Saya menulis karena tidak seharusnya lisan yang selalu mengambil alih percakapan, saya menulis karena jemariku pun punya hak setara dengan lisan. mencoba berbagi porsi cerita antara liukan jemari dan untaian lisan, karena aku memahami...keduanya bersama dan berhak 'mengemukakan'. Saya menulis karena 'aku' ingin berkenalan dengan dunia dan akhirnya dunia mengenal dalam 'aku'. Untuk meluaskan paham, untuk meluaskan rasa, untuk membagi kisah, untuk berbagi senyum, untuk mengotakkan keisengan, untuk menebalkan semangat, untuk men'save' jejak, untuk mengumandangkan 'ada'...aku menulis karena untuknya aku merasa bahagia, merasa lepas dalam artian mendamaikan...
Menulis, seumpama celupan kuas sang pelukis pada cat warnanya, berpadu...saling bersalaman dengan cat warna dan akhirnya berpentas ria dalam tarian sketsa lukisan, tergambar disana...terpatri disana..apa yang tersampaikan. Menulis seumpama putaran roda sepeda pada wilayah turunan,...mengalir, berputar apa adanya. Menulis seumpama tumbuh kembang manusia dari buaian...makin diasah makin baik,...Menulis bukan berbicara tentang sebuah bakat, tapi lebih kepada kemauan...maka menulislah kawan^^
Saya menulis karena kutau jemariku menyukai rentetan bahasa sederhana itu...kenapa aku menyukainya??siapa yang membuatku menyukainya??
Saya mulai merasa kasmaran pada sebuah tulisan ketika kelas 3 SD, yang tanpa sengaja dapat surat kaleng eitt...maksudnya surat sakit dari salah seorang teman, bahasanya santun skali. Terlebih lagi, ibuku menyukai bacaan sastra, di meja kerja beliau kerap kutemukan novel-novel 'terdahulu'^^, aku tidak mengerti soal asal muasal dan pembagian sastra, yang kadang ada pembagian jenis dan angkatannya, yang aku tau...aku menyenangi tulisan, ada kesederhanaan yang bersahaja disana^___^.
Dan aku sangat sangat percaya setiap orang bisa menulis, hanya saja cita rasanya berbeda-beda, dan disitulah keunikan dari tulisan, selalu saja ada tagihan halaman yang membuatnya berwarna. Layaknya sebuahya panorama alam, ada matahari, bulan, bumi, pantai lautan dll. Ada yang menulis seumpama kedamaian mewakili senja, ada yang menulis dan terasa biasa namun mem'bumi', ada yang menulis seperti amukan ombak di lautan, ada yang menulis seindah liukan awan di langit, ada yang menulis bak air yang mengalir tanpa kita sadar kita tlah terhanyut bersama buaian kalimatnya. Dan tulisan ternyata mengandung ragam apik dari jendela dunia, yaa...seperti isi dunia yang beragam.
menulis..berarti membuang zat aditif yang bersemayam di sela-sela otak, yang mungkin tak terjangkau untuk diungkapkan suara, yang mungkin jika dibiarkan menumpuk akan jadi sarang dan menganggu koneksi otak^^, Menulis berarti memberi bayangan tentang siapa dia si pemilik tulisan, menulis berarti menjabar tentang jarak dan kedalaman dari apa yang terpahami oleh si penulis. Menulis berarti menguraikan penjelasan atas kisah yang sempat terbiaskan.
Mengapa aku menulis???sekali lagi...karena aku terkagum kagum dengan rentetan kalimat sederhana itu...
Aku menulis karena suatu ketika aku tinggallah aku
karena aku akan menjadi 'Pada suatu masa'
Tak semua pembaca sepakat untuk suatu tulisan dan lalu bersama- sama memvonis tulisan itu indah, karena letak keindahan tulisan bukan dari padu katanya yang bisa menyayat kalbu, atau padu katanya yang mengaduk rindu.
Aku berpendapat bahwa ke’aku’an tulisan ada pada radius sejauh mana ia berani berjalan menjamah mata untuk memandangnya…
Aku menggaris bawahi bahwa nyawa sebuah tulisan terletak pada ketermaknaan sentuhan nurani bagi sang pembaca.
Aku memberi jempol pada tulisan yang mengaduk rasa meski si pembaca tak menjangkau kalimatnya
Oh iya, aku suka bilang kalo orang yang suka menulis punya sense rasa setingkat lebih tinggi
aku suka bilang kalo orang yang menulis suka membaca buku
aku suka bilang kalo mengenal orang bisa lewat tulisan
dan aku suka bilang...itu bener nda ya
EITTTT..^^
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuskenapa dihapus bu guru...?
Hapusiya ding...mencurigakan^^
Hapussya jdi ingat kebiasaanmu jaman dulu. ngumpulin puisiku lalu digubah dengan gayamu sendiri. hm..., tp sya salut ma semangat buat novelmu.
BalasHapusklo sya mah. sjak novel fiksi ilmiahq hancur tuw hari, sya dah putus hubungan dgn novel dan cerpen. :) keep on writing diks.. menulis itu sepertinya punya sensasi teaterikal yg tak kalah dr teater. saat org benar2 menjadi dan tidak sedang berpura2 menjadi. :)
hmmm kalo bukan karena prinsip pergaulan, mngkin saya masih di teater...ya tepat skali kak, bedanya teater dengan dunia sinetron...'menjadi' bukan mencoba dan berpura2 'menjadi', yang ngomong di teater 'jiwa' mereka...^^ tapi saya masih doyan nton teatrikal
Hapushai hai bu guru datang memeriksa PR nya/..wew postingan yang mengaduk qalbu..dari sayatan2 kata katamu aku jadi tau alasan mu menulis...tetap semngat menulis ...dannnnnnnnnn A+ untuk PR nya..bu guru pulang dulu yeee...dari tadi ngak di suguhi minum..
BalasHapuswkwkwk menganduk2 kalbu, ibu guru Ran mah kelewatan..tapi asikkk dapat nilai A+..semester ini uty optimis dapat cum laude^^
Hapuskenapa saya menulis...
BalasHapuskalau saya jawab disini pasti bakal panjang...
mending gak usah ditulis aja ya... wkwkwkwkwk
ckckck kenapa saya menulis??karena sesunggunya banyk yang menanti tulisanmu kak...banyak memfavoritkan lapakmu..walaupun hanya sekedar mencari kesejukan..^^
HapusJujur sekali dirimu Uty, bikin hatiku dag dig dug tdk nyaman tidur, wajah memerah bak makan sambel sebakul... wkwkwkwkwkwk....
Hapusmacem mana pula ni pak ustad..^^
Hapussuatu saat kita akan hanya menjadi kenangan... dengan menulis berarti kita tidak hanya akan menjadi kenangan... tapi kita adalah kenangan yang hidup dalam sebuah tulisan...
BalasHapusysp bener banget, apalagi kalo dah diterbirkan//heheh
Hapusserasa mendengarkan pena menguraikan alasannya meliukk...
BalasHapusbukan bakat tapi kemauannnn... sepakat sekali sama yang itu, karena tak ada yang tak bisa merangkai huruf demi huruf, kecuali mereka yang tak pernah mengenalnya sama sekali, dan setiap orang punya ciri khas tersendiri dalam merangkai kata, membahasakan apa yang diinginkannya.. tanpa perlu mendengarkan pendapat orang lain sebagus atau seburuk apapun tulisan itu... :)
iyaa...ada buku yang best seller, tapi menurutku isinya biasa2 saja. menulis bukan karena bakat, tapi kalo kak syam..mang dah bakat kali ya...tulisannya 'menghujam' eittt
HapusKenapa saya menulis di Blog?
BalasHapussebab tulisan tangan saya jelek! dan di Blog punya banyak font yang bisa dipilih. :)
Salam kenal..follow me back. Hidup Blogger!! hehe
heheh..menulis nda selamanya d blog kan bang,..scan tulisnnya trus posting, tulisan tanganku juga jelek^^
Hapussalam ukhuwah bang sandy
kenapa saya menulis ?
BalasHapuskalo nggak nulis, ntar aku di marahin ibu guru kak :(
gimana dong ?
bilang sm ibu gurunya tulisanku jelek bu, berhitung saja ya..hahai
HapusSetuju bangeeet kak.. Manulis itu bukan masalah bakat.. Melainkan kemauan..
BalasHapus^.^
eeeaaaa si guru fitness angkat bicara...
Hapustak kirain menulis layaknya bergerak bebas, sebebas gerakan fitness.................#Kaburrr akh
Karena pemaknaan tiap orang berbeda, maka keindahan tulisan sebenarnya tidak mutlak.
BalasHapusTulisan yang indah? Tulisan yang menggugah perubahan, meski cuma sedikit..
Tulisan yang indah? Tulisan yang menggerakkan, meski cuma selangkah..
^^
memang selalu asyik buat tau kenapa orang menulis ya Bang^^
Hapus^^
HapusSepakat Ty! Selalu asyik. Jadi perbendaharaan tersendiri di kotak memori ya.
menulis itu untuk membuat sejarah. pramudya menulis ingin mengubah cara pandang akan sejarah. itu menarik. setiap alasan penulis itu menarik
BalasHapusyappp bener banget Kak Rus, aku sepakat....setiap penulis itu punya alasan tersendiri dan pasti menarik untuk ditelaah, makasih dah berkunjung kak^^
Hapuskenapa saya menulis?
BalasHapusbiar pengusaha alat tulis seneng... eh?
^_^
kenapa saya menulis..karena saya adalah ibu ibu yang doyan menulis, karena saya adalah ibu super...
HapusWuihh suatu kehormanatan, lapakku dikunjungi salah satu ibu super^^
makasih kak Icha
"Mengapa aku menulis???sekali lagi...karena aku terkagum kagum dengan rentetan kalimat sederhana itu..."
BalasHapussetujuuu sm kalimat itu..
ayo sama-sama terus menulis.. ^___^
yohai adik...smangat menulis^^
HapusAyo lanjutkan menulis :D
BalasHapuslanjuttttt
Hapuscuma lewat tanpa ingin berkomentar ^_^
BalasHapus#menulis dengan harapan dapat menambah teman sekaligus dapat dengan "bebas" mengeluarkan ekspressi kita terhadap dunia:)
makasih dah numpang lewat Endy^^
Hapustulisan itu mempunyai makna bukan dia memakai pulpen yang mahal atau tdk, memakai mesin tik atau komputer.. tulisan dilihat dr siapa sang pemilik benda itu.. :D
BalasHapusyewww..ketika sastrwan berkomentr, aku yang awam tinggal duduk manis mendengarkan...hehe. SETUJU emi!!
HapusBener nda ya ...#eh ...
BalasHapusKeep positive blogging Uty.
Oya, ternyata ada beberapa blog yang pemiliknya penyuka hijau-putih. Saya baru habis ketemu dua blog yang berwarna itu, selain blog ini.
^__^
heheheh kagak bener kakak...ntuh sandiwara doank
Hapusbtw siapa yg punya lapak judulnya sama punyaku, pngen kenalan saya^____^
hehee...Nay juga suka nulis pas jaman SD, itu pun ceritanya amburadul, akh... kalo masih ada catatan itu pastii Nay ceritain di blog kali yee... #eehhh :D
BalasHapushayooo ketahuan ni eyang dah bisa nulis surat cinta pas SD..ckckckck AIGOO
Hapusana baru mulai menyukai nulis malahan :D
BalasHapussalam. . .
hah??Ada kaito kidd,...heheh trakhir nyolong dimana??
HapusSalam..salam ukhuwah^^
SUBHANALLAH
BalasHapusaku baru baca sedikkit aja bisa kedip2..senng bgd bisa kesini ... salam Assaalaamu'alaikum mbak..
saya sependapat dgn mbak.
kata2 adalah senjata yang tepat.Menulis sedikit kata saja jika mampu menyelaraskan hati akan indah dibaca. dirasakan sendiri yaitu sebuah kepuasan. Walapun dimata ornag tak indah.
dan kadang kalo denger langsung dari lisan, nda seindah yang tertera dalam tulisan ya mbak...eaaa
Hapussalam ukhuwah mbak nur^^
Semua berawal dari kemaun, yang akan menghasilkan kepuasan dalam menghasilkan sebuah karya. Sukses selalu.
BalasHapussukses slalu buat tournya mas^^
Hapusmenulis mempunyai arti tersendiri bagi orang yang melakukannya....
BalasHapus