Rasanya…aku ingin menumpahkan
bergalon-galon air ketika air mataku tumpah ruah, agar tak ada seorangpun yang tahu
aku sedang menangis. Dan ketika hati ini gelisah dan riak air itu mengalir
tanpa diduga, aku ingin mereka melihatku ditengah gerimis, agar tak ada yang
bisa menerka bahwa suasana selagi mendung. Ingin rasanya berteriak bersama
petir dan ditelan deru kendaraan, agar tak ada yang tahu aku menyimpan sedih.
Setiap orang terlahir unik, dan
ketika mulai mengenal dunia, maka muncullah dengan proporsi sisi jahat dan baik
yang berbeda. Kita terbentuk dari ragam latar yang berbeda, tertempa dengan
cara yang berbeda hingga melahirkan pribadi yang tak sama. Wajar jika ada yang
tak saling cocok.
Allahu Rabb, ini adalah
pilihanku..ketika Engkau mengabulkan tiga harapku dalam waktu yang bersamaan
dan aku jawab dengan memilih ini. Tak kubayangkan, bahwa niat yang kurajut
sejak awal menemui tembok tinggi. Ada banyak perbedaan prinsip di dalamnya yang
mengharuskan aku mengelus dada. Aku tengah belajar mengatasi sebuah masalah
dari perbedaan anak manusia dimana aku adalah minoritasnya. Aku tengah
mengenakkan hatiku, dimana suasana menempatkan kebiasaan, prinsip dan sifatku
yang jauh berbeda sendiri dengan mereka. Aku tengah mencari jalan celah untuk
menjodohkan hatiku dengan mereka tanpa menggeser ke’aku’an yang kumiliki, sebab
aku tak ingin menjadi seperti mereka.
Hari ini,ketika empat belas hari
kulewati bersama. Maka aku ingin membawa sekeranjang dandelion dalam langkahku,
Hai…dandelion aku butuh ketegaranmu. Aku ingin membeli lebih sabar di pasar
ikhlas agar hariku tak memenjarakan senyuman. Aku ingin membungkam purnama
dalam kamarku, dan kuketik resahku dalam buntelan cahayanya, cukup aku dan
engkau rembulan yang tahu isinya.
Dan ketika sebuah hati, tingkah
laku dan kebiasaan menjadi penghalang berbeda. Maka mungkin cukuplah sampai
disitu, karena ketika prinsipku dengan si Pencipta mulai kalian tanggapi, maka
tak segan-segan aku meninggalkan tempat ini. Meski aku menyukai sesuatu di
dalamnya. Hanya saja, aku hanya sesederhana lukisan sketsa, aku masih terlalu
hijau untuk menjadi pendakwah atas segala yang digariskan Sang Kuasa. Hanya
saja, aku mulai dengan niat, maka aku berniat mengawinkan hatiku dengan apa
yang tertulis dalam peraturanNya
Ketika peraturan akanNya mulai
disinggung juga, aku hanya ingin meminta…smoga Allah melunakkan hati mereka,
smoga doa kawan-kawanku terkabulkan. Karena akupun ingin menangis ketika kita
membahas caraku dan caramu yang berbeda.
Kukecup malammu Rabb, dengan
linangan airmata sejak senja menjamah hatiku. Aku hanya hambaMu yang kecil,
dengan segala kesederhanaan dan kilasan khilaf. Raga ini suatu ketika menemui
lelah, dan dalam harinya kadang bertemu gundah, tapi satu yang
kuminta,..dekatkahlah ikhlasMu Rabbku.... Anugerahkanlah selalu senyum di
wajahku…
Aamiin…
Kepada Yang Terhormat,
DANDELION
KUTULIS dan kuselip di kibasan tiuapanmu…
Kemana engkau membawa…
KUHARAP tegar terjawab di perjalanan ini..
Pertamax, baca dulu mumpung blum dateng gurunya! ;-)
BalasHapuswaduh tak kira ini masuk draff, trnyata keposting ding..
HapusWish all the best 4 u... Keep your Spirit Sis.
BalasHapusMay Alloh give u all of u need..
Semoga Barokah
aamiin, smoga barokah
Hapusmakasih kang supportnya, smntara berusaha ini
wish keren....
BalasHapuslumayan nyesek....
emng yakin tu ma dandeliion..??
mending kirim lewat jne...
:P
kirim lewat JNE kemahalan bang, lewat dandelion cuma nitip via angin saja.. #eh???
Hapusuty kenapa? lagi sedih kah? ngga ji toh ...
BalasHapuslumayan, udah agak ter-netlarisir kak...btw walimahannya kapan kak??hari ini ato besok??
HapusSemoga Allah memberikan yang terbaik untukmu dan untuk mereka ya , mbak... :)
BalasHapusaamiin ya Rabb, makasih Unni
Hapusserasa dengan ku saat ini............
BalasHapusyaaaa akhirnya bisa sepaham dengan kak Rima lagi, smoga kita berdua diberi petunjuk olehNya, smoga endingnya menyenangkan kak..smangat slalu,mari saling menyemangati...
Hapuswah speechless.. mau komen apa ya??
BalasHapussemakin banyak kita mengharap kepada manusia maka semakin banyak pula kita berpotensi untuk terluka..
makasih mbak nasehatnya,...
Hapushmmm...kk bingung mau komen seperti apa, smoga Allah memeberikan yg terbaik untukmu, untuknya dan untuk mereka, agar tak ada hati yg tersakiti dengan perbedaan ini :), keep spirit uti, allah yubarik fiik.
BalasHapussyukron bertubi2 buat kak Tia,,..makasih smangatnya, bakal di manfaatin baik2 deh
Hapushanya ingin menulis sesuatu untukmu
BalasHapuskapan aku bisa belajar membuat tulisan seperti diatas.
wuaallah, kak insan mah jagonya kalo nulis ginian...uty cuma iseng saja curhat di blog, ehh ternyata lupa di simpen d drafff
Hapusmabok gara-gara katanya nih saya kak ...
BalasHapuswakkwaka racikannya gilee -____-"
nice one. as usual
lha kok mabok??astagfirullah...^_^
Hapusslamat datang di lapakku yang sederhana kang hidayat,salam ukhuwah..
BalasHapus