Tak selamanya, apa yang menjadi
kekuatan pikiranmu akan mempengaruhi segenap orang yang ada di sekitarmu. Tak
selalu, apa yang lisanmu terucap bangga adalah sebuah kebanggaan bagi orang
lain. Tak selamanya apa yang menurutmu super duper keren adalah hal yang sama
ajaibnya dengan terkaan pikiran khalayak. Apa yang tertangkap jingga di matamu
tak selamanya tersebut indah oleh hatimu, mungkin saja yang lain menganggap itu
hal biasa dan kau lebih menjunjung hijau ketimbang lembayung, atau monomer
duakan haru biru ketimbang nila. Tak ada yang menyangka bukan, karena kita
manusia adalah hal yang relative, semua kembali kepada apa yang diterjemahkan
seenak indah oleh mata dan pikiran dan tak lupa berkolaborasi dengan hati.
Makin kesini, aku makin
mengetahui…ternyata dunia menyimpan ragam pundi karakter yang mendiami raga
manusia. Kadang aku menangkap lucu apa yang menjadi keseharian mereka, kadang
aku menangkap lugu apa yang menjadi pendirian mereka. Dan tak ayal hariku kerap
terlukis indah karena ragam itu. Hidup seperti pelangi, indah bukan??
Menelusuri sekat lekukan mereka,
seperti bermain dengan kelak keluk riak air. Indah, menyejukkan dan kadang
terombang ambing. Akan ada banyak celah yang ditemukan untuk menghubungkan diri
dengan arena permainan mereka. Akankah kacau ujung saja, atau tertafsir dapat
menikmati puncak dari gunung es atau sekedar mengapung bersama serpihan patahan
es. Semuanya penuh dengan cerita, lumpuh dengan kisah.
Aku ingin menari bersama ribuan kupu-kupu bersayap hijau di tengah
hamparan dandelion yang mengembang. Aku ingin berselancar di seluncuran padat
es dengan mantel tebal sambil berseru kaget pada hamparan salju di depan mata.
Aku ingin meneriakkan namaMu di puncak tertinggi dengan mata yang berbinar
menatap lembayung senja seperti aku memandangi layar monitor. Huaaahhh!!!!! Seperti
apa gerangan????
LUAR BIASA!!!! Dan akhirnya aku
bisa mengenalmu, dan akhirnya kita saling berkenalan. Meski tak tau sepenuhnya
apa yang mendiami jiwamu, tapi akhirnya kita dipertemukan. Dan ajaibnya, tak
hanya kamu…aku akhirnya bisa berkenalan dengan kamu yang lain di sudut bumi
lain, tentu dengan panggilan yang berbeda. Walaupun ada dengan panggilan
sama,jelas aku bisa membedakan yang mana kamu dengan kamu yang lain^_^
Aku pikir, salah satu dedikasi
tinggi yang dianugerahkan sang Khalik untuk kita para hambanya adalah ‘label’
dari ke’aku’an masing-masing kepala. Sejauh mana kita memaknai batang tubuh
yang bergerak bersisian. Bebas menempanya seperti apa, dan karena kebebasan
itulah, salah satu atau bahkan salah banyak dari kita melampaui batas. Entah itu
aku, kamu atau kamu yang lain. Maka karena itu pula aku berpikir, mungkin
itulah gunanya sang Khalik menciptakan banyak kamu..kamu dan kamu yang lain. Untuk
apa coba???yaaa mungkin untuk menjadi alarm bagiku, untuk jadi pengingat
baginya, untuk jadi contoh untuk kita???Mungkin!^_^
Yang pasti, poin pencerahnya
adalah…setiap manusia terlahir unik. Setiap manusia berhak untuk punya kisah
dan berkisah. Dan setiap manusia punya rahasia, apa rahasiamu??apa rahasiaku???
Aku untuk saat ini belum mau berbagi….mungkin bisa, untuk bagian-bagian kecil
saja, karena untuk hal lain…aku menempatkannya sebagai miniature tersendiri,
tersimpan apik dalam museumku^^
Aku bahkan tak perlu
melafazkan namamu untuk menghadirkan rindu untukmu, karena kamu tlah ada sejak
tadi berdiam di pojok hatiku
Boleh saja, daun kering
menggelepar menurut pada tiupan angin, tapi tak kubiarkan rindu tertiup begitu
saja tanpa penawar
Hei kamu…kamu dan kamu…
Aku ingin bilang rindu,
tak kelu lidahku terucap
Hei kamu…kamu dan kamu…
Aku ingin menyapamu
lebih banyak lagi,
Hmmmm smoga saja aku
punya skenario lebih banyak untuk mengenal kamu,,…kamu dan kamu..
Karena ternyata
merindui kamu..kamu..dan kamu…semacam doping untuk keselarasan hidupku^^
_Uty_#eaaaa
* Maka bertaaruflah...banyak temen banyak rejeki katanya...^___^
banyak teman banyak ilmu, banyak yang bantuin, banyak pula tempat berbagi dan banyak juga yang kasih kado #eh :P
BalasHapusbanyak juga yang ngasih kado...wkwkwk idem dah kalo gitu mbak...^_^
HapusBanyak pemilihan katanya yang aku suka..
BalasHapus"Apa yang tertangkap jingga di matamu tak selamanya tersebut indah oleh hatimu" <-- salah satunya, salam kenal :)
btw ada yang menyebut dandelion disini ;)
aku baru sj dari lapakmu mbak, sayang mbaknya pasang verifikasi,..jadinya aku nda bisa ngasih komentar (lg bermasalah sama browsr)
Hapusaku suka dandelion!!!makasih kunjungannya, salam ukhuwah^_^
dan kita diciptakan dengan karakter yang bermacam ragam, hey kamu aku juga ingin mengenalmu lbh dekat, selalu suka dengan tulisan uty ...:)
BalasHapusmakasih kak Tia, aku juga slalu suka dengan tulisan kak tia di rumah Tulip^_^
Hapusmaha indahnya Allah, yg menciptkan ragamx batang tubuh beserta yg menjiwainya. . .serta indahnya skenario Allah yg tlah mempertemukan aku dan kamu dlm salah satu penggalan kisah hidup utk saling mengenal. mdh2an ukhuwah ini mnjd slh satu yg kamu rindukan. bangga pux tman berbakat menulis sprtimu uty. . . keep writing y!! nt_
BalasHapusmakasih juga sudah menjadi bagian dari kisah hidupku,...tapi heiii kamu siapa sih??
HapusKenalin satu kak...
BalasHapusWAKWKAWKAKWAK
*kaburrrrr*
waaah boleh boleh, mau dikenalin ke yang mana ni???
Hapusckckckckk dasar kau cank!!!
bener tuh banayk teman banyak rezeki, banyak bersilaturahmi juga
BalasHapusiya bener mba lidya,,utamain silaturahmi^_^
HapusBerkunjung lagi di sini setelah sekian lama bersemedi. :D
BalasHapusAku baru membahasnya dengan sahabatku tadi terkait dengan tema yang sama di tulisan ini. Mengapa kita diciptakan berbeda-beda? Karena kita perlu persepsi berbeda tentang "aku" dari "mereka".. Persepsi yang membantu memperlihatkan ion negatif kita seperti apa rupanya..Persepsi yang membantu menarik kutub positif diri ini tuk juga mengenal kutub postif yang lainnya.. Kembali lagi kepada pribadi. Menerima persepsi itu sebagai bencana, ataukah sebagai nikmat?
Jalinan ukhuwah memang menghasilkan candu bernama senyuman, salah satunya..
slamat datang..stelah lama tak berkunjung...
HapusMasih, tentang hijau dan kesejukan hati.. :D
Hapussiapakah gerangan kamu yang disebut bertubi-tubi sampai 3 x itu? yang dirindui uty?
BalasHapus#salahfokus maaf :)
hmmm kak icha kagak seru ding...kamu untuk kak icha, kamu untuk kak icha lainnya dan kamu lainnya untuk kak icha yang lain di muka bumi...wkwkwkwk
Hapushai kamu... kamuu..lagi apah? apakah kau merindukanku juga?? :D
BalasHapushei eyang..diriku merindu disini...kita terpisahkan selat dan lautan...wkwkwk apa kabar om vinonya???
Hapuskamu kamu kamu lagi #EEh malah nyanyi.
BalasHapusbagus kak kata-katanya walau ada bait yang agak maksa tapi bagus kok
btw ini kunjungan perdana juga saih kalau gak salah :)
salam kenal
wuihhhh agak maksa:(????
Hapusya udah salam kenal dah
hahahahahhaaha.......kayaknya bahagias sekali menulis ini
BalasHapushmmmm apa kabar dek??lama nda denger kabarmu
Hapusmakasih kunjungannya ya^^
salam kenal dulu mba,, :D
BalasHapussalam kenal..salam ukhuwah^^
Hapustulbanyak teman banyak rejeki tapi liat dulu kayak apa sifat temannya ya.
BalasHapusbener mbak...^_^
Hapustulisan yang sangat menarik dengan pilihan kata yang indah teruntai... , sepakat dengan sang cerpenis bercerita, banyak teman banyak rezeki, banyak ilmu yang bisa diserap, banyak keceriaan dan banyak hal menyenangkan lainnya. hehe.
BalasHapussalam kenal dan kunjungan perdana yaa.... sekalian saya follow boleh? :)
salam ukhuwah..salam kenal mbak.,sepertnya aku pernah brkunjung ke blognya^^
Hapusmakasih kunjungannya^_^
setelah baca, ini artikel yang berbobot juga ya,, dari kata katany sangat jelas dan mudah di fahami,,, keren dah,,, semoga sukses aja,,,
BalasHapussukses juga buat obat herbal varises
HapusSaya setuju dengan "banyak teman banyak rezeki", saya pun senang memiliki banyak kenalan. Saya memiliki banyak teman tapi kalau sahabat jumlahnya masih terbatas. Karena saya lebih mementingkan kualitas dibanding kuantitas. Salam kenal :)
BalasHapusemang lebih banyak temen kan mbak...karna nda semua temen bisa jadi sahabat,,^^
Hapussalam ukhuwah^^
ya tergantung temannya juga sih. Banyak temen kalo kebanyakan dari mereka tukang besi. Ujung"nya baju kita yang terbakar. Banyak teman dari kalangan penjual parfum aja lah ya. Biar baju kita ikutan wangi
BalasHapusheheheh...kalo kang rizky tukang apa donk??^___^
Hapusbanyak teman banyak rezeki,,,
BalasHapussetuju banget,,,
salam kenal,,,salam ukhuwah
Hapusmakasih dah mampir^^
kamu, kamu, kamu, begitu berarti dalam hidup ini....
BalasHapus[fotonya seru banget mbak]
ku bahkan tak perlu melafazkan namamu untuk menghadirkan rindu untukmu, karena kamu tlah ada sejak tadi berdiam di pojok hatiku
BalasHapusHei kamu…
Aku ingin menyapamu lebih banyak lagi,
Hmmmm smoga saja aku punya skenario lebih banyak untuk mengenal kamu,
kata2 ini mewakili komen q....