Senin, 19 September 2011

Aku vs Di bawah lindungan Ka'bah

19 September 2011...aku dibangunkan ketukan pintu bapak kost,uring2an aku sabet kerudung dan rok lalu membuka pintu kamar
"Kenapa kek?"

"Kemarin, kunci kamar sebelah di taroh dimana?"
"Disimpan Kak Awal"
Kakek mangut2 kemudian berlalu.ALAMAAAAAAAAAAAKKK NDA PENTING SANGAD!!!pagi2 begini  kedar kedor pintu cuma nanyain kunci kamar. PLETAK!!

Kembali tekan kontrak dengan pulau kapuk, ya sejamlah sebelum beraktivitas. Belum 2 menit berbaring, tiba -tiba munchuwasho munchowasho...sms masuk
"Kenapa kemarin nda datang??" SMS dari seorang sahabat,..WUALAAH saya lupa menepati janji. Kemarin aku ada janji buat benerin printer teman yang saat ini lagi kasak kusuk nulis skripsinya. Tapi aku nda nongol di rumahnya, segera kuketik balasan buat pesan penting ini
"maaf sista,..adekq pulng ke Timika kemarin,jadi aku temu kangennya lama:-(, hari ini saja ya...yah...maap maap" klik tombol send...tapi, ola la la pending trus. cek pulsa, eeeehh tinggal Rp 50. Apes!!

Akhirnya jam 8 beres2 diri buat siap2 kampus.sekitaran jam 9 lewat aku wara wiri dengan pedenya di koridor fakultas, tiba2 ada yang panggil "Astuti alawiah!!" aku balik, cuma 1 orang yang biasa panggil aku dengan sebutan itu..benar...dia temanku, teman yang sudah kirim sms pagi2 ke Hpku.


"Eh ngapain disini"tanyaku tanpa kesan bersalah, aku sudah lupa dengan sms pagi tadi
"Ngana tara balas kita pe sms dank, janji palsu saja...kong ngana tara muncul di kita pe rumah"cos cos cos cos..kalimat itu langsung meluncur damai dari bibirnya. aku kaget!! iya ya,..lupa. Aku pasang aksi imut, mau melancarkan pembelaan diri, tiba-tiba Om Sam (baca handphone samsungq) berdering lagi. Dari Papa...
"Halo Assalamu'alaikum pa...iya..iya, ini di kampus bla bla bla"sambil jalan menjauh dari tempat nangkringnya si cewek berwajah manyun, alias sahabatku^^

Selesai ngobrol dengan papa via telpon, aku kembali duduk manis disampingnya. Tapi dianya duluan angkat tas dan ngacir ke lantai 4, "saya duluan, mau asistensi dulu!!"ujarnya mantap dengan wajah kecewa. hiks....


Padahal aku baru mau merangkai kalimat sebagai alasan, aku baru mau bilang kemarin itu air di kosan ngadat, kemarin itu aku harus temani tima yang sudah aku anggap adik sendiri karena dia bakal pulang ke Timika, nda  tau kapan ketemu lagi, aku baru mau bilang kalo kemarin ada acara dadakan dengan HIKMA (himpunan keluarga masenrenpulu)bla bla, berharap ianya mau mafhum,tapi aku ditinggalkan sebatang kara. Ngekor di belakangnya sambil berkicau riang, tanya sana sini seputar skripsinya, dianya diam saja. Sampe depan akademik, saya tawarkan bantuan buat baca skripsinya sbelum asistensi, eh nda di gubris....Dalam artian, aku tak dianggap...sedihnyaaaa:-(

3 jam di kampus urus ini itu, tak ada sapa dan tanya dari dia. Akhirnya aku undur diri, niat ke Mtoz buat hibur diri. Masuk di Graha Media, nda ada buku baru, masuk ke TO cek film, nda ada film ciamik, tapi mataku tertuju pada film di studio 4. Di bawah Lindungan Ka'bah, aku pernah nonton trailernya,aku pernah dengar opini dari orang2 yang sudah nonton. Dan ada satu komentar yang menurutku ekstream "nda usah nonton, filmnya mirip sinetron nda mendidik" begitu komentar salah satu temanku yg kuliah di FISIP. Tapi salah satu orang yang kukagumi pernah bilang gini "Saya teringat istriku, ibu Ainun saat menonton film ini", kemudian terngiang lagi suara temanku yang baru saja menikah minggu lalu,kemarin ia menelpon dan berkata "ceritanya seru,walaupun nda happy ending"
bukunya om Buya Hamka ni dari Minang^^
Dulu jaman aku masih SMP, aku kerap melihat novel ini di meja kerja ibu, bertumpuk2 dengan buku2 karya Chairil Anwar, roman2 berbau tinta tempo dulue. Tapi nda pernah aku mengintip isi dalamnya, hanya sekedar tau kalo novel ini adalah karya seorang penulis hebat dari tanah minang, Buya Hamka. Dan sekarang aku tengah duduk manis di TO, kursi B no 10 buat nunggu cerita itu digubah menjadi potongan slide karya mas   Hanny R. Saputra

lounchingnya 25 august...wuih aku telat bgt ngintip di TO^^

speda zaenah
speda Uty, lebih keren punyaku kan??...^_^
Film ini mengambil setting di Padang dan Mekah tahun 1919-1939, menceritakan tentang kisah romeo n juliet edisi ranah minang, Hamid (Herjunot Ali) dan Zaenab (Claudia Cintya Bella). Film yang mengajarkan tentang keikhlasan dalam menjalani hidup, tentang cinta bukanlah segalanya, tentang hubungan ibu dan anak yang begitu indah. Tapi jujur, selama menonton aku terpikat dengan akting Hamid saat melepas kepergian ibunya, cerita ini lebih tersorot pada kasih sayang ibu ketimbang kisah religiusnya, bahkan saya hampir lupa kalo ada kisah antara Hamid dan Zaenab. 

Beberapa point yang membuat mata saya terganggu saat menyimak film ini adalah: Kesan promo iklan terlihat jelas di film ini, ujungnya kesan kuno dan lampau dari film jadi hilang. Sejak di awal film, kotak cerutu sudah muncul di tengah perbendaharaan percakapan, yang isinya ternyata bukan cerutu tapi chocolatos..WOW di tahun 1919 sudah ada ya yg kayak gituan??tambah lagi ada adengan Hamid membeli kacang dan mengatakan 'Kacang Garuda, duo" dan belakangan muncul bungkus kacang garuda yang sama dengan sekarang cuma ejaannya ditulis 'Garuda Katjang Koelit' wkwkwk tawaku langsung meledak, orang2 yang duduk di dekat pada menoleh...Belum lagi obat nyamuk yang dibakar diatas bungkus Baygon persis yang masa kini. Ada yang lebih fatal, entah bagamana penggambaran dalam novel, tapi ada adengan dimana Hamid harus melakukan bantuan nafas, resusitasi mouth to mouth ventilation, aku kali ini cuma senyam senyum, bukannya ini bercrita tentang tahun 1919 dimana pemberian ventilasi pernafasan semacam ini belum ada, seingatku teknik ini populer di era perang dunia, kenapa di Indonesia sudah bisa mempraktekkannya, di desa pula, heran saya...^^. 


Yang membuat saya terkesima dengan film ini adalah latar pagar rumah Zaenab yang kerap dijadikan tempat percakapan rahasia antara Hamid dan Zaenab, akting dari Junot sendiri dengan ibunya..kisah ibu dan anak itu kuakui mengundang air mataku. Saya jadi malu dengan penonton TO, apalagi saya sampe mengeluarkan bunyi isak...Oh God^^

Akhirnya pemirsa, mungkin hampir 10 kali aku harus tanggalkan kacamata saat menonton, masalahnya ni air mata keluar2 tanpa permisi. Nah setelah fim selesai, saya langsung ngacir keluar, takut diliat matanya sembab..hihi


Ada beberapa best quote yang aku ingat di adengan film ni:
Ketika Hamid diasingkan keluar desa dan kembali sejenak saat pemakaman ayah Zaenab. ada percakapan tetuah agama dengan Hamid di pelataran mesjid
Syeh: Aku ingin bertanya sesuatu, Hamid...apakah kau mencintai Zaenab?
Hamid:Syeh...Saya hanya bisa mengatakan apa yang saya rasakan kepada Zaenab terlalu besar jika dibandingkan dengan kesedihan ketika sayadi usir dan meninggalkan desa ini
di ending cerita, Hamid dan Zaenab saling berkirim surat...suratnya panjang,..memoriku nda cukup merekamnya,yang pastinya ada kalimat yang mengatakan."biarlah surat ini mengikuti takdirnya" hmmm

Anyway...trimakasih untuk hari mewek ini,...trimakasih untuk cuek cueknya para sahabatku hari ini. Malam ini kayaknya aku harus introspeksi diri..Kalo sedang berjanji, harus diingat dan ditepati,.Tuhan, smoga aku ingat!!amien. Dan ketika bangun bsok, brangkat kampus,bukan wajah tertekuk lagi yang aku nikmati, tapi senyum dari mereka yang kusebut teman, sahabat...
NB:Filmnya rada nda nyambung, tapi setidaknya aku sedikit terhibut dan lupa dengan kejadian bersama sahabat2ku^^, smoga bsok baikan..



17 komentar:

  1. Hahha banyak yang kecewa yak filmnya gak terlalu mirip sama bukunya ..

    BalasHapus
  2. saya malah berharap klo buku tenggelamnya kapal van der weijk bsa di buat film jga. itu salah satu karya buya hamka jga,,,,

    bagus bgt ceritanya......huhuhuhuu

    BalasHapus
  3. saya setuju dengan tmn uty yang bilang
    "nda usah nonton, filmnya mirip sinetron nda mendidik"
    film ini merusak karya besar Buya Hamka.
    btw, sutradaranya bukan mas Hanung ty... tapi Hanny R Saputra

    Walaupun benar, film ini bisa memburaikan air mata pada tiap adegan kematian..
    cukup menghibur ;)
    semagat uty...

    BalasHapus
  4. @uccak:saya blum baca bukunya dek^^
    @ayik:denger2..yg tenggelamanya kapal vanderwick itu bakal dbikin film juga..so tunggu sj^^
    @kk andin:waw iya iya..salah,..hihih edit ulang sebelum masnya tau...ckkckc

    BalasHapus
  5. Hadapi dengan senyuman Ty..
    Insya Allah dikasih waktu yang tepat buat kalian berbicara. Sekalian waktu yang tepat buat Uty tuk jelaskan alasannya.
    Tetap menyapa duluan ya..
    ^^

    BalasHapus
  6. wah..tanggal 25 agustus kemarin yak?
    nyari2 pilemnya ah...

    BalasHapus
  7. @tunsa:bajakannya dah ada ntuh..hihih tpi di TO msih d maen kok^^

    BalasHapus
  8. ya benar.. liat postingan saya juga tentang film itu di http://www.tatieharyani.blogspot.com.. :)

    BalasHapus
  9. wah jadi kepengen nonton deh...dibawah lindungan kakbah buya hamka kan ya puji?

    BalasHapus
  10. wah ada chocolataos dan kc garuda jg...wakaakk

    BalasHapus
  11. kunjungan pertama kayaknya.
    saya belum nonton sih filmnya.
    dan pengen nonton.
    tapi bagaimanapun itu, cayyo untuk film indonesia.

    moga tambah bagus..

    hehehe
    titip postingan nih..
    http://petahidup.blogspot.com/2011/09/blogger-nusantara-blogpreneur-indonesia.html

    salam

    BalasHapus
  12. @mbak tie:uty dah baca...hihih
    @put:iya karya om buya hamka
    @kak arman:chayo untk perfilman Indonesia, tpi untuk gendre orng yg suka film action mnding nda usah nton kak^^

    BalasHapus
  13. seru.. zainab oh zainab.. naksir aku, wkwkwkwk..

    BalasHapus
  14. kalo gitu Hamid..oh Hamid...mau aku bawa pulang dirimu...hhihih

    BalasHapus
  15. saya belum nonton sih film nya, tapi sy takut kecewa dua kali.. soalnya kalau buku indonesia di film kan pasti nga bisa samain bukunya..

    Semangat kk menjalani hidupnya, dan semangat bersahabat.. hehe ^_^

    BalasHapus
  16. lagian sudah keluar dari TO emi...kalo mau nton, ambl bajakannya saja...hihhi

    smangat...smangat menjalani hidup^_^

    BalasHapus