Kemarin, aku mengantar kepergian
seorang kakek ke peristrahatannya yang terakhir. Ini kali pertama,seumur
hidupku menyaksikan langsung bagaimana prosesi penguburan jenazah. Sebelum-sebelumnya
aku hanya berdiri mengawasi dari jarak jauh, tapi kali ini aku menyaksikan
sendiri, dari awal peti di turunkan hingga liang lahat ditutup dengan tanah. Kuucapkan doa untuk kepergianmu kek, smoga Allah memberikan tempat yang lapang untukmu disana, aamiin....
Jika ada yang tak berguru pada
kematian, berarti kamu keliru. Berbagai macam elemen rasa campur aduk saat
pemakaman, justru sebuah pembelajaran kisah dan kasih termulai dari peristiwa
itu. Tentang bagaimana, si almarhum meninggalkan para orang yang dikasihinya,
tentang bagaimana ia meninggalkan cerita dan menorehkan jejak sejarah selama
rohnya masih melekat bersama raga. Tentang bagaimana kuasa Allah yang hanya
memberikan kita nyawa sebagai hal yang sementara, tentang sebuah teguran mutlak
bahwa sesungguhnya kita bukanlah sebuah yang ‘mutlak’, tentang bagaimana orang-orang menangisi kepergian kita dan berdoa. Tentang bagaimana orang
sekitar memandang kepergian kita sebagai simpatik ataukah berita gembira.
Pemakaman…aku belajar banyak hal dari peristiwa itu.
Aku jadi berpikir, apakah bekalku kesana sudah lebih dari kata 'cukup'??. aku hanya seorang hamba Allah yang terlahir dengan gender perempuan, akupun layaknya manusia normal yang jauh dari kesempurnaan. Kadang ketika khilaf, aku pun bisa bertindak di luar batas. ketika bahagia, bahkan aku hanya berucap syukur dan selebihnya melompat tidak karuan. MengingatMu ketika cobaan terasa berat, dan bergembira sendiri ketika nikmatMu kuperoleh. Akh..Allahu Rabb, dengan cara apa aku bisa lebih mencintaiMu. Sementara peraturanmu terlukis jelas seperti celupan merah dalam adrenalin darah. Seperti torehan kata dalam sebuah prasasti.
Hidayah adalah sesuatu yang dicari, bukan sebuah doorprice yang bakal mampir sendiri. Mungkin aku masih butuh berkawan dengan mereka para insan muslim. Smoga saja, langkahku tak ternoda dengan ajakan mendosa...sebab kuakui aku takut pada siksa api neraka.
Pemakaman adalah wisata hati untuk menguak kekakuan
hati yang membatu.
Berkunjunglah pada pemakaman, maka kita belajar tentang menghargai kehidupan
maka mari kita belajar...
Berkunjunglah ke rumah sakit, akan kamu jumpai pesakitan ketika menghembuskan nafas terakhir
Berkunjunglah ke penjara, akan kamu jumpai narapidana ketika terjerat hukuman
Berkunjunglah
ke rumah sakit jiwa, akan kamu jumpai mereka yang memiliki kecacatan
jiwa tapi hatinyapun tak kalah bersih dari si suci
Berkunjunglah ke panti asuhan, akan kamu jumpai senyuman mereka yang tak seberuntung dirimu
Berkunjunglah ke kolom jembatan, emperan jalan..akan kamu jumpai wajah mereka yang mengerti akan kerja keras
Berkunjunglah...berkungjunglah...
Ketika hatimu terasa kaku dan membatu
Maka teguran dan nikmat syukur slalu terselip di sana....
Aku tahu, ceritaku akan hanya tinggal kisah
Suatu saat nanti....
Aku tahu, aku akan hanya tinggal nama
Suatu saat nanti,
Kita bukan berguru pada kematian, tapi selalu mengingat akan adanya kematian, karena setelah maut menjemput semua amal terhenti, kecuali 3hal: Amal Jariyah, Ilmu yang bermanfaat dan Anak yanh Shalih/ah.
BalasHapusTulisanmu sungguh Indah Uty... selalu suka
makasih dah berkunjung kakak...
Hapushmmm saya mah belajar dari proses kematian,...tentang bagaimana hubungan timbl balik manusia, etc..tapi emang sih kak, banyak tempat belajar lagi..bukan cuma belajar dari sebuah kematian
TFS, uty
BalasHapusinna lillahi wa inna ilaihi rajiun
turut berduka cita
Kak icha....kangen., saya mau dapat siraman rohani buat jadi ibu rumh tangga...hihihi
Hapusdari tulisan ini kita senantiasa diingatkan akan kematian ya.
BalasHapusmakasih mbak lid,..
Hapussesuatu yang kadang kita lupakan tapi suatu waktu datang tanpa kenal waktu
kematian adalah hal yg kita tunggu jangan sampai kita lupa kalau kita menunggunya...
BalasHapus;)
iya...smoga kita dimatikan dalam keadda khusnul khotimah...aamiin
Hapuskembali mengingatkanku akan mati.... "apakah bekalku ke sana sudah lebih dari kata cukup..??" mari belajar dari peristiwa... :)
BalasHapusmari belajar...apa kabar kak andro...lama nda bercuap
HapusSemoga Allah memberikan tempat yang istimewa untuk Sang Kakek..
BalasHapusSemoga kita bisa mati dengan meninggalkan nama yang baik di hati orang-orang. Ammiinn..
Bergetar hati ini ini ketika membaca hal2 tentang KEMATIAN, dan tangan ini bergetar ketika menuliskan komentar ini. Semoga kita mendapat Husnul Khotimah. Ammiin
aamiin...
Hapusmakasih kunjungannya kang tatang...^_^
Dari-Nya kita berasal dan hanya pada-Nya Qt juga akan kembali....
BalasHapusbener jeunk ratih...
HapusSetiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian ...
BalasHapusMakasih mbak sudah mengingatkaan ...
ya ya...dan makasih juga dah berkunjung mbak
Hapussalam ukhuwah^^
terima kasih mb, sdah mengingatkan..
BalasHapusttg ini, yah kita hrs selalu ingat...
Mmpung mash di dunia kita berbuat kebaikan setiap waktu tnpa mengenal #lelah.
hanya share,smoga bermanfaat^^
Hapusteringat sebuah kisah
BalasHapus"yang paling dekat dgn kita adalah kematian. Sebab kematian adalah PASTI.",kata sang Guru kepada muridnya
kisah???ceritain donk kak...biar tambah gimanaaa gt
HapusTurut berduka cita ya...
BalasHapusTak semua manusia menyadari bahwa tujuan akhir dari kehidupannya adalah kematian itu sendiri. Menyaksikan prosesi pemakaman mgkn salah satu cara untuk mengingat hal itu.
iya makasih mbk zaci,...smoga kakek mendapat tempat yang layak di sisiNya,aamiin
Hapuspemakaman selalu mengajarkan kita untuk tabah dan berusaha menjalani hidup dengan sebaik-baiknya. karena hanya ada satu kesempatan kita untuk hidup di dunia ini. thanks for share, kak :)
BalasHapusiya mbak...aduh padahal masih banyak yang perlu diperbaiki dalam hidup ini,...makasih kunjungannya^^
Hapushidup hanya sementara.. sudahkan kita memberikan yang terbaik untuk hidup kita..?
BalasHapussmoga...smoga...
Hapussalam ukhuwah, salam kenal kang ibnu
"Dimana saja kalian berada, kematian pasti akan mendapati kalian meskipun kalian berada didalam benteng yang tinggi lagi kokoh" (An Nisa : 78)
BalasHapus"Perbanyaklah kalian akan pemutus kelezatan hidup, yaitu kematian" (riwayat Ibnu Majah dari abu hurairah)
makasih kunjungan dan komentarnya, sangat bermanfaat
Hapussalam ukhuwah^^
Subhanallah, sungguh dimanapun kita berada ingatlah kita pada akhir perjuangan hidup kita yaitu maut.
BalasHapusSudah lama tak berkunjung ke rumah yang sejuk ini.
Aga kareba mba Uty?,
Oh iya, ada yang baru juga di blog saya nih mba The Ocean
waaah kang yudi, nulis cerpen ya??? dah baca..tapi blum ngasih komentr sih...browser lagi bermasalh...blum update, #lupa^^
Hapusmantap kang
Berdesiran dada saya membacanya, hmmmm..... semoga kita senantiasa mendapatkan rahmat-Nya.
BalasHapusaamin...smoga kita slalu mndapat rahmatNya
Hapussalam sukses gan, bagi2 motivasi .,
BalasHapusHargailah hari kemarin,mimpikanlah hari esok, tetapi hiduplah untuk hari ini.,
ditunggu kunjungan baliknya gan .,.