Mungkin aku tak segamblang kalian
ketika berucap lisan, maka tulisan adalah daur ulang dari siklus sebuah
pengucapan. Dan rasa tiap individu berhak untuk berintermesso dalam topic pembicaraan.
Sebrapa besar otak berotonomi mencipta imajinasi, sbrapa besar lingkungan
terendap pada fundamental rasa yang mungkin saja terbayang arus, lalu
berfragmen bersama. Kembali lagi, setiap orang berhak dan punya cara istimewa
untuk berucap ‘ada’.
Adalah kelabu ketika aku yang
awam dihadapkan pada pembicaraan yang mungkin tak kutau titik temunya. Adalah ganjil
bin aneh,ketika tiba-tiba seorang sahabat bercerita lika liku rasa hatinya yang
menurutku belum jadi sebuah masalah^_^. Adalah gamang ketika dia tiba-tiba
menohokku dengan meminta pertanggung jawaban atas cerita yang dibeberkannya,
sementara aku hanya diam dan tersenyum kaku. Bukan karena aku tak tau
berpendapat, tapi aku tengah mencari jawaban yang bisa membuat tersenyum. Bukan
karena tak ada misi untuk menyelamatkan hatimu,sama skali bukan. Aku tau…,katakanlah
itu adalah sebuah kewajibanku untuk menampung keluhmu yang terpapar cinta…
Tuhan menggunakan metode
spektakuler untuk mengaduk hati para hambanya. Kadang kedutan yang mengilukan
menjadi hal yang terindui. Terdengar tak waras???tapi itulah perundang-undangan
politik dunia yang juga berlaku dalam dunia ‘rasa’. Sesuatu hal yang kerap
mengalami perubahan tapi kerap tak terpecahkan. Berlari sesuka hati seperti
angin tanpa tahu bejana mana yang tengah menampungnya, berputar sesuka hati
seperti jarum jam yang tak tau tengah menunjuk angka berapa, seperti anak panah
yang melaju tanpa bertanya pada arah mata angin yang membawanya.
Aku mengenalmu sebagai sahabat
yang penuh rasa pengertian. Cinta yang tak terketahui kemana ia bermuara,
apalagi kita belum tahu benar adanya untuk dirimu, adalah hal yang sia-sia
untuk memasukkan ke dalam salah satu arena otakmu yang musti kamu pikirkan. Kali
ini biarkan ia mengalir, biarkan kuasa Rabb yang mengatur kemana akhir cerita. Aku
cukup memberimu sedikit argument tentang pendapat mereka yang pernah
mengalaminya dan setidaknya bisa berfikir jernih ketika itu^^
ODA said :
“Ketika yang terkasih
harus pergi menghadapNya, maka air mata pun tak cukup melukiskan kehilangan.
Lalu…makhluk Tuhan mana yang bersedia menjadi sandaran hati. Hei, jangan
berpikir lama tentang cinta yang tak tentu sementara ada permasalahn yang lebih
urgen daripadanya
KRIBO said:
“Laki-laki juga punya
cara tertentu untuk menyembunyikan sesuatu yang ingin disampaikan”
JANGKUNG said:
“Kamu ini, belum ada
apa-apa yang perlu dikhawatirkan, lebih mending bercerita tentang gank kita
yang tak pernah saling menyapa lagi”
ALARM said
“Brapa no hp temanmu
itu Ty, biar aku yang nasehati. Sepertinya masalah sperti ini harus langsung
ngomong sama yang bersangkutan”
UTI said
Sahabat….bulan ini adalah Ramadhan. Bulan yang teramat kunantikan
sejak aku meninggalkan Ramadhan tahun kemarin. Bahwa Ramadhan adalah sebuah hal
yang teristimewa. Seperti mendudukan sebuah poci rawan pecah dalam etalase
kaca. Hati-hati dan penuh harap, begitulah kisah untuk menyambut dan
menjalaninya. Sungguh teramat langka dan mendamaikan. Bukannya aku tak ingin
menapik kisahmu dengan menjadikan Ramadhan sebagai prioritas utama. Tapi kisahmu
tak rumit, hanya sekedar ingin tahu tentang rasa dia sang ‘adam’ kepada hatimu.
Aku bilang,…ini terlalu awal untuk berargumen kawan…
Berkawanlah pada Ramadhan, yang sebentar lagi pergi. Sebab cintaNya
lebih mengenyangkan dari cinta manapun. Tegukan rasanya lebih melapangkan dari
cinta manapun. Katakan wahai sahabatku…hatimu butuh kereta uap untuk
berselancar bersama kepulan sepoi sang angin subuh, butuh bercengrama lama
dengan kesibukan tarwih. Aku menyayangimu…karena itu aku tersenyum mendengarmu…
Hai kamu….kami sudah berembuk awam tentang kisahmu, jadi aku harap tak
ada lagi dulangan duka di sela senyummu.^_^
tak terasa ramadhan hampir berakhir ya
BalasHapusBegitu indah mendeskripsikan realita dalam sebuah rentetan kata.. namun kadang justru terasa sebagai sebuah hiperbola kehidupan, tatkala kita nilai dari sebuah perspektif skeptis - kritis dengan terlalu menuntut sebuah spesifikasi makna. Semoga kita tetap mampu menikmati indahnya romantisme Ramadhan.
BalasHapuskadang saya agak bingung menangkap makna melalui sebuah tulisan
BalasHapustapi saya membacanya bagus walau untuk dapat memahami makna tak cukup sekali membaca
salam
tulisannya eang best puji mah.ehheheh
BalasHapussemakin cantik dan cerdas pilihan kata2 nya. ajari aku dung Uty untuk bisa menemukan dan merangkai kata se cerdas dan secantik ini
BalasHapussalam sukses gan, bagi2 motivasi .,
BalasHapusBersabarlah dalam bertindak agar membuahkan hasil yang manis.,.
ditunggu kunjungan baliknya gan .,.