Dimana cinta terbangun dari kelambu lelap, yang sedari tadi tertidur berteman mimpi. Tiba-tiba tersingkap dengan jelujur celah mentari, pelan menelisik celah jendela. Dia datang dengan perlahan namun tak bersuara, sudikah kiranya sang pemilik kamar menyibak kain jendelanya hanya sekedar memberi kabar padanya bahwa tidurnya semalam sangat nyaman, atau sekedar menikmati pahatan wajahnya yang gemuruh tapi merindukan...
Siang....
Ketika cinta bergumam pilu, mengendap-endap di bilik hati. Mungkin ia ingin mengetuk pintu dan meminta ijin sang pemilik hati untuk masuk, tapi iapun malu jika sang empunya bilik enggan membukanya atau setidaknya berbasa basi dengan minuman dingin ketika dia bertamu di siang hari saat terik bersekongkol dengan mentari.
Sore...
Waktu itu, terbilang lama aku membungkam kata pamungkas untuk kukirimkan padamu. Aku tak henti berpuisi tentang eloknya sang senja, yang datang serupa jingga dari bilik megah. Sesuatu yang menjanggal makin mendera
Malam....
Dan akhirnya hatiku benar-benar ingin meloncat, ingin mengabarkan pada jantung dan paru-paruku. Hai jantung berpaculah ritmemu untuk menyemangatiku, hai paru..kembangkan oksigenmu untuk menyokongku.
Dan akhirnya,...
Kudatangi kau, ketika sabit bersinar malu-malu di langit malam. Dan kupandangi wajahmu menyembul di balik pintu rumah. Matamu, hidungmu, wajahmu dan akhirnya kau mulai menyapa.... Yang membuat diriku selama ini canggung. Aku bilang "diam, jangan bicara" tapi aku yakin bahasa tubuhku cukup mewakili kalimat bahwa aku sangat canggung malam itu. "Hentikan kekonyolanmu"hardikku...
Tiga malam di rumahmu secara berturut-turut menggengam buku yang sama, tapi niatku untuk menggenggam hatimu. Tiga malam di rumahmu secara berturut-turut mengenalku pada ayah bundamu. Wahai gadis..."Apa yang ada didirimu, sedemikian rupa membuat hatiku ingin runtuh melewati segenap saluran pencernaanku"
Waktu itu aku masih berseragam putih biru, saat 7 purnama terlewati dengan galau menghalau...Mungkin saja kau lupa, tentang puisi yang kerap kuselipkan di bibir laci mejamu, sbuah janji yang pelan kukumandangkan dari nuraniku...Dan akhirnya bukan 7 purnama lagi, tapi hingga aku menyandang kata mahasiswa..tak ada yang bisa kujanjikan untukmu gadis...
Aku malu...
Petang di bangku kuliah...
Aku tahu itu namanya cinta pertama, hal menggila, sulit untuk terdefenisikan...namun aku bahagia..., aku tahu itu ada di awal petualanganku...mungkin untuk amunisi mencari calon istriku, calon ibu untuk anak-anakku. Untuk si gadis yang mengikis lubang rindu di hati, aku tak bertemu denganmu hingga aku sekarang, tapi untuk pembelajaran hakiki yang mengungah rasa kuucapkan terimakasih...^^
Kulepas kunang-kunang bersemedi di antara malam
Kunikmati udara yang tengah bertanya pada lintang dan bujur
Apa makna kepastian cuaca hari ini??
Setengahnya pasti atau seluruh meraja??
Cinta masih bertema penuh bercritra
Mengadu pada bayang tiap manusia
Dia terlahir sperti fitrah...
Meski pilu bergumam randu
Tapi mungkin hati bisa terpandu
Mencicipi yang tersendu pun terbilang rayu
Karna ketika ketik cinta bertata
Sepertinya hati akan bersahabat dengan naskah dunia
Jangan bunuh yang tersebab indah
Karena cinta melambung aroma pelangi^^
Ya ampun k'puji gara2 baca ini..
BalasHapustadinya saya mau curhat di blog,tapi saya pikira gak jadi.
tapi baca ini lagi.ehh mau beneran curhat di blog.
ahh #
tapi kata2nya keren :) suka :D
hmmmm mau bagi crita cinta pertamanya ya chank...ayo ayo...pngen baca sayya^^
BalasHapusKomentar dulu ah....senang liat hijau-hijau itu warna favorit saya.. hijau muda
BalasHapusah... suka.suka..suka...
BalasHapusmantap deh..
suka sama kata2nya..
BalasHapusteduh di senja.. hhhmmmm :)
bisa ga ya kyk gini nulis curhatan seindah ini :)
@dimas:tang kyu^^
BalasHapus@devi:ayooo nulis juga...
saya tidak meragukan keindahan yang ada di sini... dengan hijau putih, keteduhan pasti terasa nyata.. Walau bingung memaknai.. tp tetap merasa nyaman dengan untaian kalimatnya.. :)
BalasHapuskata2nya KEREEENN...^__^
BalasHapuscoolllll ... ^V^
BalasHapus@kak andro: itu artinya makna nda jelas ya kak...ckckck kasian saya...nulis apa adanya///wkwkwkw
BalasHapus@tante belo:makasih ya dah dijempol keren...matanya tante juga keren...hihih
@Mbak marisa:Hotttt....^_^
salam ukhuwah mbak...salam persohibloger-an dari makassar...(ndanyambung)