Jumat, 05 Desember 2014

2/3 sudah lewat anak saleh^_^



Mungkin semua sepakat dengan kalimat kasih ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang galah…
Tapi tak semua orang dapat memaknai mendalam semuanya….

Assalamu’alaikum malaikat kecilku…
Dede dan Ummi sudah berhasil melewati 2/3 masamu dalam kandungan. Anakku sayang….kita sekarang masuk ke dalam fase trimester 3 namanya. Kamu makin besar, nak. Alhamdulillah Allah memberikan nikmat kesehatan kepada kita berdua. Kata teman-teman ummi, kamu anak yang besar di jalan. Perjalanan Enrekang-Makassar yang tak bisa dikatergorikan dekat kerap kita jalani.
Bahkan minggu lalu Ummi dan Abi, melancong ke Enrekang-Makkassar-Sinjai-Makassar-Enrekang dan mengurus persiapan workshop Ummi di Rumah Sakit. Candaaan kita bertiga selalu ada, meski kita sibuk nak. Terkadang Ummi dan Abi menyapamu lewat colekan dan mengajakmu berbincang-bincang. Belum ada balasan darimu, tapi tendanganmu sebagai jawaban dari pertanyaan kami sejak dari dulu kami anggap sebagai cara kita berkomunikasi. Dan ajaib, ketika kami tanya, dede selalu menjawab dengan tendangan dan itu kami kategorikan dengan ‘iya’. Yang lucu adalah, Abimu pernah bertanya, “Abi berjiwa muda nda nak?” terus Ummi  nyeletuk “Tidak, kolot”. Abi mengulang pertanyaannya dan kamu menjawab dengan satu tendangan keras, wuiihhhhh bisa kamu bayangkan nak…Abi  cengengesan tidak jelas.
Kamu telah memberikan kebahagiaan pada kami bahkan ketika ragamu belum hadir di dunia ini, kamu membuat banyak alur kisah seru di antara kami berdua.

Usiamu kini memasuki 7 bulan nak, dan berat badan Ummi sudah naik 13 kg. Tapi sayangnya bulan ini beratmu hanya berat nominal 1,1 kg beda dengan bulan kemarin. Tapi kata dokter, Dede sehat, plasentanyanya juga bagus dan posisimu mantap di dalam sana. Abi dan Ummi bersyukur mendengarnya. Alhamdulillah….

Ummi akan flash back ceritakan kondisimu ya nak. 2 bulan lalu….Waktu itu, Abi sudah kembali ke Banjarmasin dan Ummi harus periksa ke dokter untuk pertama kalinya tanpa ditemani Abi. Kali ini, Ummi ditemani sahabat Ummi sejak TK, namanya Sita. Ammah Sita bermaksud memeriksakan kandungannya juga karena sudah 2 minggu telat haid. Ummi dan Abi menikah di  bulan januari, sementara Ammah Sita menikah bulan April, tapi sayangnya dari hasil USG, belum terlihat apa-apa disana. Kami berdua menunggu antrian di RS Awal Bros, nagh ketika itu Dede melakukan atraksinya yang pertama kali. Ummi pikir hp Ummi yang bergetar, ternyata loncakan kuat itu dari dalam perut Ummi, Dede yang menendang. Untuk pertama kalinya, dan mulai saat itu Ummi merasa ummi adalah wanita yang benar-benar sedang hamil. Subhanallah…

Bulan ke 6 mu pun tiba nak. Kali ini lagi-lagi jadwal konsul ke dokter tidak bertepatan dengan kedatangan Abi dari Banjarmasin. Kali ini Ummi ditemani sahabat Ummi lagi. Namanya Ammah Nuni, dokter juga nak…tapi Ammah Nuni seorang dokter gigi. Nanti kalo Dede besar, mau jadi dokter???atau mau jadi apa??Akh apapun itu yang penting berguna bagi agama, bangsa dan membuat orang tua bangga, Ummi dan Abi Insya Allah support anakku. Ada kejadian lucu juga dipemeriksaan kali ini. Abi minta ke Ummi untuk tidak menutup telponnya, Abi juga ingin dengar langsung dari dokter hasil konsul kali ini. Ternyata di Banjarmasin sana, Abi sudah menyepi dalam kamar, siap dengan baju koko dan pecinya sambil berdoa dalam-dalam. Kali ini agenda USGnya melihat jenis kelaminnya dede, apakah dede laki-laki atau perempuan. Kami berdua berharap kamu laki-laki nak, agar nantinya bisa melindungi adiik-adikmu, tapi jikalau Allah memberi perempuan, Ummi dan Abi tetap bersyukur. Karena anak adalah anugerah, banyak orang-orang di luar sana yang pengen merasakan namaya mengandung, tapi Allah belum memberinya.
“Jenis kelaminnya apa dok” tanyaku ke dokter Amel
Dokter Amel tampak sigap mencari jenis kelaminmu, terlebih dahulu dokter Amel mengukur berat badanmu dan memperdengarkan detak jantungmu. Di ending ritualnya, dokter Amel berucap lirih. “Ya Ampun, pahanya di jepit, masih malu-malu ya nak sama mamanya”
Yaaa….kali ini belum bisa mengetahui jenis kelaminnmu nak, sabaarrr….
Tapi ada berita gembira sayang…Ammah Sita ternyata sudah positif hamil, usia kandungannya saat ini adalah 5 minggu. Dede dan anaknya Ammah Sita seangkatan ya???sama seperti kami nak. ^___^

Tiba bulan ketujuh, Alhamdulillah kedatangan Abi bertepatan dengan waktu control. Hari itu, kita bertiga baru sampai di Makassar, kita habis melancong ke rumah kakek nenek di sinjai. Akhirnya kami bisa melihatmu lagi berdua. Kalau biasanya abi ikut memandangi layar monitor USG sambil duduk, kali ini Abi berdiri, ekspresi wajahnya kaku dan penasaran. Sesekali memijat kaki Ummi yang sama sekali tidak sakit dan melemparkan senyumannya tak lupa matanya yang tinggal segaris.
“Jenis kelaminnya apa dok?”tanyaku seperti bulan lalu
“Sabar ya…tunggu ya…”dokter Amel mulai mencari-cari
Posisimu sekarang sudah bagus nak, kepalanya dede yang ada di bawah. Semoga bulan berikutnya sampai kamu dilahirkan posisimu bertahan seperti itu ya nak ya…
“Bagaimana dok?”ulangku lagi, Abi mulai tidak sabaran
“Ayo nak, jangan malu-malu, kita mau liat jenis kelaminnya” dokter Amel berusaha bernegoisasi dengan dede. Sampai akhirnya detik berikutnya “Nagh…keluarmi pistolnya, laki-laki”
Abi spontan memencet kakiku dan tersenyum gembira
“Wah selamat pak, sudah ada temannya nanti. Nanti berikutnya semoga ibunya yang punya teman juga ya”
Whattt????? satu saja belum kelar dokter…
USG dede hafizh umur 7 bulan

Alhamdulillah…Alhamdulillah…trimakasih untuk segala nikmatMu Ya Rabb,
Dan sejak itu, kami memanggilmu Dede cakep hafizh. Dan sejak itu pula, pagi Ummi selalu dibuka dengan sapaan “Assalamu’alaikum Ummi…Assalamu’alaikum dede cakep?” Dan kita menjawab “Waalaikumsalam abi sipit” heheheheh

EId milad Ummi_18 november
Abi brewok hehehe

Enrekang, kampung halaman Ummi ^^

Kamu ada dititipkan di janin ini, bersama milyaran kebahagian dalam kehidupan kami
Kamu ada berdetak bersama jantung ini, memberi detakan beda pada fase hidupku
Anakku sayang,
Kamu adalah dimensi dimana kami berdua belajar tentang sebuah kesyukuran
Malaikat kecilku yang semakin dekat dalam dekapan…

Abi dan Ummi kembali ke rutinitas masing-masing. Abi balik ke Banjarmasin untuk bekerja setelah 2 minggu bersama-sama kita berdua. Dede cakep temani Ummi menyelesaikan program residensi ya…Oh iya, perlu kamu tahu nak, kamu itu anak yang tangguh. Menemani Ummi kemanapun itu, tidak rewel dan jago makan.Terimakasih Nak.

Senin, 15 September 2014

Assalamu'alaikum dede...^_^

Assalamu'alaikum saleh salehaa....
Ini Ummi, nak....apa kabarmu di sana??
Betapa aku ingin mengatakan aku mencintaimu, menyayangimu...merindukanmu...
Abi dan Ummi...selalu menunggu kehadiranmu...

Kami mengetahui keberadaanmu, ketika kamu berumur sekitar 5 minggu, waktu itu Abi datang dari Kalimantan, Ummi memang sudah telat haid 9 hari. Bahkan sebulan sebelumnya, mungkin pada saat itu umur kamu masih 2 minggu nak, Abi dan Ummi sudah ada keyakinan bahwa kamu ada. Waktu itu akhir pekan, sabtu pagi sebelum shalat subuh. Ummi menampung urine pagi pertama, dan test pack. Ummi duduk di kursi dan Abipu berdiri tepat di belakang Ummi, memegang pundak Ummi. Aku pandangi sejenak wajahnya...Akh...orang yang sangat menantikan kehadiranmu adalah abimu nak, lebih...melebihi keinginan Ummi, dan Itu terpancar dari binar matanya ketika garis dua sejajar berwarna merah dengan jelas tertera di hasil test pack . Euforianya mengembang jelas, ketika kukatakan dengan pelan kalau aku 'positif'. Abimu mengacungkan tinjunya ke udara dan lekas sujud syukur, dan aku masih terpaku dengan test pack. Rasanya tidak percaya,...I'm pregnan now...Ya Rabbi...
Aku berucap alhamdulillah dengan lirih, aku sendiri tidak tau apa aku benar-benar bahagia saat itu nak. Masih ambigu, di dalam kepalaku berentet ketakutan yang belakangan aku sadari, hal itu sama sekali tak beralasan. Aku membayangkan, Ummi...harus berangkat ke kantor, dan kuliah. Setiap harinya Ummi harus bolak-balik rumah, kantor, kampus, kantor, rumah..dan ketiga tempat itu jaraknya tidak dekat nak. Setelah sujud syukur, Abi mengecup kening Ummi, kedua pipi Ummi...mengusap kepala Ummi, entah berapa kali banyaknya...sambil memamerkan matanya yang terbenam di dalam kelopak matanya. Begitulah Abimu, ketika tertawa,..akan di dapati hanya segaris matanya yang nampak, sipit stadium akut ^_^
"Abi...jangan bilang siapa2 dulu" bisikku, dan Abi mengangguk kuat

Esok harinya, Abi dan Ummi berangkat liburan ke Banjarmasin. Kalau di ajak traveling Ummi kadang lupa diri nak. Abi harus berkali-kali mengingatkan 'hati-hati' kalau Ummi tiba2 berlari exited dengan hal baru di Banjarmasin. Seminggu kemudian, Abi membujuk untuk memeriksakanmu ke dokter. Sebenarnya Ummi waktu itu, mengiyakan setengah hati. Ada semacam rasa tidak percaya kalau aku hamil, ada rasa takut, campur aduk, apalagi harus diperiksa untuk pertama kali dengan dokter bukan di wilayah Makassar. Dengan berat hati ku'iya'kan ajakan Abi. Sabtu Malam, kami berangkat ke dokter. Dokter Rahayu namanya, dokternya lembut, ayu seperti namanya, cantik. Dokter Rahayu mengucapkan selamat kepada kami berdua, kami duduk mematung dan dia tersenyum simpul. 'Ini anak pertamanya kan?', kami mengangguk bersamaan. Aku pertama kali melihat kantung janinmu di USG nak, Abi menggeggam tanganku kuat, aku bisa merasakan riak senang di binar matanya. Usia kandungan Ummi saat itu adalah 6 minggu 3 hari.
Ini vitamin pertama yang Ummi minum
Selepas dari dokter, Ummi dan Abi saling berebut menyimpan hasil USGmu, sampai akhirnya USGmu hilang entah kemana. mungkin itu jawaban supaya adil, Ummi lupa request ke dokter Rahayu untuk di buatkan dua ^_^
Dan akhirnya Ummipun mulai merasakan yang namanya morning sick. Rasa lemah letih lesu, tidak selera makan. Ya Allah, sunggu tidak mengenakkan nak. Terbayang rasanya ketika Ummi di kandung nenek, begini ya rasanya. Pernah suatu ketika, tengah malam di banjarmasin, Ummi pengen makan ayam bakar wong Solo, dengan semangat Abi nancap gas buat cari. Begitu sampai di rumah, Abi membuka penutup makanan dan mempersilahkan Ummi mencicipinya, sontak Ummi muntah. Pernah juga suatu ketika, Ummi ingin makan soto ayam, tapi ternyata tidak mau masuk ke perut, Pernah Ummi merasa sangat lapar sampai tidak bertenaga tapi tidak ada satupun yang enak di pandang mata. Waktu itu, Abi yang memang jago masak, memasakkan makanan kesukaan Ummi. Bikin barobbo, bikin racca mangga, bikin udang goreng tepung, tapi Ummi hanya icip sedikit langsung di muntahkan. Tidur tidak nyenyak, dan air mata ngalir terus tanpa alasan. Abi akan begadang menunggui Ummi ketika tidak bisa tidur dan mengusap kepala Ummi. Saat itu, Ummi berpikir untuk menukar nasib ini dengannya, toh Abi lebih kuat dari Ummi. Terbayang nantinya pulang ke Makassar dan kembali hidup sendiri. Ummi harus mengatasi sendiri ketika sakit dan rasa tidak enak itu datang. Ya Allah...tolong hamba. Rasa saat itu benar-benar sengsara...

Sampai pada titik jenuh,  Abi mengajak shalat tahajud. Dalam shalat kami mengadu, menangis...aku tidak tau lagi harus bagaimana. Dan, Ajaib!!! keesokan harinya, aku merengek minta di antar ke pasar buat beli ini itu. Betapa bahagianya Abi. Ummi masak banyak, kebetulan esoknya adalah Ramadhan. Ummi dan Abi berpuasa. Ummi dengan keadaan morning sick  hanya 4 hari saja. Semua atas kuasaNya. Banyak orang yang bertanya 'resepnya apa?' aku hanya jawab, minta saja sama Yang Diatas, atau terkadang aku jawab becanda 'berguru pada suamiku' heheheh

Dan tiba akhirnya Ummi harus ke Makassar. Sulit rasanya berpisah dengan Abi. Abi harus kerja di banjarmasin, dan Ummi juga harus kerja dan kuliah di Makassar. 
Bulan berikutnya, Abi datang lagi, dan kembali mengajak Ummi kontrol di dokter. Untuk pertama kalinya Ummi memeriksakan kandungan di dokter di Makassar. Nama dokter Ummi kali ini adalah Amaliah Abdullah. Dokternya pintar, dia akan dengan senang hati menjelaskan tiap pertanyaan yang Ummi ajukan. Waktu itu usia kandungan Ummi 11 minggu 4 hari. Kamu mulai terlihat di layar USG, kata dokter Amel, anaknya lincah selincah Ibunya. Ummi dan Abi tersenyum. dokter Amel menyampaikan rasa senangnya karna Ummi tidak mual muntah dan tetap semangat beraktivitas. Ummipun bersyukur sekali dengan kekuatan yang diberikan Allah. Dengan tubuh semungil ini, Ummi bisa bersamamu nak dengan keadaan baik-baik saja.

USGmu nak, 11w4d

folamil genio dan calsium
 Ketika umurmu 12 minggu. Ummi dan Abi mudik ke Enrekang untuk lebaran idul fitri. Dan pada saat itulah Ummi dan Abi mengabarkan berita itu ke Ibu dan Bapak. Lalu menelpon Mama dan Papa di Sinjai untuk mengabarkan berita ini. Walaupun reaksi Ibu awalnya memandangiku iba ketika tau aku hamil, Ummi tau....Yang ada di kepala beliau adalah semata-mata mengkhawatirkan keadaanku. hidup sendiri di Makassar, dengan aktivitas yang melelahkan, untuk anak pertama yang sebelumnya belum ada pengalaman mengandung. Tapi hari-hariku baik-baik saja, bahkan nafsu makanku meningkat, Ibu sedikit lega melihat itu. Ibu bahkan meneteskan air mata ketika melihatku lahap makan. Ibu...aku baik-baik saja.....

Bulan berikutnya, selepas Idul Fitri, Abi datang lagi ke Makassar. Dan kami berdua kembali kontrol. Kali ini kami berdua semangat skali. Abi dan Ummi senang sekali bisa melihat kamu lagi di layar, kamu sehat. sudah ada kaki, mata, telinga. denyut jantungmu sudah terdengar. Ummi menitikkan air mata mendengar bunyi jantungmu nak. Rasa tidak percaya, senang, dan haru mengetahui ada kamu di perut Ummi. Yang sehat nak,,,Abi dan Ummi sayang dede.... Terimakasih Rabb atas anugrah terindah ini. 
Dokter Amel memintaku menceritakan keseharianku selepas pemeriksaan pertama hingga yang kedua, lalu meresepkan obat. dan menjadwalkan kunjungan berikutnya. dokter Amel bilang mungkin sekitar 2 minggu, si dedenya sudah mulai terasa tendangannya.
umur dede 17w4d
dokter Amel mengganti vitamin Ummi kali ini
Hari ini umurmu, 18 minggu 2 hari nak. dan goyanganmu sudah Ummi rasakan sejak satu pekan terakhir. Kadang kamu serasa bergoyang ketika Ummi tertawa lepas. Ummi dan Abi kerap mengajakmu bercakap-cakap nak, mengenalkanmu dengan dunia meski secara kasat mata, kamu belum melihatnya. Anakku...terimakasih untuk kehadiranmu, Abi dan Ummi selalu menunggumu...

Ada banyak pengalaman seru bersamamu nak. Tentang kisah-kisah lucu imut yang mendadak jadi pikun kelas akut.Tentang perjalanan berkendaraan, saat Abi harus berjalan pelan karna begitu mengkhawatirkan dirimu sementara Ummi tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi wajahnya. Tentang wajah Abi yang begitu semangat kalau Ummi minta di belikan sesuatu. 'Mau makan apalagi sayang?' begitu katanya. Tentang kebiasaan Ummi yang senang beradu tinju dengan Abi (semoga kamu laki-laki, nak) Akh begitu banyak pengalaman seru yang ada karena kamu ada, anakku...
Tumbuhlah dengan sehat disana, agar rindu Abi dan Ummi terbayar dengan menyambut kelahiranmu kelak. Yang Sehat Nak, yang kuat..Aamiin Ya Rabb