Kamu
belajar dengan mudah dan cepat seperti membalikkan tangan, atau sekedar
menjatuhkan bola bekel ke lantai dan secepat kilat kembali mengudara. Kamu
selalu begitu, dengan cekatan mendiami seluruh wadah. Selebihnya, aku akan
hanya memandangimu melompat kesana kemari seperti tupai membagi makanan,
sekilas terlihat tawa lepasmu dan perbincangan yang kerap kamu rajut bersama
orang pinggiran. Aku selalu mengangumi hatimu yang seperti itu. Katamu…manusia
tak ada bedanya, maka tak ada larangan untuk saling menyapa. Dan aku slalu
sepakat tentang apa yang kamu bentuk dan melepasnya berlarian di ruang otakmu.
Selalu kreatif…
Kamu…hai nikmat
berbagi
Kamu
yang membangunkan tidurku lebih banyak ketimbang suara alarm dari jam wekerku
sendiri. Ketika sebaris saja dari pesanmu terdengar gendering telingaku, mengusik
mimpiku. Mungkin kita akan terlihat seperti sepasang kekasih, aku selalu
menginginkan hal itu…Teramat sangat.
Kamu…hai nikmat
subuh
Ada
yang bilang kamu adalah surat cinta terindah sepanjang zaman, ada pula yang
bilang kamu tak lain adalah kunci seluruh pintu di dunia,sekalipun pintunya
terbuat dari baja. Cukup mencuri ilmu dari tiap lembaranmu, niscaya segala
pintu akan terbuka lebar. Aduhai…sebegitu hebatnya kamu ya??Dan aku tak heran,
kamu bahkan pernah membuat hatiku berkedut dari tahtanya ketika seorang adam
menggaungkan kalimat demi kalimat dalam tubuhmu. Meski aku sadar, ialah hal
yang tak boleh ketika aku menyimpan rasa mendengar lantunan nada asmaMu dari
seseorang yang tak bertalian darah denganku
Kamu…hai nikmat
Al-Qur’an
Dan
heii…karena kamu, aku seperti melihat pemandangan Jumat ketika jarum jam saling
bertumpuk di pertengahan hari, tapi kali ini terasa double dan berpindah pada belahan bumi malam. Ketika aktivitas
rumah agung tak berhenti selepas Isya saja, dan aku bisa mendengar takbir untuk kesekian kali
berulang
Kamu…hai nikmat
tarwih
Lalu…selepas
syahdu aku menahan gigil menghadap apa yang tlah terkaruniakan pada kami.
Ketika Rabb menurunkan para malaikat untuk ikut mendoakanku. Yang memberikan
segenap titik berkah pada tiap suapanku. Ini adalah sesuatu yang berada di luar
kebiasaanku, bahkan menyentuh sarapanpun tak biasa kulakukan, tapi aku
mengenalmu sebelum sarapan dan setelah makan malam,..
Kamu..hai nikmat
sahur
Setelahnya,
setetes tengukan air saja terasa mengenyangkan pada tiap jam yang terlalui
tanpa sesuap setelah fajar tersingsing. Pelataran senja adalah pertanda ketika
kamu tiba. Ketika temaram jingga berlari kecil mendahului pekat terjun ke
kelambunya.Waktu itu, setenguk air menyapa ujung lidahku dan melebur bersama air
liur. Betapa aku mengangumi pelampiasanmu…,selalu melegakan
Kamu…hai nikmat
berbuka
Aku
berkenalan dengan kalian para lukisan nikmat yang selalu bersejawat dengan
kandungan kedamaian. Aku masih malu untuk berbagi tentang apa yang kalian bawa
atau apa yang harus kulakukan lebih jauh dari keberadaan kalian. Sebab aku
masih selalu dalam tahap mempelajari kalian tanpa penuh dengan hamparan ilmu
akan kandunganmu. Aku mengaku muslim, tapi tak mengenal sempurna apa yang
kalian miliki.
Ada
yang pernah berkata padaku, teruslah begitu. Maka mungkin kamu akan menemukan
titik temu untuk menjadi seorang muslimah sejati. Sebuah ujung pencapaian yang
lebih membanggakan ketimbang pencapaian akademik. Sesuatu yang slalu aku
agungkan di bangku sekolah sampai perkuliahan sampai menutupi cahaya dari tugas
yang sebenarnya kuemban sebagai wanita. Yang karena mengenal kalian, defenisi
sebuah kebahagiaan harus aku revisi sedetail mungkin.
Berinteraksi
dengan kalian adalah sebuah keunikan yang luar biasa. Di perjalanan Ramadhan
yang akhirnya mengerucut menemui penghabisan. Kemudian berlalu….
Dengan
asma Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Ya Allah, limpahkan shalawat atas
Muhammad dan keluarganya. Maha Suci Dia yang memiliki keagungan paling tinggi
dan paling luhur, Maha Suci Dia yang memiliki kebesaran paling mulia…
Aku
ingin bertemu dengan kalian di bulan sama di tahun depan, Rabbku, smoga Engkau
mengabulkannya,,aamiin…..
Dengan ini, kumohon
dengan sangat….
mohon maaf lahir batin ya
BalasHapusOhh tiga orang ki bersaudara ka?
BalasHapusEhmm..
cepat balik yak :))
Minal aidzin wal faidzin..
BalasHapusmaaf lahir batin..
:)
kamu .. hai dear uty ... selamat hari raya juga ya :)
BalasHapusSalam.
BalasHapusMohon Maaf lahir dan bathin..
sukaaaa!! b^^d
BalasHapusADUUH jatuh cinta lagi deh sama tulisannya kak uty..subhanallah..
BalasHapuskak uty, kangenn..cepat balik, salam sama keluarga di kampung:D
Selamat Idul fitri mohon maaf lahir bathin.. salam untuk seluruh keluarganya.. :)
BalasHapussayonara...
BalasHapusindul fitri ...
eh idul fitri moso indul hadeh ngakak sndiri saya salah ketik neng fuji
BalasHapussaking smangat ya mbak nur..jadinya indul huhuhu
Hapus