Jumat, 27 Januari 2017

Bunga pertama Ummi

Hari ini adalah hari kedua kami berada do kampung halaman. Qadarullah saya terserang demam typoid sementara suami awal bulan depan ada dinas luar. Demi kemaslahatan bersama...suami berkesimpulan untuk mengantar saya dan anak kami Izz (23m) ke rumah kakek nenek di Enrekang buat recovery dan memang ada acara pernikahan salah satu sahabat karib saya. Enrekang... Sebuah kota nan sejuk yang berbatasan langsung dengan daerah tanah toraja. Siapa yang nga kenal tanah toraja..hayooo??salah satu rumah adat yang ciamik lho. Eeh kok malah belajar IPS.

Nagh cerita pagi ini di awali oleh jalan-jalan pagi abi dan si Izz. Saya nga ikut..hanya memandangi mereka dari kejauhan. Kondisi tubuhku belum terlalu fit untuk ikut serta jalan pagi. Kepala ini masih belum bisa kompromi untumk berdiri lama.
Selang beberapa saat...mereka akhirnya datang. Kebetulan rumah oranhg tua saya adalah rumah panggung jadi saya bisa dengan leluasa memandangi aktivitas mereka hingga ujung jalan. Masuk ke area rumah. Izz yang memang sudah bisa ngomong 5 sampai 6 kata melapor ke saya.
"Ummi...Ing (Izz) sudah jalan-jalan sama habibi (panggilan abi versi Izz)".
Saya menuruni tangga rumah dan mengusap kepalanya. "Dari mana anak shaleh?"
"Pangan mejjid (lapangan mesjid)" katanya
"Kalo gitu kita masuk rumah yok..sarapan" sambil memberi kode ke suami saya kalo ada teh dan kue di teras atas.
"Lagi"
"Lagi apa nak?"
"Ing mau jalan-jalan lagi"
Ulalala
Dan ternyata jalan-jalan part 2 ini hanya mondar mandir depan rumah. Saya duduk mengawasi dari anak tangga, Izz kemudian memetik satu bunga neneknya lalu menaiki tangga, bagian yang ini luput dari pengawasanku..tetiba saja anak kecil itu sudah tertatih menaiki anak tangga dan memberikannya padaku. Nyeessss....
Begitu mendapati saya yang tengah duduk..dan menyentuh mukenah saya. Si kecil berkata "Buat Ummi ini" lalu tangan mungilnya menyodorkan bunga kecil...kecil sekali sambil memamerkan matanya yang tinggal segaris. Emaknya nih suka skali liat anaknya senyum..matanya tinggal segaris kalo lagi tersenyum.
Pelan anak itu menuruni tangga dan kembali asik berlarian di halaman depan. Akhhh anakku...

Ini kali pertama saya mendapat bunga dari anak sendiri. Emmm atau boleh dibilang bunga pertama dari seorang laki-laki (seingat saya). Abinya bahkan nga pernah ngasih bunga wkwkwkkw.
Entah bagaimana perasaannya Izz
 ketika itu...walaupun tidak disertai dengan ungkapan sayang tapi kata "Buat Ummi ini" rasanya adalah kata yang mahal...sangat mahal. Trimakasih nak...doakan ummi lekas sembuh. Biar bisa main lebih lama bareng Izz lagi.

Suamiku cuma senyam senyum sambil menyeruput tehnya.
"Nih..kita dapat bunga donk" hahahahha
"Ciyeeee yang dapat bunga"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar