Senin, 15 September 2014

Assalamu'alaikum dede...^_^

Assalamu'alaikum saleh salehaa....
Ini Ummi, nak....apa kabarmu di sana??
Betapa aku ingin mengatakan aku mencintaimu, menyayangimu...merindukanmu...
Abi dan Ummi...selalu menunggu kehadiranmu...

Kami mengetahui keberadaanmu, ketika kamu berumur sekitar 5 minggu, waktu itu Abi datang dari Kalimantan, Ummi memang sudah telat haid 9 hari. Bahkan sebulan sebelumnya, mungkin pada saat itu umur kamu masih 2 minggu nak, Abi dan Ummi sudah ada keyakinan bahwa kamu ada. Waktu itu akhir pekan, sabtu pagi sebelum shalat subuh. Ummi menampung urine pagi pertama, dan test pack. Ummi duduk di kursi dan Abipu berdiri tepat di belakang Ummi, memegang pundak Ummi. Aku pandangi sejenak wajahnya...Akh...orang yang sangat menantikan kehadiranmu adalah abimu nak, lebih...melebihi keinginan Ummi, dan Itu terpancar dari binar matanya ketika garis dua sejajar berwarna merah dengan jelas tertera di hasil test pack . Euforianya mengembang jelas, ketika kukatakan dengan pelan kalau aku 'positif'. Abimu mengacungkan tinjunya ke udara dan lekas sujud syukur, dan aku masih terpaku dengan test pack. Rasanya tidak percaya,...I'm pregnan now...Ya Rabbi...
Aku berucap alhamdulillah dengan lirih, aku sendiri tidak tau apa aku benar-benar bahagia saat itu nak. Masih ambigu, di dalam kepalaku berentet ketakutan yang belakangan aku sadari, hal itu sama sekali tak beralasan. Aku membayangkan, Ummi...harus berangkat ke kantor, dan kuliah. Setiap harinya Ummi harus bolak-balik rumah, kantor, kampus, kantor, rumah..dan ketiga tempat itu jaraknya tidak dekat nak. Setelah sujud syukur, Abi mengecup kening Ummi, kedua pipi Ummi...mengusap kepala Ummi, entah berapa kali banyaknya...sambil memamerkan matanya yang terbenam di dalam kelopak matanya. Begitulah Abimu, ketika tertawa,..akan di dapati hanya segaris matanya yang nampak, sipit stadium akut ^_^
"Abi...jangan bilang siapa2 dulu" bisikku, dan Abi mengangguk kuat

Esok harinya, Abi dan Ummi berangkat liburan ke Banjarmasin. Kalau di ajak traveling Ummi kadang lupa diri nak. Abi harus berkali-kali mengingatkan 'hati-hati' kalau Ummi tiba2 berlari exited dengan hal baru di Banjarmasin. Seminggu kemudian, Abi membujuk untuk memeriksakanmu ke dokter. Sebenarnya Ummi waktu itu, mengiyakan setengah hati. Ada semacam rasa tidak percaya kalau aku hamil, ada rasa takut, campur aduk, apalagi harus diperiksa untuk pertama kali dengan dokter bukan di wilayah Makassar. Dengan berat hati ku'iya'kan ajakan Abi. Sabtu Malam, kami berangkat ke dokter. Dokter Rahayu namanya, dokternya lembut, ayu seperti namanya, cantik. Dokter Rahayu mengucapkan selamat kepada kami berdua, kami duduk mematung dan dia tersenyum simpul. 'Ini anak pertamanya kan?', kami mengangguk bersamaan. Aku pertama kali melihat kantung janinmu di USG nak, Abi menggeggam tanganku kuat, aku bisa merasakan riak senang di binar matanya. Usia kandungan Ummi saat itu adalah 6 minggu 3 hari.
Ini vitamin pertama yang Ummi minum
Selepas dari dokter, Ummi dan Abi saling berebut menyimpan hasil USGmu, sampai akhirnya USGmu hilang entah kemana. mungkin itu jawaban supaya adil, Ummi lupa request ke dokter Rahayu untuk di buatkan dua ^_^
Dan akhirnya Ummipun mulai merasakan yang namanya morning sick. Rasa lemah letih lesu, tidak selera makan. Ya Allah, sunggu tidak mengenakkan nak. Terbayang rasanya ketika Ummi di kandung nenek, begini ya rasanya. Pernah suatu ketika, tengah malam di banjarmasin, Ummi pengen makan ayam bakar wong Solo, dengan semangat Abi nancap gas buat cari. Begitu sampai di rumah, Abi membuka penutup makanan dan mempersilahkan Ummi mencicipinya, sontak Ummi muntah. Pernah juga suatu ketika, Ummi ingin makan soto ayam, tapi ternyata tidak mau masuk ke perut, Pernah Ummi merasa sangat lapar sampai tidak bertenaga tapi tidak ada satupun yang enak di pandang mata. Waktu itu, Abi yang memang jago masak, memasakkan makanan kesukaan Ummi. Bikin barobbo, bikin racca mangga, bikin udang goreng tepung, tapi Ummi hanya icip sedikit langsung di muntahkan. Tidur tidak nyenyak, dan air mata ngalir terus tanpa alasan. Abi akan begadang menunggui Ummi ketika tidak bisa tidur dan mengusap kepala Ummi. Saat itu, Ummi berpikir untuk menukar nasib ini dengannya, toh Abi lebih kuat dari Ummi. Terbayang nantinya pulang ke Makassar dan kembali hidup sendiri. Ummi harus mengatasi sendiri ketika sakit dan rasa tidak enak itu datang. Ya Allah...tolong hamba. Rasa saat itu benar-benar sengsara...

Sampai pada titik jenuh,  Abi mengajak shalat tahajud. Dalam shalat kami mengadu, menangis...aku tidak tau lagi harus bagaimana. Dan, Ajaib!!! keesokan harinya, aku merengek minta di antar ke pasar buat beli ini itu. Betapa bahagianya Abi. Ummi masak banyak, kebetulan esoknya adalah Ramadhan. Ummi dan Abi berpuasa. Ummi dengan keadaan morning sick  hanya 4 hari saja. Semua atas kuasaNya. Banyak orang yang bertanya 'resepnya apa?' aku hanya jawab, minta saja sama Yang Diatas, atau terkadang aku jawab becanda 'berguru pada suamiku' heheheh

Dan tiba akhirnya Ummi harus ke Makassar. Sulit rasanya berpisah dengan Abi. Abi harus kerja di banjarmasin, dan Ummi juga harus kerja dan kuliah di Makassar. 
Bulan berikutnya, Abi datang lagi, dan kembali mengajak Ummi kontrol di dokter. Untuk pertama kalinya Ummi memeriksakan kandungan di dokter di Makassar. Nama dokter Ummi kali ini adalah Amaliah Abdullah. Dokternya pintar, dia akan dengan senang hati menjelaskan tiap pertanyaan yang Ummi ajukan. Waktu itu usia kandungan Ummi 11 minggu 4 hari. Kamu mulai terlihat di layar USG, kata dokter Amel, anaknya lincah selincah Ibunya. Ummi dan Abi tersenyum. dokter Amel menyampaikan rasa senangnya karna Ummi tidak mual muntah dan tetap semangat beraktivitas. Ummipun bersyukur sekali dengan kekuatan yang diberikan Allah. Dengan tubuh semungil ini, Ummi bisa bersamamu nak dengan keadaan baik-baik saja.

USGmu nak, 11w4d

folamil genio dan calsium
 Ketika umurmu 12 minggu. Ummi dan Abi mudik ke Enrekang untuk lebaran idul fitri. Dan pada saat itulah Ummi dan Abi mengabarkan berita itu ke Ibu dan Bapak. Lalu menelpon Mama dan Papa di Sinjai untuk mengabarkan berita ini. Walaupun reaksi Ibu awalnya memandangiku iba ketika tau aku hamil, Ummi tau....Yang ada di kepala beliau adalah semata-mata mengkhawatirkan keadaanku. hidup sendiri di Makassar, dengan aktivitas yang melelahkan, untuk anak pertama yang sebelumnya belum ada pengalaman mengandung. Tapi hari-hariku baik-baik saja, bahkan nafsu makanku meningkat, Ibu sedikit lega melihat itu. Ibu bahkan meneteskan air mata ketika melihatku lahap makan. Ibu...aku baik-baik saja.....

Bulan berikutnya, selepas Idul Fitri, Abi datang lagi ke Makassar. Dan kami berdua kembali kontrol. Kali ini kami berdua semangat skali. Abi dan Ummi senang sekali bisa melihat kamu lagi di layar, kamu sehat. sudah ada kaki, mata, telinga. denyut jantungmu sudah terdengar. Ummi menitikkan air mata mendengar bunyi jantungmu nak. Rasa tidak percaya, senang, dan haru mengetahui ada kamu di perut Ummi. Yang sehat nak,,,Abi dan Ummi sayang dede.... Terimakasih Rabb atas anugrah terindah ini. 
Dokter Amel memintaku menceritakan keseharianku selepas pemeriksaan pertama hingga yang kedua, lalu meresepkan obat. dan menjadwalkan kunjungan berikutnya. dokter Amel bilang mungkin sekitar 2 minggu, si dedenya sudah mulai terasa tendangannya.
umur dede 17w4d
dokter Amel mengganti vitamin Ummi kali ini
Hari ini umurmu, 18 minggu 2 hari nak. dan goyanganmu sudah Ummi rasakan sejak satu pekan terakhir. Kadang kamu serasa bergoyang ketika Ummi tertawa lepas. Ummi dan Abi kerap mengajakmu bercakap-cakap nak, mengenalkanmu dengan dunia meski secara kasat mata, kamu belum melihatnya. Anakku...terimakasih untuk kehadiranmu, Abi dan Ummi selalu menunggumu...

Ada banyak pengalaman seru bersamamu nak. Tentang kisah-kisah lucu imut yang mendadak jadi pikun kelas akut.Tentang perjalanan berkendaraan, saat Abi harus berjalan pelan karna begitu mengkhawatirkan dirimu sementara Ummi tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi wajahnya. Tentang wajah Abi yang begitu semangat kalau Ummi minta di belikan sesuatu. 'Mau makan apalagi sayang?' begitu katanya. Tentang kebiasaan Ummi yang senang beradu tinju dengan Abi (semoga kamu laki-laki, nak) Akh begitu banyak pengalaman seru yang ada karena kamu ada, anakku...
Tumbuhlah dengan sehat disana, agar rindu Abi dan Ummi terbayar dengan menyambut kelahiranmu kelak. Yang Sehat Nak, yang kuat..Aamiin Ya Rabb

6 komentar:

  1. Alhamdulillah
    Aaaaak bahagia baca tulisanTa uthy ^_^
    Dijaga baik2 yah. Jangan terlalu capek
    #kangenAkut

    BalasHapus
  2. wah senangnya pasti nanti babynya kalau baca tulisan ini betapa abi dan uminya begitu mencintainya

    BalasHapus
  3. Uty,.. aku terharu. Sampai hampir nangis ih baca tulisan iniii...
    Selamat ya, buat Uty dan suami. Semoga kehamilannya lancar, senantiasa sehat, dedek bayinya juga sehatt.. :)

    BalasHapus
  4. assalamu alaikum, selamat kak Uty ... semoga dedeknya jadi anak yang solihah

    BalasHapus
  5. semoga selalu sehat ya dede bayinyaa :)

    BalasHapus