Sabtu, 23 Desember 2017

aliran rasa level10

Memang benar bahwa berkisah dan berdongeng itu sesuatu hal yang berbeda. Akan tetapi tujuannya hampir sama memberikan pesan dan semua anak balita suka. Makin kesini saya makin menggunakan metode kisah. Sayapun lebih memilih membacakan buku-buku yang available untuk berkisah bukan dogeng. Lebih prepare ke kisah teladan Rasulullah dan sahabat-sahabatnya, kisah teladan, buku-buku karakter building.

Tantangan bunda sayang di kelas Ibu ibu Profesional kali ini mengajak untuk berkisah dan berdongeng. Banyak teman-teman yang menganggap tantangan kali ini adalah yang paling sulit

Saya pun menjalaninya antara ada dan tiada. Kadang saya berkisah masih dengan bantuan buku. Walaupun bukan menceritakan atau berpatok pada isi buku. Tapi mencoba menggali hal lain. Misalnya buku tentang hewan...ada burung. Trus burung punya cakar...nagh ceritanya bisa berkembang menjadi kenapa Allah SWT ngasih cakar ke burung? Kenapa kita manusia nga punya cakar?fungsinya apa dll. Di lain sisi saya memahami bahwa media perantara seperti hand puppet..wayang ataupun us ya secarik kertas origami warna warni selalu menambah keseruan berkisah.

Jdi tantangan kali ini benar-benar menguji kreatifitas berlipat. Kenapa berlipat??
Nagh kalo si anak bertanya..
Kenapa kok tokoh hewan yang diceritakan bisa bicara??ummi bohong ya?πŸ˜‚
Kalau burung punya cakar kita punya kuku. Kalau dipanjangin kan bisa sprti cakar?
Atau tiba2 di tengah2 cerita si bocah bertanya yang bikin kita betasa terkiring ke pojok jalur buntuπŸ˜†πŸ˜†

Kudu bisa ngeles..kudu bisa cari alasan. Tapi alasan yang bisa diterima nalarnya..yang tetap membangun tanpa meruntuhkan stimulus rasa ingin taunya....

#aliranrasa
#kuliahbunsayIIP
#grabyourimajination

Selasa, 12 Desember 2017

Ketika Izz protes

"Lumah ini tak bagung (bagus) mii" katanya di hari kedua kami nginap di penginapan
"Kenapa?"
"Kalna..banyak olang..kita pulang ke lumah balu ( sebutan Izz pada rumahnya di banjarbaru)
"Kenapa kalo banyak orang nak?"
"Ing malu miii"
Jleb...

"Sini deeeh"saya meramgkulnya dan menarohnya di pangkuan saya

"Ini berapa nak?" tanya saya sambil mengacungkan jari

"Iyahh bener..kalau yang ini berapa?"
"Empat" jawabnya ngaco sambil menyentuh jari-jari saya yang berjumlah 4
"Ini 5" saya lalu membuat jumlah jari lima
"Ini 2" dan seterusnya

"Nagh sekarang Ummi tanya..lebih suka mana angka 1 atau 5?" sayapun tak lupa menyertainya dengan jari-jari yang dijumlah

"Kalau 1 begini...nga ada temannya ya. Jadi kalau dia sakit..nanti minta tolong sama siapa ya?.
"Yang ini mii..."
"Iyaaahh lebih enak 5 ya..lebih ramai..jadi bisa saling tolong menolong"

"Sama seperri Izz..ummi abi..di tolong sama tante yang punya penginapan. Andai nga ada si tante dan pwnginapannya kita tidur dimana ya?? Jadi kita seperti angka 5 yaaa..

Si bocah diam...

#level10
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#grabyourimajination

Senin, 11 Desember 2017

Berkisah dari stiker puzzel si dino

Hari ini kami bermain buku stiker. Tempelkan puzzel stikernya sesuai gambar yang ada. Setelah komplit baru deh si emak jelasin dikit tentang dino yang bersangkutan. Jelasinnya pun nyontek di buku ditransfer ke dialog ala-ala kisah. Biar smakin nyantol di kepala. Sayapun jadi tau..oooo ternyata asa dino jenis ini merek ini..✌πŸ˜„

Beruntung karna gambar bukunya disertai ilustrasi tambahan semisal pohon, awan dll. Menjadi bahan untuk membantu saya dalam berkisah. Jadi setelah sticker puzzelnya di susun. Jadilah sebuah gambar yang siap untuk dikisahkan ala ala

"Suatu masa..jaauuuh sebelum manusia lahir..hiduplah hewan yang namanya dinosaurus"
"Dinocoooong ciakkkk ciaaaak"
Hahaha baru pembukaan si bocah udah motong sana motong sini
"Mau di lanjut nga ceritanya?"
"Mauuu bu gulu miii"
"Nagh..dinosaurus itu ada banyak lho. Ada yang namanya Troodon. Kabarnya Allah ngasih karunia kehebatan buat troodon. Dia memiliki penglihatan yang tajam karena rongga matanya juga besar. Troodon ini mirip burung"tambah saya

"Nagh ayo anak murid Izz kita masuk ke dalam hutan lagi...naghh di sana ternyata ada banyak kawan troodon juga. Nagh ada namanya ceratosaurus. Kalau si cerato ini dikasih kelebihan apa ya sama Allah??hmmm...
"Mata.."
"Iya..apalagi ya kira-kira?"
"Emmm kaki mii..buat jalan"
"Waah iya kaki...masya Allah pinter anak shaleh. Nagh si cerato ini punya 4 kaki tapi dia bisa berjalan menggunakan 2 kaki belakangnya. Jadi tegak gini nak (Huaaaah huaaaah...ini pake gaya dipraktekin biar 'wah'✌). Trus apalagi bisanya si cerato ini?? Rupanya Allah menambahkan karunia berupa tanduk yang terletak di moncong si cerato...
"Mana..mana..tanduknya?"
"Tanduk ini dikasih sama Allah supaya cerato bisa melindungi dirinya dari hewan lain yang mau menjahatinya"
"Speerti Ingg padi (Izz Khafady) ciaaat ciaaat" ujarnya dramatis lengkap dengan ekspresi dan gaya kungfu
"Itu apa?"
"Ini kalate (karate)mii. Ingg padi bisa kalate kan?"
"Mau masuk karate..mau diajari karate??"
"Nanti Ingg yang lindungu ummi kan??ciat ciaaatt"
Jleb...hihihi kalimat terakhir ini memgunci imajinasi saya. Saya terharuuu...

Pernah suatu ketika kami mengajaknya melihat anak-anak berlatih karate di pelataran Unlam. Rupanya dia mengandaikan pemberian tanduk buat si cerato untuk melindungi diri sama halnya dengan niat dia belajar karate untuk melindungiku. MasyaAllah anakku...akuh padamuu

#level10
#kuliahbunsayIIP
#grabyourimajination

Minggu, 10 Desember 2017

Kucing hitam

Welcome Bunati. Alhamdulillah kami dapat penginapan yang memuaskan. Kata suami disini sulit mendapatkan penginapan yang sesuai dengan keinginan karena ratA-rata udah di booking sama perusahaan. Pantesan aja tanah dan sewa rumah disini mahal. Nilai produksinya ternyata menjanjikan.

Ceritanya kami bertiga lagi duduk-duduk di teras depan. Kebetulan kamar kami di lantai dua ada balkon dan langsung menghadap ke jalan raya. Jadi tontonannya adalah mobil lalu lalang heehe. Sampai akhirnya si Izz melihat penjual pisang depan penginapan dan meminta untuk membelinya.

Maka turunlah kami berniat menghampiri si penjual pisang. Sampai di depan Izz siap-siap pakai sendalnya. Eeh ada kucing hitam pekat legam menghampiri dan langsung bersandar manis di sendalnya wkwkwkwk. Spontan si bocah teriak histeria. Nangis dan digendong nga mau turun. Sampai kami kembali ke penginapan kembali setelah membeli pisang.

Di balkon sambil menikmati pisang. Si izz duduk di antara kami berdua.
"Kenapa tadi nga jalan?"
"Mau digendong saja..takuttt"
"Takut sama siapa?"
"Kucing mii.." katanya sambil ngunyah
"Tadi itu kucingnya mau berteman. Liat sendalnya kk izz senang dia. Warnanya warna warni"
Si bocah diam..masih asik mengunyah..
"Ada kisah seseorang yang hidup di jaman Rasulullah SAW masuk surga karna dia sayang binatang..sayang kucing. Kucing sebenarnya nga menganggu kalau kita nga ganggu. Tadi kucingnya nga ganggu...
"Wuaaaaarrr" bwgitu miii kucingnya. Sambil memperagakan ekspresi mengangetkan
"Ummi nga liat tadi si kucing begitu iih" mulai ngeles rupanya dia
"Rasulullah juga punya peliharaan kucing...Rasulullah juga sayang kucing"
"Izz tidak mau pelihara kucing"
"Hehehe kalo izz nga mau pelihara nga apa-apa kan kalo dipelihara dan tidak di rawat nanti berdosa"
"Tapi besok-besok ketemu kucing yang hitam kita coba elus-elus ya"
"Tidaaakkk"
πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„

#day7
#level10
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#grabyourimajination

Sabtu, 09 Desember 2017

Safar kecil kiteee

Hari ini tidak ada acara bebas memilih cerita apa seperti kemarin. Hari ini berkisahnya diganti dengan real picture heheh. Berhubung karna hari ini saya memutuskan ikut ke Bunati (salah satu daerah di Kalsel). Suami dapat tugas survey kapal kurang lebih sebulan di sana. Dan dengan kondisi hamil seperti ini akhirnya saya putuskan untuk ikut bersama Izz.

Perjalanan kali ini juga merupakan perjalanan terpanjang saya selama setahun di Kalsel. Kalau biasanya hanya maen ke banjarbaru-banjarmasin. Akhirnya saya bisa melewati beberapa kabupaten seperti tanah bumbu dan tanah laut.

Alhamduliah..Izz pun nampak menikmati perjalanan ini. Bisa liat hamparan kebun buah naga di sepanjang jalan..mobil buldozer yang berlalu..hamparan kebun jagung..dan beberapa pemandangan yang sebelumnya belum didapatinya.

Abinya yang duduk di depan bersama Izz yang harus menjelaskan satu persatu. Dan saya bisa selonjoran santai di jok belakang

Jumat, 08 Desember 2017

Intip-Tebak-Nagih ceritaπŸ˜€πŸ˜€

Hari ini di luar kok brasa banget panasnya. Kami sepakat membuka buku hasil pinjaman dari perpustakaan daerah banjarbaru. Berhubung karna si ummi lagi males baca buku..bawaannya haus mulu. Jadi terbitlah ide "melarikan diri"😁😁😁

Dari 4 buku yang dipinjam. Ada 1 buku unik yang judulnya 'Seri Buku Krearid Anak...(Ngintip yuk)'. Seperti judulnya..isi lembaran bukunya memang di buat se kreatif mungkin. Buku ini sejatinya di bertujuan untuk mengenal bentuk dan anggota tubuh binatang. Tiap halaman bukunya berlubang. Berlubang sesuai bentuk. Misalnya halaman pertama isinya tentang persegi. Disitu ada beberapa gambar persegi dengan ukuran yang berbeda-beda dan salah satu persegi akan berlubang sehingga binatang di halaman berikutnya akan nampak sedikit bagian tubuhnya. Misalnya kaki..badan..tangan dll. Anak-anak bisa fokus dengan fun. Belajar sambil nebak bentuk dan bagian tubuh binatang.

Dan untuk saya ditambahkan 1 poin lagi. Ketika Izz bisa mengidentifikasi bentuk dan m,enyebutkan bagian tubuh binatang yang muncul di halaman berlubang. Maka tibalah umminya berkisah tentang kata kunci di halaman berlubang itu.

Izz : cakang (cakar)
Ummi: betul..nagh skarang dengerin ya cerita tentang cerita cakar.
Dulunya...saat masih bayi harimau belum punya cakar yang tajam. Kukunya halus dan tidak tajam...tapi seiring bertambahnya usianya..Allah memberikan harimau kuku yang tajam. Karna sudah saatnya harimau mandiri untuk mencari makanannya sendiri. Dulu kan di bantu cari sama ummi abinya. Karna cakarnya masih halus..skarang udah bezar ..udah bisa cari sendiri. Nagh kuku yang tajam atau cakar ini digunakan harimau untuk mencari makanan dan melindungi dirinya dari keadaan yang berbahaya"

Lembaran yang lain ternyata lumayan bikin saya bingung buat gambaran cerita. Hahaha tau begini mending tak bacain langsunh yaaa..

"Bentk apa ini?
"Peting(petir)" katanya
"Bener..ini bentuknya sama seperti petir..namanya bentuk zig zag"
"Cik cak"πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€
"Apa itu dibalik bentuk zig zag?"
"Ada kaki..kaki kuda cebra miii" jawabnya semangat

"Kaki buat apa nak?"
"Berjalan miii"
"Betull pintar anak ummi..."

"Nagh ceritanya begini..suatu hari ada seekor kuda kakinya sedang sakit. Waktu itu dia tersandung batu ketika turun gunung. Akhirnya si kuda nga bisa ikut bermain di padang rumput...dia sangat sedih. Makanya kuda..hati-hati yaah kalo berjalan..
"Nanti kita bisa jatuh mii.."potongnya
Huhuhu namanya anak-anak. Setiap kesempatan si bocah nyalip di cerita ala kadarnya ini

#day6
#level10
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#grapyourimajinatioan

Kamis, 07 Desember 2017

Adab makan dan minum

Adab makan dan minum

Hari ini saya mengajak Izz dan abinya ketemu teman saya dari Makassar yang kebetulan sedang dalam perjalanan dinas di Banjarbaru. Nginapnya di hotel Qmall. Jadi kita janjiannya di mall aja deh biar nga ribet heheheh.

Hari ini si Izz senang. Malah sempet tantrum ketika diajak pulang. Mau nyambung main lego katanya di pelataran toys center.

Sampai di rumah. Si Izz minta dibukakan kantongan pemberian teman saya tadi. Waah ternyata isinya ada madu, kacang-kacangan dan kue. Izz suka kue dan kacangnya. Dia lahap makan sampai muntah. Belum selesai dikunyah ambil lagi..ambil lagi huhuhu. Padahal sudah mandi..piyamanya jadi kotor.

Besegera saya minumkan air, bersihkan badannya dan ganti pakaian. Lalu tak dudukkan di bangku kayu menghadap saya.
"Anak shaleh...Allah nga suka kita terburu-buru (kosakata ini kerap dia pakai. Jadi saya melabelinya bahwa dia sudah paham definisinya). Makannya harus pelan-pelan. Supaya nga tersedat..nda muntah kayak tadi"
"Ing padi (Izz khafady) muntah tadi dicitu)katanya memotong penjelasan saya
"Iya..eh eh tau nda nak" kataku sambil memegang pinggangnya. "Di dalam sini..di dalam perut Izz..ada banyak alat buat memproses makanan. Nagh makanan lewat mulut..di mulut makananya di kunyah sampai lembek..terus ke tenggorokan ( sambil saya tunjuk bagian organ tubuhnya sendiri). Nagh di dalam sini..ada lambung..nanti di proses disitu juga..trus ke usus. Nagh nanti si usus berkata. Hei makanan yang bergizi dan seimbang..kamu boleh ikut aku untuk aku gunakan supaya bisa berjalan..bermain..belajar..Lalu kamu makanan yang tidak bervitamin..mohon keluar saja ya lewat pintu belakang..gitu nak"

"Nagh..makanan yang tidak bergizi itu yang akan keluar kalo Izz pup"
"Lewat cini kan mi.." katanya sambil nunjuk bokong
"Iyah..betul nak. Makanya kita harus pelan-pelan juga makannya. Supaya makanan bergizi dan seimbang bisa digunakan baik-baik. Kalau tidak kan bisa keluar kayak Izz tadi..lewat muntah. Paham nak?"
"Paham ummi" katanya

" Makannya harus pake tangan yang di ridhoi Allah. Tangan apa itu?"
"Yang ni" jawabya tegas mengangkat tangan kanan.
"Trus minum kalo tersedak..minum kita harus...
"Duduukkk"
"Very goooddd" kataku sambil menghadiahinya kecupan di kening dan pelukan

Besoknya..saya menyiapkan nasi goreng untuk sarapan si abi dan anak Izz. Kebetulan abiny a sedang menulis laporan di dalam kamar shalat. Saya memanggil Izz untuk makan sekaligus mengajak abinya. Sayup-sayup kudengar kalimat menggelitik
"Abii..ayo kita makan..ummi cuda siapkan makanan bergizi dan seimbang"πŸ˜€πŸ˜€

#day5
#level10
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#grabyourimajination

Rabu, 06 Desember 2017

Kisah si laron

"Ummi...ummi..tadi Ingg padi liat hewan-hewan"
"Hewan apa nak?
"Lalon (laron). Ing padi bunuh lalon mii..ciat ciat ciat"
Yaaah..Izz pertama kali mengenal kata bunuh..pukul ketika saya melepasnya bermain dengan teman-teman. Waktu itu mereka sedang memukul kucing dengan tongkat kayu. Sejak saat itu saya berusaha mengikuti Izz ketika bermain dengan anak tetangga.
"Kenapa Izz bunuh nak?"
Saya meraih lengannya dan mendudukkan di pangkuan saya
"Tadi ummi habis critakan tentang Allah yang memberi rejeki kan?..Allah yang ngasih kita nasi..air..apalagi nak"?
"Makanan buaan(buahan)..kong(kol)πŸ˜„..kaci rejeki supaya kita bisa ke mong (mall) kan..main lego"katanya
Adduuh duuuh
"Iyah betul..Allah juga memberikan kita kaki. Untuk apa nak?"
"Beljalan..."
"Iya...terus Allah beri kita mata. Mata untuk apa nak?"
"Meliat"
"Trus Allah kasi apalagi ke Izz?"
"Idungg..pipi...mata..tangan.."katanya sambil menunjuk satu-satu
"Waah pinter. MasyaAllah. Allah ngasih sayap nga sama Izz?"
Lama terdiam
"Izz ada sayap nda dari Allah?"
"Nda ada mii"
"Trus Allah kasi sayap sama siapa donk?"
"Cama kupu-kupu...bulung..lebah madu"
"Sama siapa lagi?"
"Emmm belalang..capung.."
"Yang biasa banyak di lampu dikasi nga sayap. Apa itu namanya ya"
"Laloonn"
"Oh iya lalon..tau nga Izz kenapa Allah ngasih sayap untuk laron"
"Cupaya..cupaya..dia bica telbang deh"
"Betul sekali...tau tidak nak..Allah menciptakan laron tidak seberuntung Izz. Laron hidupnya nda lama. Allah kasih sayap supaya laron bisa terbang dan menikmati udara bebas. Laron itu suka skali sama cahaya lampu. Makanya kita nga usah ganggu laron..biarkan senang-senang saja. Karena laron itu sayapnya nantinya akan patah sendiri dan mati nak. Kasihan kan?? Jadi biarkan saja laronnya..nanti kalo mati baru kita sapu supaya rumah nga kotor" ( infonya nyontek di buku EBM hihihihi)
"Ho ohh"
"Iya nak..bukan ho oh"

#day4
#level10
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#Grabyourimajination

Selasa, 05 Desember 2017

Kenapa Izz menangis nak??

Malam ini saya di tabok buku besar sama si bocah. Judulnya abu bakar as shidiq. Yap salah satu buku yang kami pinjam dari perpustakaan daerah banjarbaru. Mengingat karna si Izz akhir-akhir ini kesemsem sama kisah abu bakar di gua tsur maka buku ini kami pinjam. Nga bosan-bosan si Izz minta di ceritakan kisah gua tsur. Nonton di smarthafis..di magic proyektor..baca di buku cerdas shaleh. Diulang lagi lagi..minta di bacakan ummi..diceritakan abi hahaha abu bakar oh abu bakar.

Buku ini mengupas tentang sosok abu bakar dan dikemas dalam bahasa narasi dan beberapa potongan gambar komik. Al hasil diri ini yang awam dan dangkal pengetahuan tentang sahabat nabi menjadi kelabakan. Saya harus berkejar dengan membaca cepat lalu besegera mentransfer hasil bacaan saya ke kalimat yang lebih sederhana dan dipahami si Izz.

Beberapa kali dia menunjuk gambar. Yang ini lagi mii..ceritakan yang ini.... Habis itu tunjuk gambar lain. Ini kenapa mi?? Wuaaahh jadi berasa banget hausnya.

Sampai pada kisah ketika abu bakar tinggal di Madinah dan terserang demam tinggi. Suatu ketika abu bakar melihat seorang rahib Yahudi bernama Finhash sedang mengolok- olok agama Islam. Abu bakar mencoba menasehati Finhash sebab Finhash adalah orang terpelajar tapi dia malah mencibir dan berkata "hei abu bakar, bukan kita yang memerlukan Tuhan..tetapi Dia yang memerlukan kita. Bukan kita yang meminta-minta..kita tidak memerlukanNya..tapi Dialah yang memerlukan kita. Kalau dia kaya, tentu Dia tidak akan dipinjami harta kita seperti yang didakwahkan pemimpinmu itu.
Dan abu bakarpun marah dan berang mendengar agamanya dijelek-jelekkan.

Abu bakarnya marah karena ulah si Finhash.
"Awas kau..kau dan kaummu akan kami balas nanti..lihat sa..."
Dan gambar di buku ada yang menunjukkan Finhash terjatuh sebelum menyelesaikan kalimat perkataannya.

Kisah ini lumayan bikin deg degan mencari dan memilih kata karna ada potongan gambar di mana abu bakar mengepalkan tinjunya. Saya prepare supaya Izz bisa setidaknya memahami kalau marah abu bakar saat itu ada alasannya. Dan alasannya itu diperbolehkan. Berbeda ketika kita marah dengan alasan tidak jelas. Misalnya marah karena tidak dibelikan mainan dll.

"Ini kenapa ummi??" Izz menunjuk gambar Finhas h yang terjatuh di tebing dan kepalanya benjol.
Emmm..saya berpikir sejenak. Lagi-lagi saya tidak mau kalau di dalam benaknya abu bakar yang mendorong si Finhash. Atau karna kemarahan abu bakar si Finhash kalah dan terjatuh.
"Ini hukuman buat si Finhash karena sudah mengejek agama kita..apa agama kita nak??"
"Iclam mii" (intermesso sejenak sambil mikir)

"Iyah...makanya jangan suka mengejek agama Islam..mengejek Allah..akhirnya si Finhash ini mendapat balasannya..dia mendapat hukuman dari Allah. Padahal Allah SWT kan yang menciptakan si Finhash tapi si Finhash malah mengejek Allah. Nga baik begitu nak.
Nagh sama seperti kisah lain ketika seorang anak laki-laki tengah mengganggu ibu dan ayahnya yang sedang shalat. Kita nga boleh menagganggu orang yang shalat ya nak ya..nanti Allah nga sayang kita lagi. Kan Allah yang sudah menciptakan kita...jadi kita harus rajin shalat..berdoa..ngaji..biar Allah ngasih ridho yang banyak..ngasih rejeki.
Hahahah ceritanya malah kemana-mana
"Tadi ingg (Izz) menanging (menangis ummi)"
"Kenapa Izz menangis nak?"
"Jatuh ingg padinya (Izz Khafadynya) mii" huaaahh huaaah. Nagh lho si bocah malah nangis
"Dimana jatuh nak?"
"Waktu ummi shalat...ingg ganggu ummi cantik...Ingg padi dihukum sama Allah HUAAAAHH HUAAAAH"

Tangisnya pecah. Saya menutup buku dan memeluknya.
Sebuah kedangkalan ilmu dari Ummimu nak. Sebuah keterbatasan minim dari ummimu karna nga belum bisa memberi dan mengajarkan seperti para ustazah di luar sana yang memiliki anak-anak hafiz hafizah dengan budi pekerti yang luhur. Disini ummi tertatih dengan semangat naik turun membersamaimu. Sungguh banyak kekurangan ummi. Tapi dengan tangisanmu hari ini setidaknya membuat ummi terharu. Kamu menangis karena mendapat hukuman dari Allah ketika mengganggu Ummi shalat. Yaah..Izz kerap ikut shalat dan tidak menuntaskan rakaatnya tapi memilih bergelantungan dan memanjat punggung saya. Beberapa waktu dia kadang terjatuh ketika saya berdiri tapi tetap di ulangnya. Dan sakit karena terjatuhnya itu diterjemahkan sebagai hukuman daru Allah karena telah mengganggu saya yang tengah shalat.

Seperti Finhash yang terjatuh setelah mengejek agama Islam

#day3
#level10
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#GrabYourImajination

Senin, 04 Desember 2017

Indahnya Berbagi

Hari ini si Izz buat ayam kertas ala2. Dan si ummipun berkisah tentang si ayam ala2

"Indahnya berbagi"

Di sebuah desa yang indah nan sejuk. Hiduplah seorang anak bernama Hafiz dan dua ekor ayam peliharaannya bernama si blue dan yellow. Hafiz sangat menyayangi ayam-ayamnya. Setiap hari diberikannya si blue dan yellow makanan dan kandangnya pun selalu dibersihkan. Blue dan yellow juga sangat menyayangi tuannya.
Pada suatu hari ketika Blue dan Yellow sedang menikmati makanannya. Tiba-tiba seekor ayam tak bertuan menghampiri mereka
"Assalamu'alaikum..."
"Waalaikumsalam" jawab blue dan yellow
"Apakah aku bisa bergabung bersama kalian berdua? Bisakah aku diberikan jatah makan juga?"
Si Blue dan yello saling berpandangan. Rupanya ayam berbulu hijau ini kelaparan dan mau ikut makan bersama mereka. "Hai Yellow bagaimana??apakah kita akan membagi makanan kita yang lezat ini. Nak hafiz sudah capek2 membuatkannya untuk kita?"
"Tuan kita begitu baik kepada kita. Aku rasa tidak ada salahnya kita berbagi. Nak hafiz pasti senang melihat kita berbagi makanan"
"Betul juga..bukannya nak hafiz itu anak baik...jelas dia tidak keberatan. Lagi pula kasihan ayam ini..coba liat tubuhnya kurus karna belum makan"
Dan si blue dan yellow pun mengajak ayam itu bergabung dan ikut menikmati makanan mereka. MasyaAllah..sungguh mulia ya hati mereka

And the point is...
Saya berharap Izz bisa paham kalau berbagi itu indah. Berbagi dengan sesama adalah perilaku yang baik dan tentu Allah akan sayang sama kita. Point tambahannya..kita juga dianjurkan untuk hidup bersih seperti hafiz yang rajin membersihkan kandang ayamnya. Dan juga kita harus rajin makan agar tubuh kita sehat😁😁😁 #day2 #level10 #kuliahbunsayIIP #GrabYourImajination

Minggu, 03 Desember 2017

Cuma takut sama Awlah (Allah)

Hari ini hari terakhir dari rangkaian festival banjarbaru 2017. Selama 10 hari diadakan..terhitung 4 kali izz minta diajak ke sini. "Ke lapangan murjani katanya". Yap...festival kali ini memang menawarkan kolabarisi yang yang terbilang banyak sehingga ramai dikunjungi. Bagi izz ke lapangan murjani akhir-akhir ini adalah bermain odong-odong, lihat hewan-hewan dan beli buku. Yaaap beberapa stand di festival ada flora dan fauna dan juga sesi book fair tak lupa aneka ragama mainan buat anak-anak seperti odong-odong.

Nagh..beberapa hari yang lalu saat stand hewan-hewan (bahasa ala si Izz) dibuka. Dia jadi tambah suka ke murjani...pulang dari murjani tetep cerita berulang-ulang tentang hewan-hewan yang dilihat..plus minta dibacakan buku yang terkait. Yang paling menarik perhatiannya adalah burung hantu, iguana dan ular. Tapi teteeep aja dia takut.

Sampai di rumah..mandi..shalat magrib nyalakan lampu kamar.. cerita lagi...hahaha dasar anak-anak
Izz: tadi Ingg habis liat hewan-hewan..ada ulang..iguana..bulung antu..
Ummi: Dipegang nda tadu hewannya??
Izz: eemmm nda
Ummi: kenapa nda di pegang??kan nda apa-apa..ada petugasnya yang bantu.
Izz: takuuttt
Saya lalu mendudukkan si bocah lalu meredupkan lampu. Membuat bayangan burung di dinding kamar..
Ummi: Suatu hari...seekor burung mendarat di tepi sungai..dia haus dan hendak minum air. Akan tetapi sungai itu dihuni oleh seekor buaya yang buas. Buaya liar yang tidak dipelihara oleh petugas😁😁. Si burung lama berdiri memandangi sungai di depannya. Dan peristiwa itu disaksikan oleh seorang anak laki-laki pengembala yang kebetulan lewat . Karena kasihan si anak laki-lakipun lalu memberikan cawan berisi air kepada burung elang. Burung elang segera minum...dia tidak mematuk ataupun menggigit si anak laki-laki karna anak itu tidak mengganggunya. Si anak laki-laki pun tidak takut dengan elang. Akhirnya si elang terbang kembali dan tidak kehausan lagi

Waaah hebat yaaa..anak laki-lakinya tidak takut dicakar sama elang. Dia Baik hati..mau membantu elang dengan air. Elangnya nda haus lagi deh. Elang nda mencakar dan menggigit karena dia ditolong. Kalo si anak laki-laki mengganggunya bisa saja elang menerkam kan??
Izz:iyaaah sepeti ini WUAAAARRGGH
Ummi: jadi kita harus jadi anak pemberani..kuat..Seperti hewan-hewan di murjani tadi. Nga usah takut..yang penting hewannya nda di ganggu. Kan ada juga petugas yang mengawasi kita
Izz: kita cuma bica takut sama awlah (Allah) kan mii
Ummi: iya betul...waah masyaallah pintar anak ummi. Jadi kalo ada hewan nga usah di ganggu..dipukul..kalo hewannya berbahaya di jauhi saja jangan dibunuh. Yaa??
Izz: iyah...ciap ummi. Eemmm besok kita ke murjani lagi boleh??
Ummi: mau apa disana??
Izz: liat hewan-hewan mii
Heh??kan festivalnya sudah tutup tadi nakπŸ˜‚πŸ˜‚

#day1
#level10
#Tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP

Sabtu, 18 November 2017

Teach numbers with writing

Teach numbers with writing

Yup judul itu yang dipersiapkan ummi untuk agenda bermain dan belajar hari ini. Sudah main outdoor, makan, sarapan, mandi trus pakaian si ummi juga sudah selesai beres2 rumah, siapin kudapan tukang dan masak buat lunch. Yoop waktunya bermain dan belajar. Seger dah kalo semua beres

Belajar numbers kali ini pake beras. Gambar pola angkanya setelah dengar penjelasan ummi dan nyontek alur step penulisan per angka. Nagh angka 1 berhasil dibuat. Di ulang-ulang sampai mahir. Masuk angma 2...kepala si bebek (angka dua) aja yang ditulisnya nga diterusin lagi😝😝😝. Lanjut malah asik nimbun numbers carsnya di tumpukan beras.
"Halta kalun miii!!"serunya
Wesss rupanya dia mau main sesuma hati. Mainkan imajinasimu nak

Menit berikut dia asik dengan eksperimennya sendiri. Mulai dari tanam pohon cemara di pot (pakai media mainan shapesnya😜😜). Trus bercerita tentang panen padi jadi beras yang di angkut pake traktor..ini si bocah nyontek dari kisah di salah satu bukunya. Sampai membangun tiang listrik dari sedotan 😜😜

MasyaAllah selalu takjub dengan imajinasi dan kreativitas anak-anak. Tadinya mau merealisasikan ide "kreatif" umminya dalam menggambar angka..eee malah si bocah yang nampak lebih kreatif. Sejaman Izz anteng dengan mainanya ini. Alhamdulillah

#day13
#level9
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#thinkcreative

Jumat, 17 November 2017

Shoot your "target"

Shoot your "target"

Mainan ini pertama kali ditemukan sama si Abi. Pas si bocah lagi demen main teori angin #tsah

Pas si bocah nagih main itu lagi...si ummi memfasilitasi. Lumayan bisa selonjoran...Nagh biar mainnya lebih afdol dan bermanfaat tak siapkan gelas plastik sebagai target. Jadi si tissue di lipit-lipit masukkan ke sedotan. Tiup dan usahakan bisa masuk ke gelas.

Bermain permainan sederhana ini bisa sampai keringatan. Soalnya si Izz sampai pake acara lompat-lompat dan teriak. Memunguti peluru tissuenya yang berserakan dan shoot lagi.

Hasilnya nga ada satupun peluru tissue masuk ke gelas. Semuanya berserakan di sekitar gelasπŸ˜„πŸ˜„. Nga apa2 ya nak. Ntar kita coba lagi..lebih fokus✌✌

#level9
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#thinkcreative

Kamis, 16 November 2017

Berkomunikasi dengan anakpun ternyata butuh kreatif

Assalamu'alaikum kamis manis. Tetiba si bumil ini kepengen makan ikan cepak plus racca mangga. Ajib. Jam 6 yuk aaa kita bertiga cust ke pasar. Beli seadanya yang diperlukan dan tiba kembali ke rumah untuk start semuanya.

Pertama nyiapin sarapan buat suami. Plus kudapan buat tukang dan tamu kami yang datang kepagian😝😝.

Izz anak kami tentunya kalau ada tamu kepo juga. Kali ini dia nga bertanya siapa itu karna mungkin sudah bisa dijawab sendiri kalau mereka teman kantor abinya. Di depan si abi ngobrol dengan tamu, di dapur saya bergulat dengan dapur dan kantongan-kantongan pasar. Saya berusaha mengerahkan ilmu kreatif mana dulu yang wajib dimasak. Mana yang bisa saya kerjakan sembari masak dll. Si Izz teriak-teriak.
"Ini dinocong (dinosaurus) kepala batu HUAAAAAHH"serunya heboh sendiri. Saya mengintip tak ada yang ngasih feed back. Akkh kaum laki-laki kalo ngobrol ternyata lupa alam sekitar juga toh.
"Ini telenodon (ptereunodon..udah cocok belum ya spellingnya. Itu salah satu jenis dinosaurus)
Ini telenodon kan yang cuka makan ikan...seperti tadi kita kan??. Beli ikan di pacang. HUAAAAH" kali ini dia pake gaya mengaum. Tapi sama nga ada balasan wkwkwkw

Akhirnya dia masuk ngambil pen bukunya dan duduk melipir dekat tamu. Duh duh duuuuhh kaum lelaki ini. Beberapa menit dia anteng dengan bukunya..tapi setelah itu dia teriak histeris. Rupanya si Izz menjatuhkan gelasnya dan air beleber di lantai membasahi bukunya dan pennya"
Saya super kaget melihat pemandangan itu. Aduuuh bukunya mahal euuyy. Saya menyelamatkan pennya, si abi mengangkat si bocah.
"Kenapa....(saya baru mau menanyakan kenapa kurang hati-hati bla bla bla dengan sedikit emosi. Tapi terurung karna si abi sudah eksekusi)
"Nga apa-apa, nanti bukunya kita jemur kan..di bawah matahari. Nanti juga kering. Izz kaget ya"
"Pell mii..ummi minta maam (maaf) mii" katanya

Ya Allah Ya Rabbi hampir saja saya tersulut amarah. Hampir saya melukai hatinya.Hanya karna buku yang basah itu harganya mahal dan penuh perjuangan untuk menghadirkannya di mini home library Izz. Ya Allah Ya Rabbi..padahal sebesar apapun uang tak akan ternilai dengan amanah anak yanh diberikan sang Pencipta

"Iya nak..nga apa-apa. Lain kali Izz hati-hati ya. Izz duduk di kursi dulu. Ummi mau pel..licin"
Dan si bocah pun anteng di kursi memperhatikan umminya lalu lalang mengepel

Bahasa komunikasi dengan anak memang kudu dibuat sekreatif juga euy. Supaya nga ada tantrum..perlukaan hati, amarah dan sederajatnya

#day10
#level9
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#thinkcreative

Rabu, 15 November 2017

Kerupuk mie apa si Izz

Si abi tetiba request jalankote a.k pastel. Intip isi kulkas bahannya emang komplit. So yuks dieksekusi, kami eksekusi bertiga tentunya bareng si bocah. Sampai di tahap ngisi adonan. Si bocah udah kapling duluan mesin penggilingnya. Yo wess kata si abi kita kasi waktu buat Izz. Rupanya dia membuat adonan jadi mie.
"Tunggu dulu mii..anteli (antri) dulu. Ingg mau buat mie kan?" katanya
Sepuluh menit berlalu nga ada tanda-tanda usai. Malah makin menikmati. Jadinya saya putuskan lanjut buat jalankote. Mie si izz yang sudah menggunung hasilnya di skip dulu
"Sudah ya..skrng giliran ummi sama abi. Mienya izz sudah banyak"
Si Izz masih komat kamit bernegoisasi dan saya cepat mengambil alih dan mendudukkannya di kursi. Si doi langsung protesπŸ˜‚πŸ˜‚
"Giliran ummi kan antri. Kalau mau bantu ummi..boleh"
Hahahah kalimat terakhir ini jadi senjata makan tuan buat saya. Detik berikutnya si bocah turun dari kursi dan gabung bersama kami. Next suasana jadi riuh deh. Belepotan sana sini. Tpi kelar juga menjelang magrib.

Ba'da magrib tugas saya menggoreng si jalankote tak lupa mie buatan si Izz. Abi dapat tugas mandikan Izz, terpaksa jadwal mandi sorenya molor ham segitu. Badannya bau campuran adonan kue dan keringat😝😝

Udah mandi..ganteng. Disuguhi kerupuk mie buatannya sendiri
"Naghh ini kerupuk mie yang izz buat tadi"
"Buatan Ingg kan..pintang (pintar) Ingnya macak kan?"
"Iyah nak..ayok dimakan"
Slamat menikmati nak shaleh

#day9
#level9
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#thinkcreative

Senin, 13 November 2017

Samsak ala-ala untuk Izz

Kelabakan pagi-pagi. Begitu tau air ledeng nga jalan. Sementara itu adalah sumber air kami satu-satunya. Air sumur ketima dipompa butuh setengah hari bahkan nyebrang sore untuk jadi bening karna kami jarang memakainya.

Pagi-pagi..pakaian kotoran belum di cuci ulang. Beberapa potong pakaian kemarin kembali kotor terbawa angin. Alas kaki yang tebel2 3 buah, handuk2 besar. Uuuh membayangkan saja bikin encok pegel linu. Apalagi saya nga pakai mesin cuci😭😭.

Air oh airr..kenapa nian pagi pagi kamu tak menampakkan wajah. Si Abi akhirnya inisiatif minta air ke anak mahasiswa tetangga😝😝😝. Pagi-pagi pun diguyur hujan. Reda hujan rasanya malan bergerak. Saya memutuskan minta makan bubur ayam aja di luar sbagai pengganti sarapan.

Balik rumah sudah jam 8 lewat. Rumah belum beres. Si Izz sudah beraksi. Biasanya jam segini memang dia sudah mandi dan waktunya beraksi (bermain dan belajar)
"Nak..ummi harus membersihkan dulu ya"
Uuhh dianya malah sibuk menghampatkan mainan nan warna warni di lantai. Sibuk memilah milih buku-bukunya. Lompat sana sini. Rasanya nano-nano.

Keputusan aneh yang saya lakukan malah minta ikut ke kantor bareng si abiπŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚ (lari dari kenyataan). Jam 1 kami balik rumah. Sudah kenyang tapi sekali lagi kondisi rumah belum beres. Berharap ada dewi peri yang membersihkan ketika saya keluar nyatanya nga berubah juga😭😭😭.

Jadinya kamipun bergotong royong. Saya bereskan dapur dan kamar. Si abi bereskan ruang tamu dan ruang tengah. Sementara Izz yang kami harap bisa tidur siang dan kami bisa leluasa beres-beres masih on fire juga. Jadilah dia dibuatkan kesibukannya juga.

Dibuaton gantungan bantal buat latihan tinju. Buat buang energinya sebelum doa meracau sudut rumah lagi.

Alhamdulillah jam 3 kelar. Encok iya..tapi terbayar rumah tak memprihatinkan lagi. Cuacapun adem terang.

Selamat sore senin πŸ˜‰
#day8
#level9
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#thinkcreative

Minggu, 12 November 2017

Adonan kue menjelma jadi telur dan larva

Hari ini lumayan hectic karna saya harus membuat masakan double. Double untuk rumah sendiri dan kudapan untuk tukang. Disisi lain harus temani si Izz main. Berkali-kali saya keluar masuk dapur ganti eksperimen mainanya tapi rupanya si bocah nga mau anteng. Dan akhirnya saya ajak ke dapur.

Dua kompor nyala. Plus ngadon kue. Al hasil bikin saya kurang konsen. Si Izz terlupakan...rupanya si bocah tengah mengaduk es teh dan menumpahkan semua isinya. Lantai dapur basah dah, mana gorengan gosong wkwkwk. Uuuhhh tersulut dah tanduk si ummi. Mana di rumah kami cuma berdua. Komplit. Weekend yang seru.

Saya mematikan kompor dan mengajaknya ke ruang tengah. Saya diam seribu bahasa sampai dia bertanya.
"Umi bersedih kah?"
"Iya"
"Minta maam (maaf)" katanya mewek
Saya peluk dan kasih wejangan. Ummi harus masak, ummi juga harus buatkan kue tukang. Izz kerjasama sedikit ya nak. Boleh??.Izznya disini dlu main. Ummi udah siapin mainanya. Atau izz mau main apa??
"Bacakan buku ulat mii" katanya masih terisak
Saya memeluknya dan menarik salah satu bukunya tentang serangga. Seingat saya di sana ada pembahasan twntang metamorfosis kupu-kupu, dan ada gambar2 larva ulat juga. Lalu saya mengambil sedikit adonan dan diletakkan di nampan plastik.
"Izz bisa buat ulat?"
"Hah..ulat mi..ulat..ada telungnya juga"
Hihihi langsung deh teriakannya meledak. Ngambil adonan dan mulai membuat telur dan larva

Alhamdulillah..alhamdulillah mulai kooperatif. Saya temani sebentar lalu kembali ke belakang.

#day8
#level9
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#thinkcreative

Sabtu, 11 November 2017

TT dan keistiqomahannyaπŸ˜„πŸ˜„

Toilet training adalah salah satu tantangan tersendiri buat bu ibu. Mengajarkan TT ke anak ibaratnya seperti bermain wahana roller coster (gayeee..nyoba aja belum pernah). Ku du mantep persiapan dari si ibu dan si anak. Kudu sinkron hati, pikiran..lingkungan dll. Kudu komplit semua

Alhamdulillah TT izz berhasil di usia 25 bulan dan sebulan kemudian dia bisa ke kamar mandi sendiri tanpa ditemani lagi alias inisiatif sendiri

Tapi sekali pernah dia terjatuh dan berbekas di pipinya karna lantai kamar mandi licin. Mulai saat itu saya kapok membiarkan ke kamar mandi sendiri.

Makin kesini saya perhatikan pijakan kakinya makin manteps. Tak coba lgi akh..minta dibersihin plus siram bekas pipisnya. Dan jangan lupa baca doa keluar WC

Awalnya dia mau dianterin mulu.
"Waah Allah itu suka yang bersih-bersih lho. Anak ummi kan sudah besar..jadi pipisnya harus bersih"
Atau
"Kalau nga di bersihin bau nak...ada bakterinya"
Kalau udah ngomong bakteri dia langsung patuh wkwkwk
"Atau hantu jahat suka yang kotor-kotor. Izz nga mau kan berteman dengan hantu jorok"
Aduuhhhh

Trnyata untuk membuat istoqamah anak. Juga butuh berpikir kreatif. Salah satunya menyusun kalimat rayuan

#day7
#level9
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#thinkcreative

Jumat, 10 November 2017

Emak kadang jadi sandra batitanya...

Salah satu hal yang warr biassa bagi mak emak adalah ketika ada panggilan alam ke belakang sementara si bocah nda mau kompromi. Katanya sama2 main puzzel. Ula la laaπŸ˜–πŸ˜–

Sekejap kilat saya menarik salah satu bukunya dan membukanya. Lalu menaruh puzzel angka di sebelahnya.
"Nagh ini bisa di cocokkan lho. Ada angkanya juga kayak di puzzel. Coba Izz nya bisa cocokkan tidak ya?"
Kebetulan buku yang saya tarik tadi, buku Poldy. "Match The Numbers". Memang halamannya berbelah..jadi bikin anak2 senang bin penasaran.
"Hmmm bica mii"
"Coba ummi liat..eh sambil Izz selesaikan, ibu guru ummi ijin ke belakang dlu ya. Boleh?"
"Boleh..siap mii"
HuuuffffhπŸ˜…πŸ˜…πŸ˜… Buku selalu punya daya tarik tersendiri untuk anak-anak.

#day6
#level9
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#thinkcreative

Kamis, 09 November 2017

Ganti sprei bareng komandan

Hari ini jadwal bersih-bersih. Mumpung Izznya bangun sebelum azan subuh. Jadinya kerjaan merapikan tempat tidur dilakukan lebih awal. Termasuk mengganti sprei kasur juga. Padahal sprei biasanya diganti per 2 minggu wkwkwkw (bu ibu per brapa minggu nyuci spreinya???hihihi)

Tapi beberes ketika dia dalam kondisi melek merupakan kerja ekstra buat saya. Karna dia akan kepo sana sini, menghambat jalur lalu lintas pembersihan kamar.

Si abi membantu mengangkut kasur kesebelah dan mengepel kamar. Saya ajak Izz main-main di ruang tengah dulu. Setelah itu kasur dipindahkan kembali bersama dengan para pasukannya. Nagh bagian ini kami melibatkan si Izz. Jadi cepet selesai ternyata. Saya mengeluarkan sprei baru dan sarung bantal dari lemari. Sementara Izz dengan semangat 45 lalu lalang tepatnya lari mondar mandir masuk kamar mengangkut bantal-bantal

"Selesai komandan?"
"Ciap kapten"
"Ayo komandan..bantalnya di angkut lagi
Hahaha suntikan semngat. Jadinya saya hanya perlu menunggu dan membiarkan dia lalu lalang ngambil barang.

Kesempatan lain menggunakan tubuh mungilnya saat sprei dipasang. Si Izz tinggal disuruh nyisip di area yang sulit dijangkau dan menarik spreinyaπŸ˜†πŸ˜†πŸ˜†.
Alhamdulillah..kamar bersih. Sprei pun sudah terpasang. Tidur siang Insya Allah nyaman ding.

#day5
#level9
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#thinkcreative

Rabu, 08 November 2017

Pejuang subuh

Saya biasa meminta Izz buang air kecil sebelum tidur, tapi lewat tengah malam atau menjelang subuh biasanya dia akan membangunkan saya untuk di antar ke kamar mandi.

Tapi malam ini beda. Si izz bangun sendiri dan membuka kamar mandi, pipis dan menyiram bekas kencingnya wkwkwkwk. Saya dan suami ikutan terbangun ketika cahaya lampu kamar mandi menyeruak begitu pintu terbuka.
"Abi yang suruh kah?"bisik saya
"Nga..dia sendiri"
Oohh hihihi
Setelahnya dia berucap ke saya "pintang Inggnya mii (pintar Izznya mii) piping sendiri"
"Waaah MasyaAllah iyaa pintar ya nak"
Setelahnya dia baring lalu minta di elus-elus punggungnya...sedetik kemudian minta dibuatkan susu. Ehh??wkwkwkwk

Azan subuh berkumandang ketika si Izz lagi minum susu. Giliran abinya yang masuk kamar mandi berwudhu. Si Izz langsung menutup wajahnya wkwkwkw
"Lho kok hormat..kan nga ada bendera?"
"Becok pagi kita colat mi yaa"
"Bukan beSok. Tapi shalat subuh itu ya sekarang. Supaya Allah ngasih ridho yang banyak"
Si abi sudah siap ke masjid. Eeh dianya langsung melompat.
"Tunggu bi..Ingg ikuuut"
Yapp..membangunkan Izz shalat subuh belum semulus memintanya membereskan mainanya sendiri. Kadang dia tidur larut..bangun kesiangan. Kadang dia bangun pagi tapi ogah ke masjid. Saya basahi kakinya dan berbisik membangunkan..dianya uring uringan seharian.

Rupanya mendorong dia ke masjid tanpa terkesan menyuruh lebih gampang. Nagh bagian ini terkadang membuat saya sebagai orang tua lupa. Anak-anak dijadikan prajurit..minta lakukan ini itu. Padahal kalo diminta secara tersirat alias dengan cara yang fun niscaya anak2 akan sangat mau membantu dan menuruti.

Si Izz masuk ke musholla dan panjat ke rak kami buat ambil iqronya. Wkwkwk barusan banget ini dia ke masjid bawa iqro. Saya memberi tas kecil supaya si iqro aman nga jatuh. Izz lalu menyalami punggung tangan saya. Uhhh Ya Allah Ya Rabbi. Slalu adem rasanya memandangi punggung suami dan anak ke masjid saat subuh.

Pergilah hai pejuang subuh. Semoga kamu menjadi anak yang slalu merindui subuhmu

#day3
#level9
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#thinkcreative

Senin, 06 November 2017

Ketika emak-emak mulai sakit

Adventure lokal kemarin dari mall sampai ke kebun raya banua bikin gempor pagi-pagi. Badan rasanya kepisah sama engselnya. Ngilu sana sini. Kupikir Izz akan telat bangun karna kemarin capeknya berlipat. Udah nga tidur siang ditambah lagi jalan kaki kesana kemari. Ternyata tidak. Si Izz bangun jam setengah 6 huhuhu. Abinya pun berangkat pagi sekali. Maka jadilah saya dengan segala keterempongan. Tadinya kupikir bisa mengerjakan yang lain toh si Izz bakal telat bangun. Atau setidaknya ngoles minyak nyong nyong di sendi-sendi biar fresh. Eeh ini bangun-bangun langsung minta dibukain jendela kamar. Kepengen main di luar. Nasib ya nasib.

Beruntungnya saya sudah prepare masak tadi malam. Buat sarapan dan makan siang aman. Tapi piring kotor, lantai dan embel2nya masih berlapis-lapis debu. Dan dengan kondisi belum mandi sayapun wara wiri dengan si bocah.

Cukup sebentar saja outdornya kali ini nak. Ummi rasanya mau bebaring. Sementara otak mudek mau buat mainan kreatifitas apa ya??saya belum nyiapin alat dan bahannya biar dia anteng.
"Ingg mau baca buku dululah"
Akhirnya dia memilih sendiri aktivitasnya.
"Mii kemarin ing ketemu ulang (ular) kecil..di kebun laya (raya). Ing mau baca buku yang ada ularnya boleh?"
Hihihi kemarin dia sempat ketemu kaki seribu. Pikirnya setelah bertemu dengan burung dan ikan di kebun raya banua. Si ular pun dipelihara di sana. Karena persepsi itu jadinya setelah bertemu dengan kaki seribu dia berjalan pelan dan penuh hati-hati

Alhamduah bisa anteng dengan bukunya. Saya tinggal bertanya-tanya seputar kegiatannya kemarin. Pokoknya sedapat mungkin pertanyaan saya harus dikaitkan dengan isi buku dan perjalanannya di kebun raya kemarin. Biar fokus lebih lama.

Setelah selesai baca buku. Saya pun membiarkan dia mandi berendam di ember besar sambil saya intip-intip dengan selingan beberes. Setelah itu kami berdua sarapan dan kembi masuk kamar belajar menggunting.

Yaaahh terkadang kreatifitas ibu muncul terlalu minim ketika kesehatannya terganggu. Beruntung saya tertolong dengan buku dan cerita di dalamnya

#day3
#level9
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative

Minggu, 05 November 2017

Nyok keluar kandang...😁😁😁

Hari ini nga ada kreatifitas di rumah. Ahad ceria..alhamdulillah bisa hang out bareng si abi dan anak shaleh. Dadakan sih..tiba-tiba habis shalat dzuhur berjamaah si abi ngajakin keluar. Gegara si anak sholeh nga mau bobok siang padahal bangunnya hari ini subuh dan malamnya sempat begadang. Heran!!
"Yuk ke mall"
Hmmm tumben pikirku wkwkwk
"Kita quality timelah..biar boboknya Izz juga mantel nanti malam" kata si abi
#eaaaa

Maka jadilah kami ke mall. Ke timezone buat nemenin Izz. Yang penting megang megang tombol mainan..liat lampu kerlap kerlip aja sudah cukup buat anak yang nga ngerti game seumuran Izz hihihi. Nyobain foto instan tetiba berasa seru sekali. Trakhir lakuin itu pas jaman kuliah..tahun berapa lupa sayyah.

Sejam di arena bermain. Berangkat isi perut tengah dulu. Alamaaak..antriannya bikin kaki pegel. Habis makan si Izz merengek minta main lego lagi. Yap diikutin aja lagi. Namanya juga liburan kecil hehehe. Trus lanjut shalat ashar baru deh kemudian balik.

"Ke gubernuran yuk?"
"Heh?"
Hahaha tumben banget nig abi. Padahal alasannya berangkat tengah hari tadi katanya biar bisa menikmati sore di rumah
"Katanya mau sorean di rumah?"
"Kan quality time"
Wess lah...saya mah seneng aja diajak muter. Bu ibu yang seharian di rumah salah satu cara menjaga kewarasannya adalah diajak plesiran begini. Meskipun cita rasa lokal

Nagh tujuan kami kali ini adalah kebun raya banua yang memang letak lokasinya berada di kawasan perkantoran pemerintahan daerah dan gubernuran.

Kebun raya ini terbilang baru dan masih dalam tahap dirintis. Kabar gembira bagi kami karena ternyata pintu labirinnya kebuka. Jadi bisa naik ke menara buat liat labirin ke bawah. Izz sangat exited. Dalam perjalanan yang tadinya udah nyenyak langsung "on" disini. Berlari ke puncak dan minta di foto hihihi. Alhamdulillah dia nga takut ketinggian. Trus ngasih makanan ikan di kolam, berlarian ke sana kemarin di hamparan rumput kebun raya. Saya jadi ngos-ngosan mengekor di belakang.

Sampai di rumah menjelang magrib. Mandi shalat masuk kamar. Pegeeel sangat. Untuk kategori ibu hamil ini nikmat nikmat seeerr. Berasa olahraga seharian

#day2
#level9
#tantangan10hari
#bunsayIIP
#thinkcreative



Kreatif buat seorang ibu..adalah keharusanπŸ˜…πŸ˜…

Saya kira menjadi seorang ibu itu semata mengandung, melahirkan, menyusui dan menonton anaknya bertambah usia. Toh pikir saya merekapun tetap akan bertumbuh. Twrnyata sungguh sulit mengisi dan membersamai si kecil. Butuh kesabaran, termasuk kreatifitas biar si kecil nga mati gaya dan tetap anteng bin walafiat.

Hal ini saya rasakan ketika usia anak saya mulai masuk ke ranah yang butuh feed back dan saya sendiri untuk terjun langsung membersamainya. Kreatifitas nampaknya sebuah harga mutlak untuk bu ibu. Dan sebagian besar hal itu dibutuhkan di waktu yang genting. Bukan seperti makalah, karya tulis ilmiah dan sederajatnya yang memerlukan pendahuluan untuk sampai ke tinjauan pustaka. Tapi menjadi seorang bu ibu harus bisa mutar otak di saat itu juga ketika si anak butuh bermain dan suasana nyaman. Kreatifitas jadi sundulan terdepan dan mau nga mau kita harus belajar.

Saya jadi teringat. Salah satu pekerjaan yang berasa sulit saat ini adalah memakaikan baju si Izz . Setiap selesai mandi...bocah ini akan berlari berkeliling rumah, naik ke kasur dan mengacak-acak sprei, bantal yang sudah saya rapikan plus terikan yang memekik.

Awalnya saya ikut nyemplung di aksi lari-larian dia. Itung-itung olahraga pagi. Tapi kehamilan kedua saya ini berasa lebih cepat capek, berasa lebih awal encok ketimbang mengandung Izz dulu. Akhirnya saya memutuskan diam dan menanti sambil membujuk. Kadang dia datang menggodaku menjulurkan badannya lalu kemudian berlari lagi sambil terkekeh. Uuuhh Ya Allah mau gigit rasanya. Mengingat banyak pekerjaan lain yang mengantri dan saya harus membereskan ulang ruangan kamar hasil ubek ubeknyaπŸ˜”
πŸ˜–. Kadang pula metode itu berhasil. Dan kalau sudah eror saya terkadang menakut-nakutinya agar besegera memakai pakaian.
"Itu ada laba-laba nanti bisa masuk ke lubang pantat lho kalau kita nga pakai celana!"
Diikutin, iya. Tapi saya sadar kalau cara saya itu tidak baik. Mengancam!! Ya saya seperti mengancam meskipun dengan cara halus.

Sampai suatu hari saya tersadarkan sendiri dengan ulahnya. Dan saya akhirnya menemukan celah untuk masuk ke "game" yang dibuatnya.

Karna saya perhatikan si Izz senang dengan berbau karcis dll. Maka sayapun membuat tiket untuk berpakaian. Ketika dia selesai berpakaian dengan rapi dia bisa dapat tiket bermain. Kalau dia belum memakai pakaian itu artinya dia belum bisa diberi tiket. Biar lebih mantap..tiketnya di buat ala2. Tempelin stiker emotion biar si anak shaleh besegera mendapatkan si tiket.

Alhamdulillah berhasil. Nga ada urusan kejar kejaran stelah ada aturan tiket ini. Berkat keberhasilan ini saya berniat membuatkan beberapa macam tiket untuk tindakan dan aktivitas yang lain. Misalnya gosok gigi, membereskan mainan dll.

Doa saya untuk diri sendiri adalah sebuah keistiqomahan untuk kegiatan membersamai anak saya dalam bermain dan belajar. Dan wangsit kreatifitas selalu tercurah untuk saya sebagai bu ibu pemula. Aamiin...mari berkreasi bunda shalehahπŸ˜„πŸ˜„

Uty_banjarbaru

#kelasbundasayang
#InstitutIbuProfesional
#ThinkCreative

Sabtu, 04 November 2017

si tracking sederhana ala izz dan ummi

Semalam si abi buatin tracking sederhana dari kertas HVS warna warni buat si Izz. Responnya sueneng banget. Meskipun awalnya si Izz ogah membantu. Di ajak pegang kertas biar si abi yang mwnggunting, nda mau. Diajak ngelem, nga mau. Diajak nulis marka jalan, nga mau juga. Abi saja katanyaπŸ˜†πŸ˜†πŸ˜†. Maka jadah si abi yang 90% ambil andil dlm pembuatan tracking sederhana ini.

Tapi begitu selesai proses pembuatan. Bisa d tebak siapa yang paling gembira. Yap..do angkutlah semua mainan mobil-mobilannya. Lalu mulai bercerita sendiri ala ala dia. Sampai akhirnya ngantuk dan tepar tanpa membereskan mainannya.

Esoknya si ummi tergopoh-gopoh membereskan si tracking kertas dan membawamya ke depan supaya amang sampah segera mengangut pagi-pagi.

Yap pagi..pagi dah datang. Dan si anak shaleh pun kembali on fire. Setelah makan sedikit saya mandikan. Kasi hair lotion dan dudukkan di kursi
"Hari ini izz mau main apa?"tanyaku smangat pagi
"Mau main jalung palkilan (jalur parkiran) boleh?"
"Oh boleh"jawabku mantap
"Mana..mana mii yang tadi malam..jalungnya mana"
Upsss ternyata yang dimaksud itu si tracking kertas toh. Bgitu saya kasi tau sudah ummi buang meledaklah tangisnya.

"Kita buat lagi mau?"sayapun bernegoisasi. Agak lama si bocah meneliti wajah saya lalu mengangguk.
Alhamdulillah...

Bonus bagi saya adalah. Kalau semalam abinya yang kebanyakan ambil andil dalam pembuatannya. Kali ini si izz malah merengek di ajarin menggunting padahal emaknya belum prepare gunting yg available buat usianya. Sampai buat marka jalanpun dia lakukan hihi. Selamat belajar dan bermain nak.




#day1
#level9
#tantangan10hari
#KuliahbunsayIIP
#thinkcreative

Sabtu, 07 Oktober 2017

aliran rasa level 8

Finansial menurut saya adalah termasuk hal yang susah di ajarkan ke anak-anak. Karena anak-anak adalah peniru ulung sementara disekitarnya tak luput dari zona konsumtif termasuk emak alias umminya. Berujung pada mengajarkan konsep finansial memang butuh keistiqomahan yang kuat dan start yang aduha.

Level kali ini mengingatkan saya untk memulia start belajar finansial sejak dini. Sekalipun usia anak saya baru 2.5 tahun ternyata sounding lebih awal itu memang di butuhkan. Apalagi untuk sebaya Izz yang masih bisa mengatur sendiri atau sekedar memilih mana kebutuhan mana keinginan.

Saya belajar untuk membelikan sesuatu baru kemudian memberikan ke Izz. Bukan kebiasaan membawanya berkeliling pasar atau mall lalu menanyakan yang mana kamu suka nak?. Atau bertanya nanti ummi belikan yang ini yang itu. Karena sesungguhnya itu mengajarkan hal konsumtif untuk anak. Toh anak seusia izz pun belum punya selera untuk memilih. Yang namanya mainan ayok di embat..yang namanya makanan manis pasti dipilih..yang namanya barang unik pasti diingini. Saya belajar bahwa mengabulkan dan menawarkan sesuatu yang baru ke anak itu bukanlah sebuab wujud kasih sayang. Tapi memberikan surprise lalh mengedukasinya lebih baik ketimbang kalimat "ayo kita ke pasar nanti ummi belikan bla..bla..."

#level8
#aliranrasa
#kuliahbunsayIIP
#cerdasfinansial

Sabtu, 30 September 2017

Negoisasi untuk sebuah kue

Qadarullah hari ini saya masih lemah letih lesu. Hidung mampet dan meriang. Tapi agak mendingan dengan yang kemarin. Ini sudah bisa turun kasur.

Pagi-pagi. Saya dengar suara Icha, adik bungsu saya yang masih SMA beradu dengan suara Izz.
"Tante icha minta satu ya. Lapar tante ichanya"
"Tidak boleh" kata si Izz sambil mengipaskan tangannya.
D depan Izz ada beberapa potong kue dan putu. Rupanya si Icha kepengen minta kuenya juga
"Tante icha belum sarapan. Mau ke sekolah. Minta kuenya ya"
"No no"
Tumben juga si Icha minta kue. Biasanya dia cuma minum segelas teh terus berangkat sekolah. Ini malah sampai duduk ngesot ngemis kue depan Izz wakakakak. Nga biasanya juga Izz nga berbagi makanan sama orang lain. Biasanya bahkan orang yang bertamupun kerap dikasinya minuman atau makanan tanpa disuruh.
"Satu saja" si Icha masih mencoba bernegoisasi tp sudah di belakangi sama si Izz. Saya melirik mama seolah minta penjelasan.
Rupanya tadi malam tante ichanya mau nonton konser musik. Terus si Izz sementara nonton national geograpic. Tante icha mindahin chanel, walaupun bentar tapi kayaknya berasa 'sakit' di Izz. Secara si bocah memang suka liatin binatang. Jadi kesimpulan mama, uring-uringan Izz kebawa sampe pagi. Sampai nga mau berbagi kue dengan tante Ichanya. OWAALAAAA...

"Ummi boleh minta 1 kuenya"saya menghampiri
"Boleh mii"jawabnya cepat dan menyodorkan 1 kue. Saya terkikik melihat ekspresi tantenya.
"1 lagi boleh?"
"Nagh" Izz memberi saya 1 potong kue lagi
"Waah terimakasih. Sekarang ummi punya 2 kue. Alhamdulillah..."
"Tapi...kayaknya kuenya kebanyakan ya. Nanti ummi nga bisa habiskan. Ummi kasi ke tante Icha 1 ya"
Izz keliatan memandangi wajah tantenya lalu ke kue yang di tangan saya secara bergantian. Cukup lama sampai dia berkata "iyah"
"Boleh ya?"saya bertanya menyakinkan
"Iya"
Saya mengusap kepalanya dan mencium pipinya. Lalu memberikan kue ke tantenya.

Sebuah pelajaran buat saya. Anak-anak emang bener punya hati selembut kapas. Kita yang membentuk karakternya. Izz belajar dari ketidaknyamanan perlakuan tantenya yang mengusik kesenangannya jadi dia pun ogah memberikan kuenya buat sarapan. Belajar dari pengalaman sepotong kue hari ini untuk lebih menjaga perasaan dan emosi si kecil

#day10
#level8
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanItuDicari
#CerdasFinansial

Jumat, 29 September 2017

Buah semangka dan percakapan 'legit"

Siang paling enak ngunyah yang seger-seger. Hari ini saya flu berat..kepala trasa pening plus demam. Mama inisiatif membelikan coto Makassar. Maka berangkatlah mama dan Izz ke terminal pasar menggunakan kendaraan favorit anak shaleh. Bentor!

Ternyata yang di bawa pulang bukan cuma coto makassar tapi sebuah semangka yang ranum, merah nan manis. Saya potong, masukkan sekitar 20 menit di freezer dan dinikmati. Izz ikutan menikmati buah semangka dan percakapan 'legit' itu terjadi.

"Mii...mii beninhnya diambing mi diambil" kata Izz sambil menunjuk biji-biji semangka
"Iya ini sudah sengaja ummi taroh disini" saya menunjuk kantongan plastik putih.
"Mau diapa memang bijinya nak?"iseng saya tanya
"Ditanam"
"Dimana?"
"Di kebun..di lumah..di banjalbaru"
"Ooo oke oke. Nanti kalo berbuah diapakan"
"Dimakanlaaah"
"Kan banyak itu..sisanya?"
"Dijual mii..kita jual di pacang (pasar)"
Ohh WOOWW hahaha mantap juga si bocah ini bisa kepikiran jual hasil panen semangkanya. Bagus..bagusss...jiwa enterpreneurnya mulai ada ternyata
"Buat apa jualan semangka??tanya saya iseng
"Nanti uangnya kita tabung"
"Oohh kalau umpamnya Allah kasi rejeki banyak. Terus hasil jualan semangkanya banyak. Selain izz tabung diapakan lagi?"
"Berbagi Miii"
JLEB!!!!

Anakku..anakuu...Tak sia-sia kami kerap membawamu pesiar ketik berbagi sebungkus nasi di Jum'at pagi. Rupanya pelan konsep berbagi menyusup ke kepalamu. Rupanya pelan konsep sebab akibat mulai tertata di benakmu.

Izz biasanya ketika saya ajak bicara. Dan saya sodorkan dengan pertanyaan menguji. Maka akan ada ujungnya dia menjawab asal ketika nalarnya sampai ke titik buntu mau jawab apalagi. Tapi siang ini percakapan kami terasa legit. Saya yang membisu..terkunci dengan jawaban akhirnya.

Barakallah nak. Semoga kami selalu bisa memberi dan mengajarkanmu hal positif. Aamiin

#day9
#level8
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#cerdasfinansial

Kamis, 28 September 2017

Edisi cukur rambut

Izz tipekal anak berambut lebat dan cepar skali gondrongnya. Hari ini si nenek berniat mengantarnya ke salon untuk potong rambut. Beberapa hari yang lalu saya sudah mengantongi ijin abinya buat di potong. Sebenarnya kalau saya pribadi malah suka Izz kegondrong-gondrongan hehehe. Tapi buat nenek nga elok dipandang. Maka jadilah sore ini mereka ke tukang cukur. Dan berhubung karna saya flu berat sayapun nda ikut serta.

Cerita ini saya sadur dari cerita nenek ketika sampai di rumah. Katanya ketika mereka sudah sampai di tukang cukur. Rupanya sedang antri. Dan izz dapar giliran ketiga. Tak gampang membujuknya duduk berlama di kursi ketika pemandangan di luar hilir mudik sang kendaraan kesayangan, bentor (becak motor). Hingga klimaksnya..tiba-tiba dia berteriak seperti kebakaran jenggot
"Mana bentong ing..kenapa nda di jemput ingnya..manaaa huhuhuh"
Si nenek dengan sigap membujuk meskipun kewalahan dan akhirnya tiba giliran dia dicukur.

Nagh moment ini menjadi moment mendebarkan buat si tukang cukur. Sudah 4 kali kami membawa Izz cukur rambut di situ. 4 kali pula Izz bikin keringatan si tukang cukurnya. Nga mau dia di potong rambutnya. Nantilah pada saat kami cukur si Izz di banjarbaru. Kali pertama dia nga nangis. Maka berbekal pengalaman itu, neneknya mau bawa Izz cukuran seorang diri.

"Wah kapan datang?"sapa tukang cukur. Sudah hapal dia wajah Izz hehehe
"Sudah besar yaaa" lanjutnya
"Iya tawwa sudah besar..rambutnya juga jadi panjang..makanya mau di potong ya nak ya" timpal si nenek sambil mendudukan Izz di depan cermin. Yang bersangkutan diam ala es batu aje.
"Nanti habis cukuran kita naik bentor kan...sudah menunggu om bentornya" si nenek terus membujuk
"Di banjarbaru katanya pintar kan Izznya potong rambut. Nda pake gunting..pake alat khusus kan...
"Iya..geli tapi bangung (bagus)" akhirnya si bocah menimpali. Dan di balas puluhan kata dari si nenek berkolaborasi dengan tukang cukur. Hingga tidak di rasa ritual cukurannya selesai. Alhamdulillah
Mereka akhirnya pulang dengan senang gembira menggunakan bentor.

Sampai di rumah. Tak perlu bertanya ke neneknya. Si anak sholeh sudah mendahului bercerita pengalamannya. Saya cek ricek dari cerita nenek. Dan ternyata PR saya masih sama. Mengedukasi perihal menunggu dan bersyukur. Ketika antri membayar makanan di kasir Izz bisa sabar. Tapi untuk antrian lain sepertinya belum bisa kompromi. Ditambah lagi dengan godaan bentor, jadi pengennya cepet-cepet.
"Nak..Allah suka lho sama anak yang sabar. Mau antri..mau nunggu..tidak rewel. Buktinya Izz langsung di jempu sama amang bentor kan tadi pas selesai di cukur"
"Iya"
"Nagh..lain kali lebih sabar lagi ya. Supaya amang bentornya juga senang ada penumpangnya yang anak baik" wkwkwkwk rada nga nyambung. Tapi percakapan kali ini setidaknya smoga sampai di jangkauannya

#day8
#level8
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#cerdasfinansial

Rabu, 27 September 2017

Pasar Rabu

Yeaay hri ini pasar rabu. Dan izz saya ajak ke pasar bareng si nenek. Saya sendiri suka ke pasar di kampung halaman karna jajanan khas daerah akan digelar semerbak di sana. Saya sudah niatan mau makan barobbo. Makanan khas dari jagung yang dimasak di campur aneka macam sayuran khas Enrekang. Si Izz sendiri moment ke pasar menjadi hal yang menyenangkan karna itu berarti dia bisa naik bentor pergi dan pulang hehehe.

Sampai di pasar. Saya membeli kue baje (jewawut yang dimasak bersama gula merah hingga terbntuk menjadi adonan dan dibungkus dengan daun jagung kering). Andalan saya nih..cuma ada di Enrekang. Sambil nunggu si ibunya bungkusin. Si Izz rupanya kepengen beli puding gula merah. Pake acara setengah merengek
"Mau yang ini mii..mau yang ini"katanya
"Iyah sabar..satu-satu ya"
Karna kurang sabaran. Rupanya si bocah berusaha menggapai sendiri pudingnya. Yap berhasil diambil satu lalu di makannya. Owaalaaaag. Neneknya lalu menanyakan harga dan mengambil dua lagi untuk si anak shaleh. Saya langsung membayar totalnya..dengan hati campur aduk.

Nenek mengajak kami masuk warung barobbo. Sekalian biar si Izz bisa menikmati pudingnya sambil duduk. Kesempatan saya buat mengedukasi.
"Nak..kalau makanannya belum di bayar. Bagusnya jangan di makan dlu. Biar ibu penjual yang ambilkan"
Nga ada respon..si bocah asik dengan pudingnya
"Untung tadi kuenya nda jatuh. Kan tempatnya tinggi...
Si bocah memperhatikan saya tak berkedip
Lain kali kalau Izz beli sesuatu. Sabar dulu ya..tunggu ibunya aja yang ngasih. Gimana..enak pudingnya??
"Enak mii"
"Padahal hampir jatuh tadi itu nak pudingnya pas Izz mau ambil. Kan Izz belum sampai tangannya"
"Cudah sampai mii..cudaah"
"Tapi susah kan tadi ambilnya?"
"Iya"
"Nagh lain kali harus sabar ya"
"Antlii mii kan?"
"Iyah AN...TRII.."
Huhft sampai pada kesimpulan sendiri akhirnya.

Benar pasar adalah tempat untuk belajar banyak hal. Termasuk mengajarkan kehidupan sosial kepada anak-anak. Karena di pasar kita bisa menyaksikan profesi penjual ikan,sayur dll. Bahkan tak jarang di kampung saya...para penjual mengikut sertakan anak-anak dibawah umur untuk ikut berjualan. Anak TK SD sudah bisa melayani pembeli dengan baik. Membersihkan meja bekas makanan ataupu. Mencuci piring bekas pelanggan. Ada tukang bentor, kuli barang, pengemis dll. Dan kesempatan saya pula mengajarkan bahewa ada banyak orang yang tak seberuntung Izz. Meskipun usianya belum 3 thn. Tapi anak-anak ketika diperlihatkan hal nyata lebih cepat nyerapnya. Semoga dengan begitu kelak tumbuh jadi anak yang pandai bersyukur

#day7
#level8
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#cerdasfinansial

Selasa, 26 September 2017

Ke bank bareng nenek

Yeay..akhirnya setelah berbulan-bulan nga di ajak ke bank gegara ada moment si mba teller nolak kita pas mau nabung uang koin hasil celeng Izz huhuhu (emang ada nga ya rulesnya nga boleh nabung uang koin??sedihh sangat). Hari ini Izz diajak sama nenek. Meskipun bukan menabung, tapi transfer tunai.

Suasana bank siang ini memang nda ramai. Jadi prosesnya cepet. Tapi meski cepet, spertinya si Izz lagi badmood. Saya lagi bantu nulis blanko penyetoran dianya main sodok sodok sana sini. Pas lagi duduk manis nunggu antrian...dianya selonjoran di lantai nga karuan. Sampai pada adegan membuang kacamatanya di tong sampah wkwkwkw.

Tiba giliran kami. Si Izz main tarik tarik duit setoran sampai berantakan. Ujungnya bisa terselesaikan walaupun botol minumnya kelupaan di bank.

Sampai di rumah. Saya menanyakan perihal perilakunya di bank tadi.
"Ingg mau makan roti mii, lapal inggnya"
"Jadi tadi itu Izz lapar?"
"Iyaa mo makan"
Hahaha ternyata wujud ketidak kooperatifannya di bank tadi karna lapar.
Okesip..lain kali ummi akan tanyakan tiap kali Izz bertingkah 'aneh'. Yang tadi bener lupa

#day6
#level8
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#cerdasfinansial

Senin, 25 September 2017

Nabung buat ongkos naik bentor

Karna kami masih dalam kondisi mudikm. Dan saya lupa membawa celengan si bocah. Otomatis penyimpanan recehnya berubah. Beberapa minggu lalu si Izz menyimpan di dompet kece berwarna yellow sesuai warna kesukaannya. Pemberian si nenek. Tiap ada uang receh di masukkan di situ. Tapi tujuannya nabung berubah jadi ongkos naik bentor (becak motor)
"Tabung mi..buat naik bentong" begitu katanya

Dan tak lupa saya memberikan uang hak nya sisa kembalian beli krupuk di perjalanan pulang kemarin. Si Izz pun memasukkan ke dompet dengan alasan yang sama.

Alhamdulillah sejak dia bisa berjalan, kami membiasakannya untuk menabung. Ketika celengnya sudah penuh biasanya tiap bulan saya mengajak si Izz menabung sendiri di tabungan juniornya. Buku tabungannya pun sudah dikenalinya dengan baik. Ketika saya buka dompet dan tanpa sengaja si atmnya nongol. Dia akan berseru...punya ing ini kan. Nti di kasi kalo cuda becang...

#day5
#level8
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

Sabtu, 23 September 2017

Ketika bakso tak jadi pilihan😎

Hari ini kami bertiga, saya, bapak dan Izz balik dari kota Makassar ke Enrekang. Salah satu agenda ke Makassar memang menemani Bapak kontrol ke dokter. Qadarullah, mobil yang menjemput kami hrusnya jam 2 siang molor jadi jam 4 sore. Kami baru meninggalkan kota Makassar menjelang jam 5 sore.

Dan saya nga menyangka kalo perjalanan darat ini cukup 'menyiksa'. Izz sepanjang jalan lompat-lompat di dalam mobil. Kepengen pindah ke jok belakang lah..mau ini lah mau itulah. Bejibun polahnya yang mengundang tanduk umminya keluar. Menjelang magrib kami berhenti untuk shalat di salah satu Masjid di kabupaten Pangkep. Sejam kemudian setelah melanjutkan perjalanan mobil kami mogok. Padahl perjalanan belum separuhnya. Mana sudah malam pulak. Si Izz kala itu tidur terlelap. Jadi saya dan Izz tetap di atas mobil ketika aksi dorong mendorong diadakan. Maafkan kami pak supir. Hampir sejam kami dilanda dilema baru si mobil kompromi untuk jalan lagi. Nga sampai 5 menit mobil berhenti di sebuah warung. Mungkin si supir lelah habia dorong mobil. Dan saat itupun si bocah bangun dari lelapnya.
"Om copingnya mana Mi?" tanya begitu melihat jok depan kosong
"Omnya lagi makan..lapar dia"
"Ing juga mau makan"
"Makan apa nak?"
"Bacco (bakso)"

Sayapun mengajaknya turun dari mobil menuju warung makan. Saya lalu membaca sekilas menu di depan warung. Wuaaah nga ada bakso. Make sure ke kasirnya apa di warung tersebut menyediakan menu bakso. Ternyata memang tidak tersedia. Dengan berat hati saya jongkok menghadap Izz sambil mengelus rambutnya.
"Nak, katanya mbanya nga jual bakso"
Uuhh ekspresi kecewa bin ngantuknya menguap. Bikin hati ini teriris-iris maaak
"Kita cari yg lain saja ya"sahutku menghibur
"Iyah" katanya lirih huhuhu
Dan kami berjalan ke toko sebelah. Di situ di jual aneka makanan ringan, minuman roti dll.
"Izz mau yang mana nak?" saya lalu menanyakan beberapa harga makanan ringan ke penjaga toko. Izz lalu menunjuk momogi dan taro
"Kalo yang ini nanti masih ada kembaliannya buat di tabung. Tapi kalo beli yang ini (taro) sudah nga ada kembaliannya. Jadi izz nga bisa nabung. Nagh izz mau yang mana?"
"Yang ini caja mii" tunjuknya ke momogi
Saya lalu membayar dan menunjukkan kembaliannya. Nagh ini kembaliannya. Ummi simpan dulu ya...supaya aman.
"Nanti di rumah cakke..kita tabung" katanya. Saya tersenyum dan menginyakan.

Alhamdulillah nga sampai protes nangis-nangis meski nga ada bakso. Alhamdulillah bisa di ajak kompromi dan bisa memutuskan dengan pilihannya dan alasannya sendiri. Meskipun tadi drama sepanjang jalan sampai ia tertidur pulas

#day4
#level8
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

Selasa, 19 September 2017

Kisah si jeruk manis

Kemarin nenek membekali kami 2 kilo jeruk manis saat perjalanan ke Makassar. Sampai di Makassar, rupanya jeruk tersebut tidak habis. Dan kami masih bisa menikmati di rumah adik ayah.

Izz yang doyan jeruk juga. Gabung di saat-saat terakhir. Sebelumnya dia sibuk bermain dengan tantenya. Saat melihat kami menikmati jeruk manis dia pun minta. Saya bukakan dan kami menikmati bersama. Habis satu buah minta lagi. Habis 2 buah minta lagi. Dan akhirnya saya meminta untuk mengambil di kulkas.

Izz berjalan ke dapur dan membuka kulkas. Sejurus kemudian terdengar teriakannya.
"Ummi nda ada...jeluknya mana?"
Olalaa jangan-jangan habis. Saya besegera menyusul ke dapur dan memang benar ternyata jeruk yang tadinya saya simpan di kulkas sudah ludes des. Aiiihhh...
"Waah jeruknya manis sekali, pantas laku habis ya. Besok-besok kalau ada rejeki kita beli lagi ya di pasar" saya mencoba stay cool
"Jeluk mii jeluk..Inggnya mau jeluk" huhuhu nangis deh si bocah.
"Atau nanti kalo balik ke kampung kita bisa sama-sama bisa ke pasar kan. Nanti Izznya bisa milih..warna yellow..warna hijau"
"Inggnya mau makan jeluk..sudah habing"
"Iyah nak..sudah habis. Ayok yok kita berdoa. Smoga Izz cepet dapat rejeki. Alloh ngasih hadiah jeruk manis lagi"
Dan masih aja nangis. Tantenya ikut membujuk tapi tak mampan juga. Akhirnya saya usap kepalanya saja sambil menenangkan dan sampai pada titik menyerahnya dia.

Anakku Izz. Hari ini dia meraung-raung minta dibelikan jeruk. Saya mencoba bernegoisasi tapi belum bisa. Dia bersikukuh dengan permintaannya sampai tidak mau menutup kulkas kala itu. Tapi akhirnya tangisnya teredakan dengan beberapa elusan, kalimat menenangkan dan pelukan. Yahhh, Ummi masih banyak PR untuk membersamaimu dan menceritakan konsep rizki, berbagi dan ridho Allah. Agar nantinya kamu bisa mengatur dan paham sendiri mengelola finansial dengan bijak

#day3
#level8
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

Senin, 18 September 2017

Safar ke Makassar

Hari ini Izz safar ke kota Makassar. Saya nga terlalu hapal berapa km jarak antara Makassar dan Enrekang kota kelahiran saya. Tapi setidaknya bisa ditempuh lewat jalur darat sekitar 6 sampai 7 jam.

Nagh safar kali ini saya ditemani 2 lelakiku. Ayah dan anakku si Izz. Kami membawa motor tante Aci yang InsyaAllah akan dipakai untuk lanjut sekolah di Makassar. Alhamdulillah sepanjang perjalanan Izz kooperatif. Malah justru saya yang mabok perjalanan.

Qadarullah..mabok perjalanan kebawa sampai di Makassar. Puyengnya minta ampun. Kami start jam setengah 8 sampai jam 2 siang. Waktu yang best buat istrahat siang tapi si bocah malah on fire. Padahal di mobil tadi tidurnya bentar aja.

Sambil nahan kantuk dan sakit kepala saya mengikutinya dari belakang. Melihat tangga menuju loteng Izz antusias skali dan saya yang harua puyeng mondar mandir ke sana kemari menjaga si bocah. Soalnya si tangga menikung mantap, lengkap dengan sisi sisi pegangan tangga yang lancip. Bikin ngeri duluan.

Habis naik turun tangga. Si Izz ikutan bantu membuka sayuran dari kampung. Lalu kue. Nagh part ini dia berinisiatif untuk berbagi kuenya dengan tante, om dan nenek (saudara papa saya).
"Ayo dimakan..makanlahh"katanya. Spontan semua tertawa dengan ulahnya
.
"Waah masyaAllah baik skali anak ummi mau berbagi rizki"
Dan di ajungkannya jempolnya ke arah saya😍😍😘

#day2
#level8
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

Minggu, 17 September 2017

Belajar konsep berbagi

Hari ini Izz safar ke kota Makassar. Saya nga terlalu hapal berapa km jarak antara Makassar dan Enrekang kota kelahiran saya. Tapi setidaknya bisa ditempuh lewat jalur darat sekitar 6 sampai 7 jam.

Nagh safar kali ini saya ditemani 2 lelakiku. Ayah dan anakku si Izz. Kami membawa motor tante Aci yang InsyaAllah akan dipakai untuk lanjut sekolah di Makassar. Alhamdulillah sepanjang perjalanan Izz kooperatif. Malah justru saya yang mabok perjalanan.

Qadarullah..mabok perjalanan kebawa sampai di Makassar. Puyengnya minta ampun. Kami start jam setengah 8 sampai jam 2 siang. Waktu yang best buat istrahat siang tapi si bocah malah on fire. Padahal di mobil tadi tidurnya bentar aja.

Sambil nahan kantuk dan sakit kepala saya mengikutinya dari belakang. Melihat tangga menuju loteng Izz antusias skali dan saya yang harua puyeng mondar mandir ke sana kemari menjaga si bocah. Soalnya si tangga menikung mantap, lengkap dengan sisi sisi pegangan tangga yang lancip. Bikin ngeri duluan.

Habis naik turun tangga. Si Izz ikutan bantu membuka sayuran dari kampung. Lalu kue. Nagh part ini dia berinisiatif untuk berbagi kuenya dengan tante, om dan nenek (saudara papa saya).
"Ayo dimakan..makanlahh"katanya. Spontan semua tertawa dengan ulahnya
.
"Waah masyaAllah baik skali anak ummi mau berbagi rizki"
Dan di ajungkannya jempolnya ke arah saya😍😍😘

#day1
#level8
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

Minggu, 10 September 2017

aliran rasa#7

Anak adalah bintang dalam keluarga. Ungkapan positif untuk suntikan para orang tua yang tak pelat digoda keisengan anak, diuji kesabaran oleh tingkah
pola anak.

Maka membangun wacana bahwa tiap anak adalah bintang dalam keluarga, tiap anak adalah istimewa.

Level ini banyak menyadarkan saya bahwa sejatinya tiap anak tumbuh dan berkembang dengan membawa aneka keunggulan masing-masing. Saya lebih bisa menggali kelebihan anak dan menghargainya. Misalnya ketika si Izz merengek minta main puzzel sistem peredaran darah. Awalnya saya berniat simpan dulu ntar kalo cukup umur baru diperliatkan. Ehh ternyata dia bisa menyelesaikan susunannya dengan baik. Kali lain ketika dia diajak ke mall dia lebih mwmilih bermain lego sampai lebih sejam kemudian saya dan suami harus rela menunggui agar binar-binar riang tidak pergi dari wajahnya. Padahal di rumahpun dia punya lego. Hal ini memberi pesan ke saya bahwa lokasi bermain pun berpengaruh.

Dan sayapun tak boleh memaksakan diri. Misalnya ketika dia dengan inisiatif sendiri membuka kantong roncenya dan pada akhirnya tak urung menyelesaikan permainan meronce karna malas ataupun tidak suka. Saya tak bisa memaksa.

Belajar saling memahami agar anak bisa dengan leluasa memperlihatkan kesukaannya.

#kuliahbunsayIIP
#BintangKeluarga
#Aliranrasa7

Kamis, 31 Agustus 2017

Bermain tradisional lompat tali bareng kakek

Besok adalah hari raya idul adha. Berbeda dengan kehidupan di perkotaan. Suasana adha di kampung terasa sejak H-2. Beli bahan-bahan makanan sampai H-1 sudah sibuk bikin ketupat dan buras yang proses memasaknnya memang memakan waktu yang lama.

Kakek kebagian tugas memasak si buras dkk. Proses memasaknyapun menggunakan tungku tradisional besar. Sambil menunggu depan tungku, tetiba Izz yang sampai saat ini masih kecantol dengan mainan tempo dulunya datang menghampiri.
"Apa ini kakek?" katanya ngasih tali yang biasa digunakan untuk lompat tali
"Itu dipakai untuk lompat tali. Cara mainnya begini..bla..bla" si kakek nampak memberi instruksi ke bocah memegang ujung satunya dan ujung yang lain Izz pegang. Setelah itu diajarkan putar talinya bersamaan dan searah agar hasilnya berirama. Eeh pake sountrack juga si kakek
"Marii bermain tali bawah pohon bambu...sungguh hati senang bla..bla..." wkwkwk saya nga hapal lagunya tapi nadanya tau. Izz ikut mengekor meski phonem nya nga jelas bilangnya apa.

Tiba masanya si kakek harus menyulut kayu lagi dan merasa capai. Dia duduk sejenak. Tapi si bocah malah nangis kejer. Lagi..lagi katanya. Jangan duduk dulu. Ulalalala

Konsep permainan tempo dulu memang nyaris terlupakan. Main lompat tali, engrang, dll. Bersyukur kampung halaman saya adalah bukan area kota. Jadi hal seperti ini masih kadang ditemui. Mengenalkan permainan tradisional meski si Izz belum bisa lompat tali tapi setidaknya dia bisa tahu ada banyak macam permainan yang tidak membutuhkan biaya yang mahal. Karena konsep bermain sejatinya adalah bersenang-senang dan bergembira ala anak-anak

#day10
#level7
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#bintangkeluarga

Mainan Yang Dulu..

Tak sengaja gudang dibuka nenek pagi ini karena mau mengambil baskom besar. Izz ngekor di belakang. Begitu masuk gudang si bocah langsung teriak gembira. Wuaaaahhh....
Yaa..di dalam gudang masih tersimpan apik mainannya setahun yang lalu sebelum kami hijrah ke banjarbaru. Sepedaan, baby walker, bola warna warni, ring donat, gitar plastik, buah-buahan plastik, hewan-hewan plastik dll. Melihat semuanya kontan memori si bocah menguak cepat.
"Ini punya Ing Padi kan..waktu kecik" lalu dikeluarkannya satu-satu mainannya.
"Oke boleh. Tapi bolanya nga usah ya. Setelah main dirapikan lagi"
"Iya..kita gotong loyong kan"
"Oke"

Dan tak menunggu lama. Dia sudah sibuk sendiri menganguk keluar mainannya. Sesekali diselingi teriakan. Ini waktu Ing main timbangan kan...Ini Ingg, beldili dalam cini bla bla. Saya tinggal iya iya saja. Sepertinya memorynya yang lalu benar-benar menguak. Dan keliatan matanya berbinar-binar bertemu dengan benda-benda yang pernah membersamainya dulu. Hihihi ini baru setahun nga kepakai sama dia. Gimana kalau sudah bertahun-tahun ya. Ternyata barang kesukaan yang sudah di museumkan, ketika bertemu lagi selalu punya kisah dan cerita tersendiri. Bukan cuma kita orang dewasa yang mengalaminya. Tapi anak-anakpun mengalaminya. Pengalaman buat saya adalah ciptakan kenangan indah dan bahagia di masa kanak-kanaknya agar kelak dia mengingat sebuah moment positif dan menyenangkan. Slamat menikmati mainan kenangannya nak. Jangan lupa dibereskan ya

Dan hari ini dia tidak menepati janjinya gotong loyong. Umminya yang harus bolak balik bereskan. Sementara si bocah ngacir ikut main bareng anak tetangga begitu jam sekolah anak TK usai.huhuhu

#day9
#level7
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#bintangkeluarga



Senin, 28 Agustus 2017

Belajar adaptasi lingkungan

Pulang kampung itu..salah satu agendanya adalah mengunjungi sanak keluarga. Hari kedua, kami ke rumah tante (kakak bapak saya) sekaligus bawain ole-ole khas kalimantan.

Sampai di rumah tante. Izz nga mau turun dari motor.
"Ing tunggu disini saja ya"katanya
"Tapi ummi lama nak"
Akhirnya dia mau ikut turun. Tapi minta di gendong. Bocah 2.5 tahun ini akhirnya saya gendong. Saya paham dia belum beradaptasi dengan lingkungan baru kecuali rumah kakek neneknya sendiri.
"Ini kakaknya kakek. Mau salaman nga?"
Si Izz diam. Saya gendong dia mendekati tante dan pelan -pelan dia mengulurkan tangannya setelah itu teriak "ayo kita pulang mi!!"
"Lho kok pulang kita kan belum ngobrol. Ummi rindu sama nenek Oni (panggilan buat tante Rohani")

Saya coba mengalihkan dengan suara suara bebek. Karena di belakang rumah tante memang ada kandang bebek. Tapi nga mampan. Saya ajak naik loteng liat gunung, nga mampan juga. Tambah membahana teriaknya
"Ing mau pulang...ke rumah nenek saja"
Yaah sayapun mengalah. Kami pulang cepat dari perencanaan. Nga bisa juga memaksa
"Sering-sering bawa anakmu kesini nak. Supaya terbiasa" ucap tante ke saya

Usia Izz memang masih butuh adaptasi untuk lingkungan baru. Atau mungkin karena giginya tante Oni udah ompong banyak jadi si bocah takut. Itu kan hal baru buat dia heheheh #upsss
Nga apa-apa adaptasinya step by step aja nak ya

#day8
#level7
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#bintangkeluarga

Minggu, 27 Agustus 2017

Hari bersama Kakek dan Nenek

Hari ini berasa banget perjalanan mudiknya. Sejam perjalanan udara banjarbaru makassar. Transit seharian di Makassar, tapi tetep masih jalan kesana kemari. Nostalgia ke kampus, kuliner asli makassar sampai malam tiba harus balik ke kampung lagi yang jarak tempuhnya sekitar 7 jam lewat darat. Dan lumayan medannya nga lurus mulu tapi bagai lagu ninja hatori mendaki gunung lewat di lembah. Dengan jasa angkutan yang nandingin F1 cara nyetirnya.hihihi lebaaay.

Konsep perjalanan jauh. Izz sudah lewati. Meskipun separuh perjalanan ia habiskan dengan tidur. Tapi selebihnya dia bisa menikmati kerlap kerlip lampu. Kali lain kita mulai perjalanan siang ya supaya Izz bisa melihat banyak pemandangan baru.

Hari ini saya review pertanyaan ke dia tentang rute perjalanan dan dijawab cukup indah. Mulai dari naik mobil di banjarbaru. Naik bis di bandara menuju pesawat. Trus naik taksi ke rumah di Makassar sampai akhirnya naik mobil lagi ke kampung halaman.

Kami sampai menjelang pagi. Si kakek sudah menunggu setia. Izznya sepanjang perjalanan tidur jadi sampai di rumah on fire. Kami yang encok pegel linu bak digoyang dalam kaleng wkwkwkw. Pagi ini kebetulan hari libur. Pasar ahad di kampung. Izz langsung di ajak neneknya dolan ke pasar.  Sepulang pasar dia dapat ole-ole makanan ringan dari teman-teman nenek yang bertemu di pasar. Katanya sempat merajuk juga di penjual buku minta dibelikan buku mewarnai.

Habis dari pasar main sama tante-tantenya. Terus bobok siang dan lanjut main bareng kakek. Hari ini judulnya adalah main bareng kakek dan nenek. Saya pensiun beberapa jam. Malah saat si bocah minta di gantikan celana karna basah kena air. Dianya malah manggil nenek. "Cama nenek saja" katanya. Huhuhu sakitnya tuh disini.

Wess nikmati kampung hijau nan dingin tanah kelahiran Ummi nak.

#day7
#level7
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#bintangkeluarga

Sabtu, 26 Agustus 2017

Ayo mudik

Perjalanan mudik kali ini lebih berwahana. Wahana lompat sana sini. 7 bulan yang lalu Izznya masih bisa di handle 2 orang. Sekarang jumpalitan kesana kemari. Sampai pihak bandara nemuin si Izz udah keluar pintu boarding. Saya ngejarnya ngos-ngosan. Bawa ransel dan tentengan yang lumayan plus hamil muda. Uwalaaah sedep bin ajib. Ditambah lagi penerbangan kali ini delay sejam. Jadinya si bocah susah nangkepnya wkwkwk. Tambah nano-nano dah rasanya.

Penerbangan ini sebenarnya sudah ditunggu-tunggu Izz. Karena dia sudha mulai mengerti definisi bepergian. Hampir tiap hari dia bertanya. Besok kita naik pesawat kan mii??.. Dan tiba hari yang ditunggu. Dianya antusias sekali. Sepanjang perjalanan berceloteh.

Bonus bagi kami berdua adalah karna dia sudah lulus TT. Jadi tiap mau pee atau puk pasti ngomong meskipun perjalanan kali ini dia pake popok. Kami dilarang ngomong. Take a pee disitu ajah nak kan pake pampers. Kalau sampai ngomong itu..kalah deh. Bisa back to zero lagi program TTnya hehehe.

Perjalanan kali ini dia juga sudah pede. Jalan kesana kemari. Periksa sana sini tanpa peduli abi umminya dimana. Menyapa anak seumurannya. Ikut berbagi snack sama anak yang lain

#day6
#level7
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#bintangkeluarga