Selasa, 11 Oktober 2011

kisah menjelang larut

Ada gemuruh disini, ketika nafas-nafas duka harus tertiup pada ragaku…Oktober pertigaan, ketika bulan hampir membulat sempurna. Menjelang larut, ketika, nomermu tertera di layar hpku,..kamu menghardik atas nama ketidakjelasan…dan aku merintih. Tiba –tiba kamu datang dan mengangetkan dengan peluru katamu, meluncur cepat. Sejujurnya tak kupahami apa yang kamu bicarakan, ketika kau mencercaku dengan kata rindu tak berpenjelasan, ketika kau menghardikku tentang rindu terlarang pada seorang sahabat…

Dan pastilah, engkau tak mengenalku. Meski aku terlampau sederhana untuk dikenalkan. Tak ada yang salah,..wahai gadis,..aku hanyalah November yang terlahir melewati garis pertengahannya yang mencintai kehijauan dan keserhanaan tulisan, dan memuja persahabatan tapi berusaha tak melewati apa yang digariskan Sang Pencipta. Jika kubahas tentang cinta, maka mungkin hati ini berkata tengah condong pada seseorang, tapi bukanlah dia yang kau tempatkan rekahan hatimu bersandar, bukan kepada dia yang sedari dulu kupanggil sahabat dan layaknya saudara bagiku

Mungkin tak ada serpihan waktu untukmu dan untukku duduk dalam pilar canda, atau terlampau buruk pergegasan waktu antara dirimu dan diriku, mungkin kau menganggapku sebagai mentari yang pongah, sabit yang bergelantung manja..tapi sperti yang kukabarkan padamu di pertengahan pembicaraan,saat hatimu meronta dan menodongku dengan kata perih,….Aku dan dia sahabat,

Defenisi sahabat, mesti kutelaah lebih jauh lagi setelah kautanami persaudaraanku dengan kuncup daun cemburu, tentang ceritamu mengenai langit yang kelam karena aku mencuri rembulan, tentang lautan yang tak nampak teduh karena riak gelombangnya mengarah ke halaman rumahku di tepian…Mungkin kau tak percaya, kalau tak ada sepotong rasapun untuknya, tapi bgitulah magenta warna rasa, dan aku memilikinya…


Maka mungkin percakapan akan berakhir…maka lupakanlah aku, dan jangan khawatirkan keberadaanku…, karena namanya di dunia, tak akan pernah kucuri dari ransel serbagunamu,..Bawa pergi nama saudaraku,..yang karena namanya, mungkin kau telah membangun bangunan dari puing-puing rindu yang berserakan. Tulislah kembali dia, nama yang tak akan pernah aku eja dalam hatiku, lengkapkan pahatan sekat tulang rusukmu….

Aku menangis, bukan karena kamu mengambil sahabatku..
Aku menangis, karena tebasan katamu padaku…
Aku menangis karena serasa hati ini mengkhianati Rabb, dengan tanggapanmu itu…
Aku menangis karena seolah aku nista
Aku memangis karena seolah aku lebih memilih sahabat dari Rabbku


Wahai gadis…aku rela memberikan dia yang kusebut sahabat, aku rela tak berjumpa dengan dia yang kusebut sahabat, asalkan cintaku padaNya tak luntur hanya karena  pencarianmu pada kepastian hidup padanya..pada orang yang kusebut sahabat..
Bawa pergi, jika itu maumu…karena tanggapanmu membuatku merasa bersalah pada Rabb. Karena aku mencintai Rabb daripada dia yang kupanggil sahabat… 

*thanks lot buat yang curhat, ini inspiring banget buatku
*thanks lot buat ceritanya...^^
*thanks lot buat pembelajarannya
*thanks lot buat kerinduaku tentang airmata karena curhatmu^^
*thanks lot buat defenisi sahabat yang kusimpulkan darimu 
*thanks lot buat rindu yang tak boleh...
*thanks lot buat hatimu dan hatiku yang berdamai...
*thanks lot untuk cintaku padaNya yang makin besar
*thanks lot untuk perbedaan bidikan titik suka dan cinta
*thanks lot untuk perih goresanmu, namun sadar pada cintaNya lebih agung
*thanks lot tentang kududukkan kembali aktivitas nafasku demi ibadah
*thanks lot karena saat ini kumenangkan hatiku^^

7 komentar:

  1. hayoooo...hayoooo... maksudnya sopo tuw??
    hihihihi...

    cepat pulang. disini ada rindu yg menggerimis.

    menunggu buku dan dvd koreaku maksudnya. wkwkkwkwkwkwkwkk...

    BalasHapus
  2. siapakah itu gerangan
    relakanlah dengan serelanya tanpa rasa sedih dan sakit hati

    BalasHapus
  3. @kace: huhuhuh...uji dewasa innieee^_^

    @bang citro:Insya Allah,.ladang buat belajar ikhlas ni bang..^_^

    BalasHapus
  4. bahasanya bagus, maaf ya saya lebih tertarik klik "readmore" artikel lawas ini ketimbang artikel yg terbaru karena kata2nya menarik :D

    Salam kenal dan izin follow........

    BalasHapus
  5. kok bs ya merangkai kata sebagus itu.. indah dan dalaaaam.. :)

    BalasHapus
  6. @cova: heheh...kalo cova nulis,pasti bagus juga...indah^^ salam kenal

    BalasHapus