tapi penyakitku tidak kumat
malam itu.
|
akhirnya nyampe juga graha pena^^ |
|
ceki ceki di meja registrasi |
|
Paduan suara Akper anging mamiri |
|
moment yang paling kusuka^_^ |
|
Lilin...lilin.. #cahaya |
|
Istrahat...ada tariannya juga lho |
|
salam-salaman |
|
Suasana capping day AAM |
|
Minta di potoin di ending acara #Lelah letih lesu |
Hari yang melelahkan, penjual gorengan-tukang jahit-motret. Sungguh ‘sesuatu’.
Makasih Rabb untuk nikmat kesehatan^^
manami Jalkotx :p
BalasHapusweeeehhh sy makan langsung toh hihihi
Hapushaha hebat juga 1 jam jadi bajunya...uty uty
BalasHapuskak tiaaaaaaaaa..apa kabar????
Hapusbakso selalu jadi menu andalan ya
BalasHapusiya mba lid..soalnya makassar akhir2 ini sering hujan^^.
HapusWooo... rupanya di sini rumah baru. :D
BalasHapusLha, tadi buka blog ini warna putih. Terus jadi hijau lagi?? #autis
Hapus