Minggu, 29 April 2012

Catatan rangers 5 cm

Mungkin kalianpun memiliki tips yang sama untuk mengusir kesedihan jauh-jauh, tidak pake ngumpet tapi harus lari terbirit-birit dari kalian^__^. Yaahh, dah jawabannya adalah buat dirimu sibuk sesibuk sibuknya (lha kok mirip lagu ya,…rinduuuu rindu serindu rindunya…wkwkwkkw)

Hari ini rangers 5 cm Makassar adain acara SABATOR di pantai losari. SABATOR?? Ya itu, singkatan dari sarapan bareng di trotoar, jadi kegiatan meng-cover para anak jalanan, pengamen, tukang parkir, mines pengemis buat makan bareng di trotoar. Kenapa mines pengemis??karena sahabat rangers benar-benar menghargai makna sebuah ‘kerja keras’. Acaranya dijadwalkan jam 08.00-10.00, di pelataran pantai losari Makassar, sesuai dengan keputusan rapat pekan lalu. Dan aku sudah menduga sejak awal, aku pasti datang telat.
Pantai losari..., ada yang mau kesini nda??? kabari ya yah^^
  
Nagh, trus rangers 5 cm itu siapa?? Heheh…itu jelmaan para super hero jaman kita kecil dulu, wkwkwkwk. Oke…oke…, rangers 5 cm itu adalah komunitas pecinta 5cm, pada tau kan 5 cm itu apa?? Yaaapp itu dia buku best seller dari Om Donny. Dan mereka lebih menamai diri sebagai rangers, cuma jumlahnya saja yang melebihi kapasitas warna rangers, jadinya ada rangers yang double^_^

Kegiatan ini serentak dilakukan bareng sahabat rangers 5cm lainnya. Jakarta yang ngambil tempat di Monas, Bandung depan PLN Cikapundung, Jatim di Gor Sidoarjo, Paelmbang di Kambang Iwak, Padang juga di GOR Agus Salim, Lampung di PKOR Way halim, Kalsel di alun-alun taman baca banjar, Pekanbaru di lapangan MTQ, Medan di taman Ahmad Yani dan Makassar sendiri mengambil lapak di losari depan Stella Maris, 

Sebelum brangkat ke losari, aku harus ikut morning report di RS dulu,jadinya gabung agak telat. Untungnya menurut penuturan para rangers, acaranya emang dimulainya molor dari kesepakatan sebelumnya. SABATOR baru mulai pukul 08.40. Moorning report berakhir jam 08.30. secepat kilat aku ke loker dan menyambar tas ranselku. Periksa kostum, Ceklish…merah hitam sesuai tema dresscode hari ini.Rangers Hijau meluncurrrrrrrrrrrrrrrr. Dan akhirnya aku bisa gabung dengan para rangers di menit-menit trakhir. Ya sudah nda apa-apa. Yang penting minggu pagi ini bisa menikmati senyuman dari para pengamen, tukang parkir dan para penghebat jalanan lainnya.

Sampe disana, ola la la… mereka lupa dresscode pemirsa, Alhasil cuma aku sendiri yang pake merah. Kak Riski yang jadi korlap acara malah nutupin baju merahnya pake jaket, ckckck, dasarrrrrrrrrrrrr!!!. Oke… moment berikutnya kita pake baju pelangi saja, warna warni..

Asiikkk...adik adik,.bagi donk mie ayamnya

Yang baju itam membelakangi kamera, namanya Candra, rangers makassar termuda

berbagi cerita bareng anak jalanan^^

Odong-odong di belakang, suaranya lebih gede dari kita2..ckckckk

Sebagian besar anak-anak yang diajak sarapan bareng adalah, para pengamen jalanan. Hmm…uniknya hari ini adalah, bisa mendengar ragam cerita dari mereka. Mereka bercerita bagaimana harus mengamen demi menyambung hidup, bagaimana menjadi loper koran dan harus berjalan kaki atau numpang di pintu angkot supaya nda harus bayar ongkos angkot (padahal aku kadang risih liat mereka bergelantungan, Tuhan….maafkan aku), bagaimana menyambut hari libur sebagai hari kerja tersendiri bagi mereka, dan bagaimana memilih sekolah yang murah tapi berkualitas.

Hari ini, cerita mereka menjadi catatan tersendiri buatku. Bahwa penghuni jagad memang tak selamanya sama. Ada yang harus mengorbankan berbulir-bulir keringat untuk menjadi ‘sesuatu’, sementara yang lain tak sekeras mereka. Mereka mengajarkan kerja keras setingkat lebih daripada para manusia berdasi yang berdiri di parlemen sana. Mereka mengajarkan makna dari selembar uang seribuan yang kerap hanya kita sisipkan di tas dengan seenaknya, padahal mereka butuh waktu lama demi mendapatkan selembar itu. Mereka mengajarkan, untuk sebuah kerja keras harus disertai lapang dada. Aku menyukai garis-garis senyum di wajah mereka, meskipun keringat bercucuran saat kami sarapan bareng, tapi mereka tetap semangat bercerita.
noh...karena telat, akhirnya saya dapat jepret sendiri wkwkwk
Tau tidak, sesungguhnya aku iri pada kalian. Aku tak berani menukar jalan hidupku dengan kalian, makanya aku hanya berusaha menyetarakan rasa hari ini. Karena aku mungkin tak punya rasa tegar seperti kalian menghadapi hidup. Aku yang murni mendapat nafkah dari orang tua, tak akan selihai kalian dalam memaknai hidup. Jika ditanya, apakah aku mau dan bisa hidup seperti kalian, maka jelas kujawab..tidak. Jawabanku menggambarkan keegoisanku, bahwa aku jelas belum siap. Adik-adik,..yang kerap kutemui di lorong jalan. Maaf untuk ketidaksempurnaanku hari ini, dan terimakasih untuk pelajarannya.

Sedih???. Sekali lagi, kesedihanku hanya segelintir rasa dari hal yang mereka hadapi. Aku boleh saja bersedih, tapi perjuangan mereka menghadapi hidup, jauh lebih pedih dari apa yang disuratkan Sang Kuasa untukku. Jadi kawan, tau kan solusi mengusir sedih??. Mari tersenyum, smoga Allah memberi keikhlasan, mari belajar…tentang haru biru kehidupan. Sebab tegar itu perlu, dan skali lagi…hidup adalah sebuah proses

Kenapa berjabat dengan sedih??
Tidak usah berlama-lama
Karena hidup pun hanya sementara
^_^
GANBATTE KUDASAI


Selasa, 24 April 2012

Wish......

Apa yang mengiringi perjalananmu tak akan selalu indah, apa yang terjadi disekelilingmu dan akhirnya menjadi sebuah kewajiban dan titipan takdir untukmu tak selamanya seindah bayanganmu. Dan orang-orang yang hadir di keseharianmu tidak selamanya menghadiahkan sebuah sapa dan senyuman, meskipun kerap senyum tergambar di wajahmu.

Rasanya…aku ingin menumpahkan bergalon-galon air ketika air mataku tumpah ruah, agar tak ada seorangpun yang tahu aku sedang menangis. Dan ketika hati ini gelisah dan riak air itu mengalir tanpa diduga, aku ingin mereka melihatku ditengah gerimis, agar tak ada yang bisa menerka bahwa suasana selagi mendung. Ingin rasanya berteriak bersama petir dan ditelan deru kendaraan, agar tak ada yang tahu aku menyimpan sedih.

Setiap orang terlahir unik, dan ketika mulai mengenal dunia, maka muncullah dengan proporsi sisi jahat dan baik yang berbeda. Kita terbentuk dari ragam latar yang berbeda, tertempa dengan cara yang berbeda hingga melahirkan pribadi yang tak sama. Wajar jika ada yang tak saling cocok.

Allahu Rabb, ini adalah pilihanku..ketika Engkau mengabulkan tiga harapku dalam waktu yang bersamaan dan aku jawab dengan memilih ini. Tak kubayangkan, bahwa niat yang kurajut sejak awal menemui tembok tinggi. Ada banyak perbedaan prinsip di dalamnya yang mengharuskan aku mengelus dada. Aku tengah belajar mengatasi sebuah masalah dari perbedaan anak manusia dimana aku adalah minoritasnya. Aku tengah mengenakkan hatiku, dimana suasana menempatkan kebiasaan, prinsip dan sifatku yang jauh berbeda sendiri dengan mereka.  Aku tengah mencari jalan celah untuk menjodohkan hatiku dengan mereka tanpa menggeser ke’aku’an yang kumiliki, sebab aku tak ingin menjadi seperti mereka.

Hari ini,ketika empat belas hari kulewati bersama. Maka aku ingin membawa sekeranjang dandelion dalam langkahku, Hai…dandelion aku butuh ketegaranmu. Aku ingin membeli lebih sabar di pasar ikhlas agar hariku tak memenjarakan senyuman. Aku ingin membungkam purnama dalam kamarku, dan kuketik resahku dalam buntelan cahayanya, cukup aku dan engkau rembulan yang tahu isinya.

Dan ketika sebuah hati, tingkah laku dan kebiasaan menjadi penghalang berbeda. Maka mungkin cukuplah sampai disitu, karena ketika prinsipku dengan si Pencipta mulai kalian tanggapi, maka tak segan-segan aku meninggalkan tempat ini. Meski aku menyukai sesuatu di dalamnya. Hanya saja, aku hanya sesederhana lukisan sketsa, aku masih terlalu hijau untuk menjadi pendakwah atas segala yang digariskan Sang Kuasa. Hanya saja, aku mulai dengan niat, maka aku berniat mengawinkan hatiku dengan apa yang tertulis dalam peraturanNya

Ketika peraturan akanNya mulai disinggung juga, aku hanya ingin meminta…smoga Allah melunakkan hati mereka, smoga doa kawan-kawanku terkabulkan. Karena akupun ingin menangis ketika kita membahas caraku dan caramu yang berbeda.

Kukecup malammu Rabb, dengan linangan airmata sejak senja menjamah hatiku. Aku hanya hambaMu yang kecil, dengan segala kesederhanaan dan kilasan khilaf. Raga ini suatu ketika menemui lelah, dan dalam harinya kadang bertemu gundah, tapi satu yang kuminta,..dekatkahlah ikhlasMu Rabbku.... Anugerahkanlah selalu senyum di wajahku…
Aamiin…




Kepada Yang Terhormat,
 DANDELION
KUTULIS dan kuselip di kibasan tiuapanmu…
Kemana engkau membawa…
KUHARAP tegar terjawab di perjalanan ini..

Rabu, 18 April 2012

Scan hati ala bloofers^^

Berawal dari sebuah cerita klasik dari seorang teman dekat, yang kebetulan lagi jaga di ruang PICU (Pediatrik Intensive Care Unit) RS. Wahidin Sudirohusodo. Sms dari Niar masuk suatu sore. Percakapannya kira-kira seperti ini
   “Ty, lagi cari panti baru?”
   “Iya”
   “Ada di belakang coca cola”

Lalu, ia menceritakan bagaimana seorang anak bayi yang dirawat dan harus dijaga oleh dua anak di bawah umur. Waktu itu, temanku si Niar, bertanya. Mana orang tua kalian dek? dan seorang anak gadis yang baru berusia sekitar 12 tahun, mengenakan jilbab lebar menjawab "Kami anak panti asuhan kak”

Dengan cerita uniknya, aku penasaran bertemu mereka. Sayangnya saat berkunjung ke PICU, mereka sudah pulang, dan aku tidak tau alamat pastinya, dan akhirnya aku berniat mengunjungi mereka. Setelah minta tolong ke Arya untuk mengecek lokasi panti, ternyata di daerah belakang pabrik coca cola itu ada beberapa panti asuhan. Olalala…

Dan akhir pekan tiba, sebelumnya kami janjian untuk berangkat ke panti asuhan ba’da dzuhur dan niat ngantar mba Mulki dan suaminya di bandara, tapi ternyata rencana berbalik saat kami mengetahui mbak Mulkinya dapat pesawat jam 16.00. Soo…kita ke bandara dulu kawan2^__^

Ayo cepat...mau hujan,...Eitt, cantik ya bandara Sultan Hasanuddin^^

Pertemua singkat bin buru2, jangan kapok ya mbak mul, mas heri datang ke kota kami^^

Hujan rintik rupanya bertandang ke kota kami, setelah hampir setengah hari didominasi pongahnya terik matahari. Ini kali pertama aku menjajaki kaki di daerah itu, jalanannya sempit. Kami memilih panti asuhan yang paling terakhir.

Kami disambut hujan deras plus mbah petir saat memasuki wilayah panti asuhan. Panti asuhan Halijah dibuat satu kompleks dengan pondok pesantren. Panti asuhan untuk putri dibangun berdekatan dengan bangunan sekolah mereka, sementara panti asuhan putra dibangun disamping gerbang, terpisah dengan belokan jalan. Gerbang pesantrenpun dijaga para santri secara bergiliran. Tertulis disana, Area wajib jilbab. Aku, Kak Pipi, dan Awa sempat cengengesan, lha si bang Ary mau dipakein jilbab juga??. Dan ternyata daerah yang kami masuki memang khusus untuk para akhwat. Terang saja, setelah kami turun dari mobil, semua pasang mata tertuju pada kami, terutama bang Ary yang nda pake jilbab^_^, nagh lho..kami cuma datang mengunjungi panti asuhan, kami bukan artiss #pasangaksi.

Seorang Ibu pengasuh memakai gamis merah dengan warna kudung senada dan seorang wanita berkerudung ungu lebar tengah mengendong bayi, menyambut kedatangan kami. Kunjungan kami kali ini memang nda seramai saat kunjungan ke markas pasukan bintang Ramadhan tahun kemarin, tapi setidaknya tetap bikin lega, dan ternyata sesuatu yang menarik menungguku disana.

Setelah menunaikan shalat Ashar dengan berjamaah bersama anak-anak panti, hujan tidak berhenti juga, malah makin deras. Aku mulai bercerita dengan anak-anak panti yang kesemuanya anak perempuan dan berjilbab lebar. Dan tidak butuh waktu lama untuk akrab dengan mereka, meskipun sebagian besar mereka pemalu tapi mereka sangat antusias dengan kedatangan kami berempat. Favoritku diantaranya adalah Nurul Izzah yang duduk di bangku kelas 2 SMP dan Sitti Hajar kelas 3 SMP. Izzah kabarnya kerap menjuari lomba tilawah, sementara Hajar mumpuni di bidang ceramah, adik manis itu baru-baru saja menang dalam kontes Dai wanita. Aku paling senang berbicara dengan mereka berdua, dan yang paling cerewet dan aktif memang mereka berdua.
Hajar bertanya nama-nama kami masing-masing?. Kemudian si adik bertanya lagi, “kakak-kakak ini teman sekelas?”. Aku jawab “Oh tidak, kami ini awalnya nda saling kenal, kami teman blog”. Hajar mangut-mangut dengan mata berbinar-binar dan kembali berbicara “Blog itu salah satu fasilitas di dunia maya yang berfungsi sebagai jejaring sosial tapi lebih mengarah pada dunia kepenulisan kan kak?” heheheh aku langsung terkekeh dan mengelus kepalanya. Bayangkan, sepengakuan Izzah, perangkat seperti wifi, modem, hp dan barang elektronik lainnya adahal hal yang dilarang di panti asuhan. Lha si Hajar kok bisa berkomentar sedemikian diplomatisnya ya??. Tidak sampai disitu, dia dan Izzah lalu membeberkan rencana-rencananya ke depan, aku jadi terkagum-kagum pada duo cilik itu.

Nge-teh bareng anak panti
Mau kenalan sama Izzah dan Hajar??? noh yang gayanya sama denganku...keduanya pake jilbab putih
Beberapa anak panti masih malu-malu di foto hihihi
Terakhir aku bertanya lagi tentang awal masuknya mereka ke panti. Izzah lalu menjawab sigap. “Kak Uty, anak-anak di sini masuk ke panti asuhan halijah bukan dengan satu alasan, ada berbagai kategori, misalnya dari keluarga, yatim, piatu, terlantar, dari keluarga tak terurus, kurang mampu, nagh saya dari keluarga tidak mampu’jawabnya mantap. Aku melirik Hajar, dan ia langsung angkat bicara “Sama kayak Izzah, saya juga berasal dari keluarga tidak mampu yang kebetulan berdomisili di daerah pesantren ini

Nyesss…seperti ada aliran es yang disiram tiba-tiba ke tubuhku. Dua anak ini, yang bercerita dengan mata berbinar tanpa berkedip, layaknya dua malaikat yang datang untuk mengabariku tentap rasa syukur dan ikhlas…Aku benar-benar kagum adik-adik…

Cerita lain, yang ternyata di luar dugaanku. Diceritakan kembali dua gadis itu, tentang penghuni baru panti yang baru seminggu ini. Namanya abdul, adik bayi yang digendong pengasuh berjilbab ungu ketika kami baru saja tiba. Katanya Abdul, baru keluar dari RS Wahidin 2 hari yang lalu. Dan aku langsung kaget mendengar cerita mereka. Subhanallah, ternyata kunjunganku tidak salah, ternyata panti asuhan yang kucari memang benar, dan ternyata niatku tersampaikan…. Namanya Abdullah, dipanggil Abdul, seorang bayi mungil nan tampan yang diserahkan pada pertengahan malam oleh dua wanita muda. Smoga jalur hidupmu semanis senyuman, setegar pahatan wajah, dan seindah bahasa dari Nurul Izzah dan Sitti Hajar..
Allahu Rabb...kuasaMu begitu indah sore ini^__^

Aku seperti pelapah., yang mendasari pinggiran kuncup
Menjadi awal pencicip si embun, ketika saling mengarung pagi
Dan hari akan tetap bercahaya
Meski purnama tak mengecupnya
Dan…
Setiap kalimat ialah ayat
Setiap senyuman adalah kesejukan..
Baris-baris wajahmu menerjemahkan getarku pada sajak panjang
Bahwa wajahmu indah
Bahwa ragaku mengangumi kalian..

Di lain waktu, kita akan bertemu lagi adik-adik
Hidup sebuah lorong proses
Maka hargailah….
^_^

Senin, 16 April 2012

The Raid

judul Indonesia "Serbuan Maut", namun setelah diproduksi oleh Sony Classic berubah nama menjadi The Raid: Redemption.
Sudah lewat sebulan, nonton film ini. Tapi kemarin, sempat wara wiri di TO, eh rupanya belum turun layar. Emang sih jempol buat film action tapi cover Indonesia. Saya ingat, bagaimana Saya, Dilla, Atun dan Emi harus menahan nafas ketika slide demi slide adengan ngalir tanpa diperintah.

Ini adalah film buat para lelaki. Tapi karena niatnya Atun pengen tongkrongin calon suaminya, trus saya yang pengen tau gimana sih film Indonesia yang harus tayang di luar dulu baru masuk Negara sendiri setelah mengantongi bejibun penghargaan. Ya…meskipun perfilman Indonesia tidak mati suri lagi, tapi malah sangat jarang tema inovatif yang diusung, apalagi yang bergendre horor, bukan slide yang mencekam yang dijual, tapi malah terkesan seperti kontes eksplorasi kaum Hawa besar-besaran, seks bebas dan jauh dari pesan mendidik.

Back to ‘The Raid’. Kami harus cukup puas untuk duduk di bangku samping deretan kursi J. Mau bagaimana lagi, wong kami emang telat beli karcisnya. Tapi walaupun begitu, asli....filmnya nda mengeceawakan

Film dibuka dengan adegan shalat malam seorang Rama(Iko Uwais),dilanjutkan dengan pembicaraan dengan istrinya yang tengah mengandung, adegan ini sukses bikin penonton terutama kaum Hawa seantero  ruang studio TO berseru…’Uhhhhhhhhhh’ wkwkwkwk. Setelahnya, muncul tokoh Donny Alamsyah yang memainkan tokoh Ustad Salman di N5M, tambah kacau komentar penonton. “Waahh kok Ustad Salman khilaf ya??” hihihihh. Yahh, memang benar, kalau Donny disini berperan sebagai Andy, salah satu kaki tangan dari Tama (Ray Sahetapi) seorang bandar narkoba. Dan slide adegan kembali mengalir, dengan adegan action ala2 Rama, dan muncul komentar dari Emi. "Nagh, makanya kalo mau melakukan suatu misi harus shalat dulu,buktinya Rama nda apa-apa kan?" wkwkwk itu mah karna skenarionya sudah di atur begitu Emii..., eh tapi bener juga lho...kudu shalat dan berdoa baik-baik^___^

Meskipun kebanyakan saya memalingkan muka untuk adegan –adegan actionnya, tapi akhirnya saya memutuskan untuk menikmati slide filmya, toh untuk melatih rasa dan mengenal bagaimana dunia ‘laki-laki’ dengan actionnya #Eh???^_^. Dan benar saja, ternyata nyaris tak ada spasi untuk menarik nafas sampai adegan action lainnya muncul. Penulis skenario benar-benar membuat alur cerita terus mengalir sampai salah satu dari pelaku perkelahian tak melawan lagi alias terbunuh. Sadis kan?? Dan adegannya pun diramu apik, keliatan seperti beneran. Mulai dari adegan tembak kepala, plintir kepala, dada di tusuk pisau, kepala dibentur ke tembok, badan yang dijatuhkan dari ketinggian. Sungguh…ini mah filmnya para cowok….^__^

Weits, adegannya makin cakep dengan ornamen rambut gurita si Om ya,..^_^
Slide yang menghadirkan tempaan rasa beda adalah, ketika si Andy (Donny Alamsyah) saling bercakap-cakap dengan Rama, belakangan ketahuan kalau ternyata mereka berdua adalah saudara kandung. Rama sempat memberitahukan kondisi rumah dan memberitakan bagaimana ia akan menjadi seorang Ayah dari calon bayi di rahim istrinya. Dan karena alasan itu, Andy bertekad untuk menyelamatkan adiknya dan mengeluarkannya dari tembok apartemen yang dijaga ketat itu.

Ada lagi, ketika Rama harus bertarung dengan seorang komplotan bandar narkoba asli dari tanah Papua. Muka sangar tapi begitu keluar logat Papuanya, kami langsung ngakak. “Ko jangan buat saya gila ya, mau mati kah?? Wkwkwk kurang lebih begitu deh ucapan2nya si Om Papua^__^
Nah ini nih duel maut si Andy dan Om Perkasa, lawan paling tangguh lho
Nah kalo ini duel Rama sama Om Papua,..lucu ding^
Aku puas dengan slide yang disuguhkan dalam film, terkesan pas. Tidak dibuat-buat atau tidak berlebihan, makanya kesan nyatanya kerasa banget. Hanya saja endingnya dibuat terlalu tak memihak. Kenapa??? Saat itu disetting, bagaimana si Andy, memilih untuk tetap menetap di apartemen ketimbang ikut pulang bersama Rama karena menurutnya itulah satu-satunya tempat dimana ia dihargai, dan mendapat sambutan. Padahal dalam imajiku, ending filmnya ini adalah, dimana si Rama menjadi sebuah keluarga kecil dengan hadirnya bayi dari rahim istrinya, dan itu berarti Andy telah menjadi seorang Paman. Dan kisah di balik tembok tinggi apartemen itu tak teringat lagi, ending yang manis bukan?? Tapi ternyata penulis skenario benar-benar merangkum endingnya dengan sifat ‘laki-laki’ tetap ada rasa egois meskipun terlihat jelas kalau si Andy sebagai kakak sangat menyayangi Rama sebagai adiknya. Peribahasa, darah lebih pekat dari air, juga diusung jadi ide mutlak dalam film ini. Saya hanya menggunakan imaji sebagai seorang wanita untuk menebak ending cerita^^

Film ini makin lengkap dengan menghadirkan berbagai tokoh dengan watak yang beragam. Ada Joe Taslim sebagai Jaka, yang memerankan leader tim. Jaka memimpin dengan kesan watak yang cenderung egois dan tempramen, tapi aku cukup puas dengan keputusannya, saat beradu pendapat dengan komandannya.
Untuk film Indonesia yang telah mengantongi berbagai penghargaan. Sudah sepantasnya kita sebagai warga Indonesia bangga dengan hasil cipta anak bangsa ini. Aku tunggu karya sineas muda dengan gebrakan barunya. 1-10, aku nda ragu ngasih angka 8 untuk film ini. GAnbatte^__^

Senin, 09 April 2012

The woman in black


Sebenarnya kisah yang disuguhkan dalam film ini sangat sederhana, seperti  layaknya film arwah penasaran ala Indonesia. Dari segi cerita tak ada yang inovatif di film ini. The woman in black menceritakan tentang arwah wanita bergaun hitam yang mati bunuh diri dengan gantung diri di loteng rumahnya, karena anak kandungnya yang diberikan kepada saudara perempuannya sendiri tewas mengenaskan. Arwah wanita tersebut penasaran karena, ia merasa adiknya tidak menjaga anaknya sebagaimana mestinya.

Film ini dibuka dengan adegan keberangkatan ke kantor si Arthur Kipps (Daniel Radcliffe), seorang pengacara muda yang terancam di PHK jika tidak berhasil menyelesaikan dukomen rumah yang letaknya disebuah daerah terpencil. Kipps adalah duda muda dengan seorang anak bernama Joseph Kipps, sepeninggalan istrinya, Kipps hanya ditemani anaknya yang baru berusia 4 tahun dan ia menyewa seorang Nanny untuk Joseph, sementara ia harus bekerja. Demi menyambung hidup, Kipps akhirnya menyetujui untuk berangkat ke rumah itu. Sebuah rumah yang ternyata penuh dengan cerita mistis. Eil Marsh House, begitu sebutan untuk rumah yang sudah bertahun-tahun tidak berpenghuni, rumah yang berada di kawasan rawa, yang sewaktu-waktu tidak bisa di akses jika terjadi pasang.
gerbang halaman belakang Eil marsh house

Wuihhh noh noh di belakang kamu Kipps..
 Ketegangan di slide film lebih hidup, setelah Kipps melihat bayangan wanita berjubah hitam di pekarangan rumah. Dan ketika ia mulai mengumpulkan dokumen-dokumen penting rumah, keanehan makin sering dialaminya, seperti bayangan yang mengintip di pintu ruangan, kursi yang bergoyang sendiri, suara-suara aneh. Klimaksnya terjadi, ketika Kipps kembali ke desa dan kematian beberapa anak seperti sebuah estafet. Dan anehnya lagi, Kipps melihat  si wanita berjubah hitam di setiap kematian anak. Cerita mitos desa akhirnya terungkap, dan masyarakat desa menjadi muak dengan kehadiran Kipps disana.

Maka, mulailah Kipps dibantu Mr Daily untuk mengungkap kisah dibalik keanehan yang terjadi. Di satu sisi Mr Daily adalah salah satu warga desa yang anaknya juga terbunuh, dan iapun tidak terlalu mempercayai tahayul. Elizabet, istri Mr Daily adalah orang yang juga  pernah melihat wanita jubah hitam, setelah itu hidupnya menjadi kacau, Elizabeth kerap terlihat seperti orang yang kerasukan. Karena penasaran, akhirnya Mr Daily menemani Kipps kembali ke Eil Marsh House
Hasil zoom foto si tante jubah hitam.....wiiiiiiiiiiiiiii kaburrrr

penampakan dari loteng,..
Film ini tidak berbekal cerita untuk meraup penonton. Tapi ia cukup apik dengan latar yang benar-benar mengisahkan ‘masa dahulu’. Terlihat bahwa orang yang terlibat di dalamnya benar-benar mempersiapkan setting film, era 1960-an sangat terasa dalam arsitektur rumah, transportasi dan kondisi situasi sekitar. Film yang disutradarai James Watkins ini berhasil mengeluarlkan Daniel Radcliffe dari imagenya sebagai Harry di serial Harry Potter. Penampilan Radcliffe kali ini benar-benar memberi kesan seorang Ayah.

Film ini bergendre horor, jadi bagi yang penakut, atau punya riwayat asma, tidak disarankan untuk menonton sendiri, kecuali berbekal rasa penasaran. Cukup saya yang jadi korbannya, berbekal rasa penasaran, seperti apa Daniel Radcliffe pasca Harry Potter???saya berangkat menonton sendiri. Hasilnya, saya harus berusaha menutupi keteganganku dengan gigit jari, Wuihhhhhh mantap dah buat settingan horor di Eil Marsh House.
Untuk pencinta film bergendre horor, ini bisa jadi salah satu tontonan asyik, ya meskipun menurutku Insidious masih belum tertandingi.^^


untuk the woman in black...sukses bikin hati cenat cenut digerayangi takut....
EMANG SIAPA YANG SURUH NONTON SENDIRI????^^

Selasa, 03 April 2012

Siaran rindu..

 Sementara pujangga baru merangkai kata
Keranjang rayuanku tlah penuh dengan lika liku indah itu
Diriku tlah dihiasi rona merah 

Dari tadi..., 
Di tepi daun pintu, jantungku hendak liar
Berkejaran dengan mentari dan bertitip surat padanya
Padanya yang hampir datang senja
Kepada dia yang memiliki panorama jingga
Tertitip surat rindu akan telaga malam
Bersama nyanyian jangkrik
Sepi namun bersahaja
Biar rindu riuh meniduri mimpi
Karena kuselip dalam bantal akan angan berjumpa dalam mimpi
Rindu..kabari aku denyut pastimu esok hari
Ketika debu jalanan mulai menguap
Dan aku terbangun masih merinduimu yang terindu....