Selasa, 25 Juli 2017

Playing with evamat

Beberapa waktu yang lalu ketika saya membaca materi kelas bunda sayang IIP tentang belajar matematika untuk anak. Saya jadi senyum-senyum sendiri. Ternyata beberapa di antaranya sudah saya terapkan tapi ternyata saya juga pernah melakukan hal yang condong mencederai fitrah belajar anak. Misalkan saya pernah meminta duduk manis anak saya untuk menglapalkan angka-angka dari 1 sampai 10. Saat itu anak saya memang melakukan sesuai instruksi saya, menit berikutnya ngajir...saya tangkap lagi dudukan di kursi dan mulai melapalkan angka lagi. Ya Allah Ya Rabbi...ternyata ummi salah nak. Stop! sampai disitu. Semoga kedepannya lebih hati-hati lagi membersamai anak bermain dan belajar.

Nagh kali ini Izz meminta bermain dengan evamatnya. Akhir-akhir ini dia memang senang bongkar pasang evamat. Saya bantu membuat pila evamat persegi empat. Dan dia mulai memasangkan huruf-huruf kecil di evamatnya. Kalau sudah begini..saya tinggal mengawasi. Bisa nyambi pekerjaan yang lain hihihi.
"Ini kayak ulang (ular) mii" katanya berlari ke arah saya sambil menunjukkan huruf S
"Melilit dia..siung siung" (tangannya mencontohkan gerakan zigzag ala Izz)
"Waaah iya yaaa...seperti ular" dukung saya
Dia berlari lagi ke area evamatnya dan memasang huruf S
"Ini seperti pedang mii" katanya lagi. Yg dimaksudnya huruf t kecil kecil
"Gunung merapi" untuk huruf V
"Kue donat...angka nol.." untuk huruf O
Macem-macem imajinasinya yang kadang bikin saya berpikir oh iya ya..bener mirip wkwkwk.
Selesai terpasang semua. Dia lalu berlari mengeliling evamatnya sambil berucap 1 2 3 4 5 sampai 10. Kebiasaannya izz setelah berhasil sampai ke angka 10 dia akan melapalkan angka berikutnya bukan dari satu. Misalkan 2 3 4 dst atau start dari angka 2. Saya mulai menata untuk melapalkan dari angka 1. Sesekali dia sok english menyebutkan angka-angkanya. Hihihi

Bermain dan belajar hari ini ditutup dengan bermain peran tanpa instruksi. Dia mengambil sendiri tasnya.
"Mau kemana nak?"
"Inggnya (Izznya) mau ke cekolah dulu ya mii. Boleh?"
"Oh iya boleh donk. Hati-hati di jalan ya"
Dia lalu menciumi telapak tangan saya dan berbalik tersenyum.
Aakhh bocah 2 tahun ini serasa sudah anak SD saja. Kadang dia berucap ke saya mau sekolah di rumah saja sama ibu guru ummi. Lain waktu dia meminta mau sekolah sama kakak zidan (anak tetangga) kami.

#Tantangan10hari
#Level6
#KuliahbunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Tidak ada komentar:

Posting Komentar