Rabu, 23 November 2016

Belajar menjadi manager yang handal

Bismillahirrahmanirrahim…
Here we go to NHW 6. Dan sampai detik ini saya belum pernah jumpa-jumpa dengan ibu-ibu keren di IIP Region Kalimantan, stelah minggu lalu tercancel meet bareng mba Erie. Semoga Jum’at esok bisa ketemu ya mak.
 A. Kegiatan yang paling penting
      1. Beribadah
      2. Memasak untuk suami
      3. Merawat anak
B. Kegiatan yang paling tidak penting
  1. Melayani teman-teman yang kepengen ngerumpi via telpon ataupun social media
  2. Main game
  3. Nonton video youtube

 . Waktu saya habis untuk kegiatan melayani curhatan teman bahkan yang terkadang menurut saya sendiri tidak penting tetapi sulit menolak atau dalam artian saya nga tega dan tidak tahu bagaimana caranya menSTOP tangga nada curhatan. Kegiatan ini bahkan tanpa sadar saya selesaikan ketika harusnya saya beberes rumah mumpung si kecil sedang tidur siang. Nonton TV sangat jarang bahkan bisa hitungan menit dalam seminggu, tetapi saya kerap menonton video youtube. Entah itu lagu-lagu balad, video mengaji, pokoknya video campur sari. Selebihnya saya gunakan main game. Tapi hampir sebagian besar waktu saya, saya habiskan menemani anak saya bermain. Sampai-sampai nga bisa saya kasih patron bahwa sekian jam saya menemani. karena dia akan rewel ketika saya berada jauh atau anak saya tidak melihat saya. Nagh point yang ini terkadang berasa pangling karena saya harus memasak dan tidak dibolehkan oleh anak. Ada yang mengalami seperti saya??curhat donk
3.      
      Bila di cek di NHW sebelumnya, mungkin telah bisa dikategori ada kesesuaian walaupun tidak 100%. Dan pada posisi saya yang sekarang ini, saya tidak pernah mendelegasikan pekerjaan saya terkecuali ketika suami saya ada di rumah dan bisa ikut merawat anak saya, jadi saya terbantu untuk menyelesaikan pekerjaan rumah atau memasak masakan kesukaan suami yang lebih variatif

Untuk kegiatan yang paling penting ini
1.       Beribadah
Saya berusaha menunaikan shalat wajib 5 waktu dengan tepat waktu, mengerjakan shalat dhuha dilanjut dengan tadarrus. Dan menyempatkan mengaji sambung ayat  ba’da shalat magrib dengan suami dan mengikut sertakan anak meskipun kadang rewel. Poin ini saya berharap agar anak saya bisa terbiasa dan menjadikannya pembiasaan kelak.
2.       Memasak untuk suami
Saya memasak sarapan merangkap makan siang, pada pagi hari. Setelah mencuci pakaian. Lanjut memasak. Jadi malam harinya sebelum berangkat tidur saya menyiapkan bahan makanannya terlebih dahulu seperti memotong dan mengupas sayur sehingga paginya bisa langsung di olah. Akan tetapi, poin ini juga kerap mengalami gangguan karena anak saya yang tergolong anak noktory, suka begadang. Bermain hingga larut malam, jadi saya harus menemaninya, ujung-ujungnya saya kebablasan tidur bersama anak,
3.       Merawat anak
Ketika anak bangun, biasa cucian sudah beres. Jika cucian belum beres berarti factor pemicunya adalah anak mungkin rewel malam harinya, jadi saya kelelahan dan tidur lagi sehabis shalat (jangan dicontoh), anak ikutan bangun subuh, nagh kalo poin yang ini saya biasa siasati dengan mengajaknya ikut shalat subuh di Masjid dan membiarkannya bermain dengan Abinya hingga menjelang pagi dan sarapan siap. Selanjutnya saya biasa mengajaknya berjalan-jalan pagi sampai pukul 07.30, kemudian dilanjutkan makan bersama. Mengajaknya bermain, menemani tidur dan bermain sambil belajar lagi begitu seterusnya.

4.       Membuat jadwal harian
04.30-05.30 :cuci pakaian, shalat subuh (dilakukan di Masjid ketika Izz ikut bangun subuh), mandi
05.30-06.30: masak
06.30-07.30: mengajak Izz jalan-jalan pagi
07.30-08.30: menyuap Izz sambil menemani suami makan, lalu memandikan Izz
08.30-08.45: shalat duha dan mengaji 2 lembar
08.45-10.30: bermain terstruktur, panduan saya buku bermain dan buku permainan montessory keluarga (untuk hari Senin dan Kamis saya mengisi dengan cek perkembangan tukang, dan berbelanja di pasar. Untuk hari Jum’at saya isi dengan kegiatan berbagi nasi seputaran banjarbaru martapura, tentunya mengajak anak saya ikut serta)
10.30-11.30: mengajak nonton video mengaji, bermain bebas
11.30-13.30: menidurkan anak, shalat, memantau grup WA, focus dengan jualan buku dan info seputarnya
13.30-14.00: makan siang bareng IZz
14.00-15.00: bermain sambil beres-beres rumah
15.00-16.00: menyiapkan cemilan Izz, menyiapkan makan malam, memandikan Izz, mandi sore dan shalat
16.00-17.00: eksplore kegiatan alam, mengunjungi taman bermain, lapangan Masjid, taman baca dll
17.00-18.00: bermain di area dekat rumah, sambil bersilatuhrahmi dengan orang-orang di kompleks
18.00-18.30: ke Masjid bareng Abi dan Izz
18.30-19.00: mengaji sambung ayat
19.00-20.00: makan malam sama-sama, bereskan dapur, mencuci piring
20.00- tak menentu:menemani belajar dan bermain, sambil ngobrol santai bareng suami
Setelahnya baru ke dapur mempersiapkan bahan untuk besok,  dan menyiapkan alat tempur suami untuk kekantor keesokan harinya. (untuk hari kamis, saya isi dengan memasak nasi kotak, jaga anak di handle suami)

Jadi sampai batas detik ini saya belum memiliki dan mencanangkan program 7 to 7, yang keliatannya memang sangat efektif dan terbantu karena anak saya yang benar-benar tipekal anak yang tidak bisa jauh dari saya. Dan saya tidak mendelegasikan tugas rumah tangga, plus tipekal noktory anak saya yang suka begadang. Harapan saya kedepannya jadwal ini bisa lebih fleksibel dan anak saya bisa sedikit melonggarkan saya untuk punya me time yang lebih berkualitas.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar