Selasa, 22 November 2011

Maafkan aku Iis.....

Dia seorang teman yang sudah lama aku kenal,..di suatu kesempatan dia bercerita tentang keluh yang ia rasakan. Aku kerap menyediakan telingan untuk mereka yang kupanggil teman, meski cerita yang akan mreka beberkan belum sempat kukecap bagaimana rasanya, dan entah mengapa mereka bercerita padaku...Tapi aku sangat menyukai hal itu, itu berarti mereka menganggapku sbagai saudaranya...dan setidaknya bisa jadi pembelajaran bagiku..

"Bertemu dengan 'dia' membuat banyak perubahan bagiku"
begitu ucapan gadis umur 19 tahun yang tengah duduk tepat di hadapanku,saat itu kami masih semester 3 di bangku perkuliahan, yang katanya orang2...masa kuliah sperti skrang yang padat dengan kegiatan 'ekstra'
Kupandangi wajahnya, gadis ini berkulit putih bersih, matanya sayu tak tertutupi walaupun dia memakai kacamata,tubuhnya mungil komplit dengan engsel2 tulangnya yang bermunculan. Sebut saja Iis, bgitu namanya. cewek berjilbab dengan perawakan kurus.

"Enam bulan merupakan waktu yang cepat bagiku barangkali karena kuliah dan kesibukan lainnya, tapi tak seperti lainnya...aku masih sempat memikirkannya uty"kilahnya lagi..
aku coba tersenyum, sebagai jawaban laten dari pernyataanya

"Ini yang namanya rencana Tuhan, aku mengenalnya tidak sengaja, dan setelah itu kami adalah teman, kami adalah kakak adik, karena aku takut fitnah timbul karena hubungan kami, sampai dia mengatakan suatu hal yang membuatku bungkam"
aku diam, masih menunggu crita selanjutnya

"Kau tahu uty,,..dia...kk itu ingin ta'aruf!!!"suara Iis agak meninggi
hah???tunggu dlu...taaruf itu kan semacam,,,apa yagh...aduh aku juga bingung. kalimat terakhir itu sama skali nda ada dalam bayanganku,kalo Iis akan mengatakannya...

Hallowwwwwwww..............kami masih semester 3, its right???masih trlalu kecil untuk memikirkan urusan tante2 seperti itu.. I mean,..masih banyak yang harus dipikirkan mahasiswa semester tiga, kenapa harus menikah???ola la la...nda bener ini..ckckck
"Aku harus bagaimana?"aduh Iis dengan wajah super duper innocent
"Hei Iis...kita masih muda lho"jawabku enteng. aku sama sekali tidak menyangka kalo jawabanku saat itu akan jadi bumerang di kemudian hari
"Jad?i"kali ini Iis menghujamkan bola matanya tepat di kedua mataku
"Iis...kita masih muda, masih kuliah...butuh beberapa tahun lagi buat dapet gelar sarjana...dan skrang kamu memilih untuk menikah??ogah aku'
Iis melongo, sepertinya ia mencerna perkataanku barusan. selang beberapa menit ia tersenyum dan memelukku..
"Makasih uty sayang' bisiknya dan berlalu meninggalkanku.,
....aku bukan sosok sahabat yang baik,..aku menyesal,,:-(

SAtu tahun berikutnya...Iis kembali menyetor buka memelas bin sedih stadium terakhir. matanya merah...mungkin sudah nangis berjam2...Kulipat halaman 112 buku Edensor karya Andrea, lalu sibuk meneliti raut mukanya
"Ada apa?"tanyaku segera
"Kk itu..."sahutnya terbata
"Kk yang mana??"
"Dia sudah menikah, dia sudah punya istri...skarang hamil 3 bulan, bagamana ini uty??
"Bagaimana apanya,kk yang mana ini?" heran....
"Kk yang setahun lalu"ujar Iis
"Kenapa memangnya, syukur deh, jadinya kamu tidak terganggu"
"Tapi aku baru sadar, bahwa betapa pentingnya posisi dia di hatiku'
"NGEKK>...ada apa denganmu Iis???"


Jangan pernah menganggap diri kita seperti anak kecil lagi, karena umur akan senantiasa menagih kedewasaan.
Jangan pernah membungkam rindu, karena dia akan jadi bom atom dari dirimu sendiri
Jangan pernah bermain dengan yang haram karena akan jadi racun dalam metabolismemu
Jangan pernah menjadi benalu dalam setiap rongga keberuntungan, karena itu akan berimbas padamu
Jangan pernah menyodorkan selimut pada mereka yang bepergian ke kutub utara, karena mereka tak akan mengembalikannya padahal kamu juga memerlukannya

Dan di saat semuanya berjalan satu-satu, kamu baru akan menyadari betapa pentingnya dia...
Wahai para wanita Allah, sadarkan kalian dengan nikmat kelembutan yang dilimpahkanNya??
Wahai para lelaki Allah, sdarkan kalian dengan sikap egois yang ditumpahkan pada rohmu???

dan cinta...tak menagih umurmu sampe dewasa,karena dia begtu terasa

Untuk saudariku Iis:"mungkin Tuhan tak mengirimkan 'dia' untukmu, tapi yakin dan percaya akan ada hadiah yang lebih indah dari Baginda Allah SWT untukmu...
untuk Iis yang menjalani penulisan skripsinya,...smoga cepat kelar, dan bisa merasakan nikmatnya ilmu pengetahuan,....dan bisa merasakan sekarang kamu tumbuh dewasa, bukan mahasiswa semester 3 agi..
untuk Iis...maafkan atas saran 'bodoh'ku beberapa tahun silam...sungguh akupun menyesal..
untuk Iis..trimakasih atas pelajaran yg kau berikan untukku saat itu...

trimakasih Iis akan cerita2mu,,,kapan2 aku yang akan berkisah tentang ceritaku padamu^_^,..
tetaplah jadi wanita yang rendah hati, aku suka Iis yang begitu^^
Entah telah tiba saatnya atau masih setengah masak, tapi penggalan cerita akan tersambung padu. Ilahi Rabb, jadikan kisah bukan polesan dosa, tapi jadikan kisah seperti pelajaran hidup. Mengenal kisah, akan membuat jiwa lebih sederhana...dan tak peduli akan lebihnya sang pemegang kuasa. ini hanya kisah sederhana, yang hadir di tengah liukan hidup. Tidak untuk diulang tapi untuk terkenang...

sebuah kisah, yang melahirkan kesederhanaan..



Bertasbihlah bahwa engkau ingin menikah..
Biarkan embun menyambungkannya dengan titisan air di tanah
Biarkan burung mendengarnya dan mencipta puisi alam…
Hingga pemilik jagad raya mendengarkan dan mengabulkannya…
Karena ‘indah’nya adalah separuh dari agama kita..
Yakinlah, meski cinta datang begitu pagi
Jangan takut menyambutnya
Jika cinta datang begitu senja
Seharusnya kita tak berburuk sangka kepada-Nya
Sebab yang terukir dalam diary Tuhan
Adalah berkah, ujian dan benar adanya

9 komentar:

  1. Manusia hanya bisa berencana, takdir dan kepastian hanya Tuhan yang tahu

    BalasHapus
  2. tenang, semua terjadi untuk yang terbaik :)

    BalasHapus
  3. Insya Allah masa depan kita semua cemerlang.
    Tinggal kita saja yang mengaturnya, hari ini. Karena cara kita memprediksi masa depan itu, dengan membuatnya, melakukannya, hari ini! Terkait jodoh, Insya Allah... Semakin baik kita hari ini, semakin baik pula jodoh kita esok hari.. :)

    yah,mendengar celoteh hati sang sahabat, terkadang.. kita perlu memposisikan diri di sisinya, bukan posisi kita pribadi.. :)

    Catatan:
    Hari itu dapat sahabat dan ilmu baru ya Ty..

    BalasHapus
  4. tetap positif thinking akan ada yg indah pada saatnya nanti.

    BalasHapus
  5. @Marketer: masih belajar mencintai Rabb sekuatnya ni...smoga slalu ditunjukkan jalan yang benar^_^, salam ukhuwah..maaf mas, uty blm follow...nda ada tmpat follownya^^

    @kk nurma:benar2 sya menyesal dengan kejadian waktu itu, sok ngasih nasihat...nasihat salah...

    @bang ary:smoga...smoga dan smoga, amien..amien..dan amien y Rabb

    @mas baha:Insya Allah, doakan yg terbaik...salam ukhuwah mas...dah follow rumah mas ni^^

    BalasHapus
  6. dari membaca tulisan Uty ada hikmah yang bisa saya petik....,semua nasehat itu bagus, hanya yang perlu diketahui adalah...., tidak semua nasehat itu selalu pas dan cocok buat orang lain yg dinasehati...

    BalasHapus
  7. saya hanya cukup merasa senang, dengan kehidupan IIs sekarang yang tidak pernah menyetor muka galau stadium akhir karena kejadian lalu...ya walaupn sy tau,mash ada getir2 sesal juga di hatinya...kenapa bisa dengar nasehat saaya waktu itu ^_^...smangat uty!!nagh lho???ckckck

    BalasHapus
  8. Apa yang harus saya katakan..???? sebuah kisah yang lengkap dengan hikmah.. hanya bisa mengambil pelajaran sebagai bahan cerita untuk sahabat2 lainnya yag mungkin membutuhkan.. makasih.. :)

    BalasHapus
  9. huallah resmi sangad rek bahasanya kak andro....
    stelah kejadian ini, aku menempatkan diri bukan sebgai penasehat saat orng curhat tapi lebih sbgai pendgar, toh mereka yang bakal ngambil keputusan ujungnya^_^

    BalasHapus