Selasa, 05 Desember 2017

Kenapa Izz menangis nak??

Malam ini saya di tabok buku besar sama si bocah. Judulnya abu bakar as shidiq. Yap salah satu buku yang kami pinjam dari perpustakaan daerah banjarbaru. Mengingat karna si Izz akhir-akhir ini kesemsem sama kisah abu bakar di gua tsur maka buku ini kami pinjam. Nga bosan-bosan si Izz minta di ceritakan kisah gua tsur. Nonton di smarthafis..di magic proyektor..baca di buku cerdas shaleh. Diulang lagi lagi..minta di bacakan ummi..diceritakan abi hahaha abu bakar oh abu bakar.

Buku ini mengupas tentang sosok abu bakar dan dikemas dalam bahasa narasi dan beberapa potongan gambar komik. Al hasil diri ini yang awam dan dangkal pengetahuan tentang sahabat nabi menjadi kelabakan. Saya harus berkejar dengan membaca cepat lalu besegera mentransfer hasil bacaan saya ke kalimat yang lebih sederhana dan dipahami si Izz.

Beberapa kali dia menunjuk gambar. Yang ini lagi mii..ceritakan yang ini.... Habis itu tunjuk gambar lain. Ini kenapa mi?? Wuaaahh jadi berasa banget hausnya.

Sampai pada kisah ketika abu bakar tinggal di Madinah dan terserang demam tinggi. Suatu ketika abu bakar melihat seorang rahib Yahudi bernama Finhash sedang mengolok- olok agama Islam. Abu bakar mencoba menasehati Finhash sebab Finhash adalah orang terpelajar tapi dia malah mencibir dan berkata "hei abu bakar, bukan kita yang memerlukan Tuhan..tetapi Dia yang memerlukan kita. Bukan kita yang meminta-minta..kita tidak memerlukanNya..tapi Dialah yang memerlukan kita. Kalau dia kaya, tentu Dia tidak akan dipinjami harta kita seperti yang didakwahkan pemimpinmu itu.
Dan abu bakarpun marah dan berang mendengar agamanya dijelek-jelekkan.

Abu bakarnya marah karena ulah si Finhash.
"Awas kau..kau dan kaummu akan kami balas nanti..lihat sa..."
Dan gambar di buku ada yang menunjukkan Finhash terjatuh sebelum menyelesaikan kalimat perkataannya.

Kisah ini lumayan bikin deg degan mencari dan memilih kata karna ada potongan gambar di mana abu bakar mengepalkan tinjunya. Saya prepare supaya Izz bisa setidaknya memahami kalau marah abu bakar saat itu ada alasannya. Dan alasannya itu diperbolehkan. Berbeda ketika kita marah dengan alasan tidak jelas. Misalnya marah karena tidak dibelikan mainan dll.

"Ini kenapa ummi??" Izz menunjuk gambar Finhas h yang terjatuh di tebing dan kepalanya benjol.
Emmm..saya berpikir sejenak. Lagi-lagi saya tidak mau kalau di dalam benaknya abu bakar yang mendorong si Finhash. Atau karna kemarahan abu bakar si Finhash kalah dan terjatuh.
"Ini hukuman buat si Finhash karena sudah mengejek agama kita..apa agama kita nak??"
"Iclam mii" (intermesso sejenak sambil mikir)

"Iyah...makanya jangan suka mengejek agama Islam..mengejek Allah..akhirnya si Finhash ini mendapat balasannya..dia mendapat hukuman dari Allah. Padahal Allah SWT kan yang menciptakan si Finhash tapi si Finhash malah mengejek Allah. Nga baik begitu nak.
Nagh sama seperti kisah lain ketika seorang anak laki-laki tengah mengganggu ibu dan ayahnya yang sedang shalat. Kita nga boleh menagganggu orang yang shalat ya nak ya..nanti Allah nga sayang kita lagi. Kan Allah yang sudah menciptakan kita...jadi kita harus rajin shalat..berdoa..ngaji..biar Allah ngasih ridho yang banyak..ngasih rejeki.
Hahahah ceritanya malah kemana-mana
"Tadi ingg (Izz) menanging (menangis ummi)"
"Kenapa Izz menangis nak?"
"Jatuh ingg padinya (Izz Khafadynya) mii" huaaahh huaaah. Nagh lho si bocah malah nangis
"Dimana jatuh nak?"
"Waktu ummi shalat...ingg ganggu ummi cantik...Ingg padi dihukum sama Allah HUAAAAHH HUAAAAH"

Tangisnya pecah. Saya menutup buku dan memeluknya.
Sebuah kedangkalan ilmu dari Ummimu nak. Sebuah keterbatasan minim dari ummimu karna nga belum bisa memberi dan mengajarkan seperti para ustazah di luar sana yang memiliki anak-anak hafiz hafizah dengan budi pekerti yang luhur. Disini ummi tertatih dengan semangat naik turun membersamaimu. Sungguh banyak kekurangan ummi. Tapi dengan tangisanmu hari ini setidaknya membuat ummi terharu. Kamu menangis karena mendapat hukuman dari Allah ketika mengganggu Ummi shalat. Yaah..Izz kerap ikut shalat dan tidak menuntaskan rakaatnya tapi memilih bergelantungan dan memanjat punggung saya. Beberapa waktu dia kadang terjatuh ketika saya berdiri tapi tetap di ulangnya. Dan sakit karena terjatuhnya itu diterjemahkan sebagai hukuman daru Allah karena telah mengganggu saya yang tengah shalat.

Seperti Finhash yang terjatuh setelah mengejek agama Islam

#day3
#level10
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#GrabYourImajination

Tidak ada komentar:

Posting Komentar