Rabu, 23 November 2016

Start...Learning how to learn

Bismillahirrahmanirrahim…
Akhirnya kelas matrikulasi melewati separuh dari masanya. Saya sangat berharap bisa konsisten dalam kelas ini karena akan ikut dalam next proses, yang bagi saya sangat penting dan Insya Allah bermanfaat untuk ibu dengan satu anak yang benar-benar membutuhkan informasi, dan melihat role model  yang positif dan member sumbangsih yang energik pula untuk saya dan keluarga untuk terus belajar dan belajar.

Minggu ini terhitung berat untuk saya, karena suami kebetulan harus turun kerja lapangan hingga sebulan kedepan. Jadi semua harus saya handle. Maafkan atas keterlambatan homeworknya.  Bahkan sampai review diturunkan saya belum sempat mengerjakan, videonya pun tidak bisa terputar hingga sekarang. Hiks…curcol abiis.

Learning how to learn…adalah tahapan yang harus saya pelajari kali ini. Tafsiran saya sejak membaca NHW5 adalah saya harus mengerjakan sebuah rancangan pembelajaran untuk keluarga saya. Dan oleh karena dalam keluarga kecil saya ini ada 3 orang dengan karakter yang berbeda-beda, maka jelas untuk membuat sebuah rancangan pembelajaran harus dibuat lebih fleksibel jikalau dikemudian hari dibutuhkan sebuah revisi atau bahkan revisi disana sini.

Keluarga kecil saya, Alhamdulillah dikarunia seorang putra yang pada bulan November ini memasuki usia 21 bulan. Namanya Izz Khafady Al Badar. Sejauh mata memandang, sejak menjadi pemandunya…dia adalah anak yang tergolong visual kinestetik. Lebih cepat memahami sesuatu ketika melihat langsung, dan dalam kondisi ikut serta. Namun saya memahami bahwa di usia anak saya yang belum 2 tahun kemungkinan pengkategorian terssbut terlalu cepat, dengan asumsi bahwa anak-anak memang benar adanya adalah peniru yang ulung. Dan jelas metode yang kami canangkan nanti Insya Allah melalui revisi ketika ternyata di usia 3 tahun tipekal pembelajaran anak kami mengalami perubahan.

Saya sendiri dan tipekal visual, saya lebih mudah mengingat sesuatu yang saya lihat, senang dengan rangkuman yang unik semacam grafik, tabel. Bahkan ketika bersekolah dulu, saya jarang mencatat, saya cukup membawa buku pelajaran saya, underline informasi yang penting lalu menulis langsung di buku pelajaran jika ada tambahan dari guru informasi terkait yang di anggap penting. Sementara suami saya tergolong Auditoty. Beliau mampu menyerap informasi ketika akan ujian lewat hapalan teman-temannya.
Oleh sebab saya baru memiliki satu orang anak, dibawah 2 tahun maka sebuah kesempatan gemilang untuk saya memperbaiki diri, dan terimakasih kepada IIP Kalimantan diberi kesempatan menimba ilmu di kelas matrikulasi ini.

Rancangan pembelajaran Ummu Izz
1.       Kompetensi
    Mampu memahami dan mengindentifikasi.              informasi pembelajaran di ‘bunda sayang’
2.       Tujuan Pembelajaran
 Menciptakan atmosfer bermain yang positif terhadap anak baik di lingkungan rumah maupun di  luar.
 Mampu menjadi ibu yang mengetahui dan memahami karakter dan tumbuh kembang anak-  anaknya
3.       Sasaran pembelajaran
Memperdalam ilmu parenting
Meningkatkan komunikasi dengan suami dan anak
Memahami perkembangan anak
Ikut andil dan menjadi nomor satu tenaga pemberi sumbangsih dalam proses tumbuh kembang anak
4.       Startegi PEmbelajaran
Sharing
Seminar
Membaca buku
Kuliah grup social medial tentang ilmu parenting
Referensi role models
5.       Metode pembelajaran
Memperbanyak jam terbang membaca buku-buku parenting, artikel
Melihat role model dari keluarga-keluarga ataupun ibu-ibu yang telah sukses dalam membina dan mendidik anak-anaknya. Tolak ukur yang saya jadikan Patoka disini adalah sejauh mana figure tersebut member inspirasi terhadap keluarga dan masyarakat umum. Yang sesuai dengan tahapan keluarga kami berusaha akan saya adopsi dan diluar itu kami kondisikan dengan keadaan keluarga kami
Mengikuti grup parenting di media social, facebook, WA dll
Sharing  dengan ibu-ibu yang lain
Belajar lewat keadaan sekitar dan membandingkan dengan outputnya

Rancangan pembelajaran Izz
1.       Kompetensi
  • Fitrah keimanan
  • Fitrah belajar
  • Fitrah bakat
2.       Tujuan Pembelajaran
  • Mengenalkan fitrah dan hakekat belajar melalui bermain dan metode fun.
  • Meningkatkan kemampuan komunikasi
  • Mengembangkan potensi anak, karakter positif, kemandirian dan rasa percaya diri

3.       Sasaran pembelajaran
  • Anak dapat dikenalkan dan mengenal Allah beserta ciptaanNya
  • Anak dan saya dapat bermain bersama
  • Saya mampu mengenali bakat dan potensi kekuatan anak saya

4.       Metode pembelajaran
  •    Bermain di rumah dan di alam bebas
  •    Membaca buku interaktif
  •   Mengikutsertakan anak untuk terjun langsung dalam beraktivitas dan berkeingatan. Hal ini diharapkan menyentuh ranah kritis dan rasa ingin tahunya untuk bertanya.

5.       Alat bantu pembelajaran
  •     Mainan edukasi (lego, puzzle, playdough
  •     Buku anak-anak
  •     Dll

6.       Strategi pembelajaran

       a. Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain:
ü  Membiasakan mengajak ke Masjid untuk shalat berjamaah, biasanya shalat Magrib dan Subuh, dan membiasakan mengisi celengan Masjid
ü  Semampu mungkin mengikuti sertakan setiap hari jumat. untuk poin ini, anak saya masih susah di handle karena ketidak ikut sertaan saya masuk ke masjid.
ü  Pada setiap kegiatan berbagi nasi kami, Izz ikut serta dan didudukan di kursi boncengan paling depan, sambil dijelaskan maksud tujuan kami mengadakan kegiatan ini, dengan harapan dia bisa mengerti sedikit demi sedikit tentang pentingnya berbagi
ü  Pada setiap kegiatan kami, kami berusaha melakukan dialog, contoh dan perumpamaan, agar ada feed back dari dia meskipun hanya kata iya, ataupun espresi mendalami. Misalnya kita shalat karena apa? Masjid itu apa? Kita berbagi karena apa? dll
  b. Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain:          untuk kegiatan bermain ini saya mengadopsi dari.   buku bermain dan montessory yang saya.                   sesuaikan dengan tahap perkembangan anak saya.
ü  Membaca buku, mendongengkan
ü  Bermain dengan alat peraga misalnya finger puppet doll, boneka tangan, playdough, magix color beans dll
ü  Bermain di alam bebas, misalnya melukis di pohon, mengumpulkan biji-bijian yang jatuh dari pohon dll
ü  Mengajaknya berjalan-jalan terutama di pagi hari dan sore hari. Aktivitas di sekitar sangat membantu saya memberi pelajaran yang bisa berbekas di anak saya. Misalnya membuang sampah pada tempatnya dll
ü  Pada akhir pekan kami akan mengajak Izz untuk berjalan-jalan dalam radius lebih jauh. Sejauh ini kami pernah membawanya ke museum, taman baca, taman yang ada patung hewannya, waterpark, kebun binatang. Izz bisa belajar langsung jenis hewan dari sana dan kamipun mengimbanginya dengan buku
ü  Mengajaknya ikut ke dapur, melibatkan dalam kegiatan perdapuran saya
ü Mengajak ikut terjun langsung mencuci pakaian

 c. Untuk fitrah bakat, saya belum bisa menulis dengan pasti bakat yang dimiliki anak saya karena saya masih dalam tahap mendampingi tahapan pembelajarannya. Ketika ada yang lebih menonjol maka saya akan masuk ke ranah ini.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar