Jumat, 03 Mei 2013

Namanya Arnis Puspitha

Mejeng di Pameran foto Kelas Inspirasi Makassar_Transmall

 Namanya Arnis Puspitha, dan sampai sekarang ini saya lupa spelling namanya yang benar bagaimana. Apakah huruf H nya ada di belakang huruf P pertama atau di belakang huruf P kedua atau bahkan di depan huruf P. Ada yang berkomentar berarti saya tak menaruh perhatian pada beliau. Aku jawab tidak. Saya tidak terlalu peduli dengan namanya, toh saya cukup memanggil beliau dengan sebutan kak Arnis atau Ners Arnis (ners:panggilan untuk dosen di jurusan Ilmu Keperawatan). 

Aku punya dua pembimbing yang keren ketika nyusun skripsi kemarin. Namanya Ners Nurhaya Nurdin dan Ners Arnis Puspitha. Nagh, kak Arnis ini yang mau aku ceritakan^_^. Sejak menjadi pembimbing keduaku di penyusunan skripsi. Aku jadi mengenal beliau. Kesederhanaannya  tlah aku tangkap sejak saat itu. Pribadinya bersahaja. Tapi aku tidak menyangka, Kak Arnis akan ikut jadi tenaga pengajar profesional di kelas Inspirasi. Aku cuma iseng nge-tag  namanya di akun Fbku tentang formulir pendaftaran Kelas Inspirasi Makassar bulan januari lalu. Dan ternyata, menurut pengakuan Kak Arnis, dia memang selalu  memonitor akun Indonesia Mengajar dan  Kelas  Inspirasi Makassar. Setelah pendaftaran untuk Kelas  Inspirasi Makassar terbuka, kak Arnis langsung mendaftar. Mulai saat itu, kak Arnis sering bertanya tentang detail kelas inspirasi. Bahkan ketika briefing Kelas Inspirasi Makassar, kak Arnis adalah orang pertama dari tenaga pengajar profesional yang datang ke meja registrasi. Hmmm jempol dah untuk dosenku ini.

Di hari H kelas Inspirasi, karena kebetulan aku tidak setim dengan kak Arnis. Saya hanya memonitoring kegiatannya lewat hasil video dan foto dari tim masing-masing. Aku di tim 12, kak Arnis di tim 3. Ternyata, kak Arnis rubah haluan, tadinya dia mendaftar sebagai dosen di tenaga pengajar proffesional, dan di lapangan Kak Arnis ternyata menjadi seorang perawat. Hmm….memang benar, tidak ada satupun tenaga perawat yang mendaftar sebagai volunteer di Kelas Inspirasi Makassar, padahal profesi itu adalah salah satu dari sekian banyak profesi yang sangat bisa memberi kontribusi untuk menginspirasi para adik-adik SD untuk bercita-cita. Sungguh inisiatif yang keren ners. Semoga tahun depan ada yang mendaftar sebagai profesi perawat.

Sehari setelah hari H, kami dari kelas mengadakan evaluasi. Kami namakan refleksi kelas inspirasi. Moment ini dimanfaatkan sebagai ajang sharing antar sesama volunteer, relawan panitia, photografi dan videografi dan relawan pengajar profesional. Saling berbagi kelemahan dan kekuatan dunia pendidikan Indonesia dan follow up ke depannya bagaimana. Dan lagi-lagi, kak Arnis menyempatkan hadir. Padahal banyak tenaga profesional yang tidak hadir saat itu.

Nah..rangkaian kelas inspirasi makassar berakhir di moment pameran foto, kami beri nama  Kelas Inspirasi Makassar Fair 2013. Kak Arnis bahkan menyempatkan diri hadir di acara pameran fotonya di transmall dan kembali hadir di hari berbeda di event Kelas Inspirasi Makassar Fair. Kehadirannya di setiap moment kelas inspirasi membuat teman-teman dari Penyala Makassar dan Kelas Inspirasi Makassar mengenal beliau.
Saya salut dengan kakak satu ini. Dulu ketika menyusun skripsi. Saya hanya bisa melukiskan dua hal dari beliau. Kesederhanaan dan kesabaran. Tetapi kali ini saya bisa melukiskan lebih banyak tentang kak Arnis. Selepas KIM Fair 2013 kemarin, kami sempat makan bareng di food courtnya MTC. Dari Wisma Kalla sampai MTC kami naik angkot dan bercerita banyak hal, tentang dunia keperawatan sekarang, suasana kampus PSIK UNHAS, tentang IT, tentang teman2 angkatanku yang lain, tentang si afifah kecil, tentang event Penyala Makassar di bulan Mei nanti. Akh…kamu keren deh kak…

Dari perbincangan kami saya jadi tau, kalau kak Arnis doyan banget makan, doyan nyoba menu baru, doyan makanan pedes, kalau jalan cepet banget, logat sidrapnya kental banget hihihih, suka moto2 apa aja yang dilihatnya. Dan ternyata tebakanku benar, segi sederhananya masih belum luntur, aku bisa menyaksikan kakak yang satu ini asik motret para anak jalanan dan ngasih uang untuk penjual buku – buku Islami keliling. Akh, hatimu ternyata indah kak…lebih indah dari yang kubayangkan. Beberapa jam bersamamu hari itu, membuatku makin paten memilih sikap untuk berbagi. Benar…berbagi itu tidak akan membuat kita kekurangan. Semoga, makin banyak orang di luar sana yang punya hati sepertimu. Para tenaga pendidik, para professional dan semua manusia berhak untuk berubah dan menjadi yang lebih baik. 

Eitttt hamper lupa, makasih buat traktirannya kemarin kak. Sering2 saja ya….#eh?? Hihihihiih^____^
Siapa yang mau jadi dukun beranak?? ehh perawat???^^
Kak Arnis n Uty^___^

 Hidup persinggahan sementara
Kita tlah punya jadwal untuk pergi dan melintas di sirkuit  masing-masing
Sikap dan tabiat itu pilihan
dan akan menjadi sebuah fundamental kehidupan
maka, tentukan pilihanmu dari sekarang....
Sederhana itu bahagia...
Bahagia itu sederhana kawan^_^

4 komentar:

  1. momen yg luar biasa. tahun depan saya mesti bikin proyek kelas inspirasi ah.

    BalasHapus
  2. Waah saya tidak berkenalan dengan beliau. Yang pameran itu ... duh saya keliwatan infonya. ndak buka2 FB waktu ada pengumumannya Bunga di grup :|

    BalasHapus