Kamis, 31 Agustus 2017

Bermain tradisional lompat tali bareng kakek

Besok adalah hari raya idul adha. Berbeda dengan kehidupan di perkotaan. Suasana adha di kampung terasa sejak H-2. Beli bahan-bahan makanan sampai H-1 sudah sibuk bikin ketupat dan buras yang proses memasaknnya memang memakan waktu yang lama.

Kakek kebagian tugas memasak si buras dkk. Proses memasaknyapun menggunakan tungku tradisional besar. Sambil menunggu depan tungku, tetiba Izz yang sampai saat ini masih kecantol dengan mainan tempo dulunya datang menghampiri.
"Apa ini kakek?" katanya ngasih tali yang biasa digunakan untuk lompat tali
"Itu dipakai untuk lompat tali. Cara mainnya begini..bla..bla" si kakek nampak memberi instruksi ke bocah memegang ujung satunya dan ujung yang lain Izz pegang. Setelah itu diajarkan putar talinya bersamaan dan searah agar hasilnya berirama. Eeh pake sountrack juga si kakek
"Marii bermain tali bawah pohon bambu...sungguh hati senang bla..bla..." wkwkwk saya nga hapal lagunya tapi nadanya tau. Izz ikut mengekor meski phonem nya nga jelas bilangnya apa.

Tiba masanya si kakek harus menyulut kayu lagi dan merasa capai. Dia duduk sejenak. Tapi si bocah malah nangis kejer. Lagi..lagi katanya. Jangan duduk dulu. Ulalalala

Konsep permainan tempo dulu memang nyaris terlupakan. Main lompat tali, engrang, dll. Bersyukur kampung halaman saya adalah bukan area kota. Jadi hal seperti ini masih kadang ditemui. Mengenalkan permainan tradisional meski si Izz belum bisa lompat tali tapi setidaknya dia bisa tahu ada banyak macam permainan yang tidak membutuhkan biaya yang mahal. Karena konsep bermain sejatinya adalah bersenang-senang dan bergembira ala anak-anak

#day10
#level7
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#bintangkeluarga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar