Minggu, 05 November 2017

Kreatif buat seorang ibu..adalah keharusan😅😅

Saya kira menjadi seorang ibu itu semata mengandung, melahirkan, menyusui dan menonton anaknya bertambah usia. Toh pikir saya merekapun tetap akan bertumbuh. Twrnyata sungguh sulit mengisi dan membersamai si kecil. Butuh kesabaran, termasuk kreatifitas biar si kecil nga mati gaya dan tetap anteng bin walafiat.

Hal ini saya rasakan ketika usia anak saya mulai masuk ke ranah yang butuh feed back dan saya sendiri untuk terjun langsung membersamainya. Kreatifitas nampaknya sebuah harga mutlak untuk bu ibu. Dan sebagian besar hal itu dibutuhkan di waktu yang genting. Bukan seperti makalah, karya tulis ilmiah dan sederajatnya yang memerlukan pendahuluan untuk sampai ke tinjauan pustaka. Tapi menjadi seorang bu ibu harus bisa mutar otak di saat itu juga ketika si anak butuh bermain dan suasana nyaman. Kreatifitas jadi sundulan terdepan dan mau nga mau kita harus belajar.

Saya jadi teringat. Salah satu pekerjaan yang berasa sulit saat ini adalah memakaikan baju si Izz . Setiap selesai mandi...bocah ini akan berlari berkeliling rumah, naik ke kasur dan mengacak-acak sprei, bantal yang sudah saya rapikan plus terikan yang memekik.

Awalnya saya ikut nyemplung di aksi lari-larian dia. Itung-itung olahraga pagi. Tapi kehamilan kedua saya ini berasa lebih cepat capek, berasa lebih awal encok ketimbang mengandung Izz dulu. Akhirnya saya memutuskan diam dan menanti sambil membujuk. Kadang dia datang menggodaku menjulurkan badannya lalu kemudian berlari lagi sambil terkekeh. Uuuhh Ya Allah mau gigit rasanya. Mengingat banyak pekerjaan lain yang mengantri dan saya harus membereskan ulang ruangan kamar hasil ubek ubeknya😔
😖. Kadang pula metode itu berhasil. Dan kalau sudah eror saya terkadang menakut-nakutinya agar besegera memakai pakaian.
"Itu ada laba-laba nanti bisa masuk ke lubang pantat lho kalau kita nga pakai celana!"
Diikutin, iya. Tapi saya sadar kalau cara saya itu tidak baik. Mengancam!! Ya saya seperti mengancam meskipun dengan cara halus.

Sampai suatu hari saya tersadarkan sendiri dengan ulahnya. Dan saya akhirnya menemukan celah untuk masuk ke "game" yang dibuatnya.

Karna saya perhatikan si Izz senang dengan berbau karcis dll. Maka sayapun membuat tiket untuk berpakaian. Ketika dia selesai berpakaian dengan rapi dia bisa dapat tiket bermain. Kalau dia belum memakai pakaian itu artinya dia belum bisa diberi tiket. Biar lebih mantap..tiketnya di buat ala2. Tempelin stiker emotion biar si anak shaleh besegera mendapatkan si tiket.

Alhamdulillah berhasil. Nga ada urusan kejar kejaran stelah ada aturan tiket ini. Berkat keberhasilan ini saya berniat membuatkan beberapa macam tiket untuk tindakan dan aktivitas yang lain. Misalnya gosok gigi, membereskan mainan dll.

Doa saya untuk diri sendiri adalah sebuah keistiqomahan untuk kegiatan membersamai anak saya dalam bermain dan belajar. Dan wangsit kreatifitas selalu tercurah untuk saya sebagai bu ibu pemula. Aamiin...mari berkreasi bunda shalehah😄😄

Uty_banjarbaru

#kelasbundasayang
#InstitutIbuProfesional
#ThinkCreative

Tidak ada komentar:

Posting Komentar