Selasa, 04 Februari 2020

Temukan keluargamu...

Stelah telurnya menetas, akhirnya jari makhluk hidup daah. Dah tentunya butuh makanan. Setelah sharing makanan di hutan belantara, lalu mengambil bekal untuk dipahami, sekenanya yang penting, perlu dan mendesak. Sempat 'hampir' jadi pemegang kunci terakhir saat stor potluck, dikarenakan katroisme. Audio video sudah selesai sehari sebelumnya tapi dikarenakan sinyal dan ketidaktauhan edit. Skak mat deh di injury time. Tapi pada akhirnya terselamatkan.

Welcome to the jungle yang penuh dengan kemegahan ilmu pengetahuan. Saya icip-icip beberapa yang penting. Sambil berharap ada waktu longgar untuk memamah biak semua potluck

Ternyata setelah itu ada kejutan yanh menunggu kami. Tantangan selanjutnya adalah merenung kebutuhan apa yang paling mendesak dan penting yang ingin dikuasai. Saya dengan mantap langsung memilih manajemen emosi. Saya adalah pribadi dengan kondisi ibu full time di rumah membersamai 2 anak saya yang masih balita, ditambah suami yang sering safar keluar. Sehingga mau tidak mau saya banyak berperan ganda menjadi ibu dan ayah untuk anak-anak. Walaupun suami saya masih bertemu via video call tapi yang berupa wujud sayalah yang menemani anak-anak. Di tengah situasi dan kondisi seperti itu maka emosilah yang wajib saya pelihara. Saya belajar dari kondisi-kondisi sebelumnya. Bahwasanya ketika emosi saya stabil maka yang lain bisa ngikut termasuk manajeman waktu, dan begitu pula sebaliknya. Ketika manajemen emosi ambruk, rapuh maka meledaklah saya.

Setelah itu kamipun nyemplung ke WAQ. Setelah hampir 200 yang bergabung, maka divotinglah rumah kita pindah kemana biar tidak sempit dan available buat semuanya. Hasil voting kami pindah rumah ke telegram. Nagh..berawal dari telegram, maka mabok chat pun melanda, bak tsunami chatingan masuk. Dalam lima menit puluhan chat akan bertumpuk. Saya mencoba mengimbangi tapi pada akhirnya terkalahkan. Mencoba menumpuk lalu manjat ngos ngosan. Endingnya kami akhirnya diharuskan mengisi form. Disana ada pembagian rumah kecil lagi. Di antara manajemen marah, innerchild, self healing, konflik. Di menu makanan ini saya lumayan lama merenung. Antara self healing dan konflik. Tapi akhirnya saya memutuskan untuk masuk ke manajemen emosi kelas konflik. Ada banyak konflik yang harus saya selesaikan dalam intern keluarga kecil saya, sampai akhirnya saya siap louching tameng menjadi ibu yang bahagia. Oh iya sebelum mengerucut ke grup WAG konflik. Grup tele kamo akhirnya punya nama. Grupnya diberi nama Inside Out Family

Grup keluarga kecil saya berjumlah 25 orang. Semoga dengan keluarga kecil ini bisa sama-sama membenahi diri dengan konflik yang terjadi dalam rumah tangga kami




#janganlupabahagia
#jurnalminggu3
#materi3
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar