Jumat, 20 Juli 2012

Amazing Spiderman^^


Kostum terbaru mas Spiderman
 Ini adalah sekuel keempat manusia laba-laba, tapi alur ceritanya jauh berbeda dengan seri-seri sebelumnya. Cerita “Amazing Spiderman” dibuat tersendiri dan bukan rangkaian sambungan cerita dari film sebelumnya.  Film ini hadir lebih mengejutkan, dimana tokoh Peter Parker yang diperankan oleh Toby McGuire dengan mimic serius, pemalu, pendiam dan polosnya, kini manusia laba-laba mereinkarnasi jadi si Parker yang ‘asik’ lebih cool dan ciamiikkkk….meskipun masih dengan kacamatanya, (tapi lebih sering dilepas kok sama si Parker yang dipercayakan pada Andrew Garfield. 

Cerita berfokus pada kehidupan flashback  si manusia laba-laba. Slide film berawal dengan penggambaran kehidupan Parker yang harmonis bersama Paman dan Bibinya, Uncle Ben dan Aunt May. Dikisahkan, bagaimana besar perhatian kedua paman dan bibinya itu terhadap Parker. Parker sendiri adalah siswa jenius di sekolahnya, ia terkenal sebagai pria yang berbudi luhur. Sampai suatu ketika, Parker membantu Bibinya membereskan gudang rumah dan ia menemukan tas peninggalan Ayahnya disana. Berawal dari penemuan itu, jati diri siapa  Parker sebenarnya mulai terkuak.
Pendaratan sempurna Parke^^
Uncle Ben bareng Aunt May
Peter Parker, adalah anak dari seorang ilmuwan ternama di jamannya. Berbekal foto Ayahnya, Parker berniat mengusut siapa dirinya sebenarnya. Adalah Dr. Curt Conners (Rhys Ifans) rekan kerja Ayah Parker dan juga ilmuwan terkenal dan ahli di bidang reptile. Parker akhirnya mengunjungi Dr Corner di laboratoriumnya. Dan karena kepandaian Parker, Dr Corner membolehkannya datang ke tempatnya kapanpun ia mau. Parker tentu saja senang, apalagi setelah mengetahui bahwa Stacy (Emma Stone) salah satu murid pandai di sekolahnya dan gadis yang dengan diam-diam disukai Parker ternyata bekerja di tempat Dr Corner juga. Kekaguman Dr Corner semakin bertambah dan yakin akan kecakapan Parker yang menyamai Ayahnya ketika Parker menemukan formula untuk menumbuhkan jaringan baru pada organ yang rusak dan nekrosis. Dan formula itu berhasil dicobakan pada seekor tikus cacat berkaki tiga. Seminggu kemudian, Dr Corner mencobakan pada tubuhnya sendiri, yang kebetulan mengalami cacat (tangan Dr corner buntung), tapi celaka….formula itu tidak bekerja sempurna pada dirinya, Dr Corner memang memiliki tangan lagi, tapi bahkan ia sekarang memiliki ekor dan menjelma menjadi reptile, the lizard. 

Ambisi Dr Corner untuk menjadikan manusia di muka bumi ini, sebagai manusia yang kuat dan pintar adalah lewat formula yang dibuat Parker. Tapi sayangnya, hal itu tak sejalan dengan pemikiran Parker dan menyalahi kodrat sebagai manusia. Setelah insiden, Parker digigit laba-laba di laboratorium Dr Corner, mendadak ia sangat kuat. Banyak adegan lucu ketika Parker belum terbiasa dengan kekuatan yang dimilikinya (Kudu nonton dah@_@). Parker seolah tak percaya dengan kekuatan yang dimilikinya, di sisi lain..Paman Ben meninggal kena tembakan dari seorang pencuri mini market. Parker yang merasa bersalah atas kematian Pamannya itu, lama kelamaan berdamai dengan dirinya sendiri, dan mulai membuat kostum untuk dirinya sendiri (Nagh kostum spiderman terbaru lebih keren lho!!). Dari sanalah sebab musabab kenapa Parker hadir ditiap kericuhan dan kejahatan, alasan sederhananya..Parker hanya ingin memburu pembunuh pamannya. Sampai akhirnya ia bertekad menjadi seorang super hero yang membantu umat manusia di belahan bumi barat (kagak bakal nyebrang ke Indonesia ^_^)

Dengan durasi 2  setengah jam lebih, sangat memungkinkan untuk membuat akhir cerita film ini happy ending. Namun tragis ketika ayah Stacy, Captain Stacy harus meninggal di tengah misi pengejaran si Dr Corner yang saat itu menjelma menjadi the lizard. Disini ditayangkan, bagaimana kasih sayang seorang Ayah tak kalah dengan seorang Ibu. Captain Stacy meninggal demi misi penyelamatan warga masyarakat dan putrinya sendiri, Gwen Stacy.

Huaaaahhh apa sekuel selanjutnya bakal dibuat? Ataukah spiderman berhenti sampai di Amazing spiderman??? Walaupun ini adalah cerita funtasi, tapi setidaknya aku menonton bukan berpikir ke arah cerita yang dirangkum dengan berbagai efek dan kemampuan para pembuat film dalam tipuan kamera. Hanya saja, cerita funtasi seperti itu..tidak selamanya menghadirkan funtasi dari awal hingga ending slide bergulir. Banyak juga kok pesannya, tergantung yang nonton…Oh iya, aku suka lho jaring laba-laba yang diciptakan sendiri sama si jenius Paker…Wuihhh gayanya kalo ngeluarin si jurus andalan mantap banget ding!!!
Mas Spiderman tampak belakang

1-10, aku ngasih poin 8 buat manusia laba-laba. Buat Andrew Garfield, sukses buat karirnya…Bravo untuk actingnya di seri ke-empat ini. Sisi beda dari Andrew ya…

Jumat, 13 Juli 2012

Susu tante

Seingatku, tempat ini belum setahunan beroperasi. Pertama kali nyadar, kalo ada bangunan baru..hmm tepatnya tempat makan buka di daerah itu (perintis kemerdekaan) sekitaran akhir tahun lalu. Seminggu kemudian aku mampir. Kebetulan aku mampir bareng temen, akhirnya semua pesan beda-beda, alasan klasik…biar semua bisa pada icip. 

Entah kenapa, aku paling doyan makan di warung yang lesehan. Kesan nyantainya dapet banget. ^_^. Nagh tempat makan susu tante ini juga ngambil konsep ‘lesehan’. Terlebih lagi, aku suka landscapenya…adem. Teman-teman pada komentar, susu tante??apaan ntuh??

Susu tante sebenarnya singkatan dari susu, ketan dan teh. Ini semacam desert dari bahan ketan putih yang diolah jadi nasi, trus dibentuk dan digoreng, setelahnya baru ditambahin parutan keju, coklat dan es cream susu. Tiap jenis susu tante juga pake rasa es cream yang berbeda-beda. Di susu tante Makassar, ada 4 jenis yang ditawarkan. Ada susu tante original, tante couple , tante volcano, satunya lagi aku lupa namanya. Aku paling suka yang original, ketannya nda di goreng dan langsung ditaburi coklat dan keju.


Sebenarnya menurut lidahku, rasanya enak. Pertama kali coba, aku malah bisa menghabiskan dua porsi, hehehehe. Tapi setelah kunjungan berikutnya, aku sudah KO sebelum menyelesaikan porsi pertamaku...

Untuk kawan-kawan yang domisili Makassar, boleh segera bertandang kesana. Selain menu susu tante, disana juga tersedia nasi bakar dan aneka makanan lainnya, sayangnya nasi bakar disini belum bisa nyaingin nasi bakar tanah sunda. Hmmm aku doain deh, kedepannya lebih sukses lagi ya…supaya makanannya tambah enak^_^

Senin, 02 Juli 2012

Di Timur Matahari

Satu lagi, film yang menarik untuk diintip di masa liburan sekolah ini. Pekan lalu aku bareng para bocah ngintip slide ‘Di Timur Matahari’. Film yang diproduseri dan disutradari oleh Ale Sihasale sendiri, di bawah  label Alenia. Dan sepertinya sasaran marketing film ini berhasil, terbukti saat plesiran masuk studio, lebih dari 50% penontonnya adalah anak-anak, gendre filmnya memang dialokasikan buat anak-anak, dan momentnya pas banget. Liburan. Wuihhh seru ya^^

Sayangnya ada beberapa istilah yang (mungkin) lupa untuk di translate ato dibikinkan test khusus untuk menjelaskannya. Seperti saat menyebut kata ‘Tete’ yang artinya adalah kakek. Beruntung, aku punya beberapa temen kampus asal Papua, jadi bisa menjelaskan ke para bocah saat bertanya. Dan beruntung lagi, saat nonton film ini, kami duduk bersebelahan dengan tiga pemuda asli dari Papua. Jadi ketika ada pertanyaan tentang film, mereka dengan ikhlas langsung menjawab bahkan ditambahin info tentang tempat-tempat yang terekam di slide film. Makasih ya abang-abang^_^

Di timur matahari dibuka dengan suasana sekolah SD di pelataran pegunungan Papua. Seorang anak (Mazmur) berseragam SD tengah berlarian di sela perbukitan yang asri. Mazmur akhirnya berhenti di penghujung rerumputan, tempat yang biasa mereka gunakan untuk lepas landas helikopter. Rupanya Mazmur menunggu datangnya sang guru pengganti. (bener kata kak Yuni, saat nonton film ini, jadi ingat Enrekang, suasananya asri bangettt). Sudah 6 bulan guru pergi ke pulau Jawa dan tak kembali lagi mengajar mereka. Untuk mengisi waktu belajar mereka, Mazmur, Agnes, Thomas dan kawan-kawannya belajar di lingkungan sekitar, belajar pada Bapak Pendeta (Lukma Sardi), Ibu dokter (Ririn Ekawati), Om Ucok (Ringgo Agus Rahman), dan penduduk setempat.

Mazmur and the gank saat belajar bersama alam
Mazmur dengan kacamata barunya..^^
Nyanyi bareng Papa Michael n Om Ucok
hiking bareng bocah di tanah Enrekang^_^
Noh, hampir sama kan, latarnya...
 Film ini intinya bercerita tentang semangat anak-anak Papua untuk menuntut ilmu, bagaimana Mazmur dan kawan-kawannya dengan setia mengenakan seragamnya dan berangkat sekolah setiap hari meski sang guru pengganti tak kunjung datang. Film ini menceritakan tentang hati kecil yang mewakili watak kanak-kanak suci tentang makna dari perdamaian. Di dalam film diceritakan tentang keluarga Mazmur dan Agnes yang berasal dari wilayah kampung berbeda dan saling berperang antar wilayah, meski begitu toh Mazmur dan Agnes tetap saling bersahabat, bahkan Ayah Mazmur sendiri meninggal di tangan Ayah Agnes. Dan karena peristiwa itu, paman Mazmur, Michael (Michael Jakarimilen) harus kembali ke Papua untuk melihat kondisi kakaknya. 

Di akhir cerita, Mazmur, Thomas dan Agnes dan kawan sekolahannya bernyanyi di tengah kubu yang sedang berperang. Keliatannya lebay, tapi ekspresi para pemain, terutama anak-anak waktu itu bikin aku bertepuk tangan riuh. ^_______^. Ini cukup berbicara bahwa kepolosan dan kesucian anak-anak tak layak untuk dikotori oleh pertikaian para kaum yang menganggap dirinya sudah dewasa, kadang makhluk berlabel dewasa seenak hati mengumumkan perang tanpa peduli dengan anak-anak. Aku belajar dari kisah ini!

Dan film ini juga berbicara tentang perubahan. Tentang perubahan itu adalah hal yang mungkin saja tetapi bukan pada arah yang menjerumuskan pada wilayah negative, film ini berkisah tentang tanah Papua yang sarat budaya. Dimana-mana tindakan dan hukuman diberikan atas dasar hukum adat. Dikisahkan, bagaimana Michael dan Alex , keduanya adalah Paman Masmur. Mereka berselisih paham tentang asas balas dendam, adat dan kebiasaan. Alex menuduh Michael telah melupakan kampung halamannya sendiri, adat Papua yang sudah luntur atau bahkan terlupakan oleh Michael semenjak ia memutuskan untuk berkarier dan menikah dengan Vina (Laura Basuki), seorang wanita keturunan Tionghoa.

“Alex, Tidak ada yang  tahu, akan lahir dari rahim seorang Cina, Jakarta atau Papua toh?”

Film ini memberikan pesan, tentang sebuah kasih sayang. Dari seorang ibu kepada anaknya, seorang ayah kepada anaknya. Tentang makna cinta tulus dari seorang istri kepada suaminya. 

        “Mazmur anak mama, cinta itu indah..perpisahan yang menyakitkan”

Beberapa sineas diturunkan untuk mendukung tokoh yang diciptakan dalam cerita film, para pemain yang memang kerap lalu lalang di dunia perfilman Indonesia. Sebut saja ,Lukman Sardi (Bapak Pendeta), Ririn Ekawati (Dokter Fatimah), Ringgo (Om Ucok), Vina, Istri Michael (Laura Basuki), Michael, paman Masmur (Michale Jakarimilen)

Kemasan film ini dibuat apik karena dialek Papua selalu mengundang tawa. Mengambil latar Papua selalu bisa membuat kita berdecak kagum dengan viewnya. Mengambil cerita anak Papua selalu bisa mengaduk-aduk emosi. Jadi kombinasi antara semua ramuan itu membuat film ini layak ditonton
Papua selalu unik, di tengah hamparan hijaunya yang berbentuk kepala burung itu…aku selalu terkesima walaupun belum pernah menapakkan kaki di sana. Sekarang tanah mereka dilanda rusuh, OPM merajalela, hmmm semoga saja lekas sembuh dan damai seperti film Di Timur Matahari^_^