Sabtu, 23 September 2017

Ketika bakso tak jadi pilihan😎

Hari ini kami bertiga, saya, bapak dan Izz balik dari kota Makassar ke Enrekang. Salah satu agenda ke Makassar memang menemani Bapak kontrol ke dokter. Qadarullah, mobil yang menjemput kami hrusnya jam 2 siang molor jadi jam 4 sore. Kami baru meninggalkan kota Makassar menjelang jam 5 sore.

Dan saya nga menyangka kalo perjalanan darat ini cukup 'menyiksa'. Izz sepanjang jalan lompat-lompat di dalam mobil. Kepengen pindah ke jok belakang lah..mau ini lah mau itulah. Bejibun polahnya yang mengundang tanduk umminya keluar. Menjelang magrib kami berhenti untuk shalat di salah satu Masjid di kabupaten Pangkep. Sejam kemudian setelah melanjutkan perjalanan mobil kami mogok. Padahl perjalanan belum separuhnya. Mana sudah malam pulak. Si Izz kala itu tidur terlelap. Jadi saya dan Izz tetap di atas mobil ketika aksi dorong mendorong diadakan. Maafkan kami pak supir. Hampir sejam kami dilanda dilema baru si mobil kompromi untuk jalan lagi. Nga sampai 5 menit mobil berhenti di sebuah warung. Mungkin si supir lelah habia dorong mobil. Dan saat itupun si bocah bangun dari lelapnya.
"Om copingnya mana Mi?" tanya begitu melihat jok depan kosong
"Omnya lagi makan..lapar dia"
"Ing juga mau makan"
"Makan apa nak?"
"Bacco (bakso)"

Sayapun mengajaknya turun dari mobil menuju warung makan. Saya lalu membaca sekilas menu di depan warung. Wuaaah nga ada bakso. Make sure ke kasirnya apa di warung tersebut menyediakan menu bakso. Ternyata memang tidak tersedia. Dengan berat hati saya jongkok menghadap Izz sambil mengelus rambutnya.
"Nak, katanya mbanya nga jual bakso"
Uuhh ekspresi kecewa bin ngantuknya menguap. Bikin hati ini teriris-iris maaak
"Kita cari yg lain saja ya"sahutku menghibur
"Iyah" katanya lirih huhuhu
Dan kami berjalan ke toko sebelah. Di situ di jual aneka makanan ringan, minuman roti dll.
"Izz mau yang mana nak?" saya lalu menanyakan beberapa harga makanan ringan ke penjaga toko. Izz lalu menunjuk momogi dan taro
"Kalo yang ini nanti masih ada kembaliannya buat di tabung. Tapi kalo beli yang ini (taro) sudah nga ada kembaliannya. Jadi izz nga bisa nabung. Nagh izz mau yang mana?"
"Yang ini caja mii" tunjuknya ke momogi
Saya lalu membayar dan menunjukkan kembaliannya. Nagh ini kembaliannya. Ummi simpan dulu ya...supaya aman.
"Nanti di rumah cakke..kita tabung" katanya. Saya tersenyum dan menginyakan.

Alhamdulillah nga sampai protes nangis-nangis meski nga ada bakso. Alhamdulillah bisa di ajak kompromi dan bisa memutuskan dengan pilihannya dan alasannya sendiri. Meskipun tadi drama sepanjang jalan sampai ia tertidur pulas

#day4
#level8
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

Tidak ada komentar:

Posting Komentar