Senin, 02 Januari 2012

CATATAN KECIL UNTUK PAPA

Sebagian besar dari seorang anak, apalagi seorang putri jika melanjutkan studinya di luar kota, jauh dari rumah tempat orang berlabel ibu dan bapak menetap, maka orang yang sering disebut atau dirindukan adalah ibu, lalu bagaiamana dengan Papa??
Seorang temanku yang laki-laki pernah iseng bertanya padaku,
“Lho kok nda ada hari Ayah ya, masa’ cuma ibu yang punya hari. Kenapa ya Ty?”

“Kalo ada hari Ayah, bisa repot kita anak-anaknya??”jawabku sekenanya

“Emangnya kenapa?”

“Lho…biasanya nih,cara memperingati hari ibu itu dengan mem-bebas tugaskan Ibu dari rutinitasnya seharian, kita yang masak sendiri, beres2 rumah etc. Nagh coba kalo Papa, masa kita harus ke kantor..yang ada malah kita bukannya meringankan bebannya, malah nambahin bebannya”

“Kasihan ya Papa, kasihan aku juga donk nanti, aku kan calon Ayah”
“Kenapa dulu kamu nda tekan tuts’perempuan’ waktu lahir, kan kita disuruh milih, tombol pink untuk perempuan, biru untuk laki-laki”
Wkwkwkwkwk
#TEPOKJIDAT!!!!!

Tiap hari Ibu, aku bakal ditanya sama teman-teman yang berlabel ‘adam’
“Kok nga ada hari Ayah ya?”

Pertanyaan klise, apa nda ada pertanyaan lain??yang lebih kreatif gitu…Lama – lama aku suruh mereka bikin komite perlindungan bapak,ato ngadu ke DPR supaya dibuatin hari Ayah juga, aku mah seneng banget kalo itu kesampean, itu berarti bakal nambah degh hari libur nasional di kalender. Siapa coba yang nda mau liburan, hayooooooooo…….^^
Hmm….kalo dipikir2, memang ada benarnya juga,,,sosok Papa kadang seperti orang yang berperan di belakang layar, tokoh utama yang selalu ada adalah ibu…ibu dan ibu…
Coba pikir….
Seorang anak,kalo mau ganti baju,mau mandi, minum susu, habis jatuh bla bla…pasti orang yang pertama kali di panggil adalah ibu…

Tapi,…taukah kalian kalau seorang Papa adalah manusia super duper hero dari semua jagoan yang kalian idolakan waktu masih kanak-kanak?? Dan aku benar-benar percaya, kalo Papa itu lebih heroic dari man-man yang ada di layar kaca, mau Superman, Spiderman, Batman, Ironman, IPman, Ultraman,Pman. Para man itu ada di posisi bontot dah, tetap Papaman yang nomer satu,..

Untuk Papa,..orang yang tlah mendidikku hingga tumbuh dewasa. Kusaksikan rambut putih mulai menghiasi rambutmu, tapi senyumanmu tak henti menyemangati putrimu. Pa...mungkin aku adalah putrimu yang terlewat merepotkanmu dan aku sadar akan itu, dan akupun belum bisa memberimu apa-apa selain setiap nasehat yang kau titipkan untukku saat kita bercrita di beranda rumah, atau saat papa memboncengku akan aku ingat selalu...Untuk papa..., orang yang mengajarkanku menyenangi pelajaran matematika...palajaran yang menurutku sungguh ajaib dan menyenangkan

Untuk Papa, orang yang tak begitu banyak omong tapi lewat tingkahnya aku sudah bisa membaca kalo engkau teramat menyayangiku...Untuk papa, orang yang rela meminjamkan pahanya untuk bantalan tidurku saat mabuk perjalanan, orang yang hampir masuk penjara karena menabrak anak kecil saat aku merengek minta dibelikan susu, orang yang kerap membangunkanku shalat subuh.  Untuk Papa, yang dari dia kudapati ilmu silaturahmi kelas tinggi, Papa sungguh menghargai sebuah tali persaudaraan. Papa yang kerap menelponku padahal Ibu sudah menelpon sebelumnya, hanya demi mendengar suaraku dan kabar putrinya. Yang kadang membuatku berpikir, Papa sama Ibu ini kayak bukan serumah saja, nelpon bergiliran..ckckck, Papa yang mengajarkan aku,bahwa kita tak akan bisa hidup sendiri. Yang mengatakan padaku bahwa dia tak punya segunung emas untuk ia wariskan padaku tapi dia punya segudang doa untukku. Yang mengenalkanku tentang sebuah perjalanan...

Untuk Papa, yang mengajariku cara menyetrika baju kemeja saat duduk di kelas 1 SMP, orang yang kerap memberiku uang jajan tambahan, tapi nda doyan diajak beli baju baru, orang yang punya pengetahuan lebih daripada Ibu..heheh, tapi tidak tau memadukan warna, Papa si penggemar Ebit dan Elvi Sukaesih…Papa yang paling jago kemas barang, nda perlu repot kemas barang kalo ada Papa, top dah..
Orang yang dari dulu mengajariku hidup mandiri, tapi diantara semua anaknya mungkin akulah yang sangat terlambat mencerna plajaran itu. Papa,..yang meski bukan wanita, tapi mengajariku tentang wanita saat pertama kali aku menstruasi. Jika pulang ke rumah, papa akan bercerita tentang hidupnya selama aku tak ada di rumah, bercrita tentang keadaan rumah...Dari papa,aku belajar ilmu sabar, silaturahmi, mandiri, dan banyak hal lagi...
tang kyu...mbah google siluet Daddynya TOP

Tahukah kalian para putri seluruh jagad…
Saat masih kecil, ibu yang menyusui dan menidurkan kalian dalam gendongannya, memandikan dan mengganti pakaian kalian..tapi saat terlelap dalam ayunan, Papa akan mengintip tidurmu dan ikut tidur disamping ayunanpun sambil berbisik dan menanyakan keadaanmu pada Ibu…

Saat masuk taman kanak-kanak, Ibu yang akan mengantar kamu ke sekolah, sebab Papa berangkat kantor lebih awal, tapi taukah kalian, Papa akan menelpon Ibu dan menanyakan keadaanmu di sekolah,

Saat masuk sekolah dasar, Kamu mulai diganggu para anak laki-laki yang menjengkelkan, teman sekelasmu. Papa akan sesekali mengantarmu ke sekolah dan pasang tampang 'garang' supaya teman sekolahmu tak bakal mengganggu kamu lagi. Papa akan sering mengendong dan tak segan menaruhmu di pundaknya...seolah ingin memamerkan pada dunia, kamu adalah putrinya yang cantik. 
Kemudian Papa akan membantu mengerjakan PR karena Papa cerdas, walaupun sesekali Papa akan memarahimu karena otakmu yang lemot. Sesungguhnya, saat itu..Papapun ingin kamu mengerjakan PRmu sendiri, Papa ingin putrinya tidak bergantung padanya...

Saat masuk Sekolah lanjutan, kamu sudah bisa memilih pakaian yang pantas dan sesuai dengan seleramu. Saat kamu membeli pakaian super ketat dengan celana pendek di atas lutut, Papa akan menegurmu..dan kamu malah berbalik dan memicingkan mata sambil mengejek selera Papa. Dan saat kamu sudah tidak diantar jemput lagi, tapi dibiarkan untuk jalan kaki ke sekolah, Ibu akan marah2 kenapa Papa tidak mengantar padahal jalur kantor Papa dan sekolahmu searah. Saat itu Papa cuma ingin, putrinya bisa melakukan sesuatu sendiri…

Saat masuk sekolah menengah, Kamu bersikeras memilih sekolah di luar daerah, Mama akan melarangmu karena itu berarti kamu akan hidup jauh dari mereka, tetapi Papa akan memberimu kebebasan untuk mengambil keputusan, karena menurut Papa, kamu adalah putrinya yang mulai mengerti seluk beluk kehidupan…Dan saat kamu mulai berseragam abu-abu, kamu mulai mengenal yang namanya ‘organisasi’. Kamu punya banyak teman dan bukan dari sekolahmu saja, dan kamu akan punya sedikit waktu untuk tinggal di rumah. Kamu dengan semena-mena melanggar jam malam dan pulang ke rumah larut dengan alasan ada rapat OSIS, PRAMUKA de el el, Papa akan memarahimu dan kamu balas dengan punggungmu, masuk kamar dan banting  pintu. Sambil memaki, mengumpat…Papa ini kayak tidak pernah muda saja!!!

Menjelang akhir SMAmu, kamu makin sibuk dengan les tambahan masuk universitas. Papa akan menyetujui kelas tambahan yang kamu ambil, tapi dengan entengnya…lagi2 kamu tidak memanfaatkan kesempatan yang diberikan, kadang belajar ogah ogahan.

Tiba saatnya kamu berstatus mahasiswa, kamu mungkin akan kuliah di luar daerah, sesuatu yang kamu tunggu sejak dulu,hidup jauh dari orang tua, punya kebebasan…Kamu tertawa terbahak-bahak karena lulus di perguruan tinggi yang letaknnya tak dekat dengan rumahmu, itu berarti kamu akan pergi meninggalkan mereka. Ibu akan menangis sejadi-jadinya dan mengeluarkan banyak nasehat sebagai kata pamungkas dari A-Z untuk selalu kamu ingat, tapi Papa hanya akan mengenggam tanganmu kuat dan mengangguk pasti untuk mewakili perasaannya kalau putrinya pasti bisa melalui semuanya…

Saat kamu terlena dengan kehidupan kampus yang beragam, kamu jadi lupa dengan amanah mereka untuk menyelesaikan kuliahmu. Papa akan menelpon dan selalu mengingatkan untuk tekun belajar. Kamu membalas dengan “Akh Papa ini, nda bagus kalo mahasiswa itu kerjanya kampus-rumah-kampus-rumah doang”. Saat itu, Papa akan diam, dan menahan diri untuk tidak memarahimu..karena Papa tau, kamu adalah seorang putri dan tinggal jauh darinya…kamu juga butuh kebebasan…Papa tidak ingin kamu mengambil tindakan ‘bodoh’ hanya karena tegurannya.

Dan saat kamu berhasil meraih gelar sarjana…lagi2 Ibu akan menangis haru melihatmu melambaikan toga, Papa akan berdiri tegap dan mengangguk kuat atas keberhasilanmu. 


Bahkan saat kamu telah hidup berkeluarga bersama suami pengganti Papa. Papa akan tetap menjagamu...Bukan pamrih yang dimintanya. Karena pada saat itu mungkin kamu akan sibuk dengan keluarga barumu dan peranmu sebagai istri. Papa hanya ingin melihat senyum putri dan cucunya...
Dan kala itu, tiba saatnya kamu yang menjaga Papa, meski Papa akan tetap menjagamu sepanjang hidupnya...Kala itu, saat kamu benar-benar hidup terpisah dengannya...tiba giliranmu menggenggam dan memeluk pundaknnya, tiba saatnya kamu membalas apa yang telah diberikan pahlawanmu itu selama kamu berstatus putrinya......

sabun colek ayah ala mbak google

Cinta Papa tak terukir jelas seperti kasih Ibu, tapi Papa adalah sosok yang selalu menjagamu, meskipun kelak kamu telah memiliki seorang suami. Bagi Papa, kamu tetaplah putrinya, putri yang butuh penjagaannya..
Cintai Papa selayaknya kalian mencintai Ibu, meskipun Rasulullaah mengabarkan lewat sabdanya bahwa Ibu…Ibu,,,Ibu,,,tapi Papa juga makhluk yang lebih dari super duper hero lainnya. Meskipun tidak ada hari Papa, tapi aku ingin menyampaikan pada Papaku..sosok laki-laki yang bertautan beberapa tahun di atas Ibu. Papa…aku sangat menyayangimu…Papa, aku mencintaimu karena Allah

36 komentar:

  1. waaah.. huhuhuhuhu terharu jadi'na..
    ayah memang selalu ada dibalik layar. tapi sesungguh'na dia sangatlah berperan penting d'kehidupan kita.huhuhuhu :')

    ditunggu kunjungan balik'na.. :)

    BalasHapus
  2. Kak Uty... Tulisanmu membuatku menitikkan air mata...
    Kasih sayang orang tua memang tiada bandingannya.. Ibu dan ayah memiliki peran dan posisi yang berbeda dalam urusan rumah tangga. Namun dalam urusan kasih sayang, keduanyasama.. Sam-sama tulus, tanpa pamrih dan selalu berharap anaknya bisa menjadi yang terbaik didunia dan akhirat...

    I love my dad...
    Nice post kak.. Terharu sayaaah...
    #Minta tisyuuuu...:')

    BalasHapus
  3. aku jadi mellow... T.T

    hwaaa.. kangen Papaa... hmmmm...
    father's day sebenarnya ada lho Mbak, cuma memang kurang populer kalau di Indonesai. :)

    BalasHapus
  4. padahal dinegar lain ada father's day ya

    BalasHapus
  5. sayaman datang... tapi saya gak kecewa gak ada hari ayah.. karena dengan begitu setiap harinya ayah selalu dicintai oleh anak-anaknya.. :D

    BalasHapus
  6. hari ayah tu ada lho kak :D
    dulu aku pernah ikutan lomba bikin surat buat ayah waktu hari ayah :D

    BalasHapus
  7. Ah.. terharu..

    Ohya Mbak, pas hari ibu kemarin, saya juga pernah bertanya, kok nggak ada hari ayah ya? Eh ternyata ada juga (dikasih tahu sama Mbak Imelda).. cuma nggak sepopuler hari ibu. Kalau nggak salah tanggal 12 di bulan sebelas.

    ternyata tema postingan kita sama ya, hehe..

    BalasHapus
  8. papa sama berarti nya kok dalam hidup kita.

    BalasHapus
  9. ceritanya Papaku Idolaku,tanpa papa tak mungkin kita ada tanpa ibu tak mungkin kita terlahir,semuanya saling mendukung

    BalasHapus
  10. @Mini: maaf kemarin aku berkunjung ke rumahmu..tapi kena malware...ntar kalo dah diperbaiki mampir dimari buat kasih kabar ya^^


    @Uthe: I love Daddy, my super hero...wuihhh kok adiknya naruto nangis..cup cup cup...


    @mbak armae:nda tinggal bareng Papanya ya mbak?^^

    BalasHapus
  11. @bunda lidia:iya iya...btw bunda...ternyata punya 5 lapak sekaligus ya..jadi bingung mau kunjungi yang mana???hehehe salam buat pascal



    @Kang ARi:waduh...ketika cheff abal2 angkat komentar,...ternyata di balik sifatnya yang mata duitan, kamu juga sangat mencintai Papamu ya Kang...salut dah untuk sifat yang ini...wkwkwkwkk

    BalasHapus
  12. @Dina: apa kabar dina....pulaumu NTT aman???^^ iya ya ada ternyata...


    @Mas bro....:postingan sama, jadi ingat sama bapak Abdul di lapaknya acicau,..tanggal 12 di bulan sebelas...wkwkwk mirip namamu beberapa bulan lalu pak Hakim,,,sbelum berstatus 'beda' dengan mbak pada bulan sebelas^^

    BalasHapus
  13. @Cerpenis: makasih dah berkunjung ke rumahku...salam super untuk para Papa, Ayah, Abah, Dad di dunia^^


    @Bang Kaf:makasih kunjungannya...salam kenal, salam ukhuwah..salah persohib-blog-an ^^

    BalasHapus
  14. a big hug for our papa.
    gak penting ada atw enggak hari ayah, yang penting kita sayang ayah dan pengen buat beliau bangga, aamiin
    papa. best hero deh pokokny
    =D

    BalasHapus
  15. Kok kayak mirip postingan dimana ya.. Hohohoho.. :p

    BalasHapus
  16. belum banyak yang bisa nay kasih buat aba dan ibu T_T #sedih

    BalasHapus
  17. kak uthy ingatkanka sama sosok ayahanda.. :'(
    aku mencintaimu karena ALLAH ayahkuu.... :*

    BalasHapus
  18. @Kak Nur: My Dad..may superman...heheh
    makasih kunjungannya kak^^


    @rexkaokta:wuih...baru pertama kesini kan mbak...salah ukhuwah dlu dah dariku...jabat tangan, kenalin uty-makassar

    BalasHapus
  19. @Bang Ary: iya sudah di posting di catatan FBku lebih dulu baru dipindahin ke blog, pas baca punya bang Ary yang sama...Papa...Papa..dan Papa


    @Eyang: sama yang,...aku juga belum bisa ngasih apa2 sama Papa, cuma bisa doakan yang terbaik untuk beliau saja..


    @Awa: heheh...aku mencintai Papa karena Allah...jadi ingat film Delisa yang kita nton bareng2 ntuh hari ya Wa...ckckckck lov U Daddy^^

    BalasHapus
  20. Pemain di belakang layar, yang mengontrol dan memberi nasehat untuk anaknya..
    I Love daddy

    "dia tak punya segunung emas untuk ia wariskan padaku tapi dia punya segudang doa untukku. Yang mengenalkanku tentang sebuah perjalanan"
    _Phuji Astuty Lipy_

    BalasHapus
  21. Meskipun seorang ayah tidak senantiasa membelai mesra rambut sang putri, namun usaha sang ayah semata untuk putra putri mereka

    jadi ingat lagunya ebiet g ade

    BalasHapus
  22. so sweet :')
    ceritanya menyentuh banget.. #ngelap mata

    BalasHapus
  23. @Emi:aku berdoa untuk kesembuhan Papamu...salam dari saya untuk beliau...


    @Kang Cit: jadi kapan ni kang, mau jadi superhero a.k Ayah..???^^


    @mbak Sarah: terimakasih kunjungannya...salam ukhuwah..dalam untuk para Papa sedunia..^^

    BalasHapus
  24. kebersamaan dengan ayah bagiku sangat singkat, karena hanya sampai kelas 3 SD namun yang sangat singkat itu sangat berkesan bagiku

    BalasHapus
  25. Papamu lebih berpengetahuan dari ibumu?
    Waaaahhh... Hehehe... ^^
    Hehe nice story mbak ^^

    BalasHapus
  26. @kampung manis: Smoga Papanya mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT, amien..salam ukhuwah,...trims dah berkunjung, nantikan kunjunganku juga ya^^


    @Mbak Ula: heheh....Papaku lebih pandai menjelaskan suatu hal ketimbang Ibu,Papaku lebih pandai mengajariku matematika ketimbang Ibu, hehehe.salam ukhuwah mbak...trims dah berkunjung...

    BalasHapus
  27. Hei ... yang ini "Untuk Papa, yang mengajariku cara menyetrika baju kemeja saat duduk di kelas 1 SMP" mirip lho sama saya, ayah saya mengajarkan saya menyetrika rok bitu berlipit itu :)

    http;//mugniarm.blogspot.com

    BalasHapus
  28. subhanallah... trm ksh, mbak :)
    dulu sblum menikah, abi sll sms hampir tiap hari,,
    skrg, ga lagi.. kangen sebenernya... :(

    BalasHapus
  29. @Bunda: iya...Papa saya yg justru ngajar gosok pakaian....

    @Mbak mulki: hihih karena dah ada yang datang ke rumahnya mbak, minta ijin buat ngambil mbak..jadinya yg ganti jaga bukan abi lagi tapi suamina...^^

    BalasHapus
  30. mantappp... \\(n_n)d

    jadi kangen ayah aku -_-"

    BalasHapus
  31. @Geje: makasih yah^^, salam bloofers

    BalasHapus
  32. papa sering kita lupakan...
    mengapa bisa demikian karena papa jarang ada dirumah berbeda dengan ibu....sehingga kasih sayang papa itu tidak keliatan seperti halnya kasih sayang seorang ibu....
    tp aku yakin klo papa juga mempunyai rasa kasih sayang yang sangat besar seperti halnya seorang ibu....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku sayang Papa karena Allah..smua Papa tentu sayang anak2nya..
      salam ukhuwah mas

      Hapus
  33. Jadi kangen Bapakku di Sinjai Uthy.. ^___^

    BalasHapus